Anda di halaman 1dari 6

Panduan Sosialisasi

PBL-id (Project Based Learning – Indonesia) di Sekolah

Sosialisasi ini dilaksanakan sehari diikuti kepala sekolah dan seluruh guru. Dilaksanakan sesuai
kesepakatan dengan sekolah dan direkomendasikan tanggal 24 September.

Tujuan:

1. Sosialisasi program Implementasi dan pendampingan PBL


2. Sekolah memahami pentingnya PBL
3. Menentukan guru yang terlibat dalam implementasi PBL (Minimal 1 guru)

Adapun susunan acara, adalah sebagai berikut: (bisa disesuaikan)

Jam Aktivitas Kebutuhan


09.00 – 09.10 Pembukaan MC, bisa dari ZT atau guru
09.10 – 09.20 Pembacaan Ayat Suci Al Quran Bisa guru atau ZT
09.20 – 09.50 Sambutan Kepala Sekolah
ZT menyiapkan ice breaking yang
09.50 – 10.00 Ice Breaking
mengajak seluruh audience bergerak
Dibawakan ZT dengan mengikuti
10.00 – 11.30 Workshop
panduan di bawah
11.30 – 11.50 Tanya Jawab dan Komitmen
11.50 – 12.00 Penutupan
Akan disiapkan dana untuk konsumsi
12.00 – 13.00 Istirahat Sholat dan Makan pelaksanaan berdasarkan jumlah guru
yang dilaporkan

Panduan penyampaian sosialisasi

1. Persiapan
➢ Harap berkoordinasi dengan kepala sekolah sebelum pelaksanaan
➢ Siapkan kebutuhan seperti Infokus, alat tulis, pointer, sound system dll jika diperlukan
➢ Pastikan MC dapat mencairkan suasana kelas
2. Pembukaan
Pembukaan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan variative, minimal ada pembukaan
MC, doa , pembacaan ayat suci Al Quran dan sambutan dari kepala sekolah
3. Workshop dan sosialisasi PBL
Pembukaan
Sapaan hangat dan bersemangat, sebagai fasilitator SGI

Contoh:
Assalaamualaikum wr. Wb.
Selamat pagi, semoga guru-guru hyang hadir saat ini diberikan Kesehatan dan keluasan
rezeki . aamiin… saat saya bilang selamat pagi, mohon berkenan bapak/ibu guru untuk
menjawabnya dengan ucapan semangat pagi – pagi pagi..
Perkenalkan saya … dan … (silahkan memperkenalkan timnya dari zilenial teacher Sekolah
Guru Indonesia Dompet Dhuafa) yang akan memandu sebagai fasilitator pada acara hari ini.
Yakni sosialisasi dan Workshop tentang PBL-id atau Project Baed Learning – Indonesia

Perkenalan
Pada sesi ini silahkan tampilkan slide perkenalan. Dan memperkenalkan diri masing-masing
dengan unik dipandu satu orang pemapar. Selanjutnya bisa dilakukan perkenalan kepada
seluruh peserta sosialisasi. Dengan menggunakan game perkenalan.

Contoh: dengan menuliskan nama panggilan di kertas yang nantinya di tempel di dada
dengan di sertai gambar benda yang menggambarkan diri senidiri. Sebgai contoh:

UDIN

Kenapa saya gambar keris agar ingat saya mirip samsudin , musuh pesulap merah ..
wkwkwk

Atau apapun benada yang menggambarkan diri kita , namun yang positif alangkah lebih baik

Bisa juga dengan permainan ainnya yang mendukung mencairkan suasana dan semua
peserta mengikuti dengan baik.

Ice Breaking :
Dapat diberikan di awal atau di pertengahan sesi. Jika suasana belum mencair disarankan
agar dilaksanakan di awal paparan. Dapat dibagi bersama tim zt lain untuk memandu ice
breaking yang membuat semua peserta bergerak bersama agar tercipta satu frekuensi dan
satu perasaaan. Namun jika cukup dengan perkenalan… alangkah baiknya dilaksanakan di
pertengahan sebelum sesi yang lebih rumit. Teman-teman juga harus menyiapkan ice
breaking singkat untuk menarik perhatian audience agar mereka focus. Semisal yel-yel atau
lainnnya.

Slide Perkenalan SGI


Teman2 silahkan menyampaikan perkenalan singkat ap aitu SGI , dan membacakan yang ada
di slide (3 Slide). Serta dapat juga menambah data lain yang mendukung sesuai yang teman-
teman temukan di media.
1. Sekolah guru Indonesia adalah program Dompet Dhuafa yang focus pada
pengembangan kepemimpinan keguruan
2. Sudah melaksanakan program di 34 profinsi
3. Telah bekerjasama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan kecakapan keguruan
dan menumbuhkan nilai 10 kepemimpinan guru
4. PBL Project based Learning menjadi salah satu produk yang konsen akan dikembangkan
untuk mewujudkan pembelajaran berkualiatas

Boleh disarankan untuk follow akun medsos SGI :


IG : @sekolahguruindonesia @pbl_indonesia
fan page: Sekolah Guru Indonesia – Dompet Dhuafa

Perkenalan PBL ID

PBL yang dimaksud di sini adalah project based learning yang di Indonesia sering disingkat
PjBL untuk membedakan dengan Problem Based Learning.
Sedangkan PBL-id adalah….. (sesuai dengan slide7)
Sekolah bapak – bu merupakan mitra SGI dalam mengembangkan dan
mengimpelementasikan PBL/PjBL

Paparkan Slide 8
bahwa sekolah yang dituju juga merupakan sekoah yang akan menjadi salah satu bagian di
mitra PBL SGI

Paparkan Slide 9

Paparkan slide 10

Tanya Jawab mengenai Benefit Mitra PBL


Slide ke 10 disilahkan untuk memberikan kesempatan pihak sekolah bertanya. Setiap
pertanyaan yang bisa dijawab dapat langsung di jawab. Jika tidak bisa , silahkan
menghubungi mentor masing-masing atau dapat diskusi di group ZT kseluruhan

Mengapa PBL ?
Pada slide ke 12 dilakukan jejak pendapat mengenai mengapa seorang guru harus
menerapkan PBL? Jejak pendaat ini bebas dan mungkin akan menemukan beberapa guru
yang masih bingung dan bahkan tidak yakin dengan PBL
Beberapa alternatif untuk melakukann probing atau promting agar peserta dapat mulai
meyakini dan bertanya tentang mengapa harus PBL.
Bagaimana pembelajaran saat ini? Apakah masih sama dengan zaman dahulu? Bagaimana
pengetahuan dapat diakses oleh siswa saat ini?
Bapak Ibu mengenal P5 di IKM? Dan sebagainya …
ZT harus menguatkan dan menyimpulkan pentingnya PBL dari apa yang disamaikan oleh
peserta . jika memnngkinkan dapat memberi kesempatan kepada peserta untuk mencari
tahu diinternet.

Teknik menggapi Mengapa PBL juga dapat dilakukan secara tertulis menggunakan sticky
note yang kemudian di tempel dan di riview bersama nantinya

Slide 13 Data Pendidikan Kita

Berikut adalah data hasil pengukuran Pendidikan kita dari OECD yakni PISA (Programme for
International Student Assessment) tahun 2018 yang dikeluarkan tahun 2020 yang
memberikan gambaran kepada kita bahwa : kemampuan sains, matematik dan membaca

PBL itu… (Pernyataan benar tentang PBL) Miskonsepsi (Kessalahan konsep)

kita masih dibawah rerata dunia dan posisi Indonesia berada pada peringkat 72 dari 78
negara.

Begtupun hasil pengkuran kemendikbud sendiri melalui AKSI (Asesmen Kompetensi Siswa
Indonesia) yang menunjukkan matematika dan sains kita masih didominasi oleh nilai kurang
dan cukup (berturut-turut : 73,61% dan 77,13% kurang) sememntara membaca 46 kurang
dan 47% cukup.

Hal ini masih mengkhawatirkan kondisi Pendidikan kita, sehingga diperlukan lompatan
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran kita melalui berbagai inovasi dan salah satunya
adalah PBL yang diakui oleh kemendikbud dan Lembaga riset sebagai salah satu pendekatan
yang efektif dalam meningkatkan kemampuan abad 21 dan penguasaan kompetensi
sebagaimana riset Panjang buck institute di Amerika dan PBLworks.

Slide 14 entnag pergeseran paradigma


Silahkab dibaca sesuai slide

Slide 15 tentang manfaat PBL juga dibaca dan dipahami

Slide 16 tentang miskonsepsi

Contoh:
ZT dapat memberikan challenge mencocokkan kepada selruh peserta untuk memahamkan
PBL lebih lanjut dan menumbuhkan keyakinan terkait PBL.
Caranya fasilitator dalat membagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3 orang dan meminta
mereka untuk menjodohkan dengan menempelkan di dinding dengan sticky note atau di
lembar kerja dengan menentukan mana miskonsepsi PBL dan mana yang PBL itu sendiri .
Adapun yang dijodohkan sebagai berikut:

Miskonsepsi PBL

Yang diacak untuk dicocokkan (kunci jawaban)

PBL itu… (Pernyataan benar tentang PBL) Miskonsepsi (Kessalahan konsep)


PBL bisa mengajarkan kurikulum PBL tidak bisa mengajarkan kurikulum (SK-
(SK-KD/CP), bahkan menumbuhkan KD/CP), tapi fokus pada softskills
softskills
Siswa SD sudah siapmenerapkan Siswa SD belum siap melaksanakan
PBL , membaca dan menulis dapat PBL, mereka butuh belajar dahulu
dilakukaan saat proyek dan harus bisa membaca dan
menulis dahulu
PBL tidak sama dengan prakarya, PBL sama dengan prakarya, atau
atau membuat sesuatu apalagi membuat sesuatu atau melakukan
hanya melakukan sesuatu aktivitas tertentu saja
Waktu mungkin banyak digunakan Menghabiskan banyak waktu dan
tapi efektif mencapai tujuan menggangu target pembelajaran
pembelajaran
PBL dapat dilakukan oleh anak kelas rendah PBL Hanya untuk kelas tinggi dan
dan oleh Anak Berkebutuhan Khusus tidak bisa dilakukan oleh Anak
Berkebutuhan Khusus
PBL itu dapat dilakukan guru PBL itu sukar untuk
dimanapun dan kapanpun dengan diimplementasikan dan bukan
mudah sesuai dengan kondisi siswa gaya mengajar guru Indonesia
dan lingkungan

Table diatas harap di acak dan akan dicocokkan oleh guru… biarkan semua guru berpikir dan
berdiskusi. Jika ada yang tidak sesuai tidak mengapa dan di bahas saat refleksi bersama.
Kesuksesan aktivitas ini jika ada diskusi dan perdebatan antar guru .

Setelah aktivitas kurang lebih 15 menit fasilitator menyampaikan pandangan sesuai slide 16
dan 17

Slide 18 (Alur implementasi PBL di sekolah)

Silahkan bacakan slide

Slide 19 Skema Implementasi


Dipaparkan sesuai slide bahwa implementasi akan dilaksnakan dengan 5 tahapan dimana
saat sekarang adalah tahap pertama

Slide 20
Paparkan kriteria guru yang akan menerapkan PBL sebagai implementator dan kolaborator

Slide 21 tentang workshop PBL untuk membekali pemahaman PBL yang akan dilaksanakan
daring via zoom di tanggal 30 dan 1 (bacakan slide)

Slide 22 tahap pra impelelmntasi yang akan dilaksanakan anara ZT dan guru yang akan
tergabung nantinya menjadi kolaborator maupun implementator

Side 23 pelaksanaan PBL


Kurang lebih akan dilaksanakan sebulan dengan tahapan sebagaimna di slide dan akan
disesuaikan dengan rencana masing-masing . sampaikan juga bahwa tahapan ini hanya
contoh dapat berubah sesuai kebutuhan

Slide 24 Sharing praktik baik


Akan dilaksanakan menyambut hari guru (bacakan slide)

Slide 25-27 CONTOH timeline


Timeline ini disepakati Kembali dengan guru kolaborator dan impelementaor yang akan
sama-sama menerapkan PBL

Slide 28 Ajakan kepada guru yang siap dan juga dibuka tanya jawab
Kesediaan guru dibuktikan dengan mengisi ling berikut:
https://s.id/guruPBL

4. Komitmen
Diupayakan ada ngobrol dengan guru yang bersedia menerapkan PBL dengan memastikan
mengisi link di atas

Anda mungkin juga menyukai