UTS. Penando Sitohang Analisis Laporan Keuangan, PT - Primarindo Infratruktur TBK Periode 2018,2019 Dan 2020

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE,Tbk.

2018,2019,2020
Nurlinda,M,Si.,Dr
Nama : Pernando
Sitohang Npm :
19013017
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJAMEN STIM SUKMA MEDAN (STIM

SUKMA MEDAN)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapakan kepada Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasih karunianya
yangselalumenyertai penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dengan tepat
waktu.Laporanini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar akutansi yang dibingbing oleh
Ibu Nurhayati,SE.,MM
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,karena masih banyak kekurangan
dalam penyusunan laporan ini.namun,demikian kami sudah berusaha semaksimal mugkin untuk
menyelesaikan laporan ini degan sempurna.untuk itu critik dan saran yang sifat y membangun sangat
diharapkan dari pembaca.
Akhir kata penulis ucapkan trimakasih dan semoga hasil rangkuman materi perpajakan ini bermanfaat
dan dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan bagi kita semua.
i
BAB 1.Laporan Keuangan
1.1 Definisi Laporan Keuangan
1.2 Laporan Keuangan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan
1.3 Kegunaan Laporan Keuangan
1.4 Tujuan Laporan Keuangan
1.5 Kualitas dan Keterbatasan Laporan Keuangan
1.6 Pihak yang membutuhkan Laporan Keuangan
2
PERANDOSITOHANG(19013017) PT. PRIMARINDO ASIA ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
BAB I
A.Laporan Keuangan
1.1 Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dimana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan suatu
perusahaan. Menurut Munawair, Laporan keuangan adalah alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan bersangkutan, dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu para
pengguna (user) untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.
1.2 Laporan Keuangan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan

Laporan keuangan yang dipublikasikan dianggap memiliki arti penting dalam menilai suatu
perusahaan, karena informasi laporan keuangan itu dapat dianalisa apakah perusahaan itu baik atau
tidak bagi yang berkepentingan. Pada setiap perusahaan di bagian keuangan memegang peranan
penting dalam menentukan arah perencanaan perusahaan,oleh karena itu bagian keuangan harus
berfungsi secara baik, sehingga pihak-pihak yang membutuhkan akan dapat memperoleh laporan
keuangan tersebut dan membantunya dalam proses pengambilan keputusan sesuai yang diharapkan.
Dalam analisis informasi keuangan, setiap aktivitas bisnis harus di analisis secara mendalam baik oleh
manajemen maupun oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan.
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa manajemen menyajikan laporan keuangan dan pihak
luar perusahaan memanfaatkan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan. Seorang
investor yang ingin membeli atau menjual saham dapat terbantu dengan memahami dan
menganalisis laporan keuangan hingga selanjutnya dapat menilai perusahaan mana yang mempunyai
prospek yang menguntungkan di masa depan. Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari: Neraca,
laporan Laba rugi,Laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
1.3 Kegunaan Laporan Keuangan

Berdasarkan konsep keuangan maka laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil
usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sudah sejauh mana
perusahaan mencapai tujuannya. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga laporan keuangan memegang peranan yang luas dan
mempunyai suatu posisi yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan
sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menginvestasikan modalnya sehingga membutuhkan
informasi tentang sejauh mana kelancaran aktivitas dan profitabilitas perusahaan, potensi
deviden,karena dengan informasi pemegang saham dapat memutuskan untuk mempertahankan
sahamnya, menjual atau bahkan membelinya. Dapat dipahami bahwa dengan adanya laporan
keuangan yang disediakan oleh pihak manajemen perusahaan maka sangat membantu pihak
pemegang saham dalam proses pengambilan keputusan, seperti keinginan perusahaan untuk
melakukan right issue.Right issue artinya penjualan saham yang diprioritaskan kepada pemilik saham
lama untuk membelinya, sehingga data laporan keuangan yang diperoleh dan disajikan, maka
investor atau pemilik saham perusahaan akan bisa menganalisis bagaimana kondisi perusahaan serta
prospek perusahaan nantinya khususnya dari segi kemampuan profitabilitas dan deviden yang akan
dihasilkan.
3
KEUANGAN
1.4 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan
tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Tujuan laporan
keuangan secara garis besar adalah:
1. Screening (sarana informasi), analisa hanya dilakukan berdasarkan laporan keuangannya, dengan
demikian seorang analis tidak perlu turun langsung ke lapangan untuk mengetahui situasi serta
kondisi perusahaan yang dianalisa.
2. Understanding (pemahaman), analisa dilakukan dengan cara memahami perusahaan, kondisi
keuangannya dan bidang usahanya serta hasil dari usahanya.
3. Forecasting (peramalan), analisa dapat digunakan juga untuk meramalkan kondisi perusahaan
pada masa yang akan datang.
4. Diagnosis (diagnose), analisa memungkinkan untuk dapat melihat kemungkinan terdapatnya
masalah baik
5. Evaluation (evaluasi), analisa digunakan untuk menilai serta mengevaluasi kinerja perusahaan
termasuk manajemen dalam meningkatkan tujuan perusahaan secara efisien.
Dalam kontek hubungan laporan keuangan dan pengambilan keputusan, harus disadari oleh
pihak manajer keuangan khususnya akuntan pembuat laporan keuangan bahwa ada 4 (empat)
karakteristik utama laporan keuangan yang harus dipenuhi antaralain:
1. Informasi itu harus bermanfaat dan dipahami.
2. Informasi harus relevan dengan pengambilan keputusan.
3. Informasi yang disajikan harus handal dan dapat dipercaya.
4. Informasinya harus memiliki sifat daya banding.
1.5 Kualitas dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Seluruh informasi yang diperoleh dan bersumber dari laporan keuangan pada kenyataannya
selalu saja terdapat kelemahan, dan kelemahan tersebut dianggap sebagai bentuk keterbatasan
informasi yang tersaji dalam laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu , bagi pihak pengguna
laporan keuangan harus memahami dan menyadari dengan benar setiap keterbatasan tersebut
sebagai sebuah realita yang tidak bisa dipungkiri, walaupun dalam kenyataanya setiap akuntan
selalu berusaha memberikan informasi yang maksimal, termasuk menempatkan catatan kaki
(footnotes) sebagai pendukung informasi. Karena akuntansi berfungsi sebagai penyedia data
untuk menyusun laporan keuangan, data tersebut harus bersifat obyektif dan informatif agar
fungsi-fungsi tersebut dapat dipenuhi maka diperlukan konsep-konsep akuntansi.
1.6 Pihak yang membutuhkan Laporan Keuangan

Ada beberapa pihak yang selama ini dianggap memiliki kepentingan terhadap laporan
keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1.Kreditur Adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam bentuk uang, barang maupun
dalam bentuk jasa.
2.Investor Adalah pihak yang membeli saham, atau komisaris perusahaan yang membutuhkan
laporan keuangan guna mengetahui kondisi perusahaan sehingga memastikan uang yang
4
KEUANGAN
diinvestasikan merasa aman dan menguntungkan.
3.Akuntan Publik Adalah pihak yang melakukan audit laporan keuangan perusahaan, untuk
selanjutnya
BAB II PEMBAHASAN
( TUGAS PERTAMA)
Pengertian analisis ratio

Analisis Rasio adalah satu angka yang dibandingkan dengan angka lain sebagai suatu
hubungan. Menurut Jonathan Golin, berpendapat bahwa rasio adalah suatu angka digambarkan
dalam suatu pola yang dibandingkan dengan pola lainnya serta dinyatakan dalam persentase.
Jenis analisis rasio keuangan:

1. Rasio Likuiditas. Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya (Lebih besar lebih baik)
2. Rasio solvabilitas (solvency). Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek (lebih besar lebih baik).
3. Rasio aktivitas (activity). Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengendalikan
investasinya di aset (lebih besar lebih baik).
4. Rasio leverage keuangan (financial leverage). Rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan
mengandalkan pendanaan utang.
5. Rasio profitabilitas (profitability). Rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba (lebih besar lebih baik).
6. Berdasarkan analisis rasio keuangan, kesehatan perusahaan bisa dilihat dari:
7. Tingkat rasio secara individual
8. Perbandingan rasio dari waktu ke waktu dalam perusahaan yang sama (perkembangan rasio).
9. Perbandingan rasio keuangan perusahaan dengan rasio keuangan perusahaan lain.
10. Perbandingan rasio keuangan perusahaan dengan rasio keuangan rata-rata industri.
11. Kombinasi antara tingkat rasio, perkembangan rasio, dan perbandingan rasio.
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PERIODE 2018,2019 DAN 2020
A. Ratio likuiditas
1. Curret ratio = total aktiva lancar
Total hutang lancar
Tahun 2018= Rp.80.207.862.904
Rp. 84.043.258.686
= 0,95%
Analisis : Setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh 0,95 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva
lancar dengan hutang lancar adalah 0,95 : 1
Tahun 2019= Rp. 90,033,424,112
5
KEUANGAN
Rp. 90,423,082,632
= 0,99%
Tahun 2020= Rp. 75,844,373,574
Rp. 59,461,582,784
= 1,27%
2. Cash ratio cas x 100%

Hutang lancar
Tahun 2019= Rp. 5.685.080.346 x 100%
Rp. 84.043.258.686
= 0,06%
Tahun 2019= Rp. 3,233,251,883 x 100%
Rp. 90,423,082,632
= 0,03%
Tahun 2020= Rp. 2,171,880,423 x 100%
Rp. 59,461,582,784
= 0,03%
Aktiva Lancar − Persediaan

3,Quick Ratio = Hutang Lancar
Rp. 80.207.862.904−Rp. 56.988.044.073
Tahun 2018 = Rp. 8 4 . 0 4 3 . 2 5 8 . 6 8 6 = 0,27%
Analisis : Rata-rata industri tingkat liquidnya atau quick ratio
adalah 0,5 kali sedang kan pada PT. Primarindo Asia 0, 27 maka
keadaannya sangat baik karena perusahaan dapat membayar
hutang walaupun dikurangi persediaan.
Rp. 90,033,424,112−Rp. 72,603,367,807

Tahun 2019 = Rp. 9 0 , 4 2 3 , 0 8 2 , 6 3 2 = 0,19%
Analisis : Rata-rata industri tingkat liquidnya atau quick ratio adalah 0,5 kali sedang kan pada
PT. Primarindo Asia 0, 19 maka keadaannya sangat baik karena perusahaan dapat membayar
Rp. 75,844,373,574−Rp. 61,715,070,164

Tahun 2020 = Rp. 5 9 , 4 6 1 , 5 8 2 , 7 8 4 = 0,23%
Analisis : Rata-rata industri tingkat liquidnya atau quick ratio adalah 0,5 kali sedang kan pada
PT. Primarindo Asia 0, 32 maka keadaannya sangat baik karena perusahaan dapat membayar
B. RATIO PROFITABILITAS
6
KEUANGAN
laba kotor x l100%
1.gros profit margin = Penjualan bersih
Rp. 64.570.516.565 x 100% = 0,44%
Tahun 2018 = Rp. 14 6 .1 3 8 .5 5 7 .28 3
A nali sis : Kemam pua n peru sa haa n da lam mengh a si lka n laba ko tor da ri
penj u alan bersi h adalah sebesar 0 ,4 4 %
Rp. 11,593,676,112 x 100% = 0,53%

Tahun 2019 = Rp. 21 ,58 8 ,3 5 1 ,2 98
Rp. 3,672,328,550 x 100% = 0,11%

Tahun 2020 = Rp. 32,812,591,163
2., operati ng i nco me rat io = laba usaha x l100%

Penjualan bersih
Rp. 16.758.353.102 x 100% = 0,11%
Tahun 2018 = Rp. 14 6 .1 3 8 .5 5 7 .28 3
A nali sis : O perati ng Inc om e Rat io menc erm in kan t i ngkat ef isi en si peru sah aan
seh i ng ga rasi o ini rend ah m enu nju k an k ea daa n ya ng b ai k karena seti ap ru p ia h
penju alan y ang tersera p denga n biay a j ug a rendah dan t ersedia u nt u k lab a
ya ng b esar.
Rp. 2,214,434,015 x 100% = 0,10%

Tahun 2019 = Rp. 21 ,58 8 ,3 5 1 ,2 98
seh i ng ga rasi o ini rend ah m enu nju k an k ea daa n ya ng b ai k karena seti ap ru p ia h
penju alan y ang tersera p denga n biay a j ug a rendah dan t ersedia u nt u k lab a
ya ng b esar.
Rp14,425,987,564 x 100% = 0,43%

Tahun 2020 = Rp. 32,812,591,163
seh i ng ga rasi o ini ti ng gi menu nj u ka n keada an yan g ku rang bai k k arena seti ap
ru pi ah p enj ua lan y ang terserap deng an b ia ya ju ga ti ng gi dan tersedi a u ntu k
laba ya ng k ec i l
C. Rasio Solvabilitas
1., Total Debt to Assets Ratio= total hutang x100%
Total aktiva
Rp. 84.043.258.686 x 100% = 0,85%

Tahun 2018 = Rp. 98 . 19 0 .64 0 . 8 39
A nali sis : To D eb t to Asset Rat i o ta hu n 20 1 8 = 0 ,85 % % i ni bera rti ni lai to tal
u ta ng = 0,8 5 % dari to ta l A sset
7
KEUANGAN
Rp.90,423,082,632 x 100% = 0,83%
Tahun 2019 = Rp. 10 8 ,3 0 4 ,5 2 8 ,82 2
Rp. 59,461,582,784 x 100% = 0,24%

Tahun 2020 = Rp. 24 2 ,9 4 0 ,1 8 7 ,97 8
D . RA SSI O A KT IV ITA S
`1. Working Capital Turn Over = penjualan bersih x100%

Total aktiva lancar-total utang lancar
Rp. 146.138.557.283 x 100% = 38,1%

Tahun 2018 = Rp. 80.207.862.904 - 84.043.258.686
Analisis : Working Capital Turn Over digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja
yang berputar pada satu periode siklus kas yang terdapat pada perusahaan. Pada perusahaan
ini working capital turnover sebesar 38,1%
Rp. 21,588,351,298 x 100% = 55,4%

Tahun 2019 = Rp. 90,033,424,112 - 90,423,082,632
A nali sis : Work in g Capi tal Tu rn Over di gu n aka n u nt u k meng u ku r
kema mpua n mo dal k erj a y ang berpu ta r pada sat u perio de si klu s ka s ya ng
terdap at pada peru sah aan. P ada peru sa haa n i ni wo rki ng ca pital t urnover
seb esar 5 5 ,4 %
Rp. 32,812,591,163 x 100% = 2,0%

Tahun 2020 = Rp. 75,844,373,574 - 59,461,582,784
Analisis : Working Capital Turn Over digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja yang
berputar pada satu periode siklus kas yang terdapat pada perusahaan. Pada perusahaan ini working
capital turnover sebesar 2,0 %
2. , inventory turn over =HPP X 100%
persediaan
. Rp. 146.138.557.283 x 100% = 2,56 %

Tahun 2018 = Rp. 56 . 98 8 .04 4 . 0 73
Ana li si s : I nventory T u rn Ov er di g u nak an u n tu k m eng u ku r k em am puan d ana ya ng
tertan am dala m persedi aa n ya ng berpu t ar pa da su atu peri ode tersent u . Pada
peru sa haan i ni i nventory tu rnov er adala h seb esar 2 ,56 %
Rp. 21,588,351,298 x 100% = 0,29 %

Tahun 2019 = Rp. 7 2, 6 0 3,3 6 7 ,8 0 7
8
KEUANGAN
Rp. 32,812,591,163 x 100% = 0,53 %
Tahun 2020 = Rp. 61 , 71 5 ,07 0 , 1 64

LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PERIODE 2018,2019 DAN 2020
(%)
RASIO LIQUIDITAS 2018 2019 2020
Curret ratio 0,95% 0,99% 1,27%
Cash ratio 0,06% 0,03% 0,03%
Quick Ratio 0,27% 0,19% 0,23%

RATIO PROFITABILITAS
gros profit margin 0,44% 0,53% 0,11%
operating income ratio 0,11% 0,10% 0,43%

. Rasio Solvabilitas
Total Debt to Assets Ratio 0,85% 0,23% 0,24%

RASSIO AKTIVITAS
Working Capital Turn Over 38,10% 56,40% 2,00%
inventory turn over 2,56% 0,29% 0,53%
9
KEUANGAN
TUGAS BAGIAN 2
Metode Analisis Laporan Keuangan
TUGAS 2
A. ANALISIS COMMONSIZE
Analisi commen size adalah menganalisis laporan keuagan untuk satu periode tertentu degan cara
membanding bandingkan post yang satu degan post yang lanya dimana perbandingan tersebut
mengunakan presentase dimana salah satu post ditetapkan patokan 100%.
B. TUJUAN ANALISIS COMMON SIZE
 Untuk melihat struktur keugan perusahaan degn caa mengonversi laporan keugan kedalam
laporan bentuk awan (common size) denan megunakan deminator presentase.
C. JENIS ANALISIS COMON SIZE

1. ANALISIS VERTICAL
Analisis vertikal adalah metode analisis dalam laporan keuangan yang mana setiap itemnya
dicatat sebagai persentase dari angka dasar dalam laporan tersebut. Dengan demikian, item
baris pada laporan keuangan dapat ditetapkan sebagai persentase dari penjualan kotor,
sedangkan item baris pada neraca dapat ditetapkan sebagai persentase dari total aset atau
liabilitas, dan analisis vertikal pada laporan arus kas menunjukkan setiap arus kas masuk atau
arus keluar sebagai persentase dari total arus kas masuk.
CARA KERJA VERTICAL ANALISIS

Membagi masing- masing akun terhadap kun acuan
Yitu : (neraca total aset,
laba rugi penjualan / pendapatan
2. HORIZONTAL ANALISIS
Horizontal analisi merupakan metode analisis dengan membandingkan pos-pos laporan
keuangan yang sama pada periode yang berbeda. Biasanya perbandingan laporan keuangan
yang dianalisis menggunakan dua atau tiga periode dimana periode yang lebih awal digunakan
sebagai dasar pembandingnya.
Cara kerja horizontal analisis

Yaitu membandingkan tahun sebelumnya sebagai daasar dalam melihat pertumbuhan
RUMUS: H- H−1
H −1
10
KEUANGAN
A. Vertical Analysis
2018 2019 2020
PENJUALAN 30.308.947.408 54.845.712.053 32,812,591,163
HPP (12.747.968.234) (30,405,905,874) (29,140,262,613)
By.admidistrasi (3.718.001.468) (6,706,020,958) (7,218,995,615)
Dan umum
Laba bersih 2,227,588,095 2,210,586,037 16,298,189,168
2018 2019 2020

 Sales 100% 100% 100%
 HPP 42% 56 % 89 %
 By.admidistrasi 12 % 13 % 22 %
Dan umum
 Laba bersih 7% 4% 50 %
B.HRIZONTAL ANALISIS
Penjualan di tahun 2019 sejumlah 54.845.712.053 dan di tahun 2020 sejumlah. 32,812,591,163
Persentase perubahannya adalah: ( 32,812,591,163 –54.845.712.053 ) /54.845.712.053 = -0,4
%
B. Horizontal Analysis
2018 2019 2020
PENJUALAN 30.308.947.408 54.845.712.053 32,812,591,163
HPP (12.747.968.234) (30,405,905,874) (29,140,262,613)
By.admidistrasi (3.718.001.468) (6,706,020,958) (7,218,995,615)
Dan umum
Laba bersih 2,227,588,095 2,210,586,037 16,298,189,168
Penjualan : -0,4 %
Harga pokok penjualan : -4,1 %
Biya admidistrsi dan umum : 1,1 %
Lb bersih: 6,4 %
11
KEUANGAN
TUGAS 3 (ANALISIS SAHAM)
Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada
suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut
memiliki klaim (hak) atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
A. Tujuan analisis saham
1. Untuk Mendeteksi saat yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar saham
Dengan mengetahui bagaimana kondisi ekonomi negara, kita dapat mengetahui kapan kita harus
berinvestasi.
2. Membantu memilih saham yang baik untuk investasi

Dengan analisis industri dan keuangan perusahaan kita dapat terhindar dari memiliki perusahaan
yang fundamentalnya kurang jelas
3. Mengetahui harga wajar suatu saham

Analisis Fundamental dapat digunakan untuk mengetahui valuasi saham, yaitu berapa nominal
rupiah saham itu layak diharga
B. cara melakukan Analisis Fundamental saham
1. TOP DOWN APPROACH
 Analisis Makro untuk mengetahui kondisi ekonomi negara secara keseluruhan. Kita perlu
melihat apakah ekonomi masih bertumbuh, inflasi tidak mengancam pertumbuhan, dan
sebagainya. Ekonomi negara yang bertumbuh akan mendorong pertumbuhan perusahaan-
perusahaan.
 Analisis Sektoral (Industri) untuk mengetahui kondisi masing-masing industri. Kita perlu
mengetahui apa saja sektor industri yang paling memiliki peluang untuk bertumbuh.
 Analisis Mikro untuk mengetahui kondisi perusahaan. Yang dapat dilakukan misalnya dengan
mengukur kesehatan keuangan perusahaan, dilihat dari Laporan Keuangan yang
dikeluarkannya.
2. RASIO KEUANGAN
1. Return On Equity (ROE)
ROE merupakan rasio keuangan yang membandingkan antara laba bersih dengan total modal
yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio ROE perusahaan, maka semakin baik kinerja
perusahaan dalam memanfaatkan modal yang dimiliki untuk memperoleh laba (profit).
12
KEUANGAN
ROE = (Net Income / Total Modal) x 100%
Begitu pun sebaliknya, jika nilai ROE perusahaan kecil, itu menandakan bahwa perusahaan
tidak mampu memanfaatkan modalnya untuk menciptakan keuntungan (profit).
2. Return On Asset (ROA)

Tidak jauh berbeda dengan rasio ROE, rasio ROA juga berfungsi untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam menciptakan laba. Hanya saja, pembanding dalam rasio ini yaitu total aset
perusahaan. Sebagaimana yang diketahui, aset perusahaan merupakan hasil dari penjumlahan
antara utang dengan modal.
ROA = (Net Income / Total Aset) x 100%
Semakin tinggi nilai rasio ROA perusahaan, maka itu mengindikasikan perusahaan memiliki
kemampuan yang baik dalam memanfaatkan aset yang dimiliki untuk mendapatkan laba. Begitu
pun sebaliknya, rasio ROA yang kecil menandakan ketidakmampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aset untuk menciptakan profit, carilah perusahaan dengan ROA > 20%.
3. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio DER ini merupakan salah satu variabel analisis fundamental saham yang membandingkan
antara total utang dengan total modal perusahaan.
DER = Total Utang / Total Modal
rasio ini mengukur seberapa besar keuangan perusahaan dibiayai oleh utang. Semakin besar
nilai rasio ini, maka semakin besar suatu perusahaan menggunakan utang untuk modal bisnis.
Begitu pun sebaliknya, perusahaan yang memiliki nilai DER yang kecil, menunjukkan penggunaan
utang perusahaan lebih kecil dari total modal.
A. Rasio Likuiditas

31 DESEMBER 2018
JUMLAH UTANG LANCAR

ASET JUMLAH (Rp)
LANCAR (RP)
KAS DAN 5,685,080,346 HUTNG USAHA 23,995,591,342
SETARA KS
PITANG 11,240,108,092 HUTANG PAJAK 2,088,599,648
USAHA
PIUTANG 1,080,205,926 HUTANG BANK 25,206,303,994
LAIN LAIN
BY.DIBAYAR 2,471,805,008 HUTANG SEWA 185,124,000
13
KEUANGAN
DIMUKA
PAJAK 2,742,619,459 BEBAN AKURAL 32,527,749,535
DIBAYAR
DIMUKA
PERSEDIAAN 56,988,044,073 HUTANG PIHAK KE 39,890,167
TIGA
JUMLAH 80,207,862,904 JUMLAH UTANG 84,043,258,686
ASET LANCAR
LANCAR
A. Rasio Likuiditas
Current Ratio = Aset Lancar = 80,207,862,904 = 0,954
Utang Lancar 84,043,258,686
Artinya, kemampuan perusahaan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
untuk membayar utang untuk periode tahun 2018, dengan aset lancar yang ada sebesar 0,954: 1 atau
95,4%. SetiapRp 1,- utang lancar dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 0,954,-.
Quick Ratio = Aset Lancar - Persediaan = 80.207.862.904 – 56.988.044.073 = 0,276

Artinya, kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan aset lancar tanpa persediaan
sebesar 0,276 : 1 atau 27,6,%. Setiap Rp 1,- utang lancar dapat dijamin dg aset lancar tanpa persediaan
sebesar Rp 0,276-

31 DESEMBER 2019
JUMLAH UTANG LANCAR

ASET JUMLAH (Rp)
LANCAR (RP)
SETARA KS
PITANG HUTANG PAJAK 3,690,180,299
USAHA 7,733,403,285
PIUTANG 1,008,713,049 HUTANG BANK
LAIN LAIN 24,793,770,740
BY.DIBAYAR 2,530,543,628 HUTANG SEWA 138,843,000
DIMUKA
PAJAK 2,924,144,459 BEBAN AKURAL 33,230,367,564
DIBAYAR
DIMUKA
PERSEDIAAN 72,603,367,807 HUTANG PIHAK KE 2,294,000,434
TIGA
ASET LANCAR
LANCAR
A. Rasio Likuiditas
14
KEUANGAN
untuk membayar utang untuk periode tahun 2019, dengan aset lancar yang ada sebesar 0,956 : 1 atau
Quick Ratio = Aset Lancar - Persediaan = 90,033,424,112 – 72,603,367,807 = 0,193

sebesar 0,193 : 1 atau 19,3%. Setiap Rp 1,- utang lancar dapat dijamin dg aset lancar tanpa persediaan
sebesar Rp 0,193-

31 DESEMBER 2020
JUMLAH UTANG LANCAR

ASET JUMLAH (Rp)
LANCAR (RP)
SETARA KS
PITANG 5,778,380,121 HUTANG PAJAK 2,058,517,001
USAHA
PIUTANG 5,037,327,178
LAIN LAIN
BY.DIBAYAR 876,284,220 HUTANG SEWA 38,190,000
DIMUKA
PAJAK 265,431,468 BEBAN AKURAL 40,332,696,887
DIBAYAR
DIMUKA
PERSEDIAAN 61,715,070,164 HUTANG PIHAK KE 765,089,651
TIGA
ASET LANCAR
LANCAR
A. Rasio Likuiditas
untuk membayar utang untuk periode tahun 2020, dengan aset lancar yang ada sebesar 1,275 : 1 atau
Quick Ratio = Aset Lancar - Persediaan = 75,844,373,574– 61,715,070,164 = 0,128

15
KEUANGAN
sebesar 0,128 : 1 atau 12,8%. Setiap Rp 1,- utang lancar dapat dijamin dg aset lancar tanpa persediaan
sebesar Rp 0,128-
B.Rasio Solvabilitas
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2018
(RP)
TOTAL ASET 98,190,640,839

UTANG JANGKA PENDEK 32,527,749,535
UTANG JANGKA 24,230,933,619
PANAJANG
EKUITAS PEMEGANG 41.431.957.685
SAHAM
TOTAL UATANG +
EKUITAS PEMEGANG 98,190,640,839
SAHAM
1. Debt to equity ratio = Total Utang %

Ekuitas Pemegang Saham
= Rp 56.758.683.154 100%
Rp 41.431.957.685
= 1,37%
Artinya, setiap Rp 1,37,- total utang dijamin, dengan ekuitas sebesar Rp 1,-. Atau, untuk setiap Rp 1,-
yang diberikan oleh pemegang saham, kreditur memberikan Rp 1,37 pendanaan (utang)
Debt to Total Asset Ratio = Total utang

Total aset
= Rp. 56.758.683.154 %
Rp. 98,190,640,839
= 0,58 atau 58%
Artinya, 58% dari aset perusahaan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk didanai oleh
utang, sedangkan sisanya 42% pendanaan berasal dari pemegang saham.

16
KEUANGAN
TANGGAL 31 MARET 2019 DAN 31 DESEMBER 2019
TOTAL ASET 246,536,771,775

PANAJANG 2
SAHAM
TOTAL UATANG +
SAHAM 5
Debt to equity ratio = Total Utang %
= Rp 182,048,878,564 100%
Rp 64.487.893.211
= 2,82%
Artinya, setiap Rp 2,82,- total utang dijamin, dengan ekuitas sebesar Rp 1,-. Atau, untuk setiap Rp 1,-

Total aset
= Rp. 182,048,878,564 100 %
Rp. 246,536,771,775
= 0,74 atau 74%
Artinya, 74% dari aset perusahaan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk periode 2019
didanai oleh utang, sedangkan sisanya 26% pendanaan berasal dari pemegang saham.

TOTAL ASET 242,940,187,978
PANAJANG 1
SAHAM
TOTAL UATANG +
SAHAM 8
Debt to equity ratio = Total Utang %
17
KEUANGAN
= Rp 194,750,483,935 100%
Rp 48.189.704.043
= 4,04%
Artinya, setiap Rp 4,04- total utang dijamin, dengan ekuitas sebesar Rp 1,-. Atau, untuk setiap Rp 1,-

Total aset
= Rp. 194,750,483,935 100 %
Rp. 242,940,187,978
= 0,80 atau 80%
Artinya, 80% dari aset perusahaan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk periode 2020
didanai oleh utang, sedangkan sisanya 20% pendanaan berasal dari pemegang saham.
B.Rasio Profitabilitas
Laba kotor = Rp 17,560,979,174

HPP = Rp 12,747,968,234
Total Aktiva = Rp 98,190,640,839
Beban Adm,Penjualan dan Umum = Rp 3,718,001,468
Beban Bunga = Rp 3,141,187,601
Pajak PPh = Rp 179,310,571
Ekuitas Pemegang Saham = Rp 41.431.957.685
Gross Profit Margin = Laba Kotor

Penjualan bersih
= Rp 17,560,979,174
Rp 30,308,947,408
= 0,579 atau 57,9%
Artinya, untuk setiap Rp 1,- penjualan memberikan penghasilan kotor Rp 0,579,atau 57,9%
Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak
Penjualan bersih
= Rp 2,227,588,095
Rp 30,308,947,408
= 0,0734 atau 7,34%
Artinya, untuk setiap Rp 1,- penjualan memberikan penghasilan bersih Rp 0,0734, atau 7,34%
18
KEUANGAN
Return On Assets (ROA) = Laba bersih setelah pajak x 100 %
Total assets
= Rp 2,227,588,095 x 100%
Rp 98,190,640,839
= 2,27%
Return On Equity (ROE) = Laba bersih setelah pajak x 100 %

= Rp 2,227,588,095 x 100%
Rp 41.431.957.685
= 5,38%

Laba kotor = Rp 24,439,806,179

HPP = Rp 30,405,905,874
Total Aktiva = Rp 246,536,771,775
Pajak PPh = Rp 336,064,083

Penjualan bersih
= Rp 24,439,806,179
Rp 54,845,712,053
= 0,446 atau 44,6%
Artinya, untuk setiap Rp 1,- penjualan memberikan penghasilan kotor Rp 0,446,atau 44,6%
Net Profit Margin =

Laba bersih setelah pajak
Penjualan bersih
= Rp 2,335,641,255
Rp 54,845,712,053
= 0,0425 atau 4,25%
19
KEUANGAN
Total assets
= Rp 2,335,641,255 x 100%
Rp 246,536,771,775
= 0,95%

= Rp2,335,641,255 x 100%
Rp 64.487.893.211
= 3,62%

31 DESEMBER 2020
Laba kotor = Rp 3,672,328,550

HPP = Rp 29,140,262,613
Total Aktiva = Rp 242,940,187,978
Pajak PPh = Rp 4,199,184,415

Penjualan bersih
= Rp 3,672,328,550
Rp 32,812,591,163
= 0,111 atau 11,1%
Artinya, untuk setiap Rp 1,- penjualan memberikan penghasilan kotor Rp 0,111atau 11,1%
Net Profit Margin =

Laba bersih setelah pajak
Penjualan bersih
= Rp.15,850.000.476
Rp. 32,812,591,163
= 0,483 atau 4,83%

20
KEUANGAN
Total assets
= Rp. 15,850.000.476 x 100%
Rp 242,940,187,978
= 0,65%

= Rp. 15,850.000.476 x 100%
Rp 48.189.704.043
= 3,28%
C, Rasio Aktivitas
1. Inventory Turn Over
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan
Persediaan
Inventory Turnover in days = 365
(Average Day’s Inventory) Perputaran persediaan (Inventory Turnover)
= Persediaan x 365
HPP
= 56,988,044,073 X 365
12,747,968,234
= 20,800,636,087
12,747,968,234
= 1,63
Pada periode tahun 2018 PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.memiliki Nilai ITO 1,63
dapat disimpulakn keadaan masih dalam keaadaan baik dimana nilai ito yang diperoleh diatas satu atau
mendekati angka 2.
2., Receivable Turn Over
Receivable Turn Over mengukur seberapa cepat piutang usaha telah berputar (menjadi kas) selama
periode/tahun tersebut.
Rumus :
Receivable Turnover = Penjualan kredit = 30,308,947,408
Piutang 12.320.314.018
=2.460.079.131
Receivable Turnover in days = 365
(Average Collection Period) Perputaran piutang
= Piutang x 365
Penjualan kredit
21
KEUANGAN
= 12.320.314.018 X 365
12,747,968,234
= 20,800,636,087
12,747,968,234
= 1,63
TUGAS 4 ANALISIS INDEKS

Analisis indeks adalah asalah satu metode analisis laporan keuangan untuk mengetahui
kecenderungan apakah keadaan keuangan suatu perusahaan dalam keadaan naik,turun atau tetap.
kecenderungan posisi keuangan yang disusun untuk tiga periode atau lebih.Untuk melihat trend tersebut
digunakan angka indeks 100.dimnaTahun dasar adalah tahun pertama dari seluruh periode yang
dianalisis.dan saat ini saya mengadakan analisis keuagan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk
untuk periode tahun 2018, 2019 dan 2020, maka tahun yang dijadikan dasar adalah tahun 2017. Tahun
dasar ini diberi angka 100%. Data tahun-tahun lainnya dibandingkan dengan data tahun dasar tersebut.
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
REGULES (ribuan rupiah) INDEKS (%)

POS-POS 201 201 201 202
2017 2018 2019 2020
7 8 9 0
153.713.878.3 146.138.557.2 54.845.712.0 32.812.591.1
100 95 36 21
PENJUALAN 73 83 53 63
88.499.522.95 81.568.040.71 30.405.905.8 29.140.262.6
100 92 34 33
HPP 0 8 74 13
65.214.355.42 64.570.516.56 24.439.806.1 3.672.328.55
100 99 37 6
LABA KOTOR 3 5 79 0
BEBAN 33.481.332.79 32.840.701.14 16.187.553.7 10.232.384.3
100 98 48 31
PENJUALAN 0 3 19 05
BEBAN
15.781.228.56 14.969.211.31 6.706.020.95 7.218.995.61
ADMIDISTRA 100 95 42 46
0 1 8 5
SI
BEBAN 1.103.149.09
437.408.494 878.487.634 173.654.613 100 201 40 252
OPERASI 6
16.758.353.10 3.094.475.82 14.425.987.5
17.254.663.996 100 97 53 45
LABA 2 0 64
Kesimpulan analisis indeks

Jika dianalisis dari indeks presentasi yang diperoleh PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk untuk
periode tahun 2018,2019 dan 2020.
Berdasarkan perhitungan presentasi ideks yang diperoleh perusahaan selama tuga eriode dengan
tahun perbandigan adlah tahun 2017 dengan indeks 100% dinna posisi tahun 2018 adalah merupakan
posisi yang baik. dimana indeks penjualan mencapai 95% dan perolehan laba bersih 97% berbeda dengan
22
KEUANGAN
tahhun 2019 yang mengalami penurunan drastis dari tahun 2018 dimana ideks penjualan yng diperoleh 36
% dan indeks laba 53% dan pada tahun 2020 megalami penurunan lagi di indeks penjualan yitu 21% dan
megalami penurunan pada ineks perolehan laba 45%.
Terkait dengan pengaruh pandemi covid-19 terhadap kondisi lapaoran keuagan PT. PRIMARINDO
ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk sanagat berdampak buruk dimana selama 2 tahun pandemi covid-19 yakni
2019 indeks mengalami penurunan dan lebih turn lagi pada tahun 2020.
Analisis Common Size adalah :

menganalisis laporan keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan
pos yang satu dengan pos lainnya dengan menggunakan persentase di mana salah satu pos ditetapkan
sebagai patokan 100% (Jusuf, 2000).
Merubah angka-angka yang ada di dalam neraca/ posisi keuangan dan laba/rugi, dimana pos-pos
aktiva di neraca, common base-nya adalah total aktiva, pos-pos utang dan ekuitas common base-nya adalah
total pasiva. Sedangkan pos-pos laba/rugi common base-nya adalah penjualan.
ANALISIS COMMON SIZE (PERSENTASE PER KOMPONEN

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
REGULER (ribuan rupiah) COMMON SIZE (%)

NAMA BARANG
2018 2019 2020 2018 2019 2020
AKTIVA
KAS 5.685.080.346 4.457.102.059 2.171.880.423 5.79 1.81 0.89

PIUTANG USAHA
PIUTANG USAHA 11.240.108.092 9.840.287.674 5.778.380.121 11.45 3.99 2.38
PIUTANG LAIN
LAIN 1.080.205.926 1.239.015.801 5.037.327.178 1.10 0.50 2.07
PERSEDIAAN 56.988.044.073 65.112.187.406 61.715.070.164 58.04 26.41 25.40
BY.DIBAYAR
DIMUKA 2.471.805.008 1.053.924.815 876.284.220 2.52 0.43 0.36
PAJAK.DBAYAR
DIMUKA 2.742.619.459 2.125.350.319 265.431.468 2.79 0,86 0.11
TOTAL AKTIVA 80.207.862.90 83.827.868.07 75.844.373.57 81.69 34.00 31.22
LANACAR 4 4 4 % % %
AKTIVA TETAP
ASET PAJAK
TAGGUHAN 4.599.148.116
5.803.767.369 10.133.071.084 4.68 2.35 4.17
155.453.815.23 155.032.607.94
ASET TETAP 11.850.236.113 4 4 12.7 63.06 63.82
ASET LAIN LAIN 1.533.393.706 1.451.321.098 1.930.135.377 1.56 0.59 0.79
TOTAL AKTIVA 17.982.777.93 162.708.903.7 167.095.814.4 18.31 66.00 68.78
TETAP 5 01 05 % % %
TOTAL AKTIVA 98.190.640.83 246.536.771.7 242.940.187.9 100% 100% 100%
23
KEUANGAN
9 75 79

UTANG DAN
EKUITAS
HUTANG
HUTANG USAHA 23.995.591.342 17.971.280.626 16.267.089.245 4,61 2,75 2,39
HUTAMG PJAK 2.088.599.648 3.179.475.448 2.058.517.001 0,40 0,49 0,30
HUTANG BANK 25.206.303.994 - - 4,84 - -
HUTANG SEWA
PEMBIAYAAN 185.124.000 85.442.000 38.190.000 0,04 0,01 0,01
SETAHUN
BEBAN AKURAL 32.527.749.535 35.123.251.629 40.332.696.887 6,25 5,38 5,92
HUTANG PIHAK KE
39.890.167 135.092.649 765.089.651 0,01 0,02 0,11
TUGA
TOTAL HUTANG 84.043.258.68 56.494.542.35 59.461.582.78
16% 9% 9%
JK.PDK 6 2 4
HUTANG JK.PJNG
hutang perusahaan
pegelola aaset
hutang pokok
23.910.368.343 24.600.107.045 3,66 3,61
TRANCHE A -
hutang pokok
- 4.996.558.734 - 0,73
tranche B -
HUTANG SEWA
250.932.000 165.490.000 165.490.000 0,05 0,03 0,02
PEMBIAYAAN
LIBIALITAS IMBLAN
24.230.933.619 28.789.544.543 30.885.199.841 4,66 4,41 4,53
PASCA KERJA
HUTANG LAIN LAIN 70.513.160.455 72.688.933.326 74.641.545.531 13,55 11,13 10,96
TOTAL HUTANG 94.995.026.07 125.554.336.2 135.288.901.1 18,26 19,23 19,86
JK,PAJANG 4 12 51 % % %
179.038.284.7 182.048.878.5 194.750.483.9 34,41 27,88 28,59
TOTAL HUTANG 60 64 35 % % %
EKUITAS
130.235.143.20 130.235.143.20 130.235.143.20
25,03 19,94 19,12
MODAL SAHAM 0 0 0
206.293.555.69 203.244.954.79 219.094.955.26
39,64 31,12 32,17
DEFISIT 1 1 7
137.497.704.80 137.049.516.11
0,92 21,06 20,12
KOFERESIF LAIN 4.789.231.430 2 0
341.317.930.3 470.977.802.7 486.379.614.5 65,59 72,12 71,41
JUMLAH EKUITAS 21 93 77 % % %
TOTAL UTANG DAN 520.356.215.0 653.026.681.3 681.130.098.5
100% 100% 100%
EKUITAS 81 57 12
Kesimpulan analisis common size total aktiva lancar

24
KEUANGAN
Jika dianalisis dari commen size presentasi yang diperoleh PT. PRIMARINDO ASIA
INFRASTRUCTURE, Tbk untuk periode tahun 2018,2019 dan 2020.
Berdasarkan perhitungan presentasi commen size yang diperoleh perusahaan selama tuga eriode
dengan tahun pembaning adalah adlah total ktiva dianggap sala satu pos di tetapkan sebagai patokan 1oo%.
Dilihat dari total common size total aktiva lancar anatar tahun 2018,2019 dan tahun 2020.common
size pada tahun 2018 mencapai 81,9 % posisi ini masih dalam keadaan baik untuk perusahaan, dan untuk
tahun 2019 mencapai 34,0 % untuk tahun ini perusahaan mengalami penurunan yang sagat siknifikan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya hal ini di klime mengalami masalah pada akhir tahun 2019 akibat
pandemi covid-19 dimana penurunan megalami sekiatar57%. Untuk periode tahun 2020 perusahaan tak
hhenti hentinya mengalami penurunan dari periode sebelumnya dimna common size menurun dari tahun
2019 sekitar 3% hal ini diseabkan pengaruh pandemi covid-19 yang belum normal kembali dan pada ahun
ini pemerintah melakukan kebijakan lok down dan ppkm berkali kali sehigga menguragi dan mengahambat
perkembagan perusahaan terutama dalam penjualan dan juga pos pos lainya. Sehingga keuagan peusahaan
masih megalami penurunan lagi dari tahun sebelumnya.
Terkait dengan pengaruh pandemi covid-19 terhadap kondisi lapaoran keuagan PT. PRIMARINDO ASIA
INFRASTRUCTURE, Tbk sanagat berdampak buruk dimana selama 2 tahun pandemi covid-19 yakni 2019
indeks mengalami penurunan dan lebih turn lagi pada tahun 2020.
Kesimpulan common size total aktiva tetap

Berdaasarkan perhitungan common size pada total pos aktiva tetap pada perusahaan
pt.primarindo infrastruktur tbk. Untuk periode 2018,2019 dan tahun 2020
Pada tahun 2018 aktiva lancar berada diaggka 81,9% maka pada kolom aktiva tetap berada pada
18,31% hal ini terjadi karena perusahaan pada tahun 2018 mengutamakan pos pos dalam jaggaka pendek
untuk mnikatkan perkembagan perusahaan hal ini tentu menekan pada bagian aktiva tetap.
Pada tahun 2019 aktiva lancar berada pada 34,00% maka pada kolom aktiva tetap berada pada
66,00% hal ini terjadi karena perusahaan fokus pada penigkatan aktiva tetap diperediksi perusahaan
melakuka pembagaunan pada tahun ini.
Pada tahun 2020 aktiva lancar berada pada 31,22 % maka common size pada kolom aktiva tetap
berada pada 68,78 % hal ini terjadi perusahaan masih tetap dlam kelanjutan misi dar tahun sebelumnya
yaitu kelanjutan misi pada tahun 2019.
Kesimpulan common size total utang

Berdaasarkan perhitungan common size pada total utang pada perusahaan pt.primarindo
infrastruktur tbk. Untuk periode 2018,2019 dan tahun 2020
Pada tahun 2018 utang berada diaggka 34,41% diantar uatang jgka pendek tambah utang jagka
panjang. hal ini terjadi karena perusahaan pada tahun 2018 tidak mengalami terlalu banyak kemacetan
pemabayarn piutang dari konsumen sehigga perusahaan masih dapat menekan angka utang dibawah 50%
sehingga pada tahunini peruasahaan masih dalam keadan baik dan stabil dan di prediksi akan megalami
penekanan dalam utang utu k angka yg lebih sedkit dari anggka 34,41% di tahun ini.
Pada tahun 2019 tatal utang berada pada angka 27,88% yakni utang jagka pendek dan utang jagka
panjang perusahan hal ini terjadi karena perusahaan pada tahun 2019 lebih megutamakan pemabyaran
kewajiban perusahaan dibanding penigkatan ekuitas perusahaan.
Pada tahun 2020 tatal utang berada pada angka 28,59% yakni utang jagka pendek dan utang jagka
panjang perusahan hal ini terjadi karena perusahaan pada tahun 2020 lebih megutamakan pemabyaran
25
KEUANGAN
kewajiban perusahaan dibanding penigkatan ekuitas perusahaan.
LAPORAN KEUAGAN PERIODE 2018,2019 DAN 2020

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE,Tbk.
2108 -2019
https://docs.google.com/document/d/1LOLE9xJhLBNM_rtakt6TJvtmif5NrT22/edit?
usp=sharing&ouid=109902973791592742942&rtpof=true&sd=true
2020
https://docs.google.com/document/d/19HHCXNwjVIjSk2fOzH14iB1fTAqKY78u/edit?
usp=sharing&ouid=109902973791592742942&rtpof=true&sd=true
26
KEUANGAN
“WORKSHOP CORPORATE FINANCIAL CHECK UP”
27
KEUANGAN

UTS. Penando Sitohang Analisis Laporan Keuangan, PT - Primarindo Infratruktur TBK Periode 2018,2019 Dan 2020

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

UTS. Penando Sitohang Analisis Laporan Keuangan, PT - Primarindo Infratruktur TBK Periode 2018,2019 Dan 2020

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE,Tbk.

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJAMEN STIM SUKMA MEDAN (STIM

1.2 Laporan Keuangan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan

1.3 Kegunaan Laporan Keuangan

1.5 Kualitas dan Keterbatasan Laporan Keuangan

1.6 Pihak yang membutuhkan Laporan Keuangan

Pengertian analisis ratio

Jenis analisis rasio keuangan:

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

2. Cash ratio cas x 100%

Aktiva Lancar − Persediaan

Rp. 90,033,424,112−Rp. 72,603,367,807

Rp. 75,844,373,574−Rp. 61,715,070,164

Rp. 11,593,676,112 x 100% = 0,53%

Rp. 3,672,328,550 x 100% = 0,11%

2., operati ng i nco me rat io = laba usaha x l100%

Rp. 2,214,434,015 x 100% = 0,10%

Rp14,425,987,564 x 100% = 0,43%

Rp. 84.043.258.686 x 100% = 0,85%

Rp. 59,461,582,784 x 100% = 0,24%

`1. Working Capital Turn Over = penjualan bersih x100%

Rp. 146.138.557.283 x 100% = 38,1%

Rp. 21,588,351,298 x 100% = 55,4%

Rp. 32,812,591,163 x 100% = 2,0%

. Rp. 146.138.557.283 x 100% = 2,56 %

Rp. 21,588,351,298 x 100% = 0,29 %

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

C. JENIS ANALISIS COMON SIZE

CARA KERJA VERTICAL ANALISIS

Cara kerja horizontal analisis

2018 2019 2020

A. Tujuan analisis saham

2. Membantu memilih saham yang baik untuk investasi

3. Mengetahui harga wajar suatu saham

B. cara melakukan Analisis Fundamental saham

1. TOP DOWN APPROACH

2. Return On Asset (ROA)

ROA = (Net Income / Total Aset) x 100%

3. Debt to Equity Ratio (DER)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

JUMLAH UTANG LANCAR

Quick Ratio = Aset Lancar - Persediaan = 80.207.862.904 – 56.988.044.073 = 0,276

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

JUMLAH UTANG LANCAR

Quick Ratio = Aset Lancar - Persediaan = 90,033,424,112 – 72,603,367,807 = 0,193

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

JUMLAH UTANG LANCAR

Quick Ratio = Aset Lancar - Persediaan = 75,844,373,574– 61,715,070,164 = 0,128

TOTAL ASET 98,190,640,839

1. Debt to equity ratio = Total Utang %

Debt to Total Asset Ratio = Total utang

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

TOTAL ASET 246,536,771,775

Debt to Total Asset Ratio = Total utang

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

Debt to Total Asset Ratio = Total utang

Laba kotor = Rp 17,560,979,174

Gross Profit Margin = Laba Kotor

Return On Equity (ROE) = Laba bersih setelah pajak x 100 %

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

Laba kotor = Rp 24,439,806,179

Gross Profit Margin = Laba Kotor