Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PRAKARYA

MAKANAN KHAS DAERAH


Ulen/Uli

Disusun oleh:
Bachtiar Septian

Kelompok 3:
1. Nurlaila Nazmi A.
2. Tini Supartini
3. Yuni Sridayanti

MA MUHAMMADIYAH PLUS CISAAT


2022 – 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Uli ketan atau yang lebih dikenal dengan sebutan ulen adalah salah satu
makanan khas sunda diantara banyak makanan tradisional lain. Ulen ini terbuat
dari campuran beras ketan putih, kelapa parut, dan garam. Cara membuatnya
dikukus seperti membuat nasi. Setelah matang baru dicampur dengan parutan
kelapa, dan garam. Kemudian ditumbuk dan dimasukan kedalam cetakan agar
bentuknya rapih. Setelah dingin baru dipotong – potong, dan siap disantap.

B. Tujuan

Tujuan membuat makanan ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara


tepung beras ketan basah dan tepung beras ketan kering, dan konsesntrasi
kelapa yang optimal pada pembuatan uli ketan.

C. Manfaat

Manfaat makanan ini yaitu dapat membantu mengembangkan usaha yang


sedang dijalankan, dapat membantu berfikir kritis dan objektif terhadap bidang
usaha yang sedang dijalankan, dan membuka lapangan kerja.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Analisa SWOT

1. Strength (kekuatan)
a. Harga yang lebih murah
b. Penyajian yang unik dan menarik
c. Varian rasa yang beragam
d. Cocok untuk semua kalangan masyarakat

2. Weakness (kelemahan)
a. Mudah basi
b. Produk mudah ditiru
c. Banyak orang yang menghindari makanan berminyak

3. Opportunity (peluang)
a. Banyak digemari disemua kalangan masyarakat
b. Disajikan disaat acara keluarga atau acara – acara tertentu

4. Treath (ancaman)
a. Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah
b. Adanya pesaing yang membuat produk lebih menarik
B. Teknik Promosi

1. Mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana. Cukup bercerita
dengan teman atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara
tidak langsung semua masyarakat mengetahui usaha kami.

2. Online

Promosi ini akan dilakukan dengan mempostingkan produk yang akan dijual ini
diberbagai media sosial.

C. Alat dan Bahan

Alat:

1. Baskom besar
2. Parutan kelapa
3. Langseng
4. Sendok
5. Jubleg
6. Centong nasi

Bahan:

1. 1 kg ketan putih
2. 1 buah kelapa
3. 2 sendok garam
4. Minyak
5. Kertas nasi
6.
D. Langkah – langkah
1. Siapkan ketan sesuai yang diinginkan.
2. Rendam ketan selama satu malam.
3. Bersihkan ketan yang sudah direndam selama satu malam.
4. Siapkan 1 buah kelapa, kemudian parut.
5. Siapkan langseng, kemudian beri air secukupnya.
6. Masukan ketan, lalu kukus kurang lebih 10 menit.
7. Setelah itu bibis dengan mair garam kurang lebih 2 gelas.
8. Masukan kelapa, lalu aduk hingga merata.
9. Kemudian kukus kembali selama kurang lebih 20 menit
10. Setelah dikukus untuk kedua kalinya, lalu angkat dan masukan kedalam jubleg
dan diberi minyak agar tidak lengket, lalu tumbuk hingga halus.
11. Setelah halus, siapkan plastik beri sedikit minyak agar uli atau ulen tidak
lengket, tunggu ulen hingga dingin.
12. Ulen atau Uli siap digoreng.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Hasil kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang kami lakukan, kami memperoleh hasil sebagai berikut:
 Terbatasnya ketan dan kelapa karena tidak semua orang menjual atau
memproduksi ketan dan kelapa.
 Untuk cita rasa dan kematangan produk tidak ada kendala.
 Untuk ketersediaan alat dan bahan tidak ada kendala.

B. Hasil promosi

1. Tanggapan dari calon pembeli


2. Tanggapan dari anggota kelompok

C. Analisis Data
1. Biaya Produksi

No. Nama barang Harga satuan Jumlah barang Subtotal

1. Beras ketan Rp. 15.000,00 1 Kg Rp. 15.000,00


2. Kelapa Rp. 5.000,00 1 Buah Rp. 5.000,00
3. Minyak Rp. -, - Rp. -,
4. Langseng Rp. -, 1 Rp. -,
5. Jubleg Rp. -, 1 Rp. -,
6. Kertas nasi Rp. 500,00 5 lembar Rp. 500,00
Total: Rp. 25.500,00

2. HPP dan Harga jual


a. HPP = biaya tetap : jumlah produksi
= Rp. 25.000,00 : 10
= Rp. 2.500,00 x 20%
= 500 /pcs
b. Harga jual = Rp. 2.500,00 + Rp. 500,00
= Rp. 3.000,00

D. Evaluasi
1. Diperlukan perkiraan yang matang tentang banyaknya produk dalam satu kali
produksi untuk menentukan HPP
2. Perlunya selektivitas yang tinggi dalam memilih bahan baku berkualitas dengan
harga terjangkau karena dapat mempengaruhi total biaya modal.

ULEN – ULI

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Pembuatan makanan khas daerah harus mengikuti prosedur yang runtut
dengan memperhatikan kualitas produk untuk mencapai standar jual pasar.
- Analisis SWOT berpengaruh terhadap evaluasi usaha yang dikembangkan.
- Analisis biaya sangat berpengaruh bagi penentuan laba atau rugi dan analisis
usaha yang dikembangkan.

B. Saran
- Ikutilah prosedur yang runtut dalam membuat makanan khas daerah supaya
tetap menjaga kualitas produknya.
- Diharapkan lebih cermat dalam membeli bahan baku, supaya mendapatkan
bahan baku yang terjangkau dengan kualitas yang baik. Karena sangat
mempengaruhi analisis biaya.
- Hitunglah semua pengeluaran dalam analisis biaya supaya perhitungan lebih
efektif.

Anda mungkin juga menyukai