Anda di halaman 1dari 15

INSTRUMEN DALAM KONSELING I

Dosen Pengampuh : FAIZAH MANGERANG S.PD, M.PD

Di Susun Oleh

1. SRI BINTANG (1886201022)


2. YELNI U MANGKAYOKON (2186201001)
3. WELINDA BIKI (2186201002)
4. NABILA DJAMAL (2186201003)
5. HARDIANTI (2186201006)
6. NURATIKA SURI NABIA HARIS NUDI (2186201007)
7. EFRIANDI DARISE (2186201008)
8. MOH ERSHAN TULARDI (2186201010)
9. TIARA SEPTI WULNDARI (2186201011)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK

2022
OBSERVASI

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau


peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.

 Karakteristik Observasi :
1. Mempunyai tujuan
2. Bersifat Ilmiah
3. Terdapat aspek yang diamati
4. Praktis

 Jenis jenis Observasi :


1. Partisipan
Observasi partisipatif adalah metode di mana peneliti terlibat dalam
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian.

2. Sistematis
Observasi dengan menggunakan kerangka berisi faktor-faktor yang ingin
diteliti yang telah dikategorikan terlebih dahulu secara struktural

3. Experimental
Observasi dimana pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok yang
diamati namun dapat mengendalikan unsur-unsur tertentu sehingga tercipta
tujuan yang sesuai dengan tujuan observasi.

 Langkah-Langkah Penyusunan Pedoman Observasi :


1. Merumuskan tujuan observasi
2. Membuat kisi-kisi Observasi
3. Menyusun pedoman observasi
4. Menyusun aspek-aspek yang ingin diobservasi

2
5. Melakukan uji coba pedoman observasi
6. Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba
7. Melaksanakan observasi
8. Mengelola dan menafsirkan hasil observasi

 Kelebihan Observasi :
1. Cocok dilakukan untuk berbagai fenomena.
2. Observasi cocok untuk mengamati perilaku.
3. Banyak aspek yang tidak dapat diukur dengan teks tetapi bisa diukur
dengan observasi.
4. Observasi bisa memperoleh data dari subjek secara langsung, baik melalui
komunikasi verbal atau nonverbal.

 Kelemahan Observasi
1. Pengamatan yang dilakukan terhadap sebuah fenomena berlangsung lebih
lama dan tidak bisa dilakukan secara langsung.
2. Pelaksanaannya sering terganggu keadaan cuaca atau kesan yang kurang
baik dari observer maupun observee
3. Masalah yang sifatnya pribadi sulit diamati
4. Memakan waktu yang lama akan menimbulkan kejenuhan.

3
SKALA SIKAP

Skala sikap merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap,
nilai, dan karakteristik subjek, obyek, atau perilaku-perilaku tertentu.

Ada beberapa jenis model yang digunakan dalam penilaian skala sikap salah
satunya skala Likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Contoh :

 Preferensi
1. Sangat Setuju
2. Setuju
3. Ragu-ragu
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju

 Langkah-Langkah Membuat Skala Likert


1. Memilih variabel efektif yang akan diukur.
2. Membuat beberapa pertanyaan tentang variabel efektif yang akan diukur.
3. Mengklasifikasikan pernyataan positif dan negatif.
4. Menentukan jumlah gradual dan frase atau angka yang dapat menjadi
alternatif dilihat.
5. Menyusun pernyataan dan pilihan jawaban menjadi sebuah alat penilaian
6. Melakukan uji coba.
7. Membuang butir-butir pernyataan yang kurang baik.
8. Melaksanakan penilaian

4
DAFTAR CEK (CHECKLIST)

Daftar Cek (Checklist) adalah alat rekam observasi yang memuat sebuah daftar
pernyataan tentang aspek-aspek yang mungkin terdapat dalam sebuah situasi,
tingkah laku, dan kegiatan (individu atau kelompok).

 Ciri Ciri :
1. Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Direncanakan secara sistematis.
3. Berupa format yang baik dan praktis.
4. Hasil pengecekan diolah sesuai tujuan

 Jenis-jenis :
1. Daftar Cek Perorangan, adalah daftar cek yang digunakan sebagai alat
bantu ketika mengobservasi seseorang.
2. Daftar Cek Kelompok, jika daftar cek itu digunakan sebagai alat bantu
observasi individu dalam jumlah banyak (kelompok).

 Fungsi :
1. Alat pencatat hasil observasi.
2. Memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang
dialami.
3. Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar
memudahkan analisis dan sintesis dengan data yang diperoleh dengan cara
atau alat lain.
4. Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan dan
konseling sesuai dengan masalah individu maupun kelompok saat itu.

5
 Manfaat :
1. Menggambarkan atau mengevaluasi
1. seseorang, obyek, atau peristiwa tertentu.
2. Menemukan faktor-faktor yang relevan dengan masalah yang sedang
menjadi pusat perhatian.
3. Pencatatan lebih rinci dan sistematis terhadap faktor-faktor yang sedang
diteliti.

6
ANGKET (KUESIONER)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara


memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.

 Pengelompokan Angket
1. Angket berstruktur, merupakan angket yang menyediakan beberapa
kemungkinan jawaban.
a. Bentuk jawaban tertutup, yang telah menyediakan alternatif jawaban.
b. Bentuk jawaban tertutup tetapi alternatif terakhir merupakan jawaban
terbaku dan dapat memberikan kesempatan kepada responden untuk
memberikan jawaban secara bebas.
c. Bentuk jawaban bergambar yaitu angket yang memberikan alternatif
jawaban berupa gambar.
2. Angket tidak berstruktur, yaitu angket yang memberikan jawaban secara
terbuka.
Ditinjau dari responden terbagi menjadi 2 :
a. Angket Langsung
b. Angket tidak langsung

 Langkah-Langkah Menyusun Angket :


1. Menyusun kisi-kisi angket.
2. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban yang diinginkan.
3. Membuat pedoman cara menjawab.
4. Melakukan uji coba angket untuk mengetahui kelemahan angket tersebut.
5. Merevisi angket berdasarkan hasil uji coba.
6. Menggandakan angket sesuai dengan jumlah responden.

7
 Kelebihan :
1. Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh
hubungannya dengan peneliti atau penilai.
2. Informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya homogen.
3. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang
besar dan dijadikan sampel.
4. Waktunya fleksibel, tergantung waktu senggang responden.
5. Dapat dibuat anonim (tanpa nama) sehingga responden tidak malu ketika
menjawab.

 Kelemahan :
1. Responden sering tidak teliti, sehingga ada yang terlewatkan.
2. Responden sering tidak jujur dalam menjawab.
3. Validitas jawaban responden sukar diukur kebenarannya.
4. Sering tidak kembali apabila dikirim lewat pos.
5. Ada kemungkinan angket diisi oleh orang lain yang bukan target.
6. Target menjawab sesuai alternatif yang tersedia.

8
WAWANCARA

Wawancara atau interview adalah kegiatan tanya jawab secara lisan untuk
memperoleh informasi.

 Jenis-Jenis Wawancara :
1. Wawancara bebas
2. Wawancara terpimpin
3. Wawancara bebas terpimpin

 Bentuk-bentuk Wawancara :
1. Wawancara formal
2. Wawancara rutin
3. Wawancara konferensi pers
4. Wawancara akses pers
5. Wawancara roundtable
6. Wawancara semi-struktur

 Tujuan :
1 Memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau
situasi dan kondisi tertentu.
3. Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
4. Melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.

 Tips Wawancara :
1. Mulailah dengan informasi fakta dan mengajukan pertanyaan mudah.
2. Pastikan Anda sudah mengetahui informasi dasar mengenai narasumber,
seperti identitasnya secara umum.
3. Hindarilah mengajukan pertanyaan bersifat pribadi dan berupa pilihan.
4. Jangan terlalu kaku dan tunjukkan sikap bersahabat agar narasumber
nyaman dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik serta terbuka.
9
 Kelebihan :
1. Dapat menggali informasi dengan lebih mendalam dan berkualitas.
2. Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi terbaru.
3. Tidak terbatas pada tingkat pendidikan tertentu, asalkan responden dapat
berbicara dengan baik.
4. Instrumen terbaik untuk mendapatkan data pribadi.
5. Peneliti bisa mendapatkan hal-hal khusus yang sering luput dari perhatian.

 Kelemahan :
1. Membutuhkan banyak waktu dan tenaga baik dari peneliti maupun
responden.
2. Keberhasilan proses wawancara tergantung dari kepandaian peneliti dalam
menggali informasi yang diperlukan.
3. Interpretasi peneliti bisa terpengaruh oleh responden sehingga tidak
objektif.
4. Ketika wawancara, responden harus mampu bicara dengan jelas dan benar.
5. Kecukupan data yang diperoleh sangat tergantung pada kesediaan
responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
6. Untuk objek yang luas, diperlukan pewawancara yang banyak jumlahnya.

10
WAWANCARA

1. Jelaskan beberapa macam etika dalam wawancara!


 Etika Wawancara Langsung

a. Jangan lupa untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum


menyampaikan tujuan.
b. Saat menghubungi narasumber, pastikan dengan bahasa yang sopan dan
jelas.
c. Setelah itu, lakukan lobbying untuk menentukan waktu dan tempat
wawancara.
d. Jika sudah ada kesepakatan, pastikan untuk datang tepat waktu

 Etika Wawancara Press Conference

a. Sebelum datang ke konferensi pers, pastikan Anda sudah memahami isu


yang akan disampaikan.
b. Saat menyampaikan pertanyaan, jangan lupa untuk menyebutkan nama
dan asal media.
c. Setelah itu, sampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.
d. Saat sesi tanya jawab, jurnalis akan dipersilakan bertanya, namun
terkadang dibatasi karena masalah waktu.

 Etika Wawancara Doorstop

a. Jurnalis harus mempersiapkan diri, tak hanya pertanyaan tapi juga fisik,
karena harus berdesakan dengan rekan media lain.
b. Saat hendak bertanya, jurnalis bisa langsung menanyakan pertanyaan
kepada narasumber tanpa harus memperkenalkan diri.
c. Sampaikan pertanyaan dengan singkat, jelas dan padat.
d. Jika narasumber meminta off the record, jurnalis harus menghormatinya.

11
2. Bagaimana Cara mengatasi kejenuhan saat melakukan wawancara kerja
?
 Tetap memperhatikan sopan santun kepada narasumber, dapat melakukan
kontak mata ketika mengajukan pertanyaan dan membuat komunikasi yang
tidak kaku dan sedikit humor

3. Apa saja tips – tips wawancara kerja apat berjalan dengan lancar?
 Buat daftar pertanyaan
Misalnya kamu melamar kerja dalam posisi product manager berarti, kita
harus mencari pertanyaan yang bias diajukan untuk posisi kerja yang
dipilih
 Terus Latihan
Misalnya, Kita dapat mengajak temn untuk mewawancara biar bisa melatih
jawaban yang sebelumnya telah kita persiapkan
 Perhatikan kelemahan kita
Misalnya, Dimana kita harus menyadari kelemahan kita dimana contohnya
berupa pengucapan kalimat yang terbata bata, atau terlalu cepat sehingga
bahkan tidak konsentrasi

 Cari tahu proses wawancara


Misalnya, Apa yang pertama harus kita lakukan, bersalaman atau langsung
duduk didepannya dimana hal seperti ini harus kita cari tahu lebih dalam
lagi, terlebih jika kita seorang yang baru lulus sekolah atau kuliah yang
sama sekali belum pernah melakukan interview kerja

4. Apa yang dimaksud dengan wawancara roundtable?


 wawancara rountable adalah salah satu bentuk wawancara yang cukup
kompleks dimana pewawancara harus menyusun strategi dan skenarionya
terlebih dahulu supaya proses wawancara dapat berjalan lancar.
12
5. Apa itu wawancara konferensi?
 Wawancara Konferensi adalah wawancara antar seseorang pewawancara
dengan sejumlah responden atau sebaliknya

6. Apa saja yang harus di persiapakan alam melakukan wawancara?


 Persiapkan vc,port folio, dan dokumen lain yangvdapat menonjolkan
kemampuan
 Gali informasi tentang posisi atau tujuan jurusan hingga perusahaan yang
dituju
 Datang tepat waktu
 Berpenampilan rapi dan sopan
 Jangan lupa bahasa tubuh
 Siapkan jawaban yang kira-kira kamu tahu akan dibangun
 Siapkan peetanyaanbyang ingin kamu ketahui
 Berikan aura dan kesan yang positif

7. Sebutkan Unsur – Unsur Wawancara ?


 pewawancara
 narasumber
 tema
 waktu dan tempat

8. Apa Fungsi Wawancara ?


 Memperoleh informasi secara komprehensif,akurat,jujur,dan
medalam.mendapatkan dan data yang objektif serta berimbang.menggali
kemungkinan adanya prespektif baru atas suatu masalah

13
9. Apa tujuan dari Wawancara ?

 Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal


atau situasi dan kondisi tertentu,
 Untuk melengkapi suatu penelitian atau penyelidikan ilmiah
 untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang
tertentu

10. Mengapa wawancara merupakan metode penelitian yang sangat


penting?
 Karena dengan wawancara kita dapat memperoleh informasi secara
langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu untuk
melengkapi suatu penelitian atau penyelidikan ilmiah untuk memperoleh
data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu

11. Apa itu Wawancara dalam penelitian Kualitatif ?


 Suatu proses untuk mendapatkan informasi untuk kepentingan penelitian
dengan cara dialog antara peneliti sebagai pewawancara dengan informan
atau yang memberi informasi dalam konteks observasi partisipasi.

12. Hal yang tidak boleh dilakukan dalam wawancara ?


a. Datang terlambat dan tak memberi kabar
b. Menceritakan tentang diri secara berlebihan
c. Menanyakan informasi yang terlalu umum
d. Menanyakan hal-hal personal kepada pihak pewawancara
e. Bersikap seenaknya atau cuek
f. Menghindari kontak mata
g. Berbohong
h. Datang tanpa persiapan
i. Menjawab telepon di tengah wawancara
j. Defensif
14
13. Ciri-ciri Wawancara ?

a. Mengumpulkan Informasi
b. Ada Pewawancara
c. Ada Narasumber
d. Netral
e. Bersikap Adil
f. Santai
g. Bersikap Ramah

14. Mengapa kita harus melakukan wawancara?


Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal
atau situasi dan kondisi tertentu.

15. Cara Menulis Laporan Hasil Wawancara :

a. Menulis latar belakang wawancara


b. Menyertakan tujuan Wawancara
c. Menulis topik pembahasan wawancara
d. Mencantumkan waktu dan tempat wawancara
e. Mencantumkan nama narasumber dan pewawancara
f. Menulis hasil wawancara
g. Membuat kesimpulan wawancara
h. Menulis saran

15

Anda mungkin juga menyukai