Anda di halaman 1dari 9

Bandung, 11 November 2022

Kepada
Nomor : 17050/KS.03- Kesmas Yth.
Sifat : Biasa 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Lampiran : 1 (satu) berkas 2. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kabupaten/ Kota
Perihal : Undangan Orientasi Tim di –
Pembina UKS Angkatan II TEMPAT

Dalam upaya pencegahan anemia pada anak usia sekolah dan remaja
melalui program Usaha Kesehatan Sekolah/ Madrasah (UKS/M), akan
dilaksanakan Orientasi Tim Pembina UKS Angkatan II secara hybrid pada :

Hari/Tanggal : Rabu - Jumat, 16-18 November 2022


Waktu : 11.00 WIB - Selesai
Lokasi Luring : Grand Tjokro Bandung
Jl. Cihampelas No.211 – 217 Bandung
Zoom Meeting : 950 321 4764
Password : JABARJUARA

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara


berkenan untuk menugaskan peserta sebagaimana terlampir.
Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan jadwal kegiatan dan
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK). Pelaksanaan kegiatan dibebankan kepada
APBN Dekonsentrasi Program Pembinaan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi contact person Sdri. Suci Yanuarti. R,
A.Md.Gz (0895-3702-30153) dan Sdri. Lutri Hadian, SKM (0818-0909-3900).
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA BARAT,

Tembusan:
Yth. Gubernur Jawa Barat (sebagai laporan)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/D40B3935E9
D40B3935E9
Lampiran I. Surat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Nomor : 17050/KS.03- Kesmas
Tanggal : 11 November 2022
Perihal : Undangan Orientasi Tim Pembina UKS Angkatan II

DAFTAR UNDANGAN

A. Peserta Hadir Luring


1. 1 (satu) orang Penanggungjawab/ Pengelola Program Gizi pada Dinas Kesehatan
2. 1 (satu) orang Pengelola Program UKS/M pada Kanwil Kemenag Kabupaten/Kota

Peserta yang hadir membawa kelengkapan :


1. Surat Perintah Tugas
2. Laporan Distribusi dan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Puteri sampai
dengan Triwulan III Tahun 2022

B. Peserta Hadir Daring


1. Perwakilan Puskesmas
2. Perwakilan Sekolah/Madrasah

Plt. KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT


DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/D40B3935E9
D40B3935E9
Lampiran II. Surat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Nomor : 17050/KS.03- Kesmas
Tanggal : 11 November 2022
Perihal : Undangan Orientasi Tim Pembina UKS Angkatan II

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


ORIENTASI TIM PEMBINA UKS
TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT
DANA DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2022

Kementerian Negara/ Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit Eselon I/II : Ditjen Kesehatan Masyarakat/Direktorat Gizi dan
KIA
Program : Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Sasaran Program : Meningkatnya ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
bermutu bagi seluruh masyarakat
Indikator Kinerja Program : Persentase Kabupaten/Kota yang Melaksanakan
Intervensi Kesehatan Keluarga
Kegiatan : Pembinaan Pelayanan Gizi dan KIA
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan Gizi
dan KIA
Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Persentase ibu hamil yang mendapatkan
pemeriksaan kehamilan 6 kali (ANC 6x)
2. Persentase ibu bersalin di faskes (Pf)
3. Persentase bayi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
4. Persentase balita yang dipantau pertumbuhan
dan perkembangannya
5. Persentase puskesmas yang melaksanakan
pembinaan ke sekolah 4 kali setahun
6. Persentase remaja puteri yang
mmengonsumsi tablet tambah darah
Klasifikasi Rincian Output : Pelatihan Bidang Kesehatan
(KRO)
Indikator KRO : Jumlah Tenaga Kesehatan Terlatih
Rincian Output (RO) : Tenaga Kesehatan di puskesmas yang
ditingkatkan kapasitasnya untuk mampu
memfasilitasi kader/sektor non kesehatan dalam
memberikan pelayanan Gizi dan KIA
Indikator RO : Jumlah Tenaga Kesehatan di puskesmas yang
ditingkatkan kapasitasnya untuk mampu
memfasiliutasi kader/sector non kesehatan
dalam memberikan pelayanan Gizi dan KIA
Volume Keluaran (Output) : 2 (dua) Angkatan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Satuan Ukur Keluaran (Output) : 128
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Orang
Dokumen (64
digital orang
yang per
asli dapat Angkatan)
diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
Penanda Anggaran (Tagging)https://sidebar.jabarprov.go.id/v/D40B3935E9
: Prioritas Nasional Kesehatan
D40B3935E9
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. UUD 1945 Pasal 28B ayat 2 menyatakan bahwa “setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
b. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 79 tentang
Kesehatan Sekolah.
c. Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019
d. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana
Aksi Nasional Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
e. Peraturan Bersama 4 Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan) tahun 2014
tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
f. Peraturan Menteri Kesehatan No 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
g. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
h. Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
i. Peraturan Menteri Kesehatan No 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
j. Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
k. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 6 tahun 2021 tentang
Relaksasi Dana Bos Reguler
l. Surat edaran mendikbud nomor 3 tentang Optimalisasi UKS/M dalam
pencegahan dan penularan virus corona di satuan pendidikan.

2. Gambaran Umum
Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan anak diselenggarakan untuk
mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak disemua tahapan tumbuh
kembangnya termasuk anak usia sekolah dan remaja. Kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.

Secara umum anak usia sekolah (7-18 tahun) merupakan kelompok usia yang
paling sehat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Namun perilaku
mereka dapat mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada saat ini
atau di kemudian hari. Masalah kesehatan usia sekolah dan remaja sangat
kompleks, mulai dari kesehatan reproduksi dan seksual, HIV dan AIDS, Gizi,
Penggunaan zat adiktif, kekerasan dan cedera, kesehatan mental, kebersihan
dan sanitasi, serta penyakit tidak menular.

Beberapa masalah kesehatan pada kelompok ini ialah angka kecacingan pada
anak SD mencapai 28%. Selain itu, risiko penyakit tidak menular karena
obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 8,1%. Anak usia SD sudah mulai

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/D40B3935E9
D40B3935E9
merokok yang ditunjukan dengan angka 9,1% pada anak usia 10-18 tahun.
Sementara itu, sebanyak 25,7% remaja berusia 13-15 tahun dan 8,1% remaja
berusia 16-18 tahun mengalami stunting. Terkait kesehatan reproduksi, 5,3%
remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah dan hanya 36% remaja
pernah diajarkan cara menolak ajakan hubungan seksual. Isu lainnya adalah
angka penyalahgunaan NAPZA pada usia anak dan remaja, yaitu 22% remaja
pernah merokok yang 6,4% di antaranya merokok (GSHS 2015, Riskesdas
2018).

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, persentase anemia pada kelompok


usia 5-14 tahun sebesar 26% dan pada kelompok usia 15-24 tahun sebesar
32%. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena anemia pada anak usia
sekolah dan remaja berdampak pada peningkatan risiko stunting dan khusus
pada remaja putri akan mempengaruhi kualitas keturunannya apabila remaja
tersebut kelak hamil. Selain itu, anemia pada ibu hamil merupakan salah satu
faktor risiko meningkatnya AKI dan AKB.

Penanganan permasalahan kesehatan pada remaja termasuk anemia


memerlukan upaya yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan
semua unsur dari lintas program dan lintas sektor terkait. Sejak tahun 2003,
Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR) di Puskesmas yang tersebar di 514 kabupaten/kota.
Puskesmas PKPR memberikan layanan mulai dari KIE, konseling, pembinaan
konselor sebaya sampai layanan klinis/medis dan rujukan. Berdasarkan
laporan program dari Kabupetan/ Kota di Jawa Barat, pada tahun 2021
terdapat 708 Puskesmas PKPR yang melaksanakan kegiatannya, baik di
dalam dan di luar Gedung puskesmas, dengan sasaran anak usia sekolah dan
remaja umur 6 sampai dengan 18 tahun.

Melalui pengembangan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di


Puskesmas, Kementerian Kesehatan mendorong agar Puskesmas mampu
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi remaja, mampu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mencegah
masalah kesehatan dan melibatkan remaja dalam pelayanan sejak dari
perencanaan, pelaksanaan sampai penilaian. Sasaran dari Puskesmas PKPR
adalah remaja baik di sekolah yang dilaksanakan melalui Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) maupun di luar sekolah diantaranya melalui posyandu remaja,
Saka Bakti Husada serta pembinaan kesehatan anak dan remaja di
panti/Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, anak jalanan maupun
lapas/Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) adalah kegiatan yang dilakukan


untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan
jenjang Pendidikan. UKS/M bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan pekembangan yang harmonis peserta didik.
Salah satu kegiatan pembinaan dan pengembangan UKS/M adalah dengan
melaksanakan Sekolah/Madrasah Sehat dengan strata UKS/M paripurna.
Berdasarkan laporan dari kabupetan/ Kota, sekolah/ madrasah di Jawa Barat
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/D40B3935E9
D40B3935E9
dengan strata UKS/M Paripurna sebanyak 3,1% untuk jenjang SD/MI, 1,2%
untuk jenjang SMP/MTs dan 0,8% untuk jenjang SMA/MA/SMK.

Berdasarkan hasil kegiatan surveilan gizi yang dilakukan oleh Kabupaten /


Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat dilaporkan hasil input melalui aplikasi Sie
Gizi Terpadu bahwa persentase remaja putri yang mendapat tablet tambah
darah sesuai yaitu > 52 tablet pada tahun 2021 di Provinsi Jawa Barat sebesar
25,2%, sedangkan remaja putri yang meminum sebabanyak 52 tablet sebesar
16,7% hal ini menjukan bahwa masih rendahnya tingkat konsumsi tablet
tambah darah di kalangan remaja putri di Provinsi Jawa Barat.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu upaya peningkatan kepasitas tim


Pembina UKS/M terkait peningkatan konsumsi Tablet Tambah Darah remaja
putri melalui sekolah/ madrasah dalam rangka meningkatkan status
Kesehatan anak sekolah untuk menundukung peningkatan derajat Kesehatan
masayarakat.

B. Tujuan
Tujuan Umum :
Meningkatkan kapasitas Tim Pembina UKS/M dalam penerapan sekolah /
Madarasah untuk meningkatkan cakupan konsumsi tablet tambah darah remaja
puteri.
Tujuan Khusus :
1. Mengetahui kebijakan Sekolah/Madrasah sehat program UKS/M dalam
Upaya Peningkatan konsumsi TTD Rematri
2. Mengetahui Program UKS/M dalam Upaya Peningkatan Konsumsi TTD
Rematri
3. Mengetahui Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Anak Usia
Sekolah dan Remaja
4. Mengetahui Anemia, Penyebab, Dampak dan Upaya Penanggulangan
5. Mengetahui Pembinaan dan Pembiayaan Sekolah Sehat
6. Mengetahui Pembinaan dan Pembiayaan Madrasah Sehat
7. Mengetahui Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri melalui implementasi
sekolah/madrasah Sehat

C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini (2 Angkatan) adalah :
1. 27 Orang Pengelola Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan remaja
Kabupaten/Kota
2. 27 Orang Pengelola Program Gizi Kabupaten/Kota
3. 27 Orang Pengelola Program UKS/M Dinas Pendidikan Kabupupaten/Kota
4. 27 Orang Pengelola Program UKS/M Kemenag Perwakilan Kabupaten/Kota.
5. 2 Orang Perwakilan Setda provinsi Jawa Barat
6. 2 Orang Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
7. 2 Orang Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
8. 14 Orang Pengelola Program terkait Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat : tim Kerja Kesga dan Gizi,
tim kerja Promkes dan tim kerja kesling

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/D40B3935E9
D40B3935E9
D. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode kegiatan dilaksanakan secara swakelola.
2. Bentuk Kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan untuk memenuhi tenaga kesehatan di
Puskesmas yang ditingkatkan kapasitasnya untuk mampu memfasilitasi
kader/sektor non kesehatan dalam memberikan pelayanan Gizi dan KIA
melalui Orientasi pencegahan anemia pada anak usia sekolah dan remaja :
Orientasi Tim Pembina UKS
Pertemuan ini dilaksanakan sebagai upaya penguatan dan dukungan
pembinaan UKS/M di sekolah dan madrasah. Pertemuan ini bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas tim pembina UKS/M terkait penerapan UKS/M
dalam bentuk sekolah/madrasah sehat. Dalam pertemuan ini juga akan
dibahas isu terkini terkait yankes usekrem serta berbagi praktik baik dari tiap
daerah terkait yankes usekrem khususnya di masa pandemi covid – 19 serta
pencatatan dan pelaporan kesehatan usia sekolah dan remaja.
Rencana Kegiatan:
1) Pertemuan dilaksanakan secara hybrid
2) Pertemuan secara tatap muka selama 3 hari di Provinsi, dilaksanakan
secara bertahap bagi seluruh Kab/Kota.
3) Peserta terdiri dari :
Angkatan 1 :
Peserta Luring
a) 27 Orang Penanggungjawab/ Pengelola Program Kesehatan Anak
Usia Sekolah dan remaja Kabupaten/Kota
b) 27 Orang Pengelola Program UKS/M Dinas Pendidikan
Kabupupaten/Kota.
c) 1 Orang Perwakilan Setda provinsi Jawa Barat
d) 1 Orang Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
e) 1 Orang Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
f) 7 Orang Pengelola Program terkait Kesehatan Anak Usia Sekolah
dan Remaja di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat : tim Kerja
Kesga dan Gizi, tim kerja Promkes dan tim kerja kesling.
Peserta Daring :
a) Perwakilan Puskesmas
b) Perwakilan Sekolah/Madrasah
Angkatan 2 :
Peserta Luring :
a) 27 Orang Penanggungjawab/ Pengelola Program Gizi
Kabupaten/Kota
b) 27 Orang Pengelola Program UKS/M Kemenag Perwakilan
Kabupaten/Kota .
c) 1 Orang Perwakilan Lintas Sektor Setda provinsi Jawa Barat
d) 1 Orang Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
e) 1 Orang Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
f) 7 Orang Pengelola Program terkait Kesehatan Anak Usia Sekolah
dan Remaja di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat : tim Kerja
Kesga dan Gizi, tim kerja Promkes dan tim kerja kesling.
Peserta Daring :
a) Perwakilan Puskesmas
b) Perwakilan Sekolah/Madrasah

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/D40B3935E9
D40B3935E9
4) Metode pertemuan dilakukan dengan paparan, Tanya jawab, diskusi,
curah pendapat dan brainstorming.
5) Dukungan yang diperlukan pada pertemuan ini yaitu aplikasi zoom
meeting.

E. Jadwal Tentatif

Hari/Tanggal Acara Pembicara


Hari I
11.00 – 12.30 Registrasi Peserta Panitia
Pre Test
12.30 – 13.00 Pembukaan
13.00 – 13.30 Kebijakan Sekolah/Madrasah Sehat Dinkes Jabar
13.30 – 15.30 Anemia, Penyebab, Dampak dan DPD Persagi
upaya penanggulangan Jabar
15.30 – 15.45 Rehat
15.45 – 17.30 Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Dinkes Jabar
Berkala Anak Usia Sekolah dan Remaja
Hari II
07.30 – 08.00 Refleksi
08.00 – .10.00 Program UKS/M dalam Upaya Peningkatan Setda Prov. Jabar
Konsumsi TTD Rematri
10.00 – 10.15 Rehat
10.15 – 12.15 Pembinaan dan Pembiayaan Sekolah Kemendikbud
Sehat
12.15 – 13.00 Rehat
13.00 – 15.00 Pembinaan dan Pembiayaan Madrasah Kemenag
Sehat
15.00 – 15.30 Rehat
15.30 – 17.30 Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri Dinkes Provinsi
melalui implementasi sekolah/madrasah
Sehat
Hari III
08.00 – 08.30 Refleksi
08.30 – 09.30 Desk Data Panitia
09.30 – 10.00 Post test
10.00 – 11.00 Rencana Tindak Lanjut Kasie Kesga dan
Gizi
11.00 – selesai Penutupan Kabid Kesmas
Penyelesaian Administrasi Panitia

F. Output (Keluaran)
1. 100% peserta mengikuti kegiatan Orientasi Tim Pembina UKS tingkat Provisni Jawa
Barat .
2. 1 (satu ) dokumen laporan hasil pelaksanaan kegiatan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/D40B3935E9
D40B3935E9
G. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Orientasi Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi dilaksanakan
secara Hybrid, untuk pelaksanaan secara luring dilaksanakan pada :
Angkatan 1
Hari : Rabu – Jumat
Tanggal : 2 – 4 November 2022
Tempat : Kota Bandung
Pelaksananaan secara daring, menggunakan media : Zoom Meeting
Angkatan 2
Hari : Rabu – Jumat
Tanggal : 16 – 18 November 2022
Tempat : Kota Bandung
Pelaksananaan secara daring, menggunakan media : Zoom Meeting

H. Angaran Biaya
Biaya yang diperlukan untuk Orientasi Tim Pembina UKS di Tingkat Provinsi
dibebankan DIPA APBN Dekonsentrasi Program Pembinaan Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2022.

Plt. KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT


DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/D40B3935E9
D40B3935E9

Anda mungkin juga menyukai