Anda di halaman 1dari 34

Persebaran dan Potensi Pengembangan

Industri Berbasis Hasil Laut dan Perikanan

Jakarta, 20 September 2022


Profil Industri Pengolahan Perikanan
KBLI Jenis Industria) KBLI Jenis Industria)

10221 Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan Biota Air 10212 Industri Pengasapan/Pemanggangan Ikan
(Bukan Udang) Dalam Kaleng 10213 Industri Pembekuan Ikan
10222 Industri Pengolahan dan Pengawetan Udang Dalam Kaleng 10215 Industri Peragian/Fermentasi Ikan
10216 Industri Berbasis Daging Lumatan dan Surimi
10217 Industri Pendinginan/Pengesan Ikan
Industri Pengolahan Perikanan (Kaleng)
10219 Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Untuk Ikan
• Investasib) : 50,5 Triliun rupiah
10291 Industri Penggaraman/Pengeringan Biota Air Lainnya
• TKb) : 29.551 orang
• Kapasitas : 667 ribu ton 10292 Industri Pengasapan/Pemanggangan Biota Air Lainnya
• Produksic) : 308 ribu ton 10293 Industri Pembekuan Biota Air Lainnya
• Utilisasic) : 46 % 10295 Industri Peragian/Fermentasi Biota Air Lainnya
10296 Industri Berbasis Lumatan Biota Air Lainnya
10297 Industri Pendinginan/Pengesan Biota Air Lainnya
Ket: 10299 Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Untuk Biota Air
a) Lingkup industri binaan berdasarkan Permenperin No. 45 Tahun 2020
Lainnya
b) sumber: data IBS, pusdatin kemenperin
c) Proyeksi tahun 2021 10414 Industri Minyak Ikan

Industri Pengolahan Perikanan (Non Kaleng)


• Investasib) : 120 Triliun rupiah
• TKb) : 88.646 orang
• Kapasitas : 2,15 juta ton
• Produksi c) : 1,26 juta ton
• Utilisasi c) : 58 %
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RI

3
Potensi SDI di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RI

Ikan Pelagis Ikan Pelagis


WPP Cumi-cumi Ikan Demersal Ikan Karang Kepiting Lobster Rajungan Udang Penaeid
Besar Kecil
WPP 571 32.511 230.000 34.518 75.095 157.151 10.870 477 2.906 47.610

WPP 572 26.039 204.500 33.429 438.877 479.503 6.787 2.722 2.533 35.560

WPP 573 22.124 299.600 23.725 354.215 624.366 585 1.563 3.750 8.514

WPP 711 32.369 289.300 197.580 163.744 536.917 3.388 1.467 9.804 71.810

WPP 712 66.609 358.832 71.526 145.863 275.486 7.360 1.481 23.508 83.820

WPP 713 11.370 374.500 167.403 162.506 284.302 6.213 765 9.253 56.835

WPP 714 13.460 292.000 121.326 370.653 222.881 1.758 724 4.705 6.472

WPP 715 3.874 80.226 105.336 74.908 443.944 336 1.217 157 5.295

WPP 716 1.908 215.900 24.909 176.382 197.012 1.470 1.494 265 6.705

WPP 717 1.826 69.210 19.814 189.718 135.140 545 736 291 7.423

WPP 718 9.212 876.722 29.485 818.870 836.973 1.498 1.187 775 62.842

Sumber : Satu Data KKP

4
Industri Pengolahan Perikanan
TAHUN
NO. URAIAN SATUAN
2017 2018 2019 2020 2021
1 Jumlah Perusahaan Unit 718 720 724 728 728

2 Kapasitas Terpasang Ton/th 2.772.000 2.784.000 2.809.000 2.821.500 2.821.500

3 Realisasi Produksi Ton 1.315.845 1.418.750 1.448.750 1.609.500 1.567.550

4 Utilisasi % 47 50 51 57 56

5 Nilai Ekspor Ribu USD 4.030.599 4.290.333 4.299.661 4.642.525 4.918.713

6 Volume Ekspor Ton 802.625 826.017 878.737 965.602 912.384

7 Nilai Impor Ribu USD 273.526 271.723 287.861 254.314 325.516

8 Volume Impor Ton 186.528 151.337 119.980 116.725 134.625

9 Neraca Perdagangan Ribu USD 3.757.072 4.018.610 4.011.800 4.388.211 4.593.197

Neraca Perdagangan Ton 616.097 674.681 758.757 848.877 777.760

10 Konsumsi DN Ton 1.315.845 1.418.750 1.418.750 1.609.500 1.567.550

* estimasi
Peta Sebaran Industri Pengolahan Ikan Non Kaleng

6
Peta Sebaran Industri Pengolahan Ikan Kaleng

7
Ekspor Olahan Perikanan
Nilai Ekspor Olahan Perikanan (000 USD) Volume Ekspor Olahan Perikanan (ton)
350.000
1.800.000
1.600.000 300.000

1.400.000 250.000
1.200.000
200.000
1.000.000
800.000 150.000

600.000 100.000
400.000
50.000
200.000
- -
ikan olahan Krustase, ikan olahan Krustase,
Invertebrata Invertebrata
Fillet dan Ikan lainnya, moluska dan Fillet dan Ikan lainnya, moluska dan
Krustase Moluska olahan Krustase Moluska olahan
Ikan Beku Daging Ikan diasinkan, kaviar dan invertebarat Ikan Beku Daging Ikan diasinkan, kaviar dan invertebarat
olahan (HS olahan (HS selain olahan (HS olahan (HS selain
(HS 0303) Lainnya (HS dikeringkan pengganti a air olahan (HS 0303) Lainnya (HS dikeringkan pengganti a air olahan
0306) 0307) krustase dan 0306) 0307) krustase dan
0304) (HS 0305) kaviar (HS lainnya (HS 0304) (HS 0305) kaviar (HS lainnya (HS
moluska (HS moluska (HS
1604) 1605) 1604) 1605)
0308) 0308)
2017 471.560 445.888 68.141 1.688.956 400.420 16.249 405.797 533.588 2017 266.092 86.319 11.763 168.980 124.461 7.244 90.405 47.360
2018 380.148 518.704 78.511 1.479.515 561.171 19.622 456.073 796.589 2018 216.116 93.969 10.748 169.802 159.826 9.872 101.388 64.296
2019 427.327 540.041 92.388 1.428.656 562.280 25.102 473.298 750.570 2019 245.689 96.699 12.639 169.650 157.156 9.586 115.600 71.718
2020 532.050 563.402 104.376 1.606.471 509.876 21.488 398.701 906.162 2020 314.087 104.305 17.384 187.314 147.167 6.153 103.714 85.478
2021 432.672 648.486 95.503 1.565.478 605.276 16.052 348.213 1.207.034 2021 227.325 114.425 11.377 193.986 172.667 6.166 89.370 97.068

• Penyumbang nilai terbesar pada ekspor olahan perikanan berasal dari komoditi krustasea olahan (udang, lobster, kepiting),
dengan negara tujuan ekspor terbesar yaitu USA, Jepang, dan RRT
• Proporsi ekspor komoditas krustasea olahan (udang, lobster, kepiting) sebesar 32,5% terhadap total ekspor olahan perikanan
• Proporsi udang olahan sebesar 98% terhadap total ekspor krustasea olahan.
Sumber: Pusdatin diolah
Tantangan dan Strategi Pengelolaan Industri Berbasis WPP

Tantangan Strategi
Menjadikan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Optimalisasi pemanfaatan perikanan tangkap
sebagai basis pembangunan perikanan berkelanjutan dengan memperhatikan nilai tangkapan
maksimum lestari (maximum sustainable
(sustainable fisheries); yield/MSY)

Meningkatkan produksi, standardisasi, jaminan mutu Peningkatan utilisasi industri pengolahan


dan keamanan produk kelautan dan perikanan; perikanan dengan jaminan suplai bahan baku
yang kontinyu dan kompetitif

Meningkatkan fasilitasi usaha, pembiayaan, teknologi


Peningkatan efisiensi logistik hasil perikanan
dan pasar;
dalam rangka meningkatkan daya saing bahan
baku

Penguatan database kelautan dan perikanan;


Pemanfaatan teknologi untuk penguatan
database kelautan dan perikanan terutama
terkait bahan baku industri
Meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik
perikanan.
Profil Industri Pengolahan Rumput Laut

Jumlah Industri Produksi - Karaginan : 25.057 ton


41 Industri Pengolahan 28.968 ton
- Agar-agar : 3.911 ton
Rumput Laut

Ekspor (2021)
Total Kapasitas 204 ribu (Ton)
62.850 ton
339 Juta (USD)

Nilai Investasi
Serapan Tenaga Kerja
Rp. 213 Miliar
5.006 Tenaga Kerja

Sumber: BPS; ASTRULI


10
Sulawesi Tenggara
Sentra Produksi Rumput Laut
Lokasi : Buton, Konawe, Bombana, Sulawesi Selatan Maluku
Muna
Potensi : 18.458 ha
Produksi : 872.171,58 ton Lokasi : Baru, Maros, Luwu,
Takalar, Bantaeng, Jeneponto Lokasi : Aru, Maluku Barat
Potensi : 48.046 ha Daya, Maltra
Produksi : 3.660.340 ton Potensi : 10.791 ha
Produksi : 796.902,27 ton

Sulawesi Tengah Nusa Tenggara


Timur
Lokasi : Morowali, Pangkep, Banggai Lokasi : Sabu, Raijua, Kupang, Flores,
Kepulauan Alor, Rote
Potensi : 27.806 ha Potensi : 11.091 ha
Produksi : 691.576,24 ton Produksi : 1.941.724 ton

Jawa Timur
Nusa Tenggara
Eucheuma Spinosum Barat
Lokasi : Sumenep, Banyuwangi,
Glacilaria Sp Pasuruan Lokasi : Sumbawa, Lombok Barat,
Potensi : 146.293 ha Lombok Timur
Euchema Cottonii Produksi : 564.802,98 ton Potensi : 11.091 ha
Produksi : 1.941.724 ton
11
Daerah dan Produksi Rumput Basah di Indonesia
Volume Produksi Rumput Laut Basah 2021 (Ton)
Lainnya 347.339,97
JAWA BARAT 94.030,26
SULAWESI UTARA 184.596,81
MALUKU 293.293,95
SULAWESI TENGGARA 299.886,89
KALIMANTAN UTARA 627.875,45
SULAWESI TENGAH 673.786,49
JAWA TIMUR 688.018,86
NUSA TENGGARA BARAT 702.844,30
NUSA TENGGARA TIMUR 1.359.643,17
SULAWESI SELATAN 3.787.798,15

Keterangan:
Sulawesi Selatan dan NTT sebagai provinsi penghasil rumput laut terbesar di Indonesia

Sumber : Satu Data KKP 12


Pohon Industri Pengolahan Rumput Laut
Produk Rumput Laut Produk Rumput Laut Produk Rumput Laut Produk Rumput Laut Produk Olahan Susu (Keju,
Basah Kering Intermediate Yogurt, di antaranya)

Sebagai Zat
Pre-Intermediate

Aditif
Produk Dessert
(Jeli, Dressing, di antaranya)
E. Cottoni SR. Karaginan
ATC/S (Alkali Rendeman: ±20-25% Produk Daging&Ikan
Treated (Sosis, Nuget, di antaranya)
Cottoni/Spinosum)
Produk Minuman
E. Spinosium R. Karaginan (Jus, Bir, di antaranya)
Rendeman: ±15-18%
Produk Kosmetik
(Sampo, Sabun, di antaranya

Gracilaria Sp Agar Produk Farmasi


RUMPUT LAUT Rendeman: ±12-15% (Salep, di antaranya
ATG (Alkali Treated
KERING
Gracillaria)
Produk Kimia Non-Makanan
(Tekstil, Pupuk, di antarnya)
Gellidium Sp

Sebagai Bahan
KAPSUL

Baku
PLASTIK
Sargassum Sp* Alginat*

Tier 1 Tier 2 Tier 3 Tier 4 Tier 5

Keterangan *) : alginat belum bisa di produksi oleh industri karena bahan baku nya belum bisa di budidayakan 13
Peta
Peta Sebaran
Sebaran Industri
Industri Pengolahan
Pengolahan Rumput
Rumput Laut
Laut

SUMATERA UTARA
1. Indoking Aneka Agar-agar MALUKU UTARA
GORONTALO 1. Algae Kastela Bahari Berkesan
1. Gorontalo Fitrah Mandiri

KALIMANTAN SELATAN
1. Batulicin Algae Persada
1. Biliton Sejahtera Mandiri
SULAWESI SELATAN
1. Wahyu Putra Bimasakti
BANTEN 2. Cahaya Cemerlang
1. Gumindo Perkasa Industri 3. Bantimurung Indah
2. Agarindo Bogatama 4. Biota Laut Ganggang
5. Giwang Citra Laut
6. Indomakmur Agar-agar
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
1. Karagenan Indo Mandiri
1. Galic Artabahari
2. Karagenan Indonesia
2. Hydrocolloid Indonesia
3. Buanatama Fajar Abadi BALI
1. Sea Six Energy NTB
4. Agar Swallow
1. Phoenix Mas
5. Pantai Samudera
2. Ocean Fresh/Segoro Algae
6. Nine
NTT
JAWA TIMUR 1. Langit Laut Biru
9. Greenone Biotechnology
1. Indonusa Algaemas Primasatu 2. Rote Karaginan Nusantara
10. HW Marine
2. Indo Seawed 3. Algae Sumba Timur
11. Yuxing Algae International
3. Ocean Carrageenan 18. Sinar Kencana
12. Centram Pasuruan
4. Amarta Carrageenan 19. Hakiki Donarta
13. Surya Indoalgas
5. Kappa Karagenan Nusantara 20. Emerald Seaweed Indoensia
14. Satelit Sriti
6. Algalindo Perdana 21. Sumber Sari Alam
15. Agar Sari Jaya
7. Galic Bina Mada 22. Sari Mutiara Abadi
16. Indoflora Cipta Mandiri
8. Hongxin Algae International 23. Indonesia Lifa Algae Karaginan International
17. Sri Gunting
24. Greenfresh Biotechnology Indonesia
14
Industri Pengolahan Rumput Laut
KBLI : 10298
TAHUN
NO. URAIAN SATUAN
2017 2018 2019 2020 2021
1 Jumlah Perusahaan Unit 37 45 50 51 41

2 Kapasitas Terpasang Ton/th 33.650 40.600 58.850 60.850 62.850

3 Realisasi Produksi Ton 17.256 20.304 26.561 27.608 28.968

4 Utilisasi % 51 50 45 45 46

5 Nilai Ekspor Ribu USD 38.535 82.694 105.922 96.194 119.774

6 Volume Ekspor Olahan RL Ton 6.182 11.799 13.531 14.049 16.656

7 Nilai Impor Ribu USD 4.926 13.428 12.939 7.313 7.737

8 Volume Impor Ton 573 1.091 1.130 674 764

9 Neraca Perdagangan Ribu USD 33.609 69.266 92.983 88.881 112.037


Neraca Perdagangan Ton 5.609 10.708 12.401 13.375 15.892
10 Konsumsi dalam negeri Ton 11.647 9.596 14.160 14.233 13.076
Ekspor Komoditas Rumput Laut
Nilai Ekspor (000 USD) Volume Ekspor (Ton)
250.000 200.000
180.000
200.000 160.000
140.000
150.000 120.000
100.000
100.000 80.000
60.000
50.000 40.000
20.000
- -
2021 2022 2021 2022
2019 2020 2021 2019 2020 2021
(Jan-Mei) (Jan-Mei) (Jan-Mei) (Jan-Mei)
Rumput Laut 212.134 178.564 219.111 76.337 148.493 Rumput Laut 181.596 168.364 187.504 72.955 74.522
Agar-agar 10.627 11.605 15.915 5.798 4.918 Agar-agar 711 815 1.226 434 318
Karaginan 95.295 84.589 103.859 31.638 58.908 Karaginan 12.820 13.234 15.430 5.006 5.952
Sumber : BPS diolah

Keterangan:
1. Volume ekspor rumput laut kering menurun di tahun 2020, dan kembali meningkat di tahun 2021. Pada periode Januari-Mei 2022, volume ekspor
rumput laut kering meningkat 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2021, namun nilai ekspornya meningkat 94,5%. Hal ini menunjukkan terjadi
peningkatan harga yang tinggi pada komoditas rumput laut kering.
2. Untuk produk olahan rumput laut, pada periode Januari-Mei 2022 terjadi penurunan volume ekspor agar-agar sebesar 26,7% dibanding periode yang
sama tahun 2021. Sedangkan volume ekspor karaginan tahun 2022 meningkat sebesar 18,9% dan nilai ekspornya meningkat sebesar 86,2%. Peningkatan
nilai ekspor karaginan didorong oleh meningkatnya harga bahan baku E.cottonii.
16
Rantai Pasok Rumput Laut
Industri Pengolahan
RL di LN

Petani/Nelayan Pengepul Eksportir Importir di LN


Rumput Laut (RL) RL

Koperasi/Depo RL Industri Pengolahan


RL di DN

Konsumen Akhir
(End User) DN

Produk Akhir
Semi
Industri Pengolahan Chip Refined (makanan, kosmetik, obat-obatan,
Refined
bahan industri)
Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Rumput Laut Indonesia

STRENGTHS WEAKNESS

1. Roadmap Industri Rumput Laut Nasional 1. Harga bahan baku rumput laut fluktuatif
2. Salah satu produsen rumput laut terbesar 2. Tidak adanya tata niaga rumput laut
3. Potensi penambahan lahan budidaya rumput laut 3. Beberapa bahan baku pendukung seperti bahan kimia
masih terbuka masih tergantung impor
4. Ketersediaan air bersih cukup melimpah 4. Rendahnya riset teknologi pengolahan rumput laut
terutama yang terkait produk formulasi

1. Banyaknya ragam hidrokoloid alternatif pengganti


1. Utilisasi industri masih rendah sehingga ada ruang
olahan rumput laut seperti guar gum, xanthan gum,
untuk optimalisasi
gellan gum dan lainnya
2. Produk berbasis rumput laut dapat digunakan pada
2. Kampanye negatif terhadap produk karaginan yang
berbagai macam sektor seperti pangan, farmasi,
diklaim non organik dan dapat menyebabkan kanker
kosmetik dan lainnya
3. Kurangnya suplai bahan baku untuk industri
3. Importasi produk Refined Carrageenan masih tinggi,
pengolahan rumput laut
sehingga terbuka peluang bagi industri dalam negeri
4. Industri pengolahan rumput laut memerlukan air yang
untuk melakukan substitusi produk impor
cukup untuk pengolahannya

OPPORTUNITIES THREATS
Arah Kebijakan Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

Inpres No. 7 Tahun 2016 : Percepatan Perpres No. 3 Tahun 2017: Rencana Aksi Percepatan
Pembangunan Industri Perikanan Pembangunan Industri Perikanan Nasional

Peningkatan penerapan teknologi pengolahan dan


pemasaran inovatif oleh pelaku usaha kelautan Meningkatnya volume produk olahan
dan perikanan
Meningkatnya nilai tambah produk perikanan
Percepatan pembangunan industri non produk
pangan berbahan baku rumput laut Tersedianya bahan baku penolong untuk kebutuhan
industri perikanan
Percepatan pembangunan industri bahan
penolong untuk kebutuhan industri perikanan Meningkatnya ekspor hasil perikanan (industri
nasional (komoditas rumput laut) olahan rumput laut)
OUTCOMES
Penyediaan sarana dan prasarana dasar dan Pengembangan industri pengolahan hasil perikanan
pendukung industri pengolahan rumput laut dan sertifikasi produk

Diversifikasi dan peningkatan kualitas produk KP Penambahan jumlah pelabuhan ekspor hasil
perikanan dan olahannya
Kemudahan akses transportasi, eskpor, dan impor
untuk industri pengolahan rumput laut Adanya fasilitas pengurangan PPh untuk industri
perikanan
Fasilitas perpajakan dan tarif impor & ekspor untuk
industri perikanan
Kebijakan Industri Pengolahan Rumput Laut

Roadmap Pengembangan Industri


Rumput Laut
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional
PERPRES 33 TAHUN 2019
PP 14/2015

Super Deduction RnD


Tax Allowance PMK 153/2020

PMK 96/2020
Super Deduction Vokasi
PMK 128/2019
Pembebasan BM Mesin untuk Pengembangan
Industri
PMK 176/2009
Neraca Komoditas
Perpres 32/2022

20
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT (PERPRES 33 TAHUN
2019 TENTANG PETA PANDUAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT )

Waktu (Tahun)
Program/Kegiatan Target Output
2018 2019 2020 2021
Program: Pengembangan dan Penataan Industri Pengolahan Berbasis Rumput Laut

Peningkatan Produksi dan diversifikasi produk olahan dan produk akhir rumput laut
1) Peningkatan kapasitas terpasang dan utilisasi Tercapainya peningkatan kapasitas tepasang
pabrik industri pengolahan rumput laut. pabrik 40.000 ton dengan kebutuhan bahan baku
sebesar 190.000 ton dan tingkat utilisasi sebesar
72% oleh industri pengolahan rumput laut pada
tahun 2021.    

2) Peningkatan produksi produk olahan rumput Tercapainya target produksi industri pengolahan
laut (karaginan dan agar-agar). sampai dengan tahun 2021:
1. ATC = 3.850 ton
2. SRC = 16.174 ton 
  
3. RC = 7.814 ton
4. Agar-Agar = 10.393 ton
Total = 38.231 ton

3) Pemenuhan kebutuhan SRC/RC dari produksi Terpenuhinya kebutuhan SRC/RC dari produksi
dalam negeri untuk industri pengguna. dalam negeri oleh industri pengguna.

   

21
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT (PERPRES 33 TAHUN
2019 TENTANG PETA PANDUAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT )

Waktu (Tahun)
Program/Kegiatan Target Output
2018 2019 2020 2021
4) Mencanangkan program 5P untuk rumput laut Peningkatan penggunaan rumput laut sebagai  
(Pangan, Pakan, Pupuk, Produk Farmasi dan Pangan, Pakan, Pupuk, Produk Farmasi, dan
Produk Kosmetik). Produk Kosmetik.
5) Fasilitasi peningkatan produksi produk Tercapainya peningkatan produksi produk  
formulasi berbahan baku rumput laut untuk 5P formulasi berbahan baku rumput laut untuk 5P
(pangan, pakan, pupuk, produk kosmetik, dan (pangan, pakan, pupuk, produk kosmetik, dan
produk farmasi) di daerah potensial. produk farmasi) di daerah potensial.

6) Diversifikasi produk akhir dan peningkatan Terlaksananya diversifikasi produk akhir dan    
teknologi formulasi serta peningkatan jumlah peningkatan teknologi formulasi serta peningkatan
produk agar-agar dan karaginan untuk bahan jumlah produk agar-agar dan karaginan untuk
baku serta bahan penunjang industri pangan bahan baku serta bahan penunjang industri pangan
dan nonpangan (sabun, kosmetik, farmasi, (beef burger, nuget, bakso, jam, coffee, dll) dan
pupuk, dan pakan ternak). nonpangan (kosmetik, farmasi, biostimulan, pakan
ternak, dll).

7) Pengembangan industri pengolahan rumput Terbangunnya industri pengolahan rumput laut  


laut multi-purpose. multi-purpose

22
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT (PERPRES 33 TAHUN
2019 TENTANG PETA PANDUAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT )

Waktu (Tahun)
Program/Kegiatan Target Output
2018 2019 2020 2021
8) Mendorong kerja sama internasional dalam 1.Peningkatan daya saing produk industri olahan
rangka investasi untuk pengembangan produk rumput laut di pasar global.
industri olahan rumput laut dengan negara- 2.Adopsi teknologi sesuai dengan perkembangan
negara di kawasan Asia Pasifik dan Uni Eropa. kebutuhan pasar global.
3.Terlaksananya kerja sama dengan Negara Asia    
Pasifik dan Uni Eropa dalam rangka investasi dan
alih teknologi.

9) Meningkatkan kualitas data dan sistem Tersedianya data yang tepat dan akurat serta
informasi yang tepat dan akurat serta sistem sistem informasi produk olahan rumput laut secara
informasi produk olahan rumput laut secara berkelanjutan dari pelaku usaha industri, pelaku
berkelanjutan dari pelaku usaha industri, pelaku pasar dalam dan luar negeri dalam rangka akses   
pasar dalam dan luar negeri. pasar produk olahan dan produk akhir rumput laut.

23
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT (PERPRES 33 TAHUN
2019 TENTANG PETA PANDUAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT )

Waktu (Tahun)
Program/Kegiatan Target Output
2018 2019 2020 2021
Pengembangan pasar bahan baku, produk setengah jadi, dan akhir industri rumput laut melalui sosialisasi dan promosi di dalam dan luar negeri
Meningkatnya volume penggunaan produk olahan
1) Promosi penggunaan produk olahan rumput laut hasil produksi industri lokal oleh industri pengguna
hasil produksi industri lokal oleh industri (pangan dan nonpangan) untuk mengoptimalkan
penggunaan produk dalam negeri.   
pengguna (pangan dan nonpangan) di dalam
negeri.

Peningkatan ekspor produk olahan rumput laut (karaginan dan agar-agar)

1) Peningkatan ekspor rumput laut yang bernilai Komposisi ekspor rumput laut yaitu 60% bahan baku
tambah sedang dan tinggi. dan 40% barang bernilai tambah sedang dan tinggi. 

Menjadi market leader dunia untuk industri karaginan


(ATC dan RC) dan agar-agar dengan komposisi
ekspor minimal 50% barang jadi dan 50% bahan
baku.

24
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT (PERPRES 33 TAHUN
2019 TENTANG PETA PANDUAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT )

Waktu (Tahun)
Program/Kegiatan Target Output
2018 2019 2020 2021
Penelitian pengembangan inovasi melalui transfer teknologi produk setengah jadi dan produk akhir serta pasar rumput laut
1) Penelitian pengembangan inovasi melalui Tersedianya paket teknologi dan produk olahan
transfer teknologi dan diversifikasi produk rumput laut.
  
setengah jadi dan produk akhir rumput laut

2) Penelitian pengelolaan dan pemanfaatan Rekomendasi pengolahan dan pemanfaatan


limbah industri rumput laut untuk produk pupuk limbah industri rumput laut untuk produk pupuk dan
dan produk lainnya. produk lainnya, seperti biostimulan/ZPT, pupuk cair
dan padat, media tanam, dll   

25
Rencana Hilirisasi dan Usulan Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan
Sumber
No Isu Utama/Tantangan Kegiatan Indikator Output Target 2022-2024 Lokasi K/L Pelaksana
Pembiayaan
Terpetakannya industri Data perkembangan APBN Pusat Kemenperin
Pemetaan pabrik
Penguatan Sistem Logistik Perikanan pengolahan perikanan industri pengolahan
1 processing dalam
dan Rantai Pasok Perikanan perikanan per tahun
negeri
(2022-2024)
a. Terbentuknya industri a. 1 unit bantuan mesin APBN Pusat Kemenperin
hidrolisat protein ikan peralatan produksi
Diversifikasi
hidrolisat protein ikan
Pengembangan industri turunan produk olahan
b. Tersusunnya kajian b. 1 kajian penumbuhan
pengolahan produk perikanan dan perikanan
2 penumbuhan industri industri glukosamin
diversifikasi produk olahan bernilai glukosamin
tambah
Pengembangan akses pasar 3 kali ikut serta dalam APBN Pusat Kemenperin
Peningkatan
produk olahan perikanan pameran internasional
ekspor olahan
melalui pameran internasional

• Menentukan fokus komoditas perikanan yang akan dikembangkan


• Penambahan fasilitas cold storage untuk menampung komoditas perikanan di lokasi-lokasi sentra
penangkapan dan budidaya
• Kesiapan infrastruktur (seperti jalan, air, listrik, dll) untuk komoditas perikanan yang akan dikembangkan
USULAN
• Pelabuhan yang disiapkan harus dapat mengakomodir jenis-jenis kapal yang akan beroperasi
PENGEMBANGAN
• Suplai listrik (PLN) yang dapat mendukung kegiatan pengolahan perikanan harus selalu tersedia,
INDUSTRI terutama untuk cold storage karena harus menyala 24 jam. Jika tidak tersedia listrik (PLN), maka
perusahaan harus menyiapkan genset, dengan biaya operasional yang mahal.
• Sarana pengangkutan (refeer container) dengan harga yang terjangkau
• Kemudahan perizinan
Kebutuhan Infrastruktur Pengembangan
Industri Pengolahan Rumput Laut
• Ketersediaan Pelabuhan, Bandara, Energi, Listrik
• Ketersediaan Industri Penolong : KOH, KCL, NaOH, Filter Aid
• Ketersediaan air baku untuk proses produksi :
• Produksi carrageenan : 50 ribu liter air/ton
• Produksi agar-agar : 130 ribu liter air/ton
• Ketersediaan pasar : Industri Pangan, Pakan, Kosmetik
Kebutuhan Infrastruktur Pengembangan
Industri Pengolahan Perikanan
• Kesiapan infrastruktur (seperti jalan, air, listrik, dll) untuk komoditas perikanan yang akan
dikembangkan
• Pelabuhan yang disiapkan harus dapat mengakomodir jenis-jenis kapal yang akan beroperasi
• Ketersediaan airport yang berskala internasional untuk produk ekspor.
• Suplai listrik (PLN) yang dapat mendukung kegiatan pengolahan perikanan harus selalu
tersedia, terutama untuk cold storage dan freezer karena harus menyala 24 jam.
• Sarana pengangkutan dengan harga yang terjangkau (logistik)
• Kontrol mutu produk perikanan salahsatunya ketersediaan kekarantinaan perikanan
TERIMA KASIH
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT (PERPRES 33 TAHUN
2019 TENTANG PETA PANDUAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT )
Waktu (Tahun) Perkembangan
Program/Kegiatan Target Output
2018 2019 2020 2021
Program: Pengembangan dan Penataan Industri Pengolahan Berbasis Rumput Laut

Peningkatan Produksi dan diversifikasi produk olahan dan produk akhir rumput laut

1) Peningkatan kapasitas terpasang Tercapainya peningkatan kapasitas Saat ini industri pengolahan rumput dalam
dan utilisasi pabrik industri tepasang pabrik 40.000 ton dengan negeri berjumlah total 41perusahaan.
pengolahan rumput laut. kebutuhan bahan baku sebesar Perusahaan tersebut mempunyai total
190.000 ton dan tingkat utilisasi kapasitas terpasang 68.604 ton dengan
sebesar 72% oleh industri pengolahan     tingkat utilisasi sekitar 42%.
rumput laut pada tahun 2021.

2) Peningkatan produksi produk Tercapainya target produksi industri Total produksi olahan rumput laut tahun
olahan rumput laut (karaginan dan pengolahan sampai dengan tahun 2021 mencapai 28.968ton.
agar-agar). 2021:
1. ATC = 3.850 ton
2. SRC = 16.174 ton    
3. RC = 7.814 ton
4. Agar-Agar = 10.393 ton
Total = 38.231 ton

3) Pemenuhan kebutuhan SRC/RC Terpenuhinya kebutuhan SRC/RC dari Beberapa industri makanan dan minuman
dari produksi dalam negeri untuk produksi dalam negeri oleh industri dalam negeri sudah mulai menggunakan
industri pengguna. pengguna. produksi SRC/RC lokal. Tetapi beberapa
industri lainnya seperti pasta gigi, kopi dan
   
susu olahan masih impor, karena
spesifikasinya kurang sesuai. Sedang
dijajaki untuk optimalisasi pemanfaatan
produk dalam negeri. 30
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT

Waktu (Tahun) Perkembangan


Program/Kegiatan Target Output
2018 2019 2020 2021
4) Mencanangkan program 5P untuk Peningkatan penggunaan rumput laut   Sudah dikembangkan produk pangan,
rumput laut (Pangan, Pakan, sebagai Pangan, Pakan, Pupuk, pakan, pupuk, produk farmasi dan produk
Pupuk, Produk Farmasi dan Produk Farmasi, dan Produk kosmetik berbasis rumput laut.
Produk Kosmetik). Kosmetik.
5) Fasilitasi peningkatan produksi Tercapainya peningkatan produksi   Sudah dilakukan fasilitasi kepada industri
produk formulasi berbahan baku produk formulasi berbahan baku yang memproduksi produk formulasi
rumput laut untuk 5P (pangan, rumput laut untuk 5P (pangan, pakan, rumput laut dengan industri penggunanya.
pakan, pupuk, produk kosmetik, pupuk, produk kosmetik, dan produk Scaling up dari pilot project pembuatan
dan produk farmasi) di daerah farmasi) di daerah potensial. cangkang kapsul.
potensial.
6) Diversifikasi produk akhir dan Terlaksananya diversifikasi produk     Terbangunnya industri cangkang kapsul
peningkatan teknologi formulasi akhir dan peningkatan teknologi berbahan baku rumput laut sekaligus
serta peningkatan jumlah produk formulasi serta peningkatan jumlah sebagai teaching industry di Universitas
agar-agar dan karaginan untuk produk agar-agar dan karaginan untuk Airlangga.
bahan baku serta bahan bahan baku serta bahan penunjang
penunjang industri pangan dan industri pangan (beef burger, nuget,
nonpangan (sabun, kosmetik, bakso, jam, coffee, dll) dan
farmasi, pupuk, dan pakan ternak). nonpangan (kosmetik, farmasi,
biostimulan, pakan ternak, dll).
7) Pengembangan industri Terbangunnya industri pengolahan   Sudah dikembangkan industri pengolahan
pengolahan rumput laut multi- rumput laut multi-purpose rumput laut yang bisa memproduksi agar
purpose. dan karaginan dalam 1 unit produksi.

31
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT

Waktu (Tahun)
Program/Kegiatan Target Output Perkembangan
2018 2019 2020 2021
8) Mendorong kerja sama 1.Peningkatan daya saing produk Sudah dilakukan penjajakan kerjasama
internasional dalam rangka investasi industri olahan rumput laut di pasar pengembangan teknologi pengolahan
untuk pengembangan produk global. rumput laut dengan Taiwan.
industri olahan rumput laut dengan 2.Adopsi teknologi sesuai dengan Melakukan kerjasama pengembangan
negara-negara di kawasan Asia perkembangan kebutuhan pasar ekspor produk olahan rumput laut ke
   
Pasifik dan Uni Eropa. global. Eropa melalui lembaga CBI dari Belanda.
3.Terlaksananya kerja sama dengan
Negara Asia Pasifik dan Uni Eropa
dalam rangka investasi dan alih
teknologi.
9) Meningkatkan kualitas data dan Tersedianya data yang tepat dan Sudah dibentuk TSIN (Tropical Seaweed
sistem informasi yang tepat dan akurat serta sistem informasi produk Innovation Network) sebagai wadah
akurat serta sistem informasi produk olahan rumput laut secara pengembangan sistem informasi rumput
olahan rumput laut secara berkelanjutan dari pelaku usaha laut nasional yang beranggotakan pelaku
berkelanjutan dari pelaku usaha industri, pelaku pasar dalam dan luar usaha, asosiasi, serta k/L terkait.
  
industri, pelaku pasar dalam dan negeri dalam rangka akses pasar Kedepannya platform ini dapat diarahkan
luar negeri. produk olahan dan produk akhir ke pengembangan akses pasar.
rumput laut. Pengembangan SIINAS dalam rangka
updating data industri pengolahan rumput
laut

32
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT

Waktu (Tahun)
Program/Kegiatan Target Output Perkembangan
2018 2019 2020 2021
Pengembangan pasar bahan baku, produk setengah jadi, dan akhir industri rumput laut melalui sosialisasi dan promosi di dalam dan luar negeri

Meningkatnya volume penggunaan Sudah dilakukan promosi sehingga


produk olahan hasil produksi industri beberapa industri makanan dan
1) Promosi penggunaan produk
lokal oleh industri pengguna (pangan minuman dalam negeri sudah mulai
olahan rumput laut hasil produksi
dan nonpangan) untuk menggunakan produksi SRC/RC lokal.
industri lokal oleh industri   
mengoptimalkan penggunaan produk Tetapi beberapa industri lainnya seperti
pengguna (pangan dan
dalam negeri. pasta gigi, kopi, susu dan olahan
nonpangan) di dalam negeri.
daging akan dijajaki lebih jauh.

Peningkatan ekspor produk olahan rumput laut (karaginan dan agar-agar)

1) Peningkatan ekspor rumput laut Komposisi ekspor rumput laut yaitu PJ di Kemendag
yang bernilai tambah sedang dan 60% bahan baku dan 40% barang 
tinggi. bernilai tambah sedang dan tinggi.
Menjadi market leader dunia untuk
industri karaginan (ATC dan RC) dan
agar-agar dengan komposisi ekspor
minimal 50% barang jadi dan 50%
bahan baku. 

33
RENCANA AKSI ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT

Waktu (Tahun)
Program/Kegiatan Target Output Perkembangan
2018 2019 2020 2021
Penelitian pengembangan inovasi melalui transfer teknologi produk setengah jadi dan produk akhir serta pasar rumput laut
1) Penelitian pengembangan inovasi Tersedianya paket teknologi dan Penelitian rumput laut dan olahannya
melalui transfer teknologi dan produk olahan rumput laut. menjadi salah satu tema prioritas dari
  
diversifikasi produk setengah jadi Pusat Penelitian dan Pengembangan
dan produk akhir rumput laut Industri Agro
2) Penelitian pengelolaan dan Rekomendasi pengolahan dan
pemanfaatan limbah industri pemanfaatan limbah industri rumput
rumput laut untuk produk pupuk laut untuk produk pupuk dan produk
dan produk lainnya. lainnya, seperti biostimulan/ZPT,   
pupuk cair dan padat, media tanam,
dll

34

Anda mungkin juga menyukai