Anda di halaman 1dari 4

Penjelasan materi laporan operasional (LO)

NAH APA ITU LAORAN OPERASIONAL?

1. DEFENISI LAPORAN OPERASIONAL


Laporan Operasional menurut Permendagri 64 tahun 2013 menyebutkan bahwa Laporan
Operasional yang selanjutnya disingkat (LO) adalah laporan yang menyajikan informasi
mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam
pendapatan – LO, beban dan Surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang
penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Laporan operasional disajikan
oleh entitas pelaporan yang menerapkan basis akrual

Atau jika kita sederhanakan defenisi lapotran operasional itu dalah salah satu unsur laporan
keungan yang menyajikan iktisar siumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
pengunaanya yang diekelolah oleh pemerintah pusat atau daerah untuk kegiatan penelegaraan
kegiatan pemerintahan dalam suatu periode laporan.

Laporan operasional adalah laporan yang menunjukan informasi tentang kegiatan operasioanl
yang tercermin dariu akun pendapatan operasiobal atau pendap[atan l.o dan beban operasioanal
jadi laporan operasional ini hanya menyajikan pendapatan,beban dan surplus/defisit laporan
operasinal jadi ada perbedaan y dengan laporan realisasi anggaran (LRA)

2. RUANG LIGKUP L.O

Berlaku untuk setiap entitas pelaporan dan entitas akuntansi, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah, dalam menyusun laporan operasional yang menggambarkan pendapatan-LO,
beban, dan surplus/defisit operasional dalam suatu periode pelaporan tertentu, tidak termasuk
perusahaan negara/daerah. Manfaat laporan Operasional Menyediakan informasi mengenai
seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-
LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya

3. KONSEPSI BASIS

a. Pendapatan LO dan beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan berdasarkan nilai
wajarnya pada tanggal transaksi dan diungkap dalam CaLK

b. Transaksi pendapatan dan beban dalam bentuk barang/jasa antara lain hibah dalam wujud
barang, barang rampasan, dan jasa konsultasi

c. Pembiayaan tidak diperhitungkan dalam perhitungan surplus/defisit LO karena transaksi


pembiayaan tidak terkait dengan operasi pada periode pelaporan.
4. PERIODE PELAPORAN L.O

Disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Jika disajikan lebih pendek entitas harus
mengungkapkan :

(1) alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun;


(2) fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam Laporan Operasional dan catatancatatan
terkait tidak dapat diperbandingkan.

5. STRUKTUR ISI L.O

Mari kta lihat PSAP No. 1 dalam PSAP no 1 ini dijelaskan bhwa laporan operasional itu
kuranmg lebih menyajikan sebagai berikut:

a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;

b) Beban dari kegiatan operasional ;

c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada

d) Pos luar biasa, bila ada;

e) Surplus/defisit-LO.

6. INDENTIFIKASI L.O

Dalam Laporan Operasional harus diidentifikasikan secara jelas, dan, jika dianggap perlu,
diulang pada setiap halaman laporan, informasi berikut:

a) Nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya;

b) Cakupan entitas pelaporan;

c) Periode yang dicakup;

d) Mata uang pelaporan; dan

e) Satuan angka yang digunakan

7. PENDAPATAN L.O

Pendapatan-LO: hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. PSAP NO. 1 (Par 8).
Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran). Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat
variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi terlebih dahulu dikarenakan
proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan. Dalam hal badan layanan umum,
pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan
layanan umum.

8. PENGAKUAN BEBAN L.O

Pendapatan-LO: hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas


dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. PSAP
NO. 1 (Par 8). Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan. Akuntansi
pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan
bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel
terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi terlebih dahulu dikarenakan
proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan. Dalam hal badan layanan umum,
pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai
badan layanan umum.

9.SURPLUS DEFISIT DALAM KEGIATAN L.O

Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan dan beban
selama satu periode pelaporan. Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara
pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara pendapat an
dan beban sel am a sat u peri ode pel aporan di cat at dal am pos S urpl us/ Defi si t dari Kegi at an
Operasi onal .

Jadi kalu kita kaitkan dengan laportan keuangan pada umumnya laporan keuagan operasional ini
ibarat peyususnan laporan laba/rugi dmana dikumpulin dulu semua pendapatan dan beban lalu
dikurankgan maka hasil y surplu atau defisit atau pada laporan keungan pada umum y laba atua
rugi.

Anda mungkin juga menyukai