I. PENDAHULUAN
I.1 Tujuan
1. Tujuan Kebijakan Akuntansi ini mengatur penyajian dan pengungkapan yang
diperlukan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
II. DEFINISI
5. Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi
dengan pengertian:
a) Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan
Pemerintah Daerah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan
pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut
klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode.
b) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
c) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
Pemerintah Daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan
yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
(c) Materialitas
Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup
material yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan-keputusan.
V. SUSUNAN
60. Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan
membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan atas
Laporan Keuangan biasanya disajikan dengan susunan sebagai berikut:
a) Kebijakan keuangan daerah, pencapaian target Perda APBD;
b) Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan;
c) Kebijakan akuntansi yang penting:
i. Entitas pelaporan atau entitas akuntansi;
ii. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;
iii. Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan;
iv. Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan
ketentuan-ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh
suatu entitas pelaporan atau entitas akuntansi;
ANDERIAS RENTANUBUN