Jasa Lingkungan
a. Jasa Lingkungan Penyediaan (Gilang)
Kemampuan ekosistem dalam menghasilkan barang dan jasa dapat dikatakan
sebagai jasa lingkungan produksi/penyedia (Hein et al, 2006). Secara umum, Jasa
lingkungan produksi/penyediaan terbagi menjadi empat jenis jasa lingkungan
produksi/penyedia. Jenis jasa lingkungan tersebut meliputi jasa lingkungan penyediaan
pangan, jasa lingkungan penyediaan air bersih, jasa lingkungan penyediaan serat (fiber), dan
jasa lingkungan penyediaan sumberdaya genetik. Jasa lingkungan penyediaan pangan dapat
diukur dari hasil ekosistem berupa hasil laut, pangan dari hutan (tanaman dan hewan), hasil
pertanian dan perkebunan untuk pangan, serta hasil peternakan. Jasa lingkungan penyediaan
air bersih dapat diukur dari hasil ekosistem berupa penyediaan air dari tanah dan penyediaan
air dari sumber permukaan. Jasa lingkungan penyediaan serat (fiber) dapat diukur dari hasil
ekosistem berupa hasil hutan, hasil laut, hasil pertanian dan perkebunan untuk material. Jasa
lingkungan penyediaan sumberdaya genetik dapat diukur dari hasil ekosistem
berupa penyediaan sumberdaya genetik termasuk flora dan fauna. Secara lebih rinci jasa
lingkungan penyedia dijelaskan sebagai berikut.
9415967
9415967
YANIRUMA MANGGELUM
AMBATKWI
FIRIWAGE
WAROPKO
KOMBAY
KAWAGIT
9366147
ARIMOP
9366147
NINATI
INIYANDIT
BOMAKIA KOUH
MINDIPTANAKOMBUT
MANDOBO
FOFI
9316327
9316327
SESNUKT
KI JAIR
9266507
9266507
Penyediaan Pangan :
SUBUR
Sangat Tinggi
Tinggi
9216687
9216687
Sedang
Rendah
Gambar X. Peta Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa
Lingkungan Penyedia Pangan
(Sumber : Hasil Analisis Studio, 2022)
9415967
9415967
YANIRUMA MANGGELUM
AMBATKWI
FIRIWAGE
WAROPKO
KOMBAY KAWAGIT
NINATI
9366147
9366147
ARIMOP
INIYANDIT
BOMAKIA KOUH
MINDIPTANAKOMBUT
MANDOBO
FOFI
9316327
9316327
SESNUKT
KI JAIR
9266507
9266507
Tinggi SUBUR
Sedang
Rendah
9216687
9216687
Sangat Rendah
Berdasarkan sajian Tabel X dan Gambar X, dapat dipahami bahwa nilai persentase
tertinggi distribusi luas jasa lingkungan penyedia serat (fiber) di Kabupaten Boven Digoel
didominasi oleh kelas jasa lingkungan penyedia pangan sedang hingga sangat tinggi.
Persentase distribusi luas jasa lingkungan penyedia pangan kelas sangat tinggi di
Kabupaten Boven Digoel mencapai 54,54 persen, diikuti persentase distribusi luas jasa
lingkungan penyedia pangan kelas tinggi sebesar 29,57 persen dan kelas sedang dengan
nilai persentase sebesar 12,47 persen. Adanya dominasi luas jasa lingkungan penyedia serat
(fiber) kelas sangat tinggi di Kabupaten Boven Digoel menunjukkan bahwa jasa lingkungan
penyediaan serat fiber terbilang aman dan tinggi. Secara lebih jelas, berikut ditampilkan
gambar X berupa grafik distribusi luas jasa lingkungan penyedia serat per distrik di
Kabupaten Boven Digoel.
YANIRUMA MANGGELUM
9400000
9400000
AMBATKWI
FIRIWAGE
WAROPKO
KOMBAY
KAWAGIT
ARIMOP NINATI
INIYANDIT
BOMAKIA KOUH
9350000
9350000
MINDIPTANAKOMBUT
MANDOBO
FOFI
SESNUKT
9300000
9300000
KI JAIR
9250000
9250000
Penyediaan Serat :
Sangat Tinggi SUBUR
Tinggi
Sedang
Rendah
9200000
Sangat Rendah
Berdasarkan sajian Tabel X dan Gambar X, dapat diketahui bahwa nilai persentase
tertinggi distribusi luas jasa lingkungan penyedia sumberdaya genetik di Kabupaten Boven
Digoel didominasi oleh kelas jasa lingkungan penyedia sumberdaya genetik sedang hingga
sangat tinggi. Persentase distribusi luas jasa lingkungan penyedia sumberdaya genetik kelas
sangat tinggi di Kabupaten Boven Digoel mencapai 70,96 persen, diikuti persentase
distribusi luas jasa lingkungan penyedia sumberdaya genetik kelas tinggi sebesar 19,68
persen dan kelas sedang dengan nilai persentase sebesar 7,38 persen. Adanya dominasi luas
jasa lingkungan penyedia sumberdaya genetik kelas sangat tinggi di Kabupaten Boven
Digoel menunjukkan bahwa jasa lingkungan penyediaan sumberdaya genetik terbilang
tinggi sehingga memiliki posisi yang sangat strategis dengan kekayaan sumberdaya serta
endemisitas spesies flora dan fauna yang tinggi. Potensi keunggulan ini memberi arti
penting pemeliharaan, pengembangan, dan perlindungan secara berkelanjutan sehingga
sumberdaya genetik tersebut dapat dijadikan sebagai aset alamiah untuk mendukung
kesejahteraan masyarakat secara luas. Keanekaragaman hayati yang tinggi tidak terlepas
dari posisi wilayahnya yang berada diantara dua benua besar, yaitu Asia dan Australia.
Secara lebih jelas, berikut ditampilkan gambar X berupa grafik distribusi luas jasa
lingkungan penyedia sumberdaya genetik per distrik di Kabupaten Boven Digoel.
GRAFIK LUAS (ha) DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
BERBASIS JASA EKOSISTEM PENYEDIA SUMBERDAYA GENETIK
Total
YANIRUMA
WAROPKO
SUBUR
SESNUKT
NINATI
MINDIPTANA
MANGGELUM
MANDOBO
KOUH
KOMBUT
KOMBAY
KI
KAWAGIT
JAIR
INIYANDIT
FOFI
FIRIWAGE
BOMAKIA
ARIMOP
AMBATKWI
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
YANIRUMA MANGGELUM
9400000
9400000
AMBATKWI
FIRIWAGE
WAROPKO
KOMBAY
KAWAGIT
ARIMOP NINATI
INIYANDIT
BOMAKIA KOUH
9350000
9350000
MINDIPTANAKOMBUT
MANDOBO
FOFI
SESNUKT
9300000
9300000
KI JAIR
9250000
9250000
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
9200000
Gambar X. Peta Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa
Lingkungan Penyedia Sumberdaya Genetik
(Sumber : Hasil Analisis Studio, 2022)
c. Jasa Lingkungan Pendukung (Gilang)
- Pendukung Pemeliharaan Lapisan Tanah
Secara teoritis, tanah diatrikan sebagai lapisan tipis kulit bumi dan terletak
paling luar. Tanah meruakan hasil pelapukan atau erosi dari batuan induk (anorganik)
yang bercampur dengan bahan organik. Tanah menyediakan unsurunsur hara sebagai
nutrisi tanaman untuk pertumbuhannya. Tanah terbentuk dari berbagai bahan mineral
dan unsur organik, air serta udara yang tersusun dalam ruang yang membentuk tubuh
tanah. Ekosistem memberikan jasa pendukung berupa pembentukan lapisan tanah dan
pemeliharaan kesuburan yang bervariasi antar lokasi sesuai dengan karakteristik
meteorologis yang dimiliki masing-masing daerah. Tanah merupakan komponen
abiotik yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik, serta mempunyai sifat fisik,
kimia, biologi dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Tanah menyediakan unsur-unsur hara sebagai makanan
tanaman untuk terus bertumbuh. Ekosistem memberikan jasa pendukung berupa
pembentukan lapisan tanah dan pemeliharaan kesuburan yang bervariasi antar lokasi
sesuai dengan karakteristik wilayah tersebut. Genesis dan karakteristik bebtangalam
yang berbeda, akan berpengaru h terhadap pembentukan tanah dengan karakteristik
dan tingkat kesuburan yang berbeda -beda. Terdapat 6 (enam) faktor pembentuk
tanah, yaitu iklim, mikro-organisme (pengurai), bahan induk (regolit), morfologi, ruang dan
waktu.
Faktor iklim berupa curah hujan, suhu yang berkaitan dengan penetrasi sinar
matahari akan mempengaruhi proses pelapukan bantuan menjadi bahan induk tanah.
Bahan induk tanah akan mengalami berbagai proses reaksi kimia pelapukan dan
perkembangan yang akan menghasilkan kandungan unsur atau mineral tertentu dalam
tanah. Organisme hidup berupa mikroorganisme dalam tanah membantu pross
menguraikan unsur-unsur dalam bahan induk tanah menjadi partikel tanah yang lebih
kecil dan memicu pembentukan unsur hara yang menjadi indikator kesuburan tanah.
Proses pembentukan tanah (pedogenesis) berjalan memerlukan waktu yang sangat
lama dengan persebaran tertentu di permukaan bumi, yang dipengaruhi oleh genesis
dan karekteristik bentang alamnya. Selain itu manusia juga menjadi salah satu faktor
pembentuk tanah karena intensitas penggunaan tanah oleh manusia mempengaruhi
reaksi fisik, kimia, dan biologi tanah. Proses pembentukan tanah terjadi melalui tiga
tahapan meliputi tahapan pengubahan bahan mentah menjadi bahan induk tanah,
tahap pengembangan bahan induk tanah menjadi bahan penyusun tanah, dan tahapan
penyusunan tanah menjadi tubuh tanah. Akibat berlangsungnya proses pembentukan
tanah, maka terbentuklah perbedaan sifat kimia, fisis, biologis dan morfologi dari tanah
yang berbeda-beda pula.
Tabel X. Luas Kelas Jasa Lingkungan Pendukung Pemeliharaan
Lapisan Tanah
DISTRIK DISTRIBUSI LUAS (ha) DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
BERBASIS JASA LINGKUNGAN PENDUKUNG PEMELIHARAAN LAPISAN TANAH
Sangat
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Total
Rendah
AMBATKWI 17,29 2.938,16 3.772,30 122.018,03 128.745,78
ARIMOP 534,88 3.859,67 126.782,59 131.177,14
BOMAKIA 2.160,55 22.819,36 13.725,25 34.778,66 73.483,81
FIRIWAGE 1.107,03 18.852,71 18.842,44 75.534,40 114.336,59
FOFI 14.859,93 15.052,41 14.791,47 145.027,19 189.731,01
INIYANDIT 811,75 1.138,72 36.015,05 37.965,52
JAIR 86,31 20.479,56 64.127,35 33.654,57 226.579,88 344.927,67
KAWAGIT 1.851,16 11.984,17 12.898,02 52.594,26 79.327,61
KI 7.976,36 8.005,01 9.259,43 141.936,39 167.177,19
KOMBAY 24.220,63 6.971,77 55.413,70 86.606,09
KOMBUT 353,50 152,45 2.009,67 63.576,90 66.092,52
KOUH 4,05 670,91 3.573,28 3.987,41 38.490,01 46.725,66
MANDOBO 68,18 8.475,88 11.937,44 31.126,60 218.163,49 269.771,60
MANGGELUM 20.583,54 3.476,76 81.720,47 105.780,77
MINDIPTANA 153,65 1.076,63 5.652,53 36.895,94 43.778,75
NINATI 0,18 260,08 28.446,93 28.707,19
SESNUKT 1.044,33 8.724,90 8.732,97 112.748,64 131.250,84
SUBUR 7,20 26.826,03 69.486,32 105.927,45 205.144,28 407.391,27
WAROPKO 7.802,65 3.850,38 97.039,66 108.692,69
YANIRUMA 6,78 48.984,69 51.746,55 47.751,64 148.489,66
Kab. Boven
165,74 85.982,98 341.668,53 335.684,03 1.946.658,09 2.710.159,38
Digoel
Sumber : Hasil Analisis Studio, 2022
Berdasarkan sajian Tabel X dan Gambar X, dapat dilihat nilai persentase tertinggi
distribusi luas jasa lingkungan pendukung pemeliharaan lapisan tanah di Kabupaten Boven
Digoel didominasi oleh kelas jasa lingkungan pendukung pemeliharaan lapisan tanah
sedang hingga sangat tinggi. Secara umum, distribusi luas lahan berbasis jasa lingkungan
penyedia sumberdaya genetik Kabupaten Boven Digoel didominasi kelas sangat tinggi yaitu
seluas 1.946.658,09 Ha, diikuti kelas sedang yaitu seluas 341.668,53 Ha dan kelas tinggi
dengan luasan 335.684,03 Ha. Selanjutnya, distribusi luas lahan berbasis jasa lingkungan
pendukung pemeliharaan lapisan tanah dengan nilai terendah ialah kelas sangat rendah
yang hanya memiliki luasan lahan seluas 165,74 Ha. Sementara itu, persentase distribusi
luas jasa lingkungan pendukung pemeliharaan lapisan tanah kelas sangat tinggi di
Kabupaten Boven Digoel mencapai 71,83 persen, diikuti persentase distribusi luas jasa
lingkungan penyedia sumberdaya genetik kelas sedang sebesar 12,61 persen dan kelas
tinggi dengan nilai persentase sebesar 12,39 persen.
Apabila diamati kondisi tiap distrik di Kabupaten Boven Digoel, kelas jasa
lingkungan pendukung pemeliharaan lapisan tanah sangat tinggi tersebar merata pada
seluruh distrik dengan nilai yang mendominasi, khususnya pada Distrik Jair dengan luas
kelas sangat tinggi sebesar 226.579,88 Ha, diikuti oleh Distrik Mandobo dan Distrik Subur.
Pada kelas tinggi, distrik dengan luasan tertinggi berada pada Distrik Subur seluas
105.927,45 Ha, diikuti oleh Distrik Yaniruma dan Distrik Jair. Pada kelas sedang, distrik
dengan luasan tertinggi berada pada Distrik Subur yakni seluas 69.486,32 Ha, diikuti oleh
Distrik Jair dan Distrik Yaniruma. Lain halnya dengan jasa ekosistem pendukung
pemeliharaan lapisan tanah kelas rendah dan sangat rendah, yang mana keberadaannya
tidak tersebar secara merata pada seluruh distrik di Kabupaten Boven Digoel serta memiliki
nilai luasan yang lebih rendah dibanding kelas sedang hingga sangat tinggi. Pada dasarnya,
rendahnya distribusi jasa ekosistem pendukung pemeliharaan lapisan tanah pada kelas
sangat rendah hingga sedang dikarenakan adanya campur tangan manusia dalam berbagai
bentuk pemanfaatan lahan, khususnya pertanian dan permukiman. Secara lebih jelas,
berikut ditampilkan gambar X berupa grafik distribusi luas jasa lingkungan pendukung
pemeliharaan lapisan tanah per distrik di Kabupaten Boven Digoel.
GRAFIK LUAS (ha) DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
BERBASIS JASA EKOSISTEM PENDUKUNG PEMELIHARAAN LAPISAN
TANAH
Total
YANIRUMA
WAROPKO
SUBUR
SESNUKT
NINATI
MINDIPTANA
MANGGELUM
MANDOBO
KOUH
KOMBUT
KOMBAY
KI
KAWAGIT
JAIR
INIYANDIT
FOFI
FIRIWAGE
BOMAKIA
ARIMOP
AMBATKWI
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Gambar X. Persentase Luas Kelas Jasa Lingkungan Pendukung Pemeliharaan Lapisan Tanah
(Sumber : Hasil Analisis Studio, 2022)
YANIRUMA MANGGELUM
9400000
9400000
AMBATKWI
FIRIWAGE
WAROPKO
KOMBAY
KAWAGIT
ARIMOP NINATI
INIYANDIT
BOMAKIA KOUH
9350000
9350000
KOMBUT
MINDIPTANA
MANDOBO
FOFI
SESNUKT
9300000
9300000
KI JAIR
9250000
9250000
Pendukung Pemeliharaan Lap. Tanah
Sangat Tinggi
SUBUR
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
9200000
Total
YANIRUMA
WAROPKO
SUBUR
SESNUKT
NINATI
MINDIPTANA
MANGGELUM
MANDOBO
KOUH
KOMBUT
KOMBAY
KI
KAWAGIT
JAIR
INIYANDIT
FOFI
FIRIWAGE
BOMAKIA
ARIMOP
AMBATKWI
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
YANIRUMA MANGGELUM
9400000
9400000
AMBATKWI
FIRIWAGE
WAROPKO
KOMBAY
KAWAGIT
ARIMOP NINATI
INIYANDIT
BOMAKIA KOUH
9350000
9350000
MINDIPTANAKOMBUT
MANDOBO
FOFI
SESNUKT
9300000
9300000
KI JAIR
9250000
9250000
Tinggi
Sedang
Rendah
9200000
Gambar X. Peta Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa
Lingkungan Penyedia Sumberdaya Genetik
(Sumber : Hasil Analisis Studio, 2022)
YANIRUMA MANGGELUM
9400000
9400000
AMBATKWI
FIRIWAGE
WAROPKO
KOMBAY
KAWAGIT
ARIMOP NINATI
INIYANDIT
BOMAKIA KOUH
9350000
9350000
MINDIPTANAKOMBUT
MANDOBO
FOFI
SESNUKT
9300000
9300000
KI JAIR
9250000
9250000
SUBUR
Pendukung Produksi Primer :
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
9200000
Rendah
Gambar X. Peta Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa
Lingkungan Pendukung Produksi Primer
(Sumber : Hasil Analisis Studio, 2022)
YANIRUMA MANGGELUM
9400000
9400000
AMBATKWI
FIRIWAGE
WAROPKO
KOMBAY
KAWAGIT
ARIMOP NINATI
INIYANDIT
BOMAKIA KOUH
9350000
9350000
MINDIPTANAKOMBUT
MANDOBO
FOFI
SESNUKT
9300000
9300000
KI JAIR
9250000
9250000
Pendukung Biodiversitas (KEHATI) :
Sangat Tinggi SUBUR
Tinggi
Sedang
Rendah
Gambar X. Peta Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa
Lingkungan Pendukung Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)
(Sumber : Hasil Analisis Studio, 2022)