PROPOSAL USAHA MAKANAN “CIRENG OTAK OTAK

BANDENG” Disusun Oleh :

1. Davian Rama Aqillah
2. Lila Diana Putri
3. M. Zaid Ramdhani
4. Raisya Meuthia Fahri
5. Yudis Dwi Kusuma
Kelas : XII IPS 5

MADRASAH ALIYAH NEGERI SIDOARJO

JL. STADION NO.02, BEDREK, SIWALANPANJI, KEC. BUDURAN,
KAB. SIDOARJO, JAWA TIMUR, 61252
TAHUN AJARAN 2021/2022
 Format Laporan :
1. Kata Pengantar
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah
swt. Karena atas berkat dan Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Proposal Usaha Makanan “Cireng Isi Otak Otak Bandeng” ini dapat diselesaikan
dengan tepat waktu.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan proposal ini yang telah kami selesaikan.
Tidak semua hal kami deskripsikan dengan sempurna dalam tulisan ini. Kami
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.
Kami juga ingin mengucapkan terimakasih yang tulus kepada :
1. Drs. Abd. Jalil, M.Pd.I selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo, yang
mendukung kami dalam usaha kegiatan ini.
2. Suryanti, S.Pd selaku Pembimbing kami yang membantu dalam
jalannya proses penulisan proposal ini.
4. Orang tua kami dan Segenap teman-teman XII IPS 5 , yang telah begitu banyak
memberikan semangat dan dorongan secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari laporan proposal usaha makanan ini masih banyak
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat
menyempurnakan kekurangan-kekurangan ini, sehingga laporan proposal ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
2. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Cireng isi otak otak bandeng adalah makanan yang terbuat dari cireng yang
kemudian diberi isi dengan menggunakan otak otak bandeng yang pastinya
akan cocok dengan lidah orang indonesia. Makananini adalah hasil modifikasi
dari makanan otak otak bandeng.
B. Tujuan
a. Mendapatkan keuntungan.
b. Melestarikan produk inovasi dari makanan khas daerah agar tidak
hilang dan tetap terjaga.
c. Menambah pengalaman ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam
melakukan kegiatan usaha.
C. Manfaat
a. Memperkenalkan hasil olahan otak otak bandeng supaya dikenal
oleh masyarakat luas.
b. Berguna untuk memperkenalkan makanan modifikasi bagi
masyarakat secara luas
3. Pelaksanaan
A. Analisis SWOT
a. Strenght
1. Gurih, rasanya tidak beraroma lumpur
2. Diproses dari bandeng pilihan sehingga menghasilkan suatu
produk yang berkualitas
3. Memiliki kualitas yang baik karena bahan baku yang digunakan
merupakan bahan baku pilihan
b. Weaknes
1. Produk mudah rusak dan tidak menggunakan pengawet
sehingga harus disimpan dengan baik agar tidak mudah basi
2. Pembuatan cukup lama karena masih metode tradisional
3. Pengiriman atau pembelian jarak jauh berpotensi membuat
produk menjadi rusak
c. Opprtunities
1. Bayak dicari, terutama oleh konsumen yang tidak bisa masak
2. Bayak dukungan dari pemerintah
d. Threat
1. Banyak makanan cepat saji
2. Kompetitor kini semakin banyak
B. Alat & Bahan Yang Dibutuhkan
Bahan :
1. 1 Otak otak bandeng
2. 1 bungkus cireng
3. 2 butir telur
Alat :
1. Kompor 4. Wajan 7. Sendok
2. Lpg 5. Baskom 8. Sarung Tangan Plastik
3. Pisau 6. Piring 9. Sutil
Cara Pembuatan :
1. Masukkan cireng kedalam baskom lalu dihancurkan
2. Masukkan otak otak bandeng kedalam baskom yang berisi cireng lalu campur sampai
merata
3. Lalu bentuk adonan menjadi bulat lalu gepengkan
4. Setelah itu campur dengan telur kemudian siap untuk digoreng
5. Cireng isi otak otak bandeng pun siap untuk disajiakan
4.Laporan Keuangan
Investasi Alat dan mesin
No. Jumlah Unit Harga
1. Kompor 1 300.000
2. Lpg 1 17.000
3. Pisau 1 11.000
4. Wajan 1 60.000
5. Baskom 1 2.000
6. Piring 1 3.000
7. Sendok 1 5.000
8. Sarung Tgn Plastik 1 pcs 10.000
9. Sutil 1 20.000
10. Mika 2 500
Biaya penyusutan alat = total investasi/umur alat, maka.
=Rp. 428.500/36 bulan(3tahun) = Rp. 11.902 ==} Rp. 12.000
Biaya Tidak Tetap (Variabel)
No. Jumalah (unit) Harga
1. Otak Otak Bandeng 1 25.000
2. Minyak Goreng ½ Liter 6.000
3. Telur 2 butir 5.000
4. Cireng 1 pcs 14.000
Jumlah 1 kali produksi = Rp. 50.000
Jumlah produksi perbulan = Jumlah 1 kali produksi × 24 hari
= Rp. 50.000 × 24 = Rp. 1.200.000
Biaya Tetap
No. Bahan Harga
1. Listrik dan air 26.000
2. Tenaga Kerja 1 orang 25.000
3. Penyusutan alat 12.000
4. Biaya Lain 15.000
Total biaya perbulan = 78.000
Total biaya tetap perhari = 78.000/24hari = Rp. 3.250
Total Biaya
Biaya tidak tetap (variabel) + biaya tetap
 -Perhari = 3.250+50.000 = 53.250
-Perbulan = 53.250 ×24 = 1.278.000
Harga pokok produksi (HPP)
Total biaya/jumlah produksi = 53.250/2 = Rp. 26.500
Harga Jual
Harga jual cireng otak-otak akan dinaikkan 50% dari HPP, maka :
-HPP : 50% = Rp. 26.500 : 50% = Rp. 53.000
-Harga Jual = Rp. 26.500 + Rp. 53.000 = 79.500 ==} Rp. 80.000
Penerimaan Kotor
Jumlah produksi × Harga Jual
-Penerimaan Kotor Perhari = 2 × Rp. 80.000 = Rp. 160.000
-Penerimaan Kotor Perbulan = Rp. 160.000 × 24 = Rp. 3.840.000
Pendapatan Bersih (Laba)
Penerimaan Kotor – Total Biaya
-Perhari = Rp. 160.000 – Rp. 53.250 = Rp. 106.750
-Perbulan = Rp. 3.840.000 – Rp. 1.278.000 = Rp. 2.562.000

5.Penutup
A. Kesimpulan
“Cireng Otak Otak Bandeng” merupakan produk yang diciptakan oleh penulis dalam
Bidang kuliner ini, penulis menciptakan produk ini atas survey yang penulis Lakukan
untuk mencari peluang bisnis yang baik dan bermanfaat oleh masyarakat.
Penulis sangat mengharapkan agar produk yang dibuat dapat diterima dan dapat
Disenangi oleh para konsumen serta tertanam di benak masyarakat luas dengan cara
Mempromosikan melalui media sosial, dan konsinyasinya di warung-warung kecil.
B.Saran
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, oleh karena Itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi Penyempurnaan proposal
ini. Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha ini Dapat berjalan dengan baik dan
dihararapkan dalam mengembangkan kreativitas Ini dapat bermanfaat bagi masyarakat
luas. Penulis mengucapkan terima kasih Kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan proposal ini sehingga Dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.