Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL USAHA

BASRENG PAK’D
Diajukan untuk memenuhi tugas UAS Kewirausahaan
Dosen : Siska Dewi, S.E., M.Ak

Oleh :
1. Fauzi Hermawan 3421006
2. Ainal Asrofi 3421012
3. Daffa Ananda Kurniawan 3421016
4. M.Nur Kholis 3421023
5. Ismuhadi 3421053

Semester 3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS DESAIN KREATIF DAN BISNIS DIGITAL
ITS NU PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada zaman ini, masyarakat cenderung menginginkan sesuatu secara instan, tidak hanya
untuk masalah gaya hidup, melainkan juga pada kebutuhan makanan, baik itu makanan
berat maupun makanan ringan.
Masyarakat lebih memilih makanan yang simpel dan mudah disajikan. Dengan
adanya fakta tersebut, kami mengamati bahwa basreng menjadi salah satu makanan ringan
yang mudah dilirik dan disukai oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan usia.
Alasan kuat yang menjadikan basreng mudah diterima dan disukai adalah makanan ini
simpel dalam penyajian, serta memiliki cita rasa yang pas dengan lidah masyarakat
Indonesia, yakni memiliki cita rasa yang gurih bercampur bumbu pedas yang pas.
Oleh sebab itu, kami melihat hal tersebut sebagai potensi yang menjanjikan apabila
dijadikan sebagai peluang usaha yang serius. Kami berusaha memanfaatkan potensi
tersebut dengan mendirikan usaha Basreng Mantaps.

Manfaat

manfaat yang akan diperoleh dari usaha “ Basreng PAK’D “ adalah:


1. Bagi mahasiswa
a) Menumbuhkan jiwa wirausaha pada diri mahasiswa.
b) Menambah wawasan dan peluang usaha untuk mengaktualisasikan diri
di bidang wirausaha produk makanan.
c) Menambah pengalaman dalam berwirausaha.
d) Memperoleh profit
2. Bagi masyarakat
a) Sebagai alternatif varian makan pagi yang praktis dan higenis serta harga
ekonomis
b) Sebagai makanan cemilan yang mengenyangkan saat bersama teman
maupun keluarga.
B. Tujuan
Tujuan dari ide kreatif pembuatan produk“ Homemade Morning Bread “:
1. Membuka lapangan kerja baru yang melibatkan mahasiswa untuk beriwausaha.
2. Membantu para mahasiswa untuk menyalurkan kreativitasnya di bidang usaha.
3. Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha mahasiswa ( entrepreneurship ).
4. Membuat usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan.
BAB II
PERENCANAAN MODAL

A. Aspek Produksi

Basreng PAK’D kekinian adalah brand dari kegiatan usaha saya, karena
bahan bakunya adalah roti tawar.yang didalamnya diberikan isian Telur ayam
ceplok, sayur dan caos pedas manis, Namun kami ingin mengembangkan kembali
dengan cara memberikan kreatifitas bentuk, rasa dan harga yang menarik tanpa
mengurangi isi nutrisi yang terkandung di dalamnya. Sehingga Homemade
Morning Bread dapat terus berkembang seiring zamannya dengan beragam
variasi isian. Homemade Morning Bread banyak mengandung nutrisi yang sehat
dan berigizi disetiap varian isinya. Sehingga makanan ini dapat di konsumsi oleh
semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.
B. Aspek Pemasaran

Target konsumen pada Basreng PAK’D ini adalah Para mahasiswat


kampus ITS Nu Peklongan . Ukuran dan trend pasar disesuaikan dengan standar
kebutuhan mahasiswa dan trend yang sedang terjadi. Pesaing produk ini cukup
banyak dan jenis rasanya juga beragam, tetapi masing-masing industri memiliki
cara sendiri-sendiri untuk mengembangkan dan mempertahankan usahanya.
Strategi yang digunakan adalah dengan meningkatkan palayanan dan kualitas
serta melakukan inovasi terhadap produk yang kami produksi untuk
membedakan produk kami dengan produk lain dan juga dengan
memaksimalkan promosi secara offline dan online melalui berbagai platform agar
menjangkau konsumen yang lebih luas.

C. Aspek Organisasi dan Manajemen


Nama usaha kuliner : Basreng PAK’D
Pemilik usaha kuliner : Ainal Asrofi
Lokasi usaha kuline :Jalan Raya Kedungwuni Kab Pekalongan
Nama karyawan : M. Fauzi Hemawan
Daffa Ananda Kurniawan
M. Nur Kholis
D. Alanisis SWOT

a) Strenght (Kekuatan) Kekuatan


dari produk ini adalah :
Bahan yang digunakan berasal dari bahan yang alami, sehingga cukup aman untuk
dikonsumsi. Memiliki cita rasa gurih yang banyak disukai oleh masyarakat
Indonesia, memiliki resep spesial yang beda dari basreng lainnya
b) Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari produk ini adalah :
Daya simpan produk tidak bisa bertahan lama, karena tidak menggunakan
pengawet.

c) Opportunities (Peluang)
Peluang dari produk ini adalah :
Minat masyarakat terhadap cemilan yang satu ini masih cukup tinggi. Masyarakat
Indonesia gemar mengonsumsi cemilan, sehingga hal tersebut menjadi peluang
tersendiri untuk bisa dimanfaatkan.

d) Threath (Ancaman)

Ancaman dari produk ini adalah :

Semakin hari persaingan antar pedagang basreng semakin ketat. Inovasi dan kreasi
yang dikembangkan bisa dipelajari dan ditiru, sehingga hal tersebut bisa
mengurangi keistimewaan produk yang sudah dibangun.

Aspek Modal Usaha

Modal Awal = Total biaya tetap + Biaya variabel selama 1 bulan

= Rp 50.000 + Rp 2.885.000

= Rp 2.935.000

Jadi, untuk1 bulan produksi kami mengeluarkan modal sekitar Rp 2.935.000


dengan rincian ada dibagian perencanaan keuangan.
BAB III

PERENCANAAN KEUANGAN

A. Penentuan Harga Pokok Produk

1) BiayaTetap (Fixed Cost) per tahun

No Nama Barang Jumlah Satuan Harga Satuan Jumlah Harga


Barang
1 Wajan 1 Buah Rp 180.000 Rp 180.000
2 Baskom 1 Buah Rp 20.000 Rp 20.000
3 Pisau 1 Buah Rp 20.000 Rp 20.000
4 Talenan 1 Buah Rp 20.000 Rp 20.000
5 Kompor Gas 1 Buah Rp 200.000 Rp 200.000
6 Tabung Gas 1 Buah Rp 150.000 Rp 160.000
TOTAL Rp 600.000

2) Biaya Variabel (variabel cost) per bulan


No Nama Barang Jumlah Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
1 Baso Ikan 90 Pcs Rp 20.000 Rp 1.800.000
2 Bubuk Cabai 30 Kg Rp 10.000 Rp 300.0000
3 Lada 10 Renteng Rp 10.500 Rp 105.000
4 Bawang Putih 8 Kg Rp 20.000 Rp 160.000
5 Penyedap rasa 10 Renteng Rp 5.500 Rp 55.000
6 Daun Jeruk 2 Kg Rp 20.000 Rp 40.0000
7 Tepung Terigu 10 Kg Rp 8.000 Rp 80.000
8 Minyak 3 Liter Rp 15.000 Rp 45.000
7 Pouch 300 Buah Rp 1.000 Rp 300.000
TOTAL Rp 2.885.000

Biaya Total

Biaya Total = Fixed Cost + Variabel Cost

= Rp 600.000 + Rp 2.935.000

= Rp 3.535.000
3) Biaya dan Harga Per unit

Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah Rp 600.000 : 12 = Rp 50.000.


Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan = Rp 50.000 + Rp 2.885.000
= Rp 2.935.000
Biaya per unit adalah total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang
dihasilkan per bulan Rp 2.935.000 : 300 pcs = Rp 9.800
Harga jual = Rp 15.000
B. ANALISIS PENDAPATAN

Pendapatan = Produk yang terjual x Harga jual

= 300 x Rp15.000

= Rp 4.500.0000

Total biaya produksi selama 1 bulan = Rp 2.935.000


Keuntungan =Pendapatan - Total biaya produksi
= Rp 4.500.000 – Rp 2.935.000

= Rp 1.565.000
Jadi,keuntungan yang diperoleh dengan menjual 300 pcs homemade morning
bread dengan harga Rp15.000 per pcs dalam 1 bulan adalah Rp 1.565.000

Pengembalian Modal

Total biaya produksi : Laba usaha = Rp 4.500.000 : Rp 1.565.000

= 2,9 bulan

Catatan : Dalam 1 bulan diproduksi dengan menjual 300 pcs Basreng


PAK’D yang harus dijual per hari 300 : 30 = 10 pcs
Maka pay back period = BEP Produksi : Penjualan per hari

= 195 : 10

= 19,5 hari

Jadi,modal akan kembali dalam jangka waktu 19,5 hari dengan penjualan 10
Homemade Morning Bread setiap harinya.
C. Analisis BEP

Analisis Titik Impas (Break Even Point)

BEP Harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi

= Rp 2.935.000 : 300
= Rp 9.800

Harga jual per unit Rp15.000

BEP Produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit

= Rp 2.935.000 : 15.000

= 195

Jadi, untuk mencapai titik impas maka Basreng PAK’D yang harus terjual selama 1
bulan adalah 195 pcs dengan harga per pcs adalah Rp 15.000
BAB IV
PENUTUP

Bisa disimpulkan bahwa Usaha dari Basreng PAK’D ini sudah sangat layak untuk
dijalankan. Dalam cara menjalankannya pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses
penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu,
modal yang diperlukan untuk menjalankan Usaha Basreng PAK’D ini pun tidak terlalu
banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan aktifitas belajar mahasiswa. Waktu
pelaksanaannya pun dilakukan sebelum jam mata kuliah dimulai.

Besar pengharapan tim Basreng PAK’D untuk memperoleh keuntungan dalam


aktifitas Program Kreativitas Pengusaha dalam kelas entrepreneur ini. Karena setelah
dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan yang dihasilkn dari program ini selain
manfaat pengetahuan, relasi, kita juga memperoleh keuntungan dalam bentuk materi.
Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat berharga, apalagi apabila materi tersebut
didapat oleh mahasiswa yang masih belum memiliki penghasilan sama sekali

Anda mungkin juga menyukai