Disusun Oleh:
1. Anisa Dwi Rahmayanti NIS. 6679
2. Dwi Elysia Dinata NIS. 6688
3. Tondho Tedjo Raharjo NIS. 6743
4. Fildan Arifudin NIS. 6723
A. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus
berupaya mengembangkan kewirausahan di kalangan siswa Sekolah
Menengah Kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah
kejuruan yang kurikulum dan proses pembelajarannya disiapkan untuk
menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai. Tamatan Sekolah
Menengah Kejuruan tidak hanya dicetak untuk siap bekerja, namun juga
diharapkan dapat berdiri sendiri atau berwirausaha sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki. Kewirausahaan dapat mendorong penguatan karakter siswa
dalam hal kemandirian. Dari kemandirian, siswa dapat belajar untuk dapat
dipercaya dan berkomitmen, jujur, pantang menyerah, dan menghilangkan
rasa malu dalam bekerja. Oleh karena itu, bekal pengetahuan dan ketrampilan
dalam berwirausaha harus diberikan sedini mungkin supaya bermanfaat dan
memberikan hasil yang maksimal di kemudian hari. Salah satu upaya dalam
menumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa Sekolah
Menengah Kejuruan yaitu dengan ikut berperan serta dalam kegiatan Lomba
Produk Kreatif Sekolah Pencetak Wirausaha Tahun 2020 di SMK Negeri 1
Jepara.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan proposal ini adalah :
1. Mengikuti Lomba Produk Kreatif yang diselenggarakan oleh SMK N 1
Jepara
2. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dalam mengolah produk hasil
perikanan
3. Mengembangkan kemampuan berkreasi dan berwirausaha dengan
menghasilkan produk kreatif yang layak jual
BAB II
RENCANA PRODUK KREATIF
1. Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
Ketersediaan bahan baku yang mudah didapat dan inovasi produk
yang mengikuti perkembangan jaman di era milenial seperti
sekarang ini.
b. Weaknes (Kelemahan)
Daya tahan produk olahan ikan sangat rendah sekali dikarenakan
produk basah dan penyimpanan yang khusus di suhu beku.
c. Oportunity (Peluang)
Membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
d. Threaty (Ancaman)
Banyaknya kompetitor yang lebih dulu terjun dalam bisnis kuliner,
khususnya berbahan dasar ikan harus menjadi perhatian khusus.
2. Sumber Modal
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen seperti apa maka
tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Setelah menganalisa
beberapa aspek yang ada yaitu, bahan baku utama, alat pengolah, tempat
usaha, serta yang tak kalah penting adalah sumber daya manusia dan
sumber pendanaan.
Sumber daya manusia dalam aspek produksi sangat penting
perannya mengingat produk fish noodle ini sebagian besar dikerjakan
secara manual, untuk itu tenaga yang terampil dalam mengolah fish noodle
sangat diperlukan. Ketersediaan bahan baku utama yaitu ikan rucah
menjadi daging lumat/surimi mesti terjaga stock dan jumlahnya sebab
kelangsungan produksi akan terjaga dengan terjaganya stock yang cukup.
Mengingat jumlah dana yang diperlukan tidak terlalu besar maka
sebaiknya sumber pendanaan akan lebih baik dari pribadi, modal yang
diperlukan dengan perkiraan omset per hari adalah Rp.180.000,- adalah
sekitar Rp 3.500.000,-. Yang digunakan untuk pembelian tenda tempat
berjualan, kompor bakaran, dan pembelian bahan baku secara lengkap.
3. Biaya Produksi
Produksi setiap harinya sebesar 1 Kg daging ikan dengan hasil
produk sejumlah 120 bungkus fish noodle. Adapun analisa usahanya
sebagai berikut:
a. Biaya tetap
Harga Satuan
No Keterangan Biaya (Rp)
(Rp)
1 Sewa alat 1.500/produksi 1.500
Biaya tetap merupakan sejumlah biaya produksi yang tidak habis
pakai, seperti sewa alat, apabila dilihat dari hasil perhitungan sebesar
Rp 1.500
b. Biaya tidak tetap
No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1 Daging ikan 50 gram 40.000/Kg 10.000
Tepung
2 1000 gram 10.000/Kg 10.000
terigu
3 Telur 2 butir 21.000/Kg 4.000
4 Wortel 100 gram 20.000/Kg 2.000
5 Air 200 ml 250.000/Kg 1.000
6 Garam 20 gram 7.000/Kg 200
Biaya tidak tetap merupakan sejumlah biaya produksi habis pakai,
seperti bahan baku dan bahan tambahan, bahan bakar, dan tenaga kerja,
apabila dilihat dari hasil perhitungan sebesar Rp 28.700
c. Total biaya
No Nama Biaya Total (Rp)
1 Biaya tetap 1.500
2 Biaya tidak tetap 27.200
Biaya Total 28.700
Biaya total= biaya tetap + biaya tidak tetap, apabila dilihat dari hasil
perhitungan biaya total usaha tersebut sebesar Rp 28.700
4. Penerimaan
Jumlah produk: 6 kemasan (isi 2)
Harga jual : Rp 10.000 per kemasan
No Keterangan Total (Rp)
1 Hasil Penjualan 60.000
Hasil penjualan = jumlah produk x harga jual, apabila dilihat dari hasil
perhitungan hasil penjualan usaha tersebut setiap hari bisa menerima
hasil penjualan sebesar Rp 60.000.
5. Perhitungan Rugi atau Laba
No Keterangan Total (Rp)
1 Hasil Penjualan 60.000
2 Biaya Total 28.700
L/R 31.300/Laba
L/R = Hasil penjualan-biaya total, apabila dilihat dari perhitungan Laba
atau Rugi usaha tersebut mendapatkan laba sebesar Rp 31.300
6. R/C ratio
No Keterangan Total (Rp)
1 Hasil Penjualan 60.000
2 Biaya Total 28.700
R/C ratio 2,1
R/C ratio = Hasil penjualan/biaya total, apabila dilihat dari hasil
perhitungan besarnya R/C ratio usaha tersebut sebesar 2,1 yang berarti
menguntungkan karena lebih dari angka 1.
7. BEP
No Nama Biaya Total (Rp)
1 Biaya Tetap 1.500
2 Biaya Tidak Tetap 5,74/kemasan
3 Jumlah Produk 6 kemasan
4 Harga Jual 5.000/kemasan
BEP dalam unit 0,27 kemasan
BEP dalam rupiah Rp. 6.000
BEP = Biaya tetap dibagi jumlah harga jual per unit dikurangi biaya
variable per unit, apabila dilihat dari hasil perhitungan besarnya BEP
dalam unit usaha tersebut sebesar 0,27 kemasan yang berarti titik
impas usaha tersebut pada unit kedua seharga Rp 6.000.