Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

INOVASI IKAN KERING TANPA GARAM

Disusun untuk memenuhi tugas :


Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampuh : Prof. Dr. Ir. Yunus Tjandi, M.T

Disusun Oleh :
Kelompok 6

Mita Margama S 1929342007


Muh. Syafrum Syafri 1929342020
Ananda Gilang Saputra 1929342021
Dena Safitri 1929342029

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri ikan asin juga sangat berperan dalam meningkatkan penghasilan
masyarakat. Namun demikian sangat dibutuhkan perhatian dari pemerintah
terhadap upaya peningkatan industri ikan asin dalam perekonomian nasional
melalui pembinaan yang mencakup permodalan seperti kredit untuk usaha,
bantuan teknologi dan informasi, pengembangan sumber daya manusia dan
pemasarannya sehingga tujuan akhir dari usaha ini yakni meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan sesuai dengan tujuan
pembangunan nasional.
Sebagaimana diketahui bahwa industri ikan asin yang ada di Kabupaten
Pinrang pada umumnya merupakan keterampilan kerajinan tangan perorangan
yang dikelola secara tradisional tidak memerlukan tempat yang relatif besar
dan dapat dikerjakan oleh tenaga kerja yang tidak terlalu banyak. Selain dari
keterampilan, perkembangan usaha industri ikan asin di Kabupaten Pinrang
juga dipicu oleh ketersediaan modal yang tidak terlalu besar untuk
menjalankan sebuah usaha industri ikan asin, sehingga modal untuk memulai
usaha industri tersebut dapat diperoleh dengan pinjaman dana kepada karib
kerabat terdekat 3 ataupun membuka usaha industri ikan asin dengan modal
yang dimiliki oleh pihak lain yang memiliki dana sebagai modal awalnya, hal
ini dilakukan atas dasar kepercayaan dari pihak yang memberikan dana untuk
membagi keuntungan sesuai dengan kesepakatan bersama.
Melihat perkembangan industri ikan asin yang semakin berkembang pesat
di Kabupaten Pinrang, maka penulis tertarik untuk membuat suatu karya
ilmiah yang dituangkan dalam bentuk proposal dengan judul “Inovasi Ikan
Kering Tanpa Garam”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara membuat ikan kering
tanpa garam?

C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membantu
orang- orang agar kiranya dapat merasakan ikan kering tanpa tidak
memerlukan kadar garam diikan kering di Kecamatan Suppa Kabupaten
Pinrang.

D. Manfaat
Manfaat pembuatan program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan ini,
yaitu :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengolahan ikan kering
sebagai makanan tradisional yang memiliki nilai jual yang tinggi.
2. Membantu inovasi ikan kering tanpa garam dan sebagai makanan yang
alternatif yang sehat
3. Membantu masyarakat dalam meningkatkan penjualan ikan kering.

E. Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari pembuatan program kreativitas
mahasiswa bidang kewirausahaan ini, yaitu :
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Pembuatan “Inovasi Ikan Kering Tanpa Garam”
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Kondisi Umum Lingkungan


Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang merupakan salah satu kota di
Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Pinrang yang sebelah baratnya selat
makassar kawasan ini diapit oleh laut sehingga menarik untuk dikunjungi.
Pulau Kamarrang adalah wilayah Kabupaten Pinrang yang berhadapan dengan
Kota Parepare, sehingga bila kita mau menyeberang ke pulau ini lebih dekat
bila anda lewat Pelabuhan Parepare naik perahu tradisional dan hanya
memerlukan waktu kurang lebih 15 menit. Kondisi yang membuat banyak
masyarakat membuat ikan kering karena berada dipinggir laut.

B. Peluang Usaha
Ikan Kering merupakan makanan tradisional, yang sangat banyak digemari
banyak orang akan tetapi banyak orang tua dan anak muda tidak
mengkonsumsi ikan kering karena kadar garam yang sangat banyak, akan
tetapi disini kami melakukan inovasi di dengan membuat Ikan Keiring tanpa
garam agar kiranya dapat dinikmati banyak orang terutama orang tua
Berikut analisis SWOT Inovasi Ikan Kering Tanpa Garam :
Aspek Ikan Kering Tanpa Garam
1. Usaha yang kreatif dan inovatif
Strenght
2. Pembuatan makanan yang mudah
Pada saat nelayan tidak melaut produksi juga
Weaknesses
tidak jalan
Tanpa menggunakan garam orang tua dapat
Oppurtunity mekonsumsinya tanpa tidak terlalu memusingkan
kadar garamnya
Apabila cuaca hujan biasanya olahan ini tidak
Threats
berjalan baik
C. Analisa Kelayakan Usaha
Untuk perhitungan perncanaan keuangannya adalah sebagai berikut :
Penggunaan Modal dalam Usaha Pembuatan Ikan Asin
Jumlah keseluruhan modal yang digunakan dalam satu kali proses
pembuatan ikan asin sebesar Rp. 1.390.104,00. Modal terdiri dari modal
tetap dan modal kerja (operasional).
1. Modal Tetap (Investasi)
Modal tetap yang digunakan dalam pembuatan ikan asin adalah
waring bambu, pisau, ember, dan keranjang. Jumlah modal tetap yang
digunakan berjumlah Rp. 718.500/periode produksi. Modal tetap terbesar
yang dikeluarkan pengolah ikan asin adalah untuk pembelian waring
yaitu sebesar 52,18%. Waring digunakan untuk tempat menjemur ikan
asin.
Tabel 1. Penggunaan Modal dalam Usaha Pembuatan Ikan Asin per
Periode Produksi
No Modal Tetap Jumlah (Rp) Presentase (%)
1 Waring 375.000 52,18
2 Bambu 221.500 30,81
3 Pisau 12.000 1,72
4 Ember 54.000 7,50
5 Keranjang 56.000 7,79
TOTAL 718.500 100,00

2. Modal Kerja atau Operasional


Modal kerja termasuk ke dalam biaya tidak tetap yang
dikeluarkan oleh pengusaha ikan asin untuk pembelian ikan, tenaga kerja,
dan transportasi. Rata-rata modal kerja untuk satu kali proses produksi
sebesar Rp. 646.500.
Tabel 2. Penggunaan Modal Operasional dalam Usaha Pembuatan
Ikan Asin per Periode Produksi
No Modal Operasional Jumlah(Rp) Presentase(%)
1 Biaya Pembelian Ikan 551.500 85,84
2 Biaya Tenaga Kerja 80.000 11,91
3 Biaya Transportasi 15.000 2,25
TOTAL 646.500 100,00

3. Total Modal
Total modal adalah penjumlahan dari modal tetap dan modal
operasional. Keseluruhan modal dalam usaha pengolahan ikan asin ini
adalah sebesar Rp. 1.365.000 per periode produksi

Biaya Usaha Pembuatan Ikan Asin


Total biaya usaha pembuatan ikan asin adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Biaya total adalah penjumlahan
biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan pengolah ikan asin untuk
satu kali proses produksi.
Tabel 3. Total Biaya Usaha Pembuatan Ikan Asin per Periode Produksi
No Biaya Usaha Jumlah(Rp) Presentasi(%)
1 Biaya Tetap
Biaya Penyusutan Alat 2.000 0,19
2 Biaya Variabel
a. Biaya pembelian Ikan 551.500 85,84
b. Biaya Tenaga Kerja 80.000 11,91
c. Biaya Transportasi 15.000 2,25
TOTAL 648.500 100,00

Jumlah biaya yang terserap dalam satu kali proses pembuatan ikan
asin di Kelurahan Ujung Labuang Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang adalah
Rp. 648.500,00. Biaya pembelian bahan baku merupakan biaya yang terbesar
(85,84%). Kemudian diikuti oleh biaya tenaga kerja sebesar 11, 91%
Penrimaan
Penerimaan usaha pembuatan ikan asin berasal dari hasil penjualan ikan
asin. Penerimaan merupakan jumlah produksi dikalikan dengan harga jual
ikan asin. Rata-rata jumlah produksi setiap jenis ikan asin yang dihasilkan adalah
11 kg. Rata-rata penerimaan dalam satu kali periode produksi adalah Rp 808.500
Tabel 4. Rata-rata Penerimaan Usaha Pembuatan Ikan Asin per Periode
Produksi
Harga Total
No Jenis Ikan Asin Produksi(Kg)
Jual(Kg) Penerimaan(Rp)
1 Ikan Layang 11,00 29.000 319.000
2 Ikan Baronang 11,00 14.000 154.000
3 Ikan Bandeng 11,00 6.500 71.500
4 Ikan Katombo 11,00 24.000 264.000
TOTAL 44,00 808.500

Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan biaya. Rata-rata
pendapatan yang diperoleh dari usaha pembuatan ikan asin adalah sebesar Rp.
134.457,15 dalam satu kali proses produksi. Frekuensi pembuatan setiap bulan
rata-rata 12 kali sehingga dalam satu bulannya rata-rata pendapatan usaha
pembuatan ikan asin sebesar Rp. 1.608.000,00
Tabel 4. Rata-rata Pendapatan dalam Usaha Pembuatan Ikan Asin
No Uraian Jumlah (Rp/periode produksi) Jumlah (Rp/bulan)
1 Penerimaan 808.500,00 9.702.000,00
2 Biaya 648.500,00 7.782.000,00
3 Pendapatan 134.000,00 1.608.000,00
BAB III
METODE PELAKASANAAN

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam produk Ikan Kering Tanpa Garam
sebagai berikut:
Alat
1. Pisau
2. Wadah
3. Alat Pengering
Bahan
1. Ikan Kering
2. Air Laut

B. Prosedur Produksi Produk


Dalam produksi ikan kering tanpa garam, dimulai dari buang isi perut ikan
dengan cara membelah dari samping dari belakang sampai kepala, kemudian
bersihkan ikan menggunakan ikan sampai bersih, setelah itu susun ikan
didalam wadah dan isi menggunakan air laut, dan biayarkan ikan selama 1
malam diwadah, bergunakan air laut menyerap kedalam ikan. Setelah itu
angkat dan susun ikan kemudian keringkan selama 1-2 hari lalu angkat ikan
dari penjemuran.

C. Proses dan Strategi Pemasaran Produk


1. Analisis Pasar
a. Segmentasi
masyarakat yang ada di Kab Pinrang dan sekitarnya. Baik itu pada
anak kecil, remaja, dan orang dewasa.
b. Target
Masyarakat umum yang memiliki rasa penasaran terhadap makanan
tradisional.
c. Posisi
Usaha meruapakan sebagai salah satu dalam usaha di bidang makanan
dengan kualitas dan kebersihan tinggi di Kab Pinrang dan sekitarnya.

2. Marketing Mix
a. Produk
Ikan Kering merupakan makanan tradisional yang banyak digemari
banyak orang.

b. Tempat
Inovasi ikan kering tanpa garam ini akan beroperasi di desa ujung
labuang kabupaten pinrang.
c. Promosi
Strategi promosi dan pemasaran yang akan kami lakukan yaitu:
Online: Membuat akun sosial media, pamflet, market place dan
website resmi. Offline:Pembagian brosur ke masyarakat yang
khususnya usia diatas 25 tahun dan toko swalayan.
DAFTAR PUSTAKA

Hengki, Widi. 2020. TREN: Ikan kering tanpa garam, Alternatif


awetkan bahan kuliner.
https://www.cendananews.com/2020/12/keringkan-ikan-tanpa-garam-
alternatif-awetkan-bahan-kuliner.html (Diakses pada tanggal 20
Oktober 2021)

Santoso Ilham. 2020. STP Marketing : Pengertian dan Studi Kasus Kopi
Kenangan. https://ihsansantoso.com/stp-marketing/ (Diakses pada
tanggal 20 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai