Anda di halaman 1dari 12

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Gambar: makhluk hidup dan lingkungannya

A. Pengertian Makhluk Hidup

Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang memiliki kemampuan untuk


bernapas, berpindah tempat, merespon perubahan diri dan lingkungannya. Makhluk hidup
terbagi menjadi tiga kelompok yang berbeda, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Dari
ketiga jenis makhluk hidup tersebut, kehidupan saling berinteraksi satu sama lain.
Manusia merupakan salah satu makhluk hidup di muka bumi yang selalu
berdampingan dengan makhluk hidup lainnya. Bukan hanya hewan dan tumbuhan, namun
juga dengan berbagai jenis mikroorganisme lain, seperti protozoa, bakteri, hingga archaea.
Tujuh ciri-ciri makhluk hidup Makhluk hidup memiliki ciri-ciri atau proses yang
diperlukan untuk kehidupan. Untuk dikategorikan sebagai makhluk hidup, suatu organisme
harus memiliki tujuh ciri berikut:
1. Bergerak: Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cara tertentu
tanpa bantuan dari luar atau pihak lain.
Gerakan tersebut terdiri dari aliran material di dalam organisme atau pergerakan eksternal
organisme.

2. Peka terhadap rangsangan: Semua makhluk hidup mampu bereaksi terhadap


perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi timbul karena ada rangsangan dari
lingkungan. Rangsangan bisa dari cahaya, panas, dingin, bau, sentuhan, gravitasi, rasa,
dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali rangsangan atau
kepekaan.

3. Bernafas: Merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan, kemudian


mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan
menjadi energi secara kimiawi. Energi tersebut digunakan untuk melakukan berbagai
aktivitas.
4. Nutrisi: Makanan dan air menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Makanan
berfungsi menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak.
Sedangkan air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh.

5. Tumbuh: Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, dari kecil menjadi besar.
Contohnya bayi akan terus berkembang menjadi manusia dewasa atau orang besar.
Sebuah biji tumbuhan yang ditanam akan menjadi kecambah dan berakhir sebagai
tanaman besar.

6. Berkembang biak: Ketika makhluk hidup melakukan reproduksi atau berkembang biak,
mereka membuat makhluk hidup baru. Tidak semua makhluk hidup melakukan
reproduksi dengan membutuhkan pasangan atau reproduksi seksual. Bagi
mikroorganisme kecil seperti protozoa, jamur, maupun bakteri melakukan reproduksi
aseksual atau melakukan reproduksi tanpa pasangan. Mereka bisa membelah diri
kemudian bagian yang baru bisa mencari makan, bergerak, tumbuh, dan melakukan
kegiatan lainnya. Untuk makhluk hidup yang membutuhkan pasangan yaitu mamalia
termasuk manusia dan burung.

7. Ekskresi: Saat udara panas tubuh akan mengeluarkan keringat, begitupula saat olahraga.
Ketika di ruangan dingin, tubuh akan sering buang air kecil (urine). Keringat yang
merupakan garam mineral dan urine merupakan salah satu zat sisa yang di keluarkan
makhluk hidup. Karbon dioksida dan uap air juga zat sisa dari proses respirasi.
Pengeluaran zat sisa tersebut dinamakan eksresi. Proses ini sangat penting karena zat sisa
bersifat racun dan tidak baik bagi kesehatan dalam tubuh.

Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Lingkungan tempat makhluk hidup
tinggal biasa disebut habitat. Lingkungan adalah satu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam. Seperti tanah, air, energi surya, mineral. Kemudian flora
dan fauna yang ada di atas tanah, di dalam tanah maupun di perairan. Dikutip dari situs resmi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam lingkungannya, setiap
makhluk hidup tidak akan bisa hidup sendiri tapi bergantung pada makhluk hidup lain
dan sumber daya alam.
Ada hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan, baik lingkungan yang berupa
makhluk hidup atau dengan benda tak hidup. Hubungan itu akan membentuk timbal balik yang
kompleks. Makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling berhubungan di alam, biasa di
sebut dengan ekosistem, dan di alam terdapat bermacam-macam ekosistem.
Komponen lingkungan Dalam pembentukan ekosistem terdapat dua komponen, yakni:
Komponen biotik (makhluk hidup) Komponen abiotik (makhluk tidak hidup).
B. Komponen Biotik dan Abiotik

Gambar: komponen biotik dan abiotik


1. Komponen Biotik
Komponen biotik ini merupakan semua makhluk hidup yang ada di dalam
lingkungan. Seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup pada komponen
tersebut memiliki kedudukan dan peran masing-masing dalam lingkungan. Mereka juga
dapat memengaruhi komponen abiotik lainnya. Komponen yang hidup seperti manusia,
ikan, tumbuhan, dan ayam disebut komponen biotik
Dalam komponen biotik dibedakan menjadi tiga peranan, yakni: Produsen, konsumen
penguraian Berikut penjelasannya:
a. Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan zat makanan yang
diperlukan makhluk hidup lain. Tugas tersebut diperankan oleh makhuk hidup yang
mempunyai klorofil (zat hijau daun) yaitu tumbuhan hijau. Tumbuhan mensintesis
atau membuat zat makanan menggunakan bahan karbondioksida (CO2) dan air
(H2O) dengan bantuan cahaya matahari.
b. Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri
(organisme heterotrof). Konsumen akan bergantung pada makhluk hidup lain untuk
makanannya.
c. Penguraian
Penguraian ini bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan tumbuhan
yang telah mati. Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai antara lain cacing,
bakteri dan jamur. Proses penguraian sangat penting untuk menjaga stabilitas
ekosistem dengan mengurai zat-zat sisa menjadi unsur hara yang akan diserap oleh
tanah.

2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan benda tidak hidup yang ada di dalam lingkungan.
Keberadaan komponen tersebut sangat memengaruhi jenis makhluk hidup yang
menempati suatu lingkungan. Sedangkan komponen yang tidak hidup seperti batu, air,
oksigen, dan karbondioksida disebut Komponen abiotik. Sebagai contoh, dalam
ekosistem laut terdapat air, ikan, rumput laut, dan batu karang.

Beberapa Komponen abiotik antara lain:


a. Cahaya matahari, ini adalah sumber utama energi untuk semua makhluk hidup di
bumi.
b. Udara, dalam udara ada berbagai jenis gas, seperti oksigen, hidrogen, karbon
dioksida dan nitrogen.
c. Air, semua makhluk hidup di bumi membutuhkan air untuk bertahan hidup.
d. Suhu, merupakan salahsatu komponen penting bagi makhluk hidup di bumi.

C. Pola Interaksi Makhluk Hidup

Gambar: pola interaksi makhluk hidup

Pola interaksi setiap makhluk hidup akan melakukan interaksi dengan makhluk hidup
lain. Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya.
Ada beberapa pola interaksi yang dapat terjadi pada makhluk hidup, yaitu:
1. Persaingan (kompetisi)
Persaingan akan terjadi pada makhluk hidup yang membutuhkan bahan makanan.
Persaingan satu pola interaksi yang menyebabkan kerugian bagi salah satu pihak yang
kalah bersaing.
2. Predasi
Pradasi merupakan selain melakukan persaingan. Makhluk hidup akan mendapatkan
makanan dengan memangsa makhluk hidup lain. Contohnya, singa yang memakan
kijang zebra, atau rusa.
3. Simbiosis
Simbiosis adalah beberapa makhluk hidup yang hidup berdampingan tanpa
melakukan persaingan atau predasi. Simbiosis merupakan pola interaksi antara dua
makhluk hidup yang berbeda jenis dalam suatu lingkungan. Dalam simbiosis antara
dua jenis makhluk hidup dibedakan menjadi tiga, yakni
a. simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup
yang saling menguntungkan.
b. simbiosis komensalisme,
Simbiosis komensalisma adalah hubungan ketergantungan antara makhluk hidup,
di mana satu pihak diuntungkan namun pihak yang lain tidak dirugikan. 
c. simbiosis parasitisme.
Simbiosis parasitisma adalah hubungan ketergantungan yang hanya
menguntungkan salah satu pihak

4. Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup, di mana makhluk hidup yang
satu menghambat kehidupan dan pertumbuhan makhluk hidup lain.
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup di mana salah satu makhluk
hidup mengeluarkan zat antibiotik yang dapat membahayakan makhluk hidup yang
lain.
Contohnya:
(Gambar jamur Penicillium)

a. interaksi antara jamur Penicillium dengan mikroorganisme lainnya. Jamur ini


mengeluarkan racun yang dapat menghambat atau mematikan makhluk hidup
lainnya. Antibiosis pada tumbuhan disebut alelopati,
b. Tumbuhan kamboja dan gamal. Tumbuhan ini mengeluarkan racun yang dapat
membunuh tumbuhan di sekitarnya sehingga tumbuhan ini dapat memenangkan
kompetisi dalam memperoleh makanan dan cahaya matahari.

1. Ekosistem

a. Individu adalah satu makhluk hidup yang menempati areal tertentu. 


b. Populasi adalah apabila ada sekelompok makhluk hidup atau individu yang sejenis
menempati areal atau wilayah tertentu. 
c. Komunitas adalah kumpulan populasi yang hidup bersama.
d. Ekosistem adalah hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.

Pada sebuah ekosistem terdapat banyak komponen. Komponen-komponen ekosistem itu,


sebagai berikut.

a. Produsen

Semua tumbuhan hijau adalah produsen dalam sebuah ekosistem. Produsen artinya
penghasil, yaitu menghasilkan bahan-bahan organik bagi makhluk hidup lainnya. Contoh
produsen adalah padi, ubi, singkong, sagu, jagung, dan tomat.

b. Konsumen

Konsumen adalah pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Berikut ini
beberapa tingkatan konsumen menurut apa yang dimakannya.

a. Konsumen Tingkat I

Konsumen tingkat I adalah makhluk hidup yang memperoleh energi langsung dari
produsen.
b. Konsumen Tingkat II

Konsumen tingkat II adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan dari


konsumen tingkat I.
c. Konsumen Tingkat III
Konsumen tingkat III adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan dari
konsumen tingkat II.

D. Biosfer

Gambar: biosfer
a. Pengertian Biosfer
Biosfer merupakan salah satu istilah dalam geografi yang menggambarkan kondisi sebuah
lingkungan yang memungkinkan untuk ditinggali oleh makhluk hidup. Biosfer terdiri dari dua
kata, bio yang berarti hidup dan sphere yang artinya lapisan. Dimana pengertian biosfer
adalah suatu lapisan tempat hidup/habitat makhluk hidup.

Pengertian Biosfer Menurut Para Ahli


Walaupun begitu, para ahli memiliki pandangan berbeda mengenai biosfer, antara lain sebagai
berikut:

1. Pengertian biosfer menurut Vladimir Wanouich Veinadsky yaitu suatu sistem yang


terbuka dan berkembang sejak dimulainya sejarah makhluk hidup yang ada di bumi.
2. Pengertian biosfer menurut Jhon Wiley yaitu sebuah zona dari planet bumi dimana
terdapat kehidupan yang terjadi secara alami lapisan bumi dengan lapisan atmosfer yang
lebih rendah.
3. Pengertian biosfer menurut M Allaby yaitu salah satu bagian habitat organisme yang mana
mereka membentuk sistem kelompok yang stabil dan efektif untuk keseluruhan ekosistem
yang ada di planet.

b. Jenis-Jenis Biosfer
Biosfer dibagi kedalam tiga jenis, antaralain:

 Atmosfer
Merupakan lapisan bumi yang terluar dan berfungsi untuk melindungi bumi dari benda-
benda luar angkasa misalnya meteor.
 Litosfer
Terbentuk dari letusan gunung berapi atau magma yang kering, Litosfer merupakan
sebuah susunan batuan yang ada di permukaan bumi dan mempunyai bentuk yang
berbeda-beda.
 Hidrosfer
Merupakan suatu susunan biosfer yang terdiri dari air, baik sungai, samudera, maupun
laut. Hidrosfer merupakan istilah penting, sebab bagian bumi 70 persen berupa air/laut.

c. Fungsi Biosfer
Biosfer tentu memberikan manfaat bagi makhluk hidup, antaralain

 Menjadi sumber makanan, Biosfer merupakan penyedia makanan bagi makhluk hidup,
misalnya flora dan fauna yang bisa di konsumsi oleh manusia. Tentu tanpa adanya hewan
dan tumbuhan manusia tidak bisa melangsungkan hidupnya.
 Sebagai objek penelitian dan pendidikan, dengan adanya fungsi ini, bisa dijadikan sebuah
pelajaran kepada anak cucu kita agar bisa mencintai alam dan belajar melindungi dan
melestarikan flora dan fauna yang ada.
 Sebagai tempat rekreasi, selain sebagai sumber makanan dan penelitian, biosfer juga
bermanfaat sebagai saran rekreasi. Misalnya suaka marga satwa yang melindungi dan
melestarikan berbagai jenis hewan yang dikhawatirkan akan punah.

d. Cagar Biosfer
Cagar biosfer merupakan suatu kawasan ekosistem yang sudah diakui dunia. Cagar ini
bertujuan untuk mencapai keseimbangan dan melestarikan keanekaragaman hayati. Secara
fisik cagar biosfer terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Zona inti, merupakan kawasan yang dilindungi untuk konversi keanekaragaman hayati
beserta ekosistemnya. Dalam zona inti hanya diperbolehkan untuk kegiatan penelitian
yang tidak merusak.
2. Zona penyangga, merupakan zona yang mengelilingi zona inti. Dalam zona peyangga
dimanfaatkan untuk kegiatan yang tidak mengeksploitas sumber daya alam/
3. Zona transisi, merupakan zona yang mengelilingi zona penyangga, dimana dalam zona
transisi hanya diperbolehkan untuk melakukan kegiatan pertanian, pemukiman dan
pemanfaatan lain demi kepentingan masyarakat. 

e. Karakteristik Biosfer
Biosfer memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Karakteristik Fauna

 Padang rumput. Pada area ini makhluk hidup lebih mudah mendapatkan makanan,
karena merupakan habitat bagi banyak makhluk hidup. Terdapat berbagai macam
hewan herbivora, dan karnivora seperti singa, harimau, dll.
 Gurun. Area ini memiliki suhu yang sangat panas dengan kandungan air sedikit.
Pada siang hari panas nya terik matahari akan terasa, begitupun ketika malam hari,
suhu di gurun bisa mencapai 0 derajat celcius. Area gurun dihuni oleh hewan seperti
ular dan unta.
 Tundra. Wilayah tundra diselimuti oleh daratan salju, karena terletak dekat dengan
kutub utara. Area ini dihuni oleh hewan yang memiliki bulu tebal dan berdarah
hangat.
 Hutan Tropis. Wilayah hutan tropis sangat bersahabat dan cocok bagi seluruh
makhluk hidup. Karena di area ini curah hujan yang dimiliki cukup tinggi dan sinar
matahari yang cukup.
 Taiga. Habitat taiga sangat cocok untuk berbagai jenis burung yang melakukan
migrasi.
 Kutub. Sama seperti tundra, wilayah kutub diselimuti oleh salju. Tempat ini sangat
ekstrim untuk ditempati fauna, dan hanya beberapa jenis fauna saja yang tinggal di
area ini.

2. Karakteristik Flora

 Hutan Hujan. Hutan hujan memiliki curah huja yang tinggi dan sinar matahari yang
cukup. Flora yang tumbuh di hutan hujan memiliki daun yang lebat dan tingginya
mencapai 20 hingga 40 meter.
 Hutan Musim. Memiliki ciri ketika musim kemarau datang, dimana pohon-pohon
yang tumbuh akan menggugurkan daunnya.
 Hutan Iklim Sedang. Hutan ini ditumbuhi oleh pohon-pohon yang bisa tumbuh
tinggi seperti pohon pinus.
 Hutan Gugur. Berada di daerah yang sedikit lebih kering, hutan gugur menjadi
habitat pohon yang tinggi, kokoh, dan memiliki daun yang lebar.
 Hutan Taiga. Hutan taiga berada di daerah yang dingin dan dekat dengan kutub,
pohon yang tumbuh di daerah ini memiliki ukuran menjulang tinggi dan daun yang
menyerupai jarum.
 Sabana. Merupakan padang rumput yang memiliki pohon kerdil yang tumbuh
tersebar pada lokasi yang memiliki cadangan air banyak.
 Stepa. Stepa merupakan hamparan yang ditumbuhi padang rumput dan tidak ada
pohon, karena daerah ini sangat kering dan memiliki cadangan air yang sedikit.

f. Faktor Kelangsungan Hidup Biosfer


Tidak seluruh permukaan bumi dapat menjadi tempat hidup bagi organisme. Sebab terdapat
berbagai persyaratan hidup, faktor pendukung, dan faktor penghambat bagi kelangsungan
hidup organisme itu sendiri

Faktor Pendukung Biosfer

 Kondisi Geologi
 Iklim
 Ketinggian tempat
 Faktor biotik

Faktor Penghambat Biosfer


 Polusi
 Kondisi Geologi

Contoh Biosfer
Adapun contoh dari biosfer antara lain :

 Protoplasma
 Sel
 Jaringan
 Organ
 Sistem Organ
 Populasi
 Komunitas
 Ekosistem
 Habitat
 Topografi

Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Makhluk Hidup

Pengaruh perubahan lingkungan pada makhluk hidup bermacam-macam. Bila perubahan itu
menguntungkan, maka makhluk hidup akan semakin berkembang. Bila perubahan lingkungan itu
merugikan, makhluk hidup harus bertahan. Dengan kata lain ia harus mampu menyesuaikan diri
atau melakukan adaptasi.Apabila ingkungan di sekitar makhluk hidup itu rusak, makhluk hidup
akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup.

Contohnya adalah masuknya bahan beracun ke dalam perairan, misalnya deterjen. Deterjen
dalam jumlah sedikit, dapat dinetralkan oleh air sungai. Deterjen yang terlalu banyak, dapat
mematikan ikan-ikan di sungai. Jikapun ikan-ikan tersebut tidak mati, zat racun akan terkumpul
dalam tubuh ikan, sehingga akan berbahaya bila ikan tersebut dikonsumsi manusia.
Beberapa contoh peristiwa alam yang merugikan, antara lain, gempa bumi, gunung meletus, dan
banjir.

Pencemaran air banyak menimbulkan kerugian-kerugian, antara lain, kerusakan lingkungan


hidup, banyak hewan dan tumbuhan air yang mati karena kekurangan oksigen, terjadi
pendangkalan akibat menumpuknya sampah di sungai, saluran air menjadi tidak lancar sehingga
dapat mengakibatkan banjir, dan munculnya berbagai penyakit seperti muntaber, tifus, kolera,
disentri, dan penyakit gatal-gatal pada kulit.

Lihatlah sekitar kita. Kita bisa lihat lingkungan hidup yang begitu indah, rapi, bersih, serta asri.
Lingkungan yang seperti itu bisa disebabkan oleh manusia yang hidup di dalamnya. Mereka
benar-benar menjaga keasrian dari lingkungannya dengan memperhatikan kebersihan serta
menjaga sekitar supaya tidak rusak, sehingga bisa dihidupi dengan aman.

Pertanyaannya apakah itu lingkungan kamu? Apakah kamu sudah benar-benar menjaga
lingkungan? Kalau iya, Selamat! kamu bukan termasuk salah satu dari faktor pengubah
lingkungan. Kamu adalah sosok yang cinta lingkungan.

Pada kenyataannya, lingkungan adalah sesuatu yang bisa berubah. Tentu saja bukan berubah
begitu saja tanpa sebab. Ada faktor penyebab yang bisa membuat perubahan lingkungan. Benar,
salah satunya adalah manusia.

Faktor perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia ini adalah hal yang sifatnya bisa
dihindari. Kita sebagai penghuni planet bumi pada dasarnya mengemban tugas untuk menjaga
keasrian lingkungan sekitar. Aktivitas manusia bisa menjadi faktor perubahan lingkungan.
Penebangan hutan, pembangunan serta penggunaan bahan-bahan kimia adalah aktivitas yang
dilakukan oleh manusia dan memberikan dampak bagi lingkungan.

1. Penebangan hutan terutama yang sifatnya ilegal dan dilakukan tanpa perhitungan
dapat menyebabkan kerugian bagi makhluk hidup yang tinggal di dalam serta
sekitar hutan. Baik itu hewan, tumbuhan maupun manusia semua mengalami
kerugian.
2. Hilangnya pepohonan dapat menyebabkan tanah lebih terbuka dan matahari dapat
menyinari secara langsung. Penyinaran secara langsung dapat meningkatkan
penguapan air atau evaporasi pada lahan yang terdampak penebangan hutan.
Semakin banyak air yang menguap, maka semakin kering permukaan tanahnya.
Hal ini dapat menyebabkan kelembaban udara menjadi rendah sehingga suhu
pada siang hari menjadi sangat tinggi.
3. Suhu yang tinggi tersebut dapat memunculkan masalah selanjutnya, yaitu cuaca
ekstrem. Tumbuhan menjadi sulit untuk berkembang sehingga banyak yang mati.
Begitupun hewan yang membutuhkan tumbuhan tersebut, akan ikut punah dengan
hilangnya sumber makanan dan beberapa kehilangan tempat tinggal yang layak.
4. Hilangnya tumbuhan pada lahan hutan yang ditebang menjadikan tanah tidak
dapat menahan derasnya air hujan yang turun. Air yang turun akan terus mengalir
tidak diserap dengan baik oleh tanah. Sehingga menghasilkan bencana banjir yang
merugikan makhluk hidup.
5. Gundulnya lahan yang seharusnya adalah kawasan hutan menyebabkan tanah
menjadi kurang subur. Tanah yang tidak ada tumbuhannya juga beresiko
mengalami kekeringan saat musim kemarau karena tidak ada tumbuhan yang bisa
menyerap air dan jadi cadangan air buat tanah.
6. Pembangunan memang sesuatu hal yang menguntungkan bagi manusia. Tetapi hal
tersebut dapat menjadi penyebab perubahan lingkungan apabila tidak
memperhatikan faktor lingkungan.
7. Misalnya pembangunan pemukiman penduduk yang dilakukan di daerah yang
seharusnya menjadi lahan untuk menyerap air atau biasa disebut dengan daerah
resapan air. Hal tersebut dapat menimbulkan bencana banjir dan longsor.
8. Sama halnya dengan pembangunan kawasan industri yang bisa menimbulkan
pencemaran udara melalui asap-asap yang dihasilkan pabrik. Juga dengan limbah-
limbah yang tidak dikelola dengan baik yang dapat merusak sungai dan
lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai