Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sheila viona

NIM : 202102066

Matkul : Akuntansi sektor publik

1. Definisi LRA

Pengertian laporan realisasi anggaran (LRA) adalah laporan yang menyajikan informasi yang
berhubungan dengan anggaran keuangan.

2. Penyajian LRA

Dalam penyajian laporan realisasi anggaran terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi, antara lain
adalah:

Pendapatan – LRA

Pendapatan-LRA merupakan semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah
Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah
dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

2. Belanja

Belanja merupakan semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi
Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayaraannya kembali oleh pemerintah.

3. Transfer

Transfer merupakan penerimaan atau pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada
entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.

4. Surplus / Defisit – LRA

Surplus atau defisit LRA merupakan selisih lebih / kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama
satu peride pelaporan.

5. Pembiayaan

Pembiayaan (financing) merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus anggaran.

6. Sisa Lebih / Kurang Pembiayaan Anggaran


Sisa lebih / kurang pembiayaan anggaran (SiLPA / SiKPA) adalah selisih lebih / kurang antara realisasi
pendapatan-LRA dan belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN / APBD
selama satu periode pelaporan.

Penjelasan mengenai laporan realisasi anggaran akan termaktub dalam catatan atas laporan keuangan.
Dalam catatan atas laporan keuangan ini memuat hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran
seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran
dan realisasinya. Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami
oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas
pelaporan. Potensi kesalahpahaman dalam laporan keuangan sangat besar, untuk itu penyusunan
catatan atas laporan keuangan ini juga ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam memahami
laporan keuangan.

3. Akun-akun LRA

1. Pendapatan-LRA

2. Belanja

3. Transfer

4. Surplus

5. Penerimaan pembiayaan

6. Pengeluaran pembiayaan

7. Pembiayaan netto

8. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SILPA/SIKPA)

4. Defisini LPSAL

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang selanjutnya disingkat LPSAL adalah laporan yang
menyajikan informasi kenaikan dan penurunan SAL tahun pelaporan yang terdiri dari SAL awal,
SiLPA/SiKPA, koreksi, dan SAL akhir.

5. Penyajian LPSAL
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih atau disingkat LP SAL, menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan ini
juga memberikan ringkasan atas pemanfaatan saldo anggaran dan pembiayaan pemerintah, sehingga
suatu entitas pelaporan harus menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam LP-
SAL dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

6. Akun-akun LPSAL

Saldo Anggaran Lebih awal;

Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;

Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya;

Lain-lain; dan

Saldo Anggaran Lebih Akhir.

Anda mungkin juga menyukai