Anda di halaman 1dari 5

HIKMAH BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

Iman kepada hari akhir berarti kita mempercayai bahwa kehidupan di


dunia akan berakhir, yang kemudian dilanjutkan dengan kehidupan di
akhirat. Hari akhir ditandai dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat
Israfil. Untuk beriman kepada hari akhir caranya adalah meyakini dengan
sepenuh hati, bahwa kiamat itu akan benar-benar terjadi sebagai hari
pembalasan bagi amal perbuatan manusia. Pada hari itu , Allah Swt. Akan
menghisab (menghitung), memberi keputusan, dan menetapkan hukum
terhadap segala amalan manusia.

Sebagai orang muslim kita wajib percaya akan terjadinya hari akhir,
mekipun tidak mengetahui kapan terjadinya. Ini merupakan suatu bukti
keadilan dari Allah Swt. Pada hari itu semua manusia dimintai
pertanggungjawabannya.
Banyak hal yang dapat kita ambil dari sana, di antara hikmah dan fungsi
hari akhir itu antara lain sebagai berikut.

1. Tidak akan meniru pola hidup orang kafir (yang tidak beriman).
"Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir
bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian
tempat tinggal mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat
yang seburuk-buruknya." (QS 3:196-197)

Allah SWT telah memperingatkan kita supaya tidak terpedaya dan ikut-
ikutan gaya hidup orang kafir, yang penuh dengan kebebasan (foya-foya,
dugem, mabok, free sex, dll). Itu adalah kesenangan sementara saja,
selama hidup didunia. Tetapi akibatnya ditanggung selama-lamanya
didalam neraka jahanam. Naudzubillahi min dzaalik.
2. Selalu beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaan.
Orang yang beriman dengan adanya hari akhir yakin dan mengharap akan
bertemu dengan Allah, oleh karena itu dia akan selalu berusaha beramal
sholeh dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Sehingga ketika
menemui-Nya dalam keadaan siap.

"... Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah


kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan
berilah kabar gembira orang-orang yang beriman." (QS 2:223)

"... Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka


hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya".(QS
18:110)

3. Selalu berbuat baik dan benar.


Orang yang beriman kepada hari akhir akan selalu berbuat baik dan benar
dalam hidupnya.

"Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat
menggantikan seseorang lain sedikit pun dan tidak akan diterima suatu
tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafaat
kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong." (QS 2:123)

Mengapa harus baik dan benar? Karena perbuatan baik belum tentu benar,
tetapi perbuatan benar sudah pasti baik. Misalnya, perbuatan menolong
orang adalah baik, tetapi belum tentu benar. Menolong orang dalam rangka
apa? Apakah menolong dalam rangka kebaikan dan takwa, atau dalam
rangka dosa. Menolong orang berbuat dosa atau jahat adalah tidak benar
dan tidak dibenarkan dalam Islam.

"... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya." (QS 5:2)
Bukan hanya harus melakukan perbuatan baik dan benar, perkataan pun
harus baik dan benar, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berhata


benar atau diam." (HR Bukhari dan Muslim)

4. Mau berjihad dijalan Allah dengan jiwa dan harta.


Berjihad bagi orang yang beriman kepada hari akhir adalah sebuah
kemestian, karena jihad dengan jiwa dan harta merupakan jual beli
seorang mukmin dengan Allah, serta merupakan pembenaran atas
keimanannya.

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan


harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang
pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi)
janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar." (QS 9:111)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang


beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu
dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah,
mereka itulah orang-orang yang benar." (QS 49:15)
5. Tidak bakhil (kikir) dalam berinfaq.
Ketika seseorang beriman kepada hari akhir, ia akan selalu berinfak dijalan
Allah dengan tidak kikir. Karena ia tahu akibat kikir terhadap hartanya itu
dikemudian hari, serta ia tahu pahala yang berlipat ganda yang diterimanya
bila ia berinfak dijalan Allah SWT.

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah


berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu
baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari
kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di
bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS 3:180)

"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan


harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan
dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar)
sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang
"mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang." (QS 104:1-9)

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang


menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi
apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan
dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh
pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS 2:261-262)
6. Memiliki kesabaran dalam kebenaran dan ketika tertimpa musibah.
Ketika keimanan kepada hari akhir tertanam dalam hati, maka orang itu
akan selalu sabar dalam kebaikan dan dalam keadaan apapun. Meskipun
musibah menimpa dirinya, ia akan tetap sabar bahkan meningkatkan
kesabarannya.

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah


kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung." (QS 3:200)

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit


ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-
orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi
wa innaa ilaihi raaji`uun." (QS 2:155-156)

Ia tahu bahwa dunia ini hanya sementara, semua akan mati. Penderitaan
didunia hanyalah sementara, segala sesuatu akan disempurnakan
diakhirat nanti, sebagaimana firman Allah SWT:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada


hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan." (QS 3:185)

Anda mungkin juga menyukai