Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KOTARAJA
JL. Raya Kotaraja – Montong Gading Kecamatan Sikur Kab.Lotim, Kode Pos 83662
Email :kotarajapkm@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN TB MANGKIR

Kerangka AcuanProgram Kusta


 A.
Pendahuluan
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan
permasalahan yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan
kemanusian yang seutuhnya.
Masalahy a n g   d i h a d a p i   p a d a P e n d e r i t a   b u k a n   h a n y a   d a r i   m e d i s   s a j a   t e t a p i   j u g
a   a d a n y a   m a s a l a h  psikososial sebagai akibat penyakitnya. dalam keadaan ini warga masyrak
at berupayamenghindari penderita. Sebagai akibat dari masalah-masalah tersebut akan
mempunyai efek atau pengaruh terhadap kehidupan penderita, karena masalah tersebut dapat
mengakibatkan penderita kusta menjadi tuna social, tuna wisma, tuna karya dan ada
kemungkinan mengarahuntuk melakukan kejahatan atau ganguan dilingkungan masyarakat.
program
pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk mencegang penyakit, menurunkan angka kesak
itan danangka kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut sehingga memungkinkan tidak
lagimnjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit kusta adalah suatu penyakit menular
yangm a s i h   m e r u p a k a n   m a s a l a h   n a s i o n a l   k e s e h a t a n   m a s y a r a k a t ,   d i m a n a   b e r a
pa daerah diIndonesia prevalens rate masih tinggi dan masalah yang ditimb
u l k a n   s a n g a t   k o m p l e k s . Masalah yang dimaksut bukan saja dari segi medis tetapi
meluas sampai masalah socialekonomi,  budaya, keamanan dan ketahanan social.
Pada umumnya penyakit kusta terdapatdi  egara  yang sedang berkembang,
dan sebagian besar penderitanya adalah dari golongane k o n o m i   l e m a h .   !
a l   i n i   s e b a g a i   a k i b a t   k e t e b a t a s a n   k e m a m p u a n    e g a r a   t e r s e b u t   d a l a m membe
rikan pelayanan memadai dibidang kesehatan,  pendidikan, kesejahteraan
soasialekonomi pada masyarakat.I n d o n e s i a h i n g g a s a a t i n i m e r u p a k a n s a l a h s a t u
 e g a r a d e n g a n p e n y a k i t k u s t a y a n g tinggi. pada tahun "#$%, indonesia menempati
urutan ketiga setelah india dan bera&il. 'ahun% # $
%, Indonesia memiliki jumlah kasus kusta baru sebanyak $(.)*( kasus dan 
j u m l a h kecacatan tingkat " diantara penderita baru sebanyak +,)(  !/,"#$%,
penyakit kustamerupakan salah satu dari delapan penyakit terabaikan yang masih
ada di Indonesia, yaitufiliariasis, kusta, prambusia, dengue, helminthiasis, schistosomiasis,
rabies, dan taeniasis.Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat dalam
pembangunan di segala bidang termasuk kesehatan, namun kusta sebagai penyakit kuno
masih ditemukan.
 B.
Latar belakang
!ingga kini, kusta sering kali terabaikan. Meskipun kusta tidak secara
langsungtermasuk ke dalam pencapaian millennium development goals M01s2, namun terkait
eratd e n g a n   l i n g k u n g a n   y a i t u   s a n i t a s i s .   P e n g g u n a a n   a i r   b e r s i h   d a n   s a n i t a s i s  
a k a n   s a n g a t membantu penurunanan angka kejadian penyakit '0. 3eban akibat penyakit
kusta bukanhanya karena masih tingginya jumlah kasus yang ditemukan tetapi juga
kecacatan yangdiakibatkannya, Indonesia sudah mencapai eliminasi di tingkat
nasional.0 a m p a k   s o s i a l   t e r h a d a p   p e n y a k i t   k u s t a   i n i   s e d e m i k i a n   b e s a r n
y a ,   s e h i n g g a menimbulkan keresahan yang sangat mendalam. 'idak hanya 
kepada penderi sendiri,keluarga, masrakat dan egara. !al ini yang 
m e n d a s a r i   k o n s e p   p e r i l a k u   p e n e r i m a a n  penderita terhadap penyakit nya, dimana untuk 
kondisi ini penderita masih banyak mengagap bahwa penderita kusta merupakan penyakit
menular, tidak dapat diobati, penyakitketurunan, kutukan tuhan, dan menyebabakan
kecacatan. 4kibat anggapan yang salah ini  penderi kusta merasa putus asa sehingga tidak
tekun untuk berobat hal ini
dapat dibuktikand e n g a n   k e n y a t a a n   b a h w a   p e n y a k i t   k u s t a   m e m p u n y a i   k e d u d u k a
n   y a n g   k h u s u s   d i a n t a r a  penyakit-penyakit yang lain. !al ini dapat disebabkan oleh adanya l
epropobiya atau rasatakut yang berlebihan terhadap kusta2. 5epropobia ini timbul
karna penderitat kusta yangcacat sangat menakutakan
.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan matarantai penularan
sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat
2. Tujuan Khusus
Penemuan kasus sedini mungkin kontak serumah penderita TB di wilayah kerja puskesmas
kotaraja

B. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


- Pelacakan TB mangkir
Proses Pelacakan/ Pencarian pasien TB yang putus pengobatan TB sebelum menyelesaikan semua
dosis pengobatan TB.

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Pasien yang putus berobat kurang dari 1 bulan :
1) Petugas mengidentifikasi pasien TB mangkir yang ada.
2) Petugas melalukan pelacakan pasien TB yang putus berobat dengan mealkukan kunjungan
rumah dengan berkoordinasi dengan kadus dan kader.
3) Jika pasien sudah TB mangkir sudah berhasil dilacak, petugas mendiskusikan dengan pasien
penyebab berobat yang tidak teratur.
4) Petugas melanjutkan pengobatan pasien sampai seluruh dosis selesai.
b. Putus berobat antara 1 – 2 bulan :
Tindakan 1
1) Petugas melakukan pelacakan pasien TB mangkir
2) Petugas bersama pasien mndiskusikan penyebab putus pengobatan TB dan masalahnya
3) Periksa dahak ulang 3 dahak ( SPS) sementara menunggu hasilnya, lanjutkan pengobatan
Tindakan 2
1) Lanjutkan seluruh pengobatan sampai pengobatan selesai
2) Jika lama berobat sebelumnya kurang dari 5 bulan lanjutkan pengobatan sampai semua dosis
selesai
3) Jika lama pengobatan sebelumnya kurang dari 5 bulan , katagori 1 : mulai katagori 2, katagori 2
: rujuk pasien ke faskes yang lebih tinggi mungkin pasien TB kronis
c. Pasien yang Putus /mangkir Pengobatan 2 bulan (Default)
1) Perawat DOTS meminta pasien untuk diperiksa dahak 3 kali (SPS)
2) Diskusikan dan cara masalah bersama untuk mencari penyebab putus pengobatan
3) Bila BTA negative (-) / TB ekstra paru : hentikan pengobatan kemudian pasien diobservasi bila
gejalanya semakin parah perlu dilakukan pemeriksaan kembali (SPS+ biakan)
4) Bila salah satu hasil BTA (+) : katagori 1 : katagori 2, sedangkan untuk katagori 2 rujuk pasien

D. Sasaran
Masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Kotaraja.

E. Rencana anggaran biaya


Dana bok (bantuan operasional kesehatan)

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


RencanaPelaksanaanKegiatan
Tahun 2018
No UraianKegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sosialisasi dan koordinasi lintas sector
1
tentang penyakit TB
2 Refresing Kader tentang program TB
√ √ √ √ √ √ √ √
Penjaringan dan pengambilan suspek TB
3
oleh kader

4 Posyandu paru sehat √ √ √ √ √ √ √ √

5 Pemeriksaan kontak serumah penderita TB √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √ √
6 Pelacakan TB mangkir
√ √
7 Penyuluhan TB di sekolah
√ √ √
8 CBA

G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dari kegiatan ini dilakukan setiap bulan.

H. pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk blangko laporan bulanan. Evaluasi dalam
kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk analisa pelaksanaan kegiatan pelacakan TB mangkir.

Mengetahui, Kotaraja, 20 Februari 2018

Kepala Puskesmas Kotaraja Koordinator P2P TB

NUR CITRA QUR’ANI, SKM H. L. ISKANDAR


NIP.19800625 200212 2 001 NIP.19681231 198803 1 173

Anda mungkin juga menyukai