Anda di halaman 1dari 52

KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


TAHUN 2011

Ir. H. Herman Suherman,


Suherman, MM
Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Disampaikan pada
RAPAT KERJA PENYULUH SE-KABUPATEN MALANG
18 April 2011

1
 Perairan laut 5,8 juta km2
 Hamparan budidaya > 15,59 jt ha
 Potensi Garam

Perlu penyuluh/
pendamping
Sebagai dinamisator, Diperlukan SDM Pelaku utama yang
Fasilitator, motivator handal dan profesional
dan mitra sejati

a. Belum dapat memanfaatkan sumberdaya


Pendampingan/ Kelautan dan Perikanan secara optimal
Pembinaan masih b. Lebih 90 % skala usaha mikro (rentan)
Sangat kurang/ c. Kemampuan terbatas/kurang/rendah
terbatas d. Plus faktor alam yang tidak menentu
2
II. KONDISI PENYULUHAN PERIKANAN SAAT INI
1. Pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan masih
SANGAT TERBATAS;
2. Jumlah Penyuluh Perikanan SANGAT KURANG, dan
masih banyak yang belum inpassing ke PENYULUH
PERIKANAN;
3. Masih terjadi ALIH tugas penyuluh perikanan, karena
dianggap sistem insentif sebagai penyuluh kurang
menarik;
4. Keberadaan jabfung penyuluh perikanan di beberapa
KABUPATEN terkendala, karena persepsi tentang
legislasi penyuluh perikanan di kabupaten/kota masih
beragam;
3
KONDISI PENYULUHAN PERIKANAN SAAT INI... (lanjutan)

5. Peningkatan kompetensi penyuluh perikanan, terutama


diklat profesi dan teknis yang dibutuhkan MASIH
KURANG;
6. Kelembagaan penyuluhan di tingkat kabupaten/kota
masih VARIATIF bahkan di beberapa kabupaten/kota
tidak terdapat institusi yang khusus membidangi
penyuluhan;
7. Kuantitas dan kualitas materi penyuluhan perikanan
masih terbatas dalam aksesibilitasnya; dan
8. Pengertian penyuluhan masih diartikan SANGAT
SEMPIT.

4
5
VISI

Indonesia Penghasil Produk


Kelautan dan Perikanan
Terbesar 2015

MISI
Mensejahterakan Masyarakat
Kelautan dan Perikanan
Grand Strategy Grand Strategy
1. Memperkuat 2. Mengelola 3. Meningkatkan 4. Memperluas
Kelembagaan Sumber Daya Produktivitas Akses Pasar
dan SDM Kelautan dan dan Daya Domestik dan
secara Perikanan Saing Berbasis Internasional
Terintegrasi secara Pengetahuan
Berkelanjutan

REVOLUSI
BIRU
6
4 PILAR REVOLUSI BIRU
VISI – MISI KKP
Tahun 2010
2010--2014

Revolusi Biru

Peningkatan
Perubahan Peningkatan
Pembangunan produksi
berpikir pendapatan
berkelanjutan kelautan dan
dan orientasi rakyat yang
berwawasan perikanan
dari daratan adil,merata
lingkungan melalui program
ke maritim dan pantas
Minapolitan

7
HASIL REVOLUSI BIRU

Peningkatan Produksi
Kelautan dan Perikanan

Peningkatan
Program Minapolitan: Pendapatan
Konsep Pembangunan
Kelautan & Perikanan Masyarakat
Berbasis manajemen ekonomi
kawasan dengan motor
Penggerak sektor kelautan
dan perikanan

8
9
NO URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 Ket.

Target Produksi
1 5.376.200 6.847.500 9.415.700 13.020.800 16.891.000
Perikanan Budidaya

Target Produksi
2 5.384.740 5.409.100 5.436.290 5.467.120 5.500.000
Perikanan Tangkap

Target Produksi
3 786.089 867.768 989.246 2.116.464 2.650.650
Garam (Ton)
Proyeksi Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama, 2009 - 2014
Satuan : ton
Kenaikan Kenaikan
No. Rincian 2009* 2010 2011 2012 2013 2014 rata-rata (%) 2009 ke
2009-2014 2014 (%)
Jumlah 4,780,100 5,376,200 6,847,500 9,415,700 13,020,800 16,891,000 29 353
12 27 38 38 30
1 Rumput laut 2,574,000 2,672,800 3,504,200 5,100,000 7,500,000 10,000,000 32 389
2 Catfish 332,600 495,600 749,000 1,146,000 1,777,000 2,783,000
- Patin 132,600 225,000 383,000 651,000 1,107,000 1,883,000 70 1,420
- Lele 200,000 270,600 366,000 495,000 670,000 900,000 35 450
3 Nila 378,300 491,800 639,300 850,000 1,105,000 1,242,900 27 329
4 Bandeng 291,300 349,600 419,000 503,400 604,000 700,000 19 240
5 Udang 348,100 400,300 460,000 529,000 608,000 699,000 15 201
- Udang windu 123,100 125,300 130,000 139,000 158,000 199,000 10 162
- Udang vaname 225,000 275,000 330,000 390,000 450,000 500,000 17 222
6 Mas 254,400 267,100 280,400 300,000 325,000 350,000 7 138
7 Gurame 38,500 40,300 42,300 44,400 46,600 48,900 5 127
8 Kakap 4,600 5,000 5,500 6,500 7,500 8,500 13 185
9 Kerapu 5,300 7,000 9,000 11,000 15,000 20,000 31 377
10 Lainnya 553,000 646,700 738,800 925,400 1,032,700 1,038,700 14 188
V. KERAGAAN KONSUMSI
DAN NILAI TUKAR NELAYAN

12
TAHUN
NTN BULAN
2008 2009 2010
JANUARI 99,67 105,34 105,05
FEBRUARI 100,43 105,81 105,3
MARET 100,45 104,91 105,42
APRIL 99,68 105,5 105,5
MEI 100,64 105,64 105,46
JUNI 100,28 105,83 105,31
JULI 100,42 105,9 105,03
AGUSTUS 100,92 106,42 105,43
SEPTEMBER 102,73 106,53 106,26
OKTOBER 103,01 105,56 106,25
NOPEMBER 102,53 105,59 105,95
DESEMBER 103,92 105,29 105,69
NTN RATA-RATA 101,22 105,69 105,55
VI. UPAYA YANG HARUS
DIBANGUN

15
 Pelaku utama dan Pelaku Usaha
 Penyuluh Perikanan
 Aparat pendukung lainnya

16
TIGA SIKLUS INI
HARUS TERUS DISINERGIKAN

MEMBANGUN
SISTEM
PENYULUHAN

MENINGKATKAN
KAPABILITAS:
(1) PELAKU UTAMA
& PELAKU USAHA
(2) PENYULUH & BISNIS
APARAT PERIKANAN

17
IMPLEMENTASI
SISTEM PENYULUHAN PPK
SESUAI UU No. 16 TAHUN 2006

KELEMBAGAAN
S
U
A KETENAGAAN
T HARUS
U PENYELENGGARAAN SALING
TERKAIT SATU
K DENGAN
E SARANA & PRASARANA SUBSISTEM
LAINNYA
S
A PEMBIAYAAN
T
U
A PEMBINAAN & PENGAWASAN
N
18
DENGAN MENGOPTIMALKAN
SINERGI KEENAM SUBSISTEM PENYULUHAN PPK
SESUAI UU No. 16 TAHUN 2006
maka:
PEMBINAAN PENYULUHAN PERIKANAN
DIARAHKAN MENDUKUNG:

PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN


YANG MERUPAKAN
Pembangunan Ekonomi Kelautan dan Perikanan
berbasis wilayah
dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan
berdasarkan prinsip-prinsip:

(1) INTEGRASI
(2) EFISIENSI,
(3) KUALITAS,
(4) AKSELERASI TINGGI

19
ALUR PIKIR
Program Penyuluhan Kelautan Perikanan mendukung
Pengembangan Kawasan Minapolitan
KOMPONEN
MEDIA
Sarana & Jaringan
Komunikasi dan PROSES
informasi publik
KELUARAN
PLIK (Pusat
Penyuluh Layanan Internet
Bersertifikat Profesi Kecamatan) /
yg Kompeten N-Fish Net
Prosentase
Penyelenggaraan
Pelaku
Penyuluhan Partisipatif
Materi Penyuluhan Internet Kelompok
Berbasis Penguatan
Terekomendasi Sehat Utama yang
Jejaring IT
Mandiri

Masyarakat GEMPITA
Sadar Kelautan dan Kelompencapir Mina
Perikanan Bahari

20
VII. PERSPEKTIF ASPEK PENYULUHAN
BERDASARKAN UU NO. 16/2006

21
KELEMBAGAAN PENYULUHAN
SESUAI UU No. 16 TAHUN 2006

1. KELEMBAGAAN 2. KELEMBAGAAN
PEMERINTAH SWADAYA/SWASTA

TINGKAT PUSAT (Badan KELOMPOK USAHA bidang


Pengembangan SDM KP) PENANGKAPAN,
BUDIDAYA, PENGOLAHAN

TINGKAT PROVINSI
(Badan Koordinasi P3K) ASOSIASI PELAKU USAHA
berbagai Komoditas
Perikanan
TINGKAT KAB/KOTA
(Badan Pelaksana P3K)

TINGKAT KECAMATAN
(Balai P3K)

TINGKAT DESA
(non struktural)
22
PERLUNYA MEMBANGUN SINERGITAS,
SINKRONISASI, DAN KOLABORASI
KELEMBAGAAN PEMERINTAH DALAM
PERSPEKTIF PENYULUHAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN

23
PENYULUH PERIKANAN YANG
KOMPETEN DAN PROFESIONAL

24
KETENAGAAN PENYULUHAN

P  Pakar yang memahami cara


E memecahkan persoalan Pelaku
N Utama yakni Nelayan Pengolah Ikan,
Y
dan Pembudidaya Ikan (NPPI),
U atau
L  Pembimbing dan penasehat dalam
U membantu NPPI menemukan sendiri
H pemecahan masalahnya……?

25
KUALIFIKASI PENYULUH

• Ahli Penyuluhan yang berkompeten dan


Spesialis di bidang Perikanan
• Mampu berkomunikasi secara efektif dengan
NPPI
• Mampu mendorong minat belajar NPPI
• Mampu mendorong perubahan perilaku NPPI
sesuai dengan etika moral yang ada.

26
DASAR INDIKATOR KINERJA
PENYULUH PERIKANAN
Penetapan dan Penerapan kinerja penyuluh perikanan
didasarkan pada:
• UU No. 16/2006 ttg SP3K
• PerMenPAN RI No. 19/2008 ttg Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan dan Angka Kreditnya
• Keputusan MenNakerTrans RI No. KEP. 59/MEN/2010 ttg
Penetapan SKKNI Sektor Kelautan dan Perikanan Bidang
Penyuluhan Perikanan;
• KepMKP RI ttg Pemberlakuan SKKNI Sektor Kelautan dan
Perikanan Bidang Penyuluhan Perikanan.
Maksud dan Tujuan :
Maksud dan tujuan penerapan kinerja penyuluh perikanan
adalah mengukur tingkat profesinalisme penyuluh perikanan
sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya.
Lanjutan……

Indikator Kinerja Penyuluh Perikanan :


1. Tersusunnya Programa Penyuluhan Perikanan;
2. Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Perikanan;
3. Mempunyai Wilayah/Kawasan Binaan;
4. Menumbuhkan Kemandirian dan Keswadayaan Pelaku Utama
dan Kelompok Pelaku Utama;
5. Meningkatkan Produktivitas Pelaku Utama KP;
6. Kemampuan Memecahkan Permasalahan (Problem Solving )
dan Dinamika Sasaran Penyuluhan Kelautan dan Perikanan;
7. Penerapan Metode/Media Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan;
8. Meningkatkan Jejaring Kelembagaan Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan;
9. Memiliki spesialisasi dan kompetensi di bidang perikanan
PEMBIAYAAN PENYULUHAN

a. Biaya Tunjangan Fungsional, Tunjangan Profesi dan


biaya operasional penyuluh menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat

b. Biaya fasilitas dan sarana penyuluhan menjadi


tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah

c. Biaya penyelenggaraan penyuluhan menjadi


tanggung jawab pemerintah daerah ( prop/kab/ kota )

29
VIII. PROGRAM DAN KEGIATAN
PUSAT PENYULUHAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN

30
1. Pembinaan dan Penyelenggaraan Evaluasi
2. Perencanaan dan Kerjasama Penyuluhan
3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan
4. Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan
Penyuluhan
5. Penguatan dan Pengembangan Ketenagaan
Penyuluhan
6. Penguatan dan Pengembangan Penyelenggaraan
Penyuluhan KP
31
INDIKATOR KINERJA
PUSAT PENYULUHAN KP 2010 - 2014

PROGRAM TARGET
NO DAN SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014

1 Penyuluhan Meningkatnya Jumlah Kelompok 50 100 150 200 250


Kelautan dan kawasan potensi Pelaku Utama di kawasan kawasan kawasan kawasan kawasan
Perikanan perikanan yang Kawasan Potensi dan 300 dan 700 dan 1.200 dan 1.800 dan 2.500
memiliki kelompok Perikanan yang kelompok kelompok kelompok kelompok Kelompok
pelaku utama yang disuluh
mandiri dalam
mengembangkan
usaha perikanan

Total Kawasan 250


Total Kelompok 2.500
Total Penyuluh Yang Dibutuhkan 15.350
PERKEMBANGAN LEGISLASI
PENYULUHAN PERIKANAN SD SEM-I 2010
PERATURAN PP PER- PER- KEP- PERMEN KEPMEN PER- SE Jml
PRES MENKP MEN KP LAIN LAIN BER
STATUS

KEBUTUHAN 1 6 21 2 1 1 2 3 36

SUDAH
SELESAI 1 2 1 2 1 1 1 3 12

PROSES - 2 4 - - - - 6

AKAN
DIKERJAKAN - 1 7 - - - - 8
DI THN 2011

33
LEGISLASI PENYULUHAN PERIKANAN YANG SUDAH TERBIT
SAMPAI DENGAN TAHUN 2010
1. Selain Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian,Perikanan, dan Kehutanan;
2. Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan dan
Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
No.PER/19/M.PAN/10/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
dan Angka Kreditnya;
4. Perber Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara No. PB.01/MEN/2009/No.14 Tahun 14 Tahun 2009 tentang tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka
Kreditnya
5. Peraturan Presiden No. 55/2010 tanggal 27 Agustus 2010 tentang
Perpanjangan Batas Usia Pensiun Penyuluh Pertanian, Penyuluh Perikanan,
dan Penyuluh Kehutanan;
6. Peraturan Presiden No. 66/ 2010 tanggal 7 Oktober 2010 tentang Tunjangan
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan;
7. Peraturan Menteri No.PER 05/MEN/2010 tanggal 17 Pebruari 2010 tentang Tata
Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan;
34
LEGISLASI PENYULUHAN PERIKANAN YANG SUDAH TERBIT SAMPAI DENGAN TAHUN 2010 … Lanjutan

8. Keputusan Menteri No.KEP 22/MEN/2010 tanggal 17 Pebruari 2010 tentang


Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan dan Angka Kredit
Penyuluh Perikanan;
9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.
KEP.152/MEN/VIII/2010 tanggal 5 Agustus 2010 tentang Penetapan SKKNI
Sektor Kedlautan dan Perikanan Bidang Penyuluhan Perikanan ;
10. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. KEP.
59/MEN/2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) Sektor Kelautan dan Perikanan Bidang Penyuluhan
Perikanan;
11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 59/MEN/2010 tanggal 20
Oktober 2010 tentang Pemberlakuan SKKNI Sektor Kelautan dan Perikanan
Bidang Penyuluhan Perikanan;
12. Surat Kepala BKN No. K.26-30/V.316-1/99 tanggal 19 Oktober 2010 tentang
Batas Usia Pensiun bagi PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh
Pertanian, Penyuluh Perikanan, dan Penyuluh Kehutanan;
13. Surat Kepala BKN No. K.26-30/V.353-5/95 tanggal 25 Nopember 2010 tentang
Perpanjangan Batas Waktu Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya; dan
14. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan No.SE-52/PB/2010 tanggal 21
Desember 2010 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan.
35
LEGISLASI PENYULUHAN PERIKANAN YANG MASIH DALAM
PROSES SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2011

1. Rancangan Peraturan Presiden tentang Badan Koordinasi Penyuluhan Nasional


(Bakornas), sebuah lembaga non struktural yang diketuai Menteri Koordinator
Perekonomian (sudah di meja Presiden RI);
2. Rancangan Peraturan Presiden tentang Kelembagaan Penyuluhan Pemerintah
(sudah ditangani Setkab, namun dikembalikan lagi untuk disempurnakan);
3. Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya (masih
ditangani Biro Hukum dan Organisasi/BHO);
4. Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pedoman Umum
Penyusunan Programa Penyuluhan Perikanan (masih ditangani BHO);
5. Draft Pedoman Teknis Pendampingan PUMP dan PUGAR (bahan kelengkapan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan); dan
6. Draft Pedoman Teknis Penyuluhan di Kawasan Minapolitan (bahan
kelengkapan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan).
36
LEGISLASI PENYULUHAN PERIKANAN YANG AKAN DIKERJAKAN
PROSES PADA TAHUN 2011
1. Rancangan Peraturan Presiden tentang Tunjangan Profesi Penyuluh Pertanian,
Penyuluh Perikanan, dan Penyuluh Kehutanan;
2. Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Kebijakan dan Strategi
Penyuluhan Perikanan Nasional;
3. Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penumbuhan
Kelompok Pelaku Utama Kelautan dan Perikanan (termasuk penilaian kelompok
Pelaku Utama Teladan);
4. Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penyuluh Perikanan
Swadaya dan Penyuluh Swasta;
5. Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Komisi Penyuluhan
Perikanan Nasional;
6. Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Rekruitmen Penyuluh
Perikanan;
7. Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penilaian Penyuluh
Perikanan Teladan; dan
8. Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pola Pendidikan dan
Pelatihan Penyuluh Perikanan (koordinasi dengan Puslat KP).
37
1. Pembinaan Kelembagaan Penyuluhan (Pemerintah dan
Swadaya/Kelembagaan Pelaku Utama)
2. Pembinaan Penyuluh Perikanan (PNS, Swadaya) melalui
Diklat Dasar Fungsional (ahli & terampil, alih jenjang, teknis,
dan keprofesian)
3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan melalaui
Dana Alokasi Khusus (DAK)
4. Pengembangan Model Pos Pelayanan Penyuluhan Kelautan
dan Perikanan dikawasan Minapolitan’
5. Penguatan dan Pengembangan Penyelenggaraan Penyuluhan
KP melalui Biaya Operasional Penyuluh, Promula,
Pengembangan dan Penyebarab Metode dan Materi
Penyuluhan
38
KEGIATAN PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN TAHUN 2011

1. Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan


Penyuluhan KP
2. Penguatan dan Pengembangan Ketenagaan
Penyuluhan KP
3. Penguatan dan Pengembangan
Penyelenggaraan Penyuluhan KP
4. Penguatan dan Pengembangan Sarana dan
Prasarana Penyuluhan
39
DUKUNGAN PENYULUHAN MENUNJANG KEBERHASILAN
VISI DAN MISI KKP
PNPM MANDIRI KP

PENGEMBANGAN USAHA PENGEMBANGAN USAHA


GARAM RAKYAT (PUGAR) MINA PEDESAAN (PUMP)

Tim Pengendali Pusat

DJKP3K DJPT DJPB DJP2HP

Tim Pembina Provinsi

Tim Teknis
Tenaga Pendamping/penyuluh

Bantuan Langsung Masyarakat


Tenaga Pendamping KELOMPOK MASYARAKAT
KERAGAAN DAN RENCANA ALOKASI PPTK-TP
MENDUKUNG PROGRAM PUMP DAN PUGAR
REKRUTMEN ESELON I
JUMLAH KEBUTUHAN
NO PUMP
KAWASAN TENAGA
ESELON I PUSLUH KP

1 DJBP 300 430 - 400

2 DJPT 110 129 110 19

3 P2HP 51 102 51 51
4 KP3K 40 80 80 -
241 470
TOTAL 711

41
PROYEKSI KEBUTUHAN PENYULUH PNS
(2010-2014)
RENCANA PEMENUHAN S/D TAHUN
JENJANG PENYULUH TH.
NO TINGKAT JABATAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 PP Ahli Utama - - - - - -

Madya 186 186 186 186 186 186

Muda 398 398 398 398 398 398

Pertama 1.000 1.484 2.546 4.731 6.840 8.616

2 PP Terampil Penyelia 456 456 456 456 456 456

P. Lanjutan 440 440 440 440 440 440

Pelaksana 345 792 1.288 1.946 2.696 3.194

Pemula 378 397 739 1.221 1.687 2.060

3.203 4.153 6.053 9.378 12.703 15.350

TOTAL
ALOKASI KEGIATAN TIAP PROPINSI DANA DAK
Dukungan Penyediaan Sarana dan Prasana Penyuluhan melalui Dana Alokasi Khusus
(DAK) Kabupaten/Kota (sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI
Nomor: PER.23/MEN/2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2011

1. Bangunan Pos Penyuluhan;


2. Kendaraan Operasional Roda Empat Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan
3. Kendaraan Operasional Roda Dua Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan;
4. Speed Boat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
5. Perahu Motor Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
6. Peralatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

43
REKAPITULASI PEMBIAYAAN DAK SARANA DAN PRASARANA PENYULUHAN TAHUN 2011
NO PROVINSI DAK (APBN) PENDAMPING (APBD)
1 ACEH 930,871,182 94,318,018
2 SUMATERA UTARA 771,900,000 77,190,000
3 SUMATERA BARAT 1,110,997,545 112,142,455
4 RIAU 193,000,000 19,300,000
5 KEPULAUAN RIAU - -
6 JAMBI 451,350,000 50,150,000
7 BENGKULU 709,409,091 72,290,909
8 SUMATERA SELATAN 910,727,273 98,172,727
9 BANGKA BELITUNG 747.727.273 74.772.727
10 LAMPUNG 876,104,545 89,450,455

11 DKI JAKARTA - -
12 BANTEN 348,300,000 105,055,000

13 JAWA BARAT 3,009,506,139 300,940,514


14 JAWA TENGAH 2,568,084,909 238,017,092
15 DIY 786,604,545 134,895,455

16 JAWA TIMUR 2,290,925,300 231,254,172


17 KALIMANTAN BARAT 1,311,175,364 132,794,636

18 KALIMANTAN TENGAH 938,703,510 96,426,490

19 KALIMANTAN SELATAN 1,678,637,455 167,863,745

20 KALIMANTAN TIMUR 513,200,000 62,800,000


Lanjutan Rekapitulasi Sarpras DAK 2011
NO PROVINSI DAK (APBN) PENDAMPING
(APBD)
21 SULAWESI UTARA 701,100,000 70,110,000

22 GORONTALO 861,016,364 86,101,636

23 SULAWESI TENGAH 864,544,545 86,455,455

24 SULAWESI SELATAN
1,370,048,182 139,474,818
25 SULAWESI BARAT - -

26 SULAWESI TENGGARA 520,950,909 53,845,091

27 BALI 119,545,455 11,954,545

28 NTB 1,332,181,818 134,318,182

29 NTT
1,265,134,244 131,228,424
30 MALUKU 562,272,727 56,227,273

31 MALUKU UTARA 327,350,000 32,735,000

32 PAPUA 1,635,459,545 174,571,955

33 PAPUA BARAT - -

TOTAL 29.706.920 3,134.856.774


PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENYULUHAN PERIKANAN
DANA ALOKASI KHUSUS PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN. 2011

Rancangan Pagu
NO Kab/Kota Uraian Kegiatan Volume
DAK Pendamping
1 Kab. Bondowoso - Sepeda Motor Dinas (Peny.Perikanan) 6 unit 75,000,000 7,500,000
2 Kota Batu 65,981,818 6,598,182
- Pembangunan Sarana Parkir 1 PKT
Pos Penyuluhan Perikanan
Torongrejo
3 Kota Blitar 70,875,000 7,875,000
- Peninggian 1 m, Pagar Keliling Pos Penyuluhan 151 m
di Kel. Sentul Kecamatan Kepanjenkidul
- Urugan Tanah 760 m3
- Paving halaman gedung Pos Penyuluhan 288 m3
Perikanan ukuran 12 x 24 m
4 Kota Malang 267,545,455 26,754,545
- Rehab bangunan pos penyuluhan 1 paket
- Pengadaan sarana pendukung pos penyuluhan 1 paket
5 Kota Mojokerto 95,454,545 9,545,455
- Kendaraan roda 2 1 unit

- PH meter 1 unit
- DO meter 1 unit
- Refractometer 1 unit
- Thermometer 3 unit
- Hypopisasi 2 unit
- Komputer 1 unit
- Laptop 1 unit
- printer 1 unit
- Televisi Colour 1 unit
- Rak TV 1 unit

46
Lanjutan Rekapitulasi Sarpras DAK 2011

6 Kota Pasuruan 53,409,091 6,409,091


- Pengadaan Motor tempel 23 PK untuk perahu /
kapal perikanan berukuran 3 Gt
- Pengadaan kendaraan roda dua 1 unit
Peralatan Penyuluhan :
- Pengadaan laptop 2 unit
- Pengadaan printer 2 unit
7 Kota Probolinggo 150,000,000 15,000,000
Penyediaan Prasarana Penyuluhan
- Penyediaan bangunan pos penyuluhan 1 unit

8 Kab. Lamongan 362,700,000 36,270,000


Pembangunan pos penyuluhan ke wilayahan di
Kecamatan :
- Turi 5999 m2
- Glagah 11999 m2
9 Kab. Malang 25,012,500 2,501,250
- Pengadaan peralatan penyuluhan
* Water quality kit 2 unit
* Komputer PC 1 unit
* Printer 1 unit
* Meja komputer 1 unit

47
Lanjutan Rekapitulasi Sarpras DAK 2011
10 Kab. Mojokerto - Pengadaan kendaraan roda 2 2 Unit 52,363,636 5,236,364
- Pembangunan gedung pos penyuluhan dan
kantor UPP 1 Unit
- Perlengkapan kantor penyuluhan dan penyuluhan 1 Paket
- 2 Unit
Kendaraan operasional penyuluh (roda 2)
Alat bantu penyuluhan (brosur, buku teknis
perikanan, buku penunjang lainnya) 1 Paket
Perlengkapan petugas penyuluhan (water quality 1 Paket
kit)
12Kab. Ngawi 30,000,000 3,000,000
- Pengadaan buku-buku teknis dan tempat 1 paket
penyimpanan
13 Kab. Pacitan - Pembangunan pos penyuluhan dan pengadaan 1 paket
sarana penyuluhan (almari, ,sepeda
motor,komputer note book, printer, meja, kursi,
LCD proyektor, wireless) 194,000,000 19,400,000
14 Kab. Pasuruan 60,000,000 6,000,000
- Pengadaan kendaraan bermotor roda 2 3 Unit
15 Kab. Ponorogo 194,138,673 19,413,867
- Kendaraan roda dua penyuluh + boks 6 unit
- Laptop dan Printer Multi Fungsi 1 unit
- LCD proyektor 1 unit
- Komputer + Printer laser jet 1 unit
- Buklet/ buku penyuluhan CBIB 1 paket
- Fiilling Kabinet 4 unit
- Kamera digital 1 unit
- White board 2 unit
- Rak perpustakaan 2 unit

48
Lanjutan Rekapitulasi Sarpras DAK 2011

16 Kab. Probolinggo 56,818,182 5,681,818


- Kendaraan Operasional Penyuluh Roda 2 3 unit
- Komputer 1 unit
17
Kab. Sampang 41,540,000 4,460,000
- Pengadaan kendaraan operasional roda 4 1 paket
18 Kab. Situbondo 81,436,400 8,143,600
Penyediaan sarana penyuluhan
- Pengadaan sepeda motor 4 unit
- Laptop dan PC 2 unit
- Kamera digital 3 unit
19 - 5 unit
Kab. Trenggalek Pengadaan kendaraan roda 2 80,000,000 8,000,000
Total 2,290,925,300 231,254,172

49
KERAGAAN PENYULUH PERIKANAN PROVINSI JAWA TIMUR
(FEBRUARI 2011)

50
KEGIATAN YANG BISA DIUSULKAN TAHUN 2012
(PERSIAPAN DEKON/TP DAN PNPM-M KP)
Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan dan
Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.

Pasal 4 Ayat (1) Pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan meliputi:


1. Biaya operasional kelembagaan penyuluhan;
2. Biaya opresional penyuluh PNS;
3. Biaya pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana;
4. Biaya tunjangan profesi bagi penyuluh yang telah memenuhi syarat
kompetensi dan malakukan penyuluhan.
Pasal 5 Kelembagaan penyuluhan meliputi:
1. Badan penyuluhan;
2. Badan koordinasi penyuluhan;
3. Badan pelaksana penyuluhan;
4. Balai penyuluhan;
5. Pos penyuluhan. 51
TERIMA KASIH
Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDM-
BPSDM-KP

52

Anda mungkin juga menyukai