Kepada Yth.
1. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2. Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/BAPPENAS
3. Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan DAS dan Konservasi Sumber Daya Alam Deputi
Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi
4. Direktur Konservasi Kehutanan dan Sumber Daya Air Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber
Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
5. Direktur Lingkungan Hidup Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
6. Direktur Pangan dan Pertanian Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
7. Direktur Kelautan dan Perikanan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
8. Direktur Pengairan dan Irigasi Deputi Bidang Sarana dan Prasarana BAPPENAS
9. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
10. Direktur Bendungan dan Danau Ditjen. Sumber Daya Air Kementerian PUPR
11. Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen. Sumber Daya Air Kementerian PUPR
12. Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Ditjen. Cipta Karya
Kementerian PUPR
13. Direktur Perencanaan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional
14. Direktur Pengendalian Pemanfaatan Ruang Ditjen. Pengendalian dan Penertiban Tanah dan
Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
15. Direktur Produksi dan Usaha Budidaya Ditjen. Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan
Perikanan
16. Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan Ditjen. Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan
Perikanan
17. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen. Hortikultura Kementerian Pertanian
18. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen. Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kementerian Pertanian
19. Direktur Perencanaan Teknis Pembangunan Desa dan Perdesaan Ditjen. Pembangunan Desa
dan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
20. Direktur Perencanaan Teknis Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Ditjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
21. Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Deputi Bidang Pengembangan
Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan EKonomi Kreatif
22. Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan
Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
23. Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan
Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
24. Kepala Pusat Penelitian Limnologi LIPI
25. Dewan Sumber Daya Air Nasional
26. Staf Ahli Menteri LHK Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah
27. Kepala Biro Perencanaan Setjen KLHK
28. Sekretaris Ditjen. PDASHL
29. Direktur Pengendalian Pencemaran Air Ditjen. PPKL
30. Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Ditjen. KSDAE
31. Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial Ditjen. KSDAE
32. Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS Ditjen. PDASHL
33. Direktur Konservasi Tanah dan Air Ditjen. PDASHL
34. Direktur Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Ditjen. PDASHL
35. Direktur Perbenihan Tanaman Hutan Ditjen. PDASHL
36. Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Ditjen. PDASHL
A. Danau Rawapening
Provinsi
1. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah
2. Kepala Dinas PU Sumber Daya Air dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah
3. Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah
4. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
5. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
6. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah
7. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah
8. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Tengah
9. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten
10. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang
11. Kepala Dinas PU Kabupaten Semarang
12. Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang
13. Kepala Badan Pertanahan Daerah Kabupaten Semarang
Pusat/UPT Pusat
14. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa - KLHK
15. Kepala BBWS Pemali Juana
16. Kepala BPDASHL Pemali Jratun
B. Danau Singkarak
Provinsi
1. Wakil Gubernur Sumatera Barat
2. Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat
3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat
4. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera Barat
5. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat
6. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat
7. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
Kabupaten
8. Sekretaris Daerah Kabupaten tanah Datar
9. Kepala Bappeda Kabupaten Tanah Datar
10. Sekretaris Daerah Kabupaten Solok
11. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Datar
12. Kepala Bappeda Kabupaten Solok
13. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok
Pusat/UPT Pusat
14. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera - KLHK
15. Kepala BWS Sumatera V
16. Kepala BPDASHL Indragiri Rokan
C. Danau Maninjau
Provinsi
1. Wakil Gubernur Sumatera Barat
2. Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat
3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat
4. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera Barat
5. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat
6. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat
Kabupaten
7. Bupati Agam
8. Kepala Bappeda Kabupaten Agam
9. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam
10. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Agam
Pusat/UPT Pusat
11. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera - KLHK
12. Kepala BWS Sumatera V
13. Kepala BPDASHL Agam Kuantan
D. Danau Kerinci
Provinsi
1. Sekretaris Daerah Provinsi Jambi
2. Kepala BAPPEDA Provinsi Jambi
3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi
4. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi
5. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi
6. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi
Kabupaten
7. Kepala Bappeda Kabupaten Kerinci
8. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kerinci
9. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kerinci
10. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kerinci
Pusat/UPT Pusat
11. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera - KLHK
12. Kepala BWS Sumatera VI
13. Kepala BPDASHL Batanghari
E. Danau Batur
Provinsi
1. Sekretaris Daerah Provinsi Bali
2. Kepala BAPPEDA Provinsi Bali
3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali
4. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali
5. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali
6. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali
Kabupaten
7. Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli
8. Kepala Bappeda Kabupaten Bangli
9. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli
10. Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli
Pusat/UPT Pusat
11. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara - KLHK
12. Kepala BWS Bali Penida
13. Kepala BPDASHL Unda Anyar
F. Danau Tondano
Provinsi
1. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara
2. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara
3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara
4. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara
5. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Utara
6. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara
Kabupaten
7. Bupati Minahasa
8. Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa
9. Kepala Bappeda Kabupaten Minahasa
10. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Minahasa
11. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Minahasa
Pusat/UPT Pusat
12. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku - KLHK
13. Kepala BWS Sulawesi I
14. Kepala BPDASHL Tondano
I. Latar Belakang
Indonesia memiliki lebih dari 2000 danau yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara, dengan
ekosistem yang sangat kaya, bentuk dan karakteristik yang sangat beragam, keanekaragaman
hayati yang tinggi, sumber air yang sangat potensial, serta kondisi sosial budaya yang diwarnai
kearifan lokal. Danau di Indonesia memiliki multifungsi mulai dari sumber air minum, irigasi,
perikanan, transportasi, pembangkit listrik, pariwisata, hingga pusat tumbuh budaya dan
kearifan. Bahkan di beberapa wilayah, danau telah menjadi icon pembangunan, karena
perekonomian wilayah tumbuh dari keberadaan danau dan menjadi kebanggaan masyarakat
setempat. Secara ekologis, fungsi danau sangat penting antara lain sebagai penyimpan air,
pengatur iklim mikro, habitat keanekaragaman hayati, serta pengatur keseimbangan ekosistem
dan kehidupan biota. Namun, pemanfaatan danau dan daerah tangkapan airnya yang kurang
memperhatikan lingkungan dan arahan pola ruang, telah mengakibatkan terjadinya kerusakan
ekosistem danau, antara lain peningkatan sedimentasi, peningkatan intensitas banjir di musim
hujan dan kekeringan di musim kemarau, penurunan kualitas air, penurunan keanekaragaman
hayati, penurunan produktifitas perikanan, dan penurunan potensi-potensi perekonomian.
Lingkup Pengelolaan Danau tidak hanya di badan air, tetapi juga di daerah tangkapan air atau
daerah aliran sungainya; tidak hanya terkait bio-fisik air dan bentang lahan, tetapi juga aspek
sosial ekonomi terkait kehidupan masyarakat di sekitarnya; tidak hanya di tataran kebijakan
tetapi juga pada implementasi di tingkat tapak. Oleh karena itu, Pengelolaan Danau memerlukan
kerjasama seluruh pemangku kepentingan pada berbagai aspek sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing, untuk mewujudkan kinerja yang konkrit mencapai danau yang sehat dan
masyarakat yang sejahtera.
Penyelamatan ekosistem danau di Indonesia pada awalnya dibahas dalam forum-forum saintifik
(1990-an), yang kemudian diangkat ke dalam forum kebijakan, dan disepahami oleh para
pimpinan kementerian/lembaga maupun pimpinan pemerintah daerah. Pada tahun 2008
diterbitkan Pedoman Pengelolaan Ekosistem Danau. Pada tahun 2009 diselenggrarakan
Konferensi Nasional Danau Indonesia I (KNDI-I) di Bali, dimana dicapai Kesepakatan 9 Menteri
tentang Pengelolaan Danau Berkelanjutan serta Danau Prioritas I dan II. Pada tahun 2011
diselenggarakan Konferensi Nasional Danau Indonesia II (KNDI-II) serta diluncurkan Gerakan
Penyelamatan Danau (GERMADAN). Pada tahun 2012 diluncurkan Grand Design Penyelamatan
Ekosistem Danau yang penyusunannya didukung oleh ”Panja Danau” Komisi VII DPR RI.
Danau Prioritas I terdiri dari Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Maninjau dan Danau
Singkarak (Sumatera Barat), Danau Kerinci (Jambi), Rawadanau (Banten), Rawapening (Jawa
Tengah), Danau Sentarum (Kalimantan Barat), Kaskade Mahakam atau Danau Semayang
Melintang dan Jeumpang (Kalimantan Timur), Danau Batur (Bali), Danau Limboto (Gorontalo),
Danau Tondano (Sulawesi Utara), Danau Poso (Sulawesi Tengah), Danau Tempe dan Danau
Matano (Sulawesi Selatan), dan Danau Sentani (Papua).
Danau Prioritas II terdiri dari Danau Aneuk Laot dan Laut Tawar (Aceh), Danau Di Atas dan
Danau Di Bawah (Sumatera Barat), Danau Tasik Zamrud (Riau), Danau Dendam Tak Sudah
(Bengkulu), Danau Ranau (Sumatera Selatan dan Lampung), Danau Bratan (Bali), Danau Segara
Anak dan Danau Taliwang (NTB), Danau Kelimutu (NTT), Danau Lindu (Sulawesi Tengah),
Danau Mahalona dan Danau Towuti (Sulawesi Selatan), dan Danau Paniai (Papua).
Dalam RDP Komisi VII DPR RI bulan Oktober 2017, Menteri LHK mendapatkan amanat untuk
melaksanakan penyusunan Rencana Pengelolaan Danau secara koordinatif dan terintegrasi lintas
sektor. Pada tahun 2018 dilaksanakan penyusunan Rencana Pengelolaan Danau Prioritas I,
melalui Pokja yang dibentuk oleh Gubernur/Bupati di wilayah masing-masing danau. Upaya
konservasi dalam rangka pemulihan ekosistem danau harus dilakukan secara terintegrasi
dengan memandang danau sebagai bagian dari bentang lahan (landscape) Daerah Aliran Sungai,
serta keterkaitan antara hulu dan hilir. Degradasi daerah tangkapan waduk sebagai sumber
utama permasalahan danau melibatkan parapihak dalam pengelolaannya.
Guna memberikan arah kebijakan dan strategi penyelamatan danau prioritas nasional serta
menguatkan kelembagaan koordinatif di tingkat pusat maupun daerah, BAPPENAS menginisiasi
dan mengkoordinasikan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden RI tentang Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional, yang telah melalui tahap pembahasan antar kementerian/lembaga
serta tahap Harmonisasi dalam koordinasi Kementerian Hukum dan HAM. Perbaharuan
(renewing) semangat dan kinerja penyelamatan danau yang telah dilaksanakan oleh KLHK,
BAPPENAS, dan para pihak terkait diluncurkan dalam Rapat Koordinasi Penyelamatan Danau
Prioritas Nasional pada tanggal 25-26 Maret 2019, yang dihadiri oleh 11 Menteri/Perwakilan dan
15 Gubernur/Bupati/Perwakilan, anggota DPR, pakar/akademisi, LSM dan swasta. Pada Rakor
tersebut disepakati beberapa hal pokok yang dituangkan dalam Kesepakatan Menteri dan
Gubernur tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. Untuk mengawal dan memastikan
implementasi program kegiatan yang telah tertuang dalam Rencana Pengelolaan Danau,
dilaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja dan capaian target penyelamatan danau secara
koordinatif di pusat maupun daerah.
Menindaklanjuti upaya Penyelamatan Ekosistem Danau Prioritas Nasional, sebagaimana Rencana
Pengelolaan Danau yang telah disusun dan disahkan oleh masing-masing Gubernur/Bupati pada
tahun 2018-2019, diperlukan pemusatan (focusing) dan sinergi antar program
Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah agar upaya yang dilakukan efektif dan
efisien serta memberikan hasil yang signifikan, baik dari sisi kegiatan yang paling pokok maupun
lokus yang paling prioritas pada masing-masing danau. Untuk itu diselenggarakan Rapat
Implementasi Penyelamatan Ekosistem Danau Tahun 2021.
II. Tujuan
IV. Pelaksanaan
Rapat Implementasi Penyelamatan Ekosistem Danau Tahun 2021 akan dilaksanakan dengan pola
sebagai berikut:
“three stages of coordination” yaitu:
o antar Instansi di Daerah
o antara Pusat dan Daerah
o antar Kementerian/Lembaga di Pusat,
selama 3 (tiga) hari pada tanggal 16-18 Februari 2021,
terdiri dari 1 Sesi Pembukaan, 8 Sesi Danau, dan 1 Sesi Penutupan
setiap Sesi Danau akan fokus pada pembahasan satu Danau,
setiap Sesi Danau akan terdiri dari presentasi dan pembahasan,
pembahasan akan meliputi 3 aspek yaitu Kebijakan, Fisik dan Sosial EKonomi,
keterkaitan substansi antar aspek menjadi bahan telaahan,
acara diikuti secara kombinasi hadir langsung dan daring (online), dan
memperhatikan Protokol Kesehatan secara ketat.
AGENDA
Rapat Implementasi Penyelamatan Ekosistem Danau Tahun 2021
Jakarta, 16-18 Februari 2021