Anda di halaman 1dari 2

KHOTBAH : MERATAP TANDA PERTOBATAN

Saudara” yg dikasihi dan diberkati Tuhan


Minggu ke-2 bulan maret ini kita memasuki Minggu sengsara yang ke-2, dimana minggu sengsara yang ke-2 ini
kita diajak untuk menghayati Tema “MERATAP TANDA PERTOBATAN”. Menurut Kamus Besar Bhs.
Indonesia Meratap itu berarti : Menangis disertai ucapan yang menyedihkan, Mengeluh dan Menjerit.
Kemudian Tanda ada beberapa arti menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia diantaranya arti Tanda adalah Bukti.
Kemudian sudara kata Pertobatan dari kata Tobat yang artinya sadar dan menyesal akan Dosa kemudian
kembali pada Agama atau jalan yang benar kemudian merasa tidak sanggup lagi, jerah dan tidak akan berbuat
dosa lagi. Nah, sudara-sudara MERATAP TANDA PERTOBATAN secara Harafiah dapat diartikan sebagai
yang Menangis,mengeluh,Menjerit sebagai bukti bahwa seseorang sadar dan menyesal akan perbuatan-
perbuatan salah atau perbuatan-perbuatan yang tidak benar dimata Tuhan sehingga mau mengalami suatu
kehidupan yang baru, Membaharui hidup kepada Tuhan untuk tidak mengulangi lagi kesalahan atau dosa yang
sama.
Saudara” yg dikekasih
Itu berarti Tema Meratap Tanda Pertobatan diminggu sengsara ini kita diingatkan untuk dapat Membenahi
Kehidupan kita, Membereskan kehidupan kita sebab disadari kita manusia penuh dengan dosa, penuh dengan
kesalahan, kita sering kali lalai dan Khilaf melakukan sesuatu yang tidak berkenan dihadapan Tuhan, sehingga
Tuhan ingin spaya kita hidup mengakui dosa kita, mengakui kesalahan kita dan tidak mengulanginya lagi
sebagai tanda pertobatan kepada Tuhan. Karena itu sudara mari kita lihat Tema ini dalam Perspektif Kitab
Zakaria Psal 12. Sudara yang kekasih, Zakaria Berarti Tuhan Mengingat. Kitab Zakaria ini adalah Kitab
yang menceritakan bagaimana bangsa Israel mereka sudah kembali dari pembuangan di Babel ke Yerusalem,
sejarah Alkitab mencatat bahwa 70 Tahun bangsa Israel dibuang di Babel, Mengapa mereka dibuang itu karena
dosa dan kesalahan mereka terlampau banyak dihadapan Tuhan. Mereka Menomor-duakan Tuhan dan mereka
tidak menomor-satukan Tuhan Allah Israel yang disembah oleh Nenek Moyang mereka Abraham, Ishak dan
Yakub, Mereka melacurkan diri dengan Allah”, Ilah” yang ada disekitar Tanah Kanaan dan mereka tidak lagi
hidup sesuai dengan kebenaran-kebenaran Tuhan Akibatnya Tuhan membuang Mereka ke Babel, memakai
bangsa lain untuk dapat berperang melawan mereka sehingga bangsa Babel ini menawan mereka, ada dalam
tawanan di Babel sebagai bangsa Tawanan, mereka sangat menderita dan terasing hidup di negeri orang.
Saudara” yg dikasihi dan diberkati Tuhan
Ketika Tuhan Allah membuang bangsa Israel, menghukum mereka bukan berarti Allah tidak mengasihi mereka
tetapi justru Allah sangat” mengasihi mereka, ketika mereka dibuang itu tanda adalah Allah ingin supaya Israel
sadar diri, jati diri mereka sebagai umat pilihan allah yang dikhususkan yang dikuduskan oleh Tuhan untuk
hidup benar diantara bangsa” yang lain dan menyaksikan Kemuliaan Tuhan ada ditengah Bangsa Israel. Nah,
karena itu Wujud Kasih sayang Tuhan, Tuhan harus memproses mereka, menggembleng mereka dalam
Pembuangan.. dan setelah 70 tahun mereka kembali ke Yerusalem. Dan setelah mereka kembali dari Tanah
Pembuangan, maka itu berarti bangsa Israel mereka harus merestorasi kehidupan mereka, baik restorasi secara
fisik maupun restorasi secara spiritual, sebagaimana arti kata Restorasi yaitu mengembalikan atau memulihkan
kepada keadaan semula. Nah, restorasi secara fisik itu berarti mereka harus bangun kembali Bait Allah yang
telah hancur, karena Bait Allah itu adalah Tanda Kehadiran Allah bagi Umat-nya. Bait Allah yang dibangun di
Yerusalem oleh Raja Salomo begitu megah, saat mereka dibuang, Bait Allah itu hancur, ini mereka harus
merestorasi, mengembalikan Bait Allah, membangun kembali Bait Allah di Yerusalem karena sekali lagi Bait
Allah itu Tanda Kehadiran Allah. Nah, kemudian sudara mereka juga harus bangun Tembok Yerusalem yang
telah hancur akibat dosa mereka, dan selanjutnya sudara mereka harus merestorasi Spritual Mereka, Iman
kerohanian mereka artinya hidup takut akan Tuhan itu harus menjadi Dasar Pegangan Hidup bagi bangsa Israel,
dengan kata lain mereka harus hidup setia, hidup taat dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Karena itu
sudara tugas Zakaria menyampaikan suara Tuhan, menyampaikan suara kebenaran, suara pertobatan supaya
bangsa Israel ini dapat merestorasi kehidupan mereka baik Spritual tetapi juga secara fisik .
Saudara” yg dikasihi dan diberkati Tuhan
Konteks bacaan kita dalam Kitab Zakaria pasalnya 12 ini sudara, mengambarkan bagaimana Tuhan Allah
menyelamatkan Yerusalem dan umatnya. Bangsa-bangsa akan meyerang Yerusalem namun serangan itu akan
menjadi kesempatan bagi Tuhan untuk menghukum Musuh-musuh bangsa Yerusalem dan melindungi bangsa
Yerusalem. Kita lihat sudara di ayat yang Pertama, Nabi Zakaria ini dikatakan bahwa dia menyampaikan
tentang Ucapan Ilahi perkataan-perkataan yang benar dari Tuhan dan dia katakan Firman Tuhan tentang Israel
Demikianlah Firman Tuhan yang membentangkan langit yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan
roh dalam diri manusia, nah, hal pertama sudara yang diingatkan oleh nabi Zakaria adalah bagaimana Tuhan
Allah yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub nenek moyang Israel Allah yang meletakkan dasar bumi,
Allah yang menciptakan segalanya itu berarti hidup bangsa Israel yang kembali dari pembuangan mereka harus
focus kepada Tuhan, terkonsentrasi kepada Tuhan, meninggalkan dosa mereka, menanggalkan segala perbuatan
salah mereka, meratap dan kini harus mengalami perubahan yang besar, itu pertobatan, yaitu mau hidup benar
dihadapan Tuhan.
Nah, dari pembacaan kita ini sudara ada beberapa kata kunci yang hendak dismpaikan kepada kita yaitu
Pertama dikatakan : bahwa Tuhan akan membuat Israel menjadi Pasu yang menyebabkan segala bangsa
menjadi Pening. Pasu itu adalah Piala yang berisi Anggur sebagai Tanda Penghakiman bagi bangsa-bangsa
yang datang berperang menyerang bangsa Israel. Kemudian Tuhan akan membuat bangsa Israel menjadi Batu.
Sudara batu itu melambangkan sebuah kekuatan sehingga Israel akan menjadi kuat bahkan juga sudara
dikatakan dalam bacaan kita ketika Tuhan Allah membuat bangsa Israel menjadi batu maka itu berarti susah
untuk diangkat sehingga siapapun yang mengangkatnya pastilah mendapatkan luka parah. Ini mengambarkan
tentang pembentengan, tentang penyertaan, tentang perlindungan yang dinyatakan Tuhan bagi bangsa Israel.
Kemudian lagi sudara, dikatakan bahwa pada waktu itu ayatnya yang ke-4 Demikianlah Tuhan akan membuat
segala kuda akan menjadi bingung, penunggangnya menjadi gila atas kaum Yehuda aku akan membuka
mataku tetapi segala kuda bangsa akan kubuat menjadi buta. Nah, ini melambangkan bagaimana
kemahakuasaan Tuhan, kuda itu mengambarkan satu kekuatan tapi kudapun menjadi buta karena apa? karena
Tuhan lebih berkuasa dan Israel harus tahu akan hal itu bahwa sesungguhnya pembentengan Tuhan ada bagi
bangsa Israel. Kemudian lagi dikatakan bahwa Tuhan akan membuat bangsa Israel ini sebagai Anglo berapi itu
berarti bahwa bangsa-bangsa yang ada disekitar Tanah Kanaan mereka akan terbakar seperti jeramih yang
kering. Nah, ini sudara melambangkan lagi bagaimana kebesaran kuasa Tuhan bahwa bangsa Israel tetap berdiri
tegap, berdiri kokoh karena Tuhan yang betul-betul menjadi kekuatan bagi mereka, bangsa-bangsa akan kalah
dikalahkan oleh kebesaran kuasa Tuhan sehingga kita melihat diayatnya yang ke-5 Sesudah itu kaum-kaum di
Yehuda akan berkata dalam hatinya penduduk Yerusalem mempunyai kekuatan oleh karena Tuhan semesta
alam, Allah mereka. Penduduk Yerusalem orang Israel punya kekuatan karena Allah menyertai mereka dan itu
harus diakui oleh bangsa-bangsa lain bahwa Allah Israel adalah Alah yang hebat, allah yang perkasa dan Allah
yang Ajaib. Kemudian sudara yang kekasih, selanjutnya kita melihat bahwa diayatnya yang ke-10 dikatakan
dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam dan akan meratapi dia seperti orang
meratapi anak tunggal, sudara yang kekasih dalam Tuhan, disini tidak dijelaskan secara nyata siapa sebenarnya
yang tertikam itu apakah nabi yang sementara menyampaikan suara kebenaran pada waktu itu atau siapakah ia
tapi yang pasti sudara Ia yang terikam itu pada akhirnya ketika penggenapan janji Allah dalam perjanjian lama
di genapi dalam perjanjian baru melalui Yesus Kristus maka dia yang ditikam itu menunjuk kepada Yesus
Kristus sendiri yang telah mati, yang disalibkan demi untuk keselamatan kita, membebaskan kita dari segala
dosa kita, seperti bangsa Israel dibebaskan, dilepaskan oleh Tuhan dan yang terahkir sudara ayatnya yang ke-10
sampai ayatnya yang ke-14 disitu adalah Ratapan bahwa ratapan setiap bangsa atau setiap suku mereka meratap
sendiri-sendiri, isteri mereka meratap sendiri itu mengambarkan bahwa pertobatan itu dimulai dari diri sendiri,
pertobatan secara kolektif bersama-sama tetapi yang mengaku dosa itu harus masing-masing pribadi sebab
masing-masing pribadi tau apa dosa yang mereka lakukan sehingga dengan meratap, menyesali semua dosa,
mau bertobat dan hidup benar dihadapan Tuhan.
Saudara” yg dikasihi dan diberkati Tuhan
Apa makna Kitab Zakaria ini ditengah-tengah kita yang sementara ada dalam perenungan diminggu sengsara?
Pertama sudara sebagaimana tema ibadah kita meratap tanda pertobatan, itu berarti bahwa diminggu sengsara
seperti yang sudah saya katakan diawal khotbah tadi bahwa kita harus menyesali semua dosa kita, kita melihat
kedalam diri kita ada intropeksi dalam diri kita, untuk kita dapat membenahi kehidupan kita, membereskan
kehidupan kita, menanggalkan segala manusia lama yang membuat konsentrasi hubungan kita dgn Tuhan itu
terabaikan bahkan hubungan dgn Tuhan dan dgn sesama juga menjadi renggang Nah, itu berarti bahwa kita
benahi betul-betul kehidupan kita, tanggalkan apa yang lama, tinggalkan dosa, kita bermohon supaya kita tidak
terantuk pada dosa, pada kesalahan yang sama dan memohon Roh Kudus untuk dapat mengubahkan kehidupan
kita, ada pertobatan, pertobatan yang sungguh-sungguh sebab adakalanya sudara kita sering kali mengaku dosa
kepada Tuhan, Hari ini mengaku Dosa, besok bking dosa lagi, Lusa bertobat dan minta ampun dan seterusnya
karena kita pikir Tuhan Maha Kasih, tidak demikian sudara, kita yang sudah mengenal kristus, yang sudah tau
apa yang benar kita harus mengubah kehidupan kita 100 persen untuk kita persembahkan kepada Tuhan
walaupun tidak muda tetapi itulah konsekuensi kita sebagai orang percaya hidup benar dihadapan Tuhan bahkan
disaksikan oleh orang lain sebab ketika sudara ketika kita mengaku percaya kpda Tuhan Yesus itu berarti bahwa
kita ada dalam dimensinya Tuhan, ada dalam ukuran-ukuran kebenaran Firman Tuhan kita hidup sesuai dgn
standar-nya Tuhan bukan standar kita manusia, sebab hidup sesuai dgn dimensi Tuhan standar Tuhan adalah
hidup sesuai dgn kebenaran firman Tuhan, walaupun memang tidak segampang kita membalikkan telapak
tangan tapi itulah sudara kita ini adalah manusia debu tapi Tuhan memberikan kita hikmat menjadikan kita
sebagai manusia yang paling mulia dan Tuhan Allah memberikan kepada kita akal budi supaya kita bisa
bedakan mana yang baik dan tidak karena itu sudara yang kekasih kita terus diingatkan Meratap Tanda
Pertobatan itu berarti kita meng-intropeksi diri, bereskan kehidupan kita, benahi kehidupan kita, apa yang harus
ditanggalkan, dibuang , ditinggalkan dan kita harus berkomitmen untuk hidup benar dimata Tuhan. Apa yang
harus kita pertahankan, mari kita pertahankan agar spaya kahidupan kita ini menjadi bukti bahwa kita hidup
untuk memuliakan Tuhan. Karena itu sudara mari diminggu sengsara ini kita ada dalam penghayatan, kita ada
dalam perenungan bagaimana Yesus yang tidak bersalah tapi dia harus menderita demi dan untuk memberikan
pengampunan dan keselamatan bagi kita, kita buktikan dengan kesetiaan, ketaatan kepada Tuhan sehingga
Pengorbanan Yesus tidaklah menjadi sia” dan kita selalu dapat menyenangkan hati Tuhan. Amin

Anda mungkin juga menyukai