Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sutiyan Lit Bun

Nim : 2001101758
MJ PAGI V
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi
1997/1998
SEBELUM KRISIS MONETER SESUDAH KRISIS MONETER
Indonesia berada dalam sebuah kondisi fiskal nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
yang sangat nyaman sebelum Juni 1997. negara tenggelam hingga 600 persen dalam satu
indonesia memiliki tingkat inflasi rendah, tahun atau merosot dari Rp 2.500 per dolar
surplus neraca perdagangan lebih dari US$ 900 AS di 1997 menjadi Rp 17.000 per dolar AS
juta dan cadangan devisa di atas US$ 20 miliar. pada Januari 1998.

pertumbuhan ekonomi indonesia masih disektor ekspor mengalami penurunan pada


terbilang stabil karena investasi domestik serta tahun 1998, 1999, dan baru mengalami
kegiatan ekspor yang juga meningkat yang kenaikan pada tahun 2000 Dan dua tahun
membantu pertumbuhan ekonomi indonesia berikutnya kembali mengalami penurunan
yang kemudian naik lagi pada tahun 2003

utang luar negeri swasta jangka pendek dan peringkat utang jangka panjang Indonesia
menengah sehingga nilai tukar rupiah mendapat menjadi junkbond, sehingga ekonomi
tekanan yang berat karena tidak tersedia cukup mengalami penurunan 13,2 persen. Dan
devisa untuk membayar utang yang jatuh tempo tekanan politik telah memperkeruh krisis
beserta bunganya ekonomi

Kondisi para pekerja diindonesia masih diangka Pengangguran melonjak ke level yang belum
normal dan angka penggangguran hanya di pernah terjadi sejak akhir 1960-an, yakni
4,87% saja sekitar 20 juta orang atau 20 persen lebih
dari angkatan kerja.

Kondisi para pekerja diindonesia masih diangka Akibat PHK dan naiknya harga-harga
normal dan angka penggangguran hanya di dengan cepat ini, jumlah penduduk di bawah
4,87% saja garis kemiskinan juga meningkat mencapai
sekitar 50 persen dari total penduduk.
Sementara para masyarakat kaya sibuk
menyerbu toko-toko sembako dalam suasana
kepanikan luar biasa, khawatir harga akan
terus melonjak.

Anda mungkin juga menyukai