“ RUHU-RUHU SUSU ”
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pembuatan produk makanan khas
Kajang di SMA Negeri 18 Bulukumba ini dengan lancar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruhu-ruhu susu merupakan makanan khas daerah yang tidak asing bagi kita
masyarakat kajang, Makanah khas Kajang ini merupakan kue yang wajib ada di
setiap acara seperti pernikahan, adat kalomba, pakkaterang dll terkhusus di daerah
kec. Kajang, Maka dari itu pada tugas Prakarya kali ini kami mencoba memasarkan
Ruhu-ruhu susu ini kepada masyarakat, agar ini dikenal oleh seluruh masyarakat.
B. Tujuan
Tujuan laporan kegiatan ini adalah :
1. Memenuhi tugas mata kelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
2. Mengetahui cara membuat makanan tradisional yang mempunyai kualitas dan
daya jual tinggi
3. Mengetahui cara memasarkan makanan tradisional secara efektif
4. Mengetahui cara menentukan biaya produksi, harga jual dan keuntungan dalam
memasarkan produk
5. Mempromosikan Ruhu-ruhu susu sebagai makanan khas daerah Kajang yang
digemari banyak orang
C. Manfaat
Makalah ini dibuat agar bermanfaat untuk :
1. Membantu mengembangkan usaha yang sedang dijalankan
2. Membantu berpikir kritis dan obyektif terhadap bidang usaha yang sedang
dijalankan
3. Membuka lapangan kerja
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisa SWOT
1. Strength (kekuatan)
a) Harga yang lebih murah
b) Penyajian yang unik dan menarik
c) Varian rasa yang khas
d) Cocok untuk semua kalangan masyarakat
2. Weakness (kelemahan)
a) Cepat mengeras
b) Produk mudah ditiru
c) Banyak orang menghindari makanan berminyak
3. Opportunity (peluang)
a) Kurang pembuat/produksi karena hanya dibuat saat Acara adat
4. Threath (ancaman)
a) Mendapat protes dari adat setempat, karean memperjual belikan makanan
adat
b) Kurang laku di masyarakat
B. Teknik Promosi
1. Mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana. Cukup bercerita
dengan teman atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara
tidak langsung semua masyarakat mengetahui usaha tersebut.
2. Brosur
Promosi ini menggunakan selebaran brosur yang dibagikan dan ditempel pada
pohon-pohon di jalan.
3. Online
Promosi akan dilakukan dengan memposting produk yang akan dijual di
berbagai media sosial.
4
C. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal :
Waktu : 07.00 WIB – 08.20 WIB
Tempat : SMA Negeri 18 Bulukumba
Bahan :
1. Gula Merah
2. Tepung Beras
3. Air
4. Wijen
5. Minyak Goreng
E. Proses produksi
Cara membuat :
1. Rendam beras sekitar 5- 10 jam kemudian kemudian tiriskan selanjutnya beras
tersebut digiling sampai menjadi tepung.
2. Ambil tepung 5 liter dan diaduk dengan tangan ditambahkan gula merah yg
telah disisir sebanyak 3 liter sampai menyatu, tambahkan air sedikit demi
sedikit sampai membentuk bulatan yang kenyal.
3. Setelah adonan bersatu kemudian diamkan dalam wadah (baskom) sampai
semuanya benar-benar bersatu tanpa serat dan membentuk adonan, kemudian
tambahkan wijen 1 gelas. diamkan sekitar 12 jam.
4. siapkan penggorengan, minyak. dan bersiap untuk menggorengnya.
5. hasilnya pasti enak.
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. HASIL KEGIATAN
Berdasarkan kegiatan yang kami lakukan, kami memperoleh hasil sebagai berikut :
⁻ Pembuatan adonan Ruhu-ruhu susu rumit karna harus bahan-bahan harus
tercampur merata, jadi proses pembuatan adonanya membutuhkan waktu.
⁻ Untuk cita rasa dan kematakangan produk produk tidak ada kendala.
⁻ Untuk ketersediaan alat dan bahan tidak ada kendala.
B. HASIL PROMOSI
1. Tanggapan dari calon pembeli
2. Tanggapan dari anggota kelompok
C. ANALISIS DATA
1. Biaya
2. Harga Jual
a) Total biaya produksi = Rp. 265.000
6
c) HPP > Harga jual
Rp. 2.650 > Rp. 3000
Harga jual = Rp. 3.000
3. Laba atau rugi
a) Pendapatan kotor = harga jual x jumlah produk
= Rp. 3000 x 100
= Rp. 300.000
b) Laba = pendapatan kotor – biaya produksi
= Rp. 300.000 - Rp. 265.000
= Rp. 35.000
D. EVALUSI
1. Diperlukan perkiraan yang matang tentang banyaknya produk dalam 1 kali
produksi untuk menentukan HPP
2. Perlunya selektivitas yang tinggi dalam memilih bahan baku berkualitas
dengan harga terjangkau karena dapat mempengaruhi total biaya modal.
7
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Pembuatan makanan khas daerah harus mengikuti prosedur yang runtut dengan
memperhatikan kualitas produk untuk mencapai standar jual pasar.
- Analisis SWOT berpengaruh terhadap evaluasi usaha yang dikembangkan.
- Analisis biaya sangat berpengaruh bagi penentuan laba/rugi dan analisis usaha
yang dikembangkan
B. SARAN
- Ikutilah prosedur yang runtut dalam membuat makanan khas daerah supaya tetap
menjaga kualitas produknya.
- Diharapkan lebih cermat dalam membeli bahan baku, supaya mendapatkan bahan
baku yang terjangkau dengan kualitas yang baik. Karena sangat mempegaruhi
analisis biaya.
- Hitunglah semua pengeluaran dalam analisis biaya supaya perhitungan lebih
efektif.
8
LAMPIRAN
2. Proses Penggorengan
3. Hasil