Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 27
BANDUNG
Jl. Utsman Bin Affan No. 1 Kel. Rancanumpang Kec. Gedebage Telp. (022) 7838362 Bandung
Website : www.sman27bandung.sch.id E-mail : sman27bandung@gmail.com
Bandung – 40295
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya manusia yang unggul merupakan solusi atas semua permasalahan
bangsa dan negara. Jika sebuah negara memiliki sumber daya manusia yang unggul maka
apapun permasalahan dan kompleksitas di masa depan, maka akan dapat diatasi dengan
baik. Sumber daya manusia yang dikehendaki saat ini dan di masa mendatang merupakan
kapital intelektual yang memiliki keunggulan kompetitif, komperatif, dan berdaya saing di
era global. Apalagi bangsa kita sedang menghadapi tantangan dengan adanya tuntutan
penguasaan keterampilan abad ke-21 dan pendidikan 4.0. Belum lagi tantangan eksternal
dengan hadirnya revolusi industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system, dengan
didukung oleh kemajuan teknologi, berbasis informasi, pengetahuan, inovasi, dan jejaring,
yang menandai  munculnya abad kreatif.
Menghadapi berbagai tantangan tersebut, maka pendidikan yang bermutu
diperlukan untuk tetap menjamin tumbuh kembangnya sumber daya manusia yang
berkualitas, yang bisa bertindak cepat, tepat, dan mampu beradaptasi dengan baik dalam
mengantisipasi sekaligus mengatasi dampak negatif dari gelombang perubahan besar
tersebut. Pemerintah bertanggung jawab dan berperan penting dalam mewujudkan
kualitas sumber daya manusa, walaupun peran keluarga dan masyarakat juga sangat
diperlukan. Dan untuk dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia di masa yang akan
datang, maka peran pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan
menjadi leading sector.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidik adalah orang yang mendidik.
Dari pengertian tersebut, pendidik merupakan orang yang melakukan kegiatan mendidik
dan memberi pengaruh kepada orang lain dalam hal ini peserta didik agar tumbuh dan
berkembang sesuai potensi yang dimiliki. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan
pendidikan, mendidik bukan hanya menstransfer ilmu dan pengetahuan kepada peserta
didik, tetapi juga sebuah proses memfasilitasi peserta didik untuk dapat mengontruksi
sendiri pengetahuan sampai dengan mencipta obyek yang dipelajari. Sedangkan menurut
pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Berdasarkan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu seorang
pendidik dituntut memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rihani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Pendidik atau yang kita kenal dengan istilah guru merupakan elemen kunci dalam
sistem pendidikan, khususnya di sekolah. Semua komponen lain mulai dari kurikulum,
sarana dan prasarana, pembiayaan dan sebagainya tidak akan berarti apabila esensi
pembelajaran yakni interaksi antara guru dengan peserta didik tidak berkualitas.
Begitu pentingnya peranan guru dalam mentranformasikan input-input pendidikan,
sampai-sampai banyak pakar menyatakan bahwa di sekolah tidak akan ada perubahan
atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan kualitas guru. Tinggi
rendahnya kualitas guru sebagai sutradara dan sekaligus aktor dalam pembelajaran, dapat
dilihat dari kompetensi yang dimilikinya.
Kompetensi guru merupakan hasil dari penggabungan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam
menjalankan tugas keprofesionalannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen mencakup empat standar yang harus dikuasai oleh guru
melalui pendidikan profesi.
Standar kompetensi guru dipilah ke dalam tiga komponen yang saling berkaitan,
yaitu pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, dan penguasaan akademik.
Standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut
terintegrasi dalam kinerja guru.

B. Dasar Hukum
Sebagai pijakan penyelenggaraan program peningkatan kompetensi guru Tahun
Pelajaran 2022/2023 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
4. ...

C. Tujuan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan :
1. Kompetensi guru dalam kompetensi pedagogik
2. Kompetensi guru dalam kompetensi kepribadian
3. Kompetensi guru dalam kompetensi sosial
4. Kompetensi guru dalam kompetensi profesional.

D. Sistematika penyusunan
Program peningkatan kompetensi guru Tahun Pelajaran 2022/2023 dibagi menjadi
3 (tiga) bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Program Peningkatan Kompetensi Guru
BAB III : Penutup
BAB II
PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

A. Uraian Program
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dijelaskan bahwa Standar
Kompetensi Guru meliputi 4 kompetensi utama, yaitu :
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Indikator
pengukuran kompetensi pedagogik guru berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2007 adalah sebagai berikut.
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip–prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Indikator pengukuran kompetensi
kepribadian guru berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
16 Tahun 2007 adalah sebagai berikut.
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Indikator pengukuran kompetensi
sosial guru berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 adalah sebagai berikut.
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.

4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap
stuktur dan metodologi keilmuannya. Indikator pengukuran kompetensi
profesional guru berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
16 Tahun 2007 adalah sebagai berikut.
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.

Mengingat pentingnya peran guru di sekolah, maka sudah sewajarnyalah bila


kompetensinya harus selalu ditingkatkan.

B. Mekanisme Pelaksanaan Program


Pandemi Covid-19 belum berakhir bahkan penyebarannya masih masif di hampir
seluruh wilayah di Indonesia. Semua pihak diminta waspada terhadap penyakit ini dengan
tetap menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir. Musibah yang disebabkan oleh virus ini mampu merubah seluruh kebiasaan
bahkan tatanan budaya yang berkembang di masyarakat. Sementara ini tidak ada lagi
jabat tangan, memeluk sahabat di saat berjumpa, dan kebiasaan kekerabatan lain seperti
pesta ulang tahun, pesta pernikahan dan lainnya. Bahkan pandemi ini juga berakibat
terhadap merosotnya ekonomi masyarakat, terpuruknya sektor pariwisata, dan
mempengaruhi aktivitas pendidikan.
Adanya kondisi pandemi covid-19 tidak memungkinkan dilaksanakan pembelajaran
tatap muka dan tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara normal. Prioritas utama
pemerintah tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat. Tetapi juga tetap mempertimbangkan
pelayanan pendidikan dan tumbuh kembang peserta didik dalam kondisi apapun.
Sehingga alternatif yang ditempuh adalah tetap melaksanakan pembelajaran, tetapi
dengan pembelajaran jarak jauh.
Demikian pula dengan pelaksanaan program peningkatan kompetensi guru
dilaksanakan melalui dua metode pelaksanaan, yaitu tatap muka terbatas dan
pembelajaran jarak jauh. Ini dilaksanakan karena alasan meminimalisir penyebaran covid-
19 dan menjaga kesehatan. Berikut program kompetensi guru tahun pelajaran 2022/2023 :
1. Diskusi melalui kegiatan Musyawaran Guru mata Pelajaran (MGMP) dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK)
2. Menugaskan guru pada kegiatan Bimtek/ In House Training (IHT)/ Workshop/
Seminar
3. Membimbing guru dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas/Modul/Karya Inovatif
4. Melaksanakan pemantauan, supervisi, dan evaluasi terhadap guru dalam
pembelajaran
5. Pendidikan Profesi Guru (PPG)
6. Study lanjut S1, S2

C. Jadwal Pelaksanaan
JADWAL KEGIATAN
PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

JENIS
NO TUJUAN SASARAN WAKTU
KEGIATAN
1 Diskusi melalui 1. Meningkatkan kemampuan Guru Mata Juli, Agustus,
kegiatan dan kemahiran guru dalam Pelajaran dan Oktober, Januari,
Musyawarah melaksanakan kegiatan Guru Maret, Mei
Guru Mata pembelajaran Bimbingan
Pelajaran 2. Memberikan pelayan Konseling
(MGMP) dan konsultasi yang berkaitan
Musyawarah dengan kegiatan
Guru Bimbingan pembelajaran
Konseling 3. Menunjang pemenuhan
(MGBK) kebutuhan guru yang
berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran
4. Menyebarkan informasi
tentang segala kebijakan
yang berkaitan dengan
usaha-usaha pembaharuan
pendidikan
2 Menugaskan guru 1. Meningkatkan kemampuan Guru Mata Oktober,
pada kegiatan dan kemahiran guru dalam Pelajaran dan November,
Bimtek/ In House melaksanakan kegiatan Bimbingan Januari
Training (IHT)/ pembelajaran Konseling (Menyesuaikan)
Workshop/ 2. Meningkatkan kinerja
Seminar sesuai dengan tugasnya
3. Kenaikan Pangkat dan
JENIS
NO TUJUAN SASARAN WAKTU
KEGIATAN
Jabatan
3 Membimbing 1. Meningkatkan kemampuan Guru Mata Menyesuaikan
guru dalam dan kemahiran guru dalam Pelajaran dan
kegiatan melaksanakan kegiatan Bimbingan
Penelitian pembelajaran Konseling
Tindakan 2. Meningkatkan kinerja
Kelas/Modul/Kar sesuai dengan tugasnya
ya Inovatif 3. Kenaikan Pangkat dan
Jabatan
4 Melaksanakan 1. Meningkatkan kompetensi Guru Mata September dan
pemantauan, guru dalam membuat Pelajaran dan Februari
supervisi, dan persiapan atau perencanaan Bimbingan
evaluasi terhadap pembelajaran Konseling
guru dalam 2. Membantu guru dalam
pembelajaran memilih pendekatan,
model, metode, dan teknik
pembelajaran sesuai bahan
ajar
3. Meningktakan kompetensi
guru sebagai tenaga
profesional dalam
melaksanakan
pembelajaran
4. Mengembangkan
instrumen penilaian dalam
melaksanakan evaluasi,
baik selama proses
pembelajaran atau hasil
belajar
5. Meningkatkan kemampuan
guru dalam memberikan
tindak lanjut pembelajaran
kepada siswa
6. Membantu guru dalam
menyusun kelengkapan
administrasi pembelajaran
5 Pendidikan Menghasilkan guru yang Guru Mata Menyesuaikan
Profesi Guru memiliki kompetensi Pelajaran dan
pedagogik, sosial, Bimbingan
kepribadian dan Konseling
professional serta mampu
mengembangkan
kompetensi secara
berkelanjutan
6 Study lanjut S2 1. Meningkatkan Wawasan Guru Mata Menyesuaikan
dan Kompetensi guru Pelajaran dan
2. Meningkatkan Bimbingan
kemampuan guru serta Konseling
JENIS
NO TUJUAN SASARAN WAKTU
KEGIATAN
kualitas proses
pembelajaran
3. Kenaikan Pangkat dan
Jabatan
BAB III
PENUTUP

Program ini disusun sebagai dasar kebijakan dalam melaksanakan program kegiatan
peningkatan kompetensi guru pada tahun pelajaran 2022/2023. Semoga program kerja ini
dapat memberikan arahan dan garapan yang terorganisir, sehingga Program Peningkatan
Kompetensi Guru di SMA Negeri 27 Bandung ini dapat sesuai dengan waktu dan ketentuan
yang berlaku, serta dapat mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai