Anda di halaman 1dari 5

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH.

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 sebagai
pengganti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005. SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan dan disusun
mengacu kepada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.

SAP harus digunakan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan pemerintah, baik Pemerintah Pusat
maupun pemerintah daerah.

PSAP NO. 01:


PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Mengatur penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose


financial statements) dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan
baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas.
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Komponen laporan keuangan pokok setidaktidaknya meliputi:
• Laporan Realisasi Anggaran;
• Neraca;
• Laporan Arus Kas; dan
• Catatan atas Laporan Keuangan.
Komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap entitas pelaporan,
kecuali Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
5
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah
pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/ APBD

NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana padatanggal tertentu.
7
LAPORAN ARUS KAS
LAK menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan
setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada
tanggal pelaporan.Diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, non keuangan,
pembiayaan, dan non anggaran
8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CaLK meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos
yang disajikan dalam LRA, Neraca, dan LAK. CaLK disajikan secara sistematis.
Setiap pos dalam LRA, Neraca, dan LAK harus mempunyai referensi silang dengan
informasi
PSAP NO. 02:
LAPORAN REALISASI ANGGARAN

TUJUAN
Tujuan standar LRA adalah menetapkan dasar-dasar penyajian LRA untuk
pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan.

RUANG LINGKUP
Pernyataan Standar ini diterapkan dalam penyajian LRA yang disusun dan disajikan
dengan menggunakan akuntansi berbasis kas.

STRUKTUR LRA
LRA menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan
pembiayaan, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam
satu periode.

ISI LRA
LRA sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:
(a) Pendapatan (e) Penerimaan Pembiayaan
(b) Belanja (f) Pengeluaran Pembiayaan
(c) Transfer (g) Pembiayaan Neto
(d) Surplus (Defisit) (h) SILPA/SIKPA
Pos, judul, dan sub jumlah lainnya disajikan dalam LRA apabila diwajibkan oleh
PSAP ini, atau apabila penyajian tsb diperlukan untuk menyajikan LRA wajar.

PENDAPATAN
Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

BELANJA
Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

KLASIFIKASI BELANJA MENURUT EKONOMI


Belanja Operasi :
• Belanja Pegawai
• Belanja Barang
• Bunga
• Subsidi
• Hibah
• Bantuan Sosial
Belanja Modal :
• Belanja Aset tetap
• Belanja Aset Lainnya
Belanja Lain-lain/Tak Terduga
AKUNTANSI BELANJA
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas Umum Negara/
Daerah Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja),
organisasi, danfungsi.

KLASIFIKASI BELANJA
ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi.

SURPLUS/DEFISIT
Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan
dicatat dalam pos Surplus/Defisit.

PEMBIAYAAN
Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun
anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

PSAP NO. 03
LAPORAN ARUS KAS
Tujuan
Tujuan Pernyataan Standar laporan arus kas adalah mengatur
penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai
perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset
non keuangan, pembiayaan, dan nonanggaran selama satu periode akuntansi.
Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu
periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.
Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan.
Ruang Lingkup
Pemerintah pusat dan daerah menyusun laporan arus kas sesuai dengan standar ini
dan menyajikan laporan tersebut sebagai salah satu komponen laporan keuangan
pokok untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.Pernyataan Standar ini
berlaku untuk penyusunan laporan arus kas pemerintah pusat dan daerah, satuan
organisasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah, atau organisasi lainnya jika
menurut peraturan perundang-undangan atau menurut standar, satuan organisasi
dimaksud wajib menyusun laporan arus kas, kecuali perusahaan negara/daerah
yang diatur tersendiri dalam Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia.

Manfaat Informasi Arus Kas


Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan
datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah
dibuat sebelumnya.
Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus
kas keluar selama periode pelaporan. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan
lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi para
pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana
suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan
solvabilitas).

PSAP NO. 04
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tujuan
10 1. Tujuan Pernyataan Standar ini mengatur penyajian dan
11 pengungkapan yang diperlukan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
12 Ruang Lingkup
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi akuntansi keuangan yang lazim.
Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga
pengawas, pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi,
investasi, dan pinjaman, serta pemerintah. Laporan keuangan meliputi laporan
keuangan yang disajikan terpisah atau bagian dari laporan keuangan yang disajikan
dalam dokumen publik lainnya seperti laporan tahunan.Pernyataan Standar ini
berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan keuangan pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan konsolidasian, tidak termasuk
perusahaan negara/daerah.Suatu entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan
dapat menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum. Bila hal ini diinginkan
maka standar ini harus diterapkan oleh entitas tersebut walaupun tidak memenuhi
kriteria suatu entitas pelaporan sesuai dengan peraturan dan/atau standar akuntansi
yang mengatur mengenai entitas pelaporan pemerintah.
KETENTUAN UMUM
Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat
dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu
ataupun manajemen entitas pelaporan. Oleh karena itu, Laporan Keuangan mungkin
mengandung informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman di antara
pembacanya. Untuk menghindari kesalahpahaman, laporan keuangan harus dibuat
Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi informasi untuk memudahkan
pengguna dalam memahami Laporan Keuangan. Kesalahpahaman dapat saja
disebabkan oleh persepsi dari pembaca laporan keuangan. Pembaca yang terbiasa
dengan orientasi anggaran mempunyai potensi kesalahpahaman dalam memahami
konsep akuntansi akrual. Pembaca yang terbiasa dengan laporan keuangan sektor
komersial cenderung melihat laporan keuangan pemerintah seperti lapora
keuangan perusahaan. Untuk itu, diperlukan pembahasan umum dan referensi ke
pos-pos laporan keuangan menjadi penting bagi pembaca laporan keuangan. Selain
itu, pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan akuntansi yang diterapkan akan
membantu pembaca untuk dapat menghindari kesalahpahaman dalam membaca
laporan keuangan.

PSAP NO. 05
AKUNTANSI PERSEDIAAN
Tujuan
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk
persediaan dan informasi lainnya yang dianggap perlu disajikan dalam laporan
keuangan.
Ruang Lingkup
Pernyataan Standar ini diterapkan dalam penyajian seluruh persediaan dalam
laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan dengan basis kas
untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, serta
basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas. Standar ini
diterapkan untuk seluruh entitas pemerintah pusat dandaerah tidak termasuk
perusahaan negara/daerah.
Perusahaan negara/daerah dipersyaratkan tunduk pada Standar Akuntansi
Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar ini mengatur
perlakuan akuntansi persediaan pemerintah pusat dan daerah yang meliputi :
(a) Definisi,
(b) Pengakuan
(c) Pengukuran, dan
(d) Pengungkapan.

Anda mungkin juga menyukai