Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

KEHAMILAN NORMAL

No.Dukumen : 127/SOP/II/2017
: 00
SOP No. Revisi
Tgl Terbit : 28/2/2017
Hal : 1/ 3

PUSKESMAS dr. H. Bambang Ismanto


JATIASIH NIP.196404162002121003

1. Pengertian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir. Lama kehamilan
normal 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terahir (HPHT)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita kehamilan normal di
Puskesmas Jatiasih
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 440/SK/02/PKM Jta/II/2017 tentang Jenis-
jenis Pelayanan dan Penunjang Klinis di UPTD Puskesmas Jatiasih
4. Referensi 1.Permenkes RI no 74 tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan
Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
2.Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
primer edisi revisi tahun 2014
. Langkah – 1. Petugas menyapa dan menerima pasien dengan ramah
langkah prosedur 2. Petugas melakukan anamnesa
3. Petugas meminta ijin untuk melakukan pemeriksaan
4. Petugas mencuci tangan / antiseptik
5. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnosa
6. Petugasm emberikan penjelasan dan resep/pengobatan sesuai
dengan diagnosa dan keluhan simptomatis pasien.
7. Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di ruangan
obat/apotek.
Penatalaksanaan dilakukan dengan
 Petugas kesehatan harus menyadari, menghormati dan
mengantisipasi bahwa ibu hamil memiliki latar belakang budaya,
kebiasaan dan kepercayaan yang berbeda
 memungkinkan adanya mitos dan kebiasaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, dan bayi baru lahir nanti.
 Memberikan zat besi dan asam folat (besi 60 mg/hari dan folat 250
mikogram 1-2 x/hari), bila Hb<7,0 gr/dl dosis ditingkatkan menjadi
dua kali. Apabila dalam follow up selama 1 bulan tidak ada
perbaikan, dapat dipikirkan kemungkinan penyakit lain (talasemia,
infeksi cacing tambang, penyakit kronis TBC)
 Memberikan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) apabila pasien
memiliki risiko terjadinya tetanus pada proses melahirkan dan buku
catatan kehamilan
 Memberikan konseling:
- Persiapan persalinan, meliputi: siapa yang akan menolong
persalinan, dimana akan melahirkan, siapa yang akan
membantu dan menemani dalam persalinan, kemungkinan
kesiapan donor darah bila timbul permasalahan, metode
transportasi bila diperlukan rujukan, dukunganbiaya.
- Pentingnya peran suami dan keluarga selama kehamilan dan
persalinan.
- Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai: sakit kepala
lebih dari biasa, perdarahan per vaginam, gangguan
penglihatan, pembengkakan pada wajah/tangan, nyeri
abdomen (epigastrium), mual dan muntah berlebihan,
demam, janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
- Pemberian makanan bayi, air susu ibu (ASI) eksklusif, dan
inisiasi menyusu dini (IMD).
- Penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin
misalnya hipertensi, TBC, HIV, serta infeksi menular
seksual lainnya.
- Perlunya menghentikan kebiasaan yang beresiko bagi
kesehatan, seperti merokok dan minum alkohol.
- Program KB terutama penggunaan kontrasepsi pasca salin.
- Minum cukup cairan.
- Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hari dari
menu seimbang. Contoh: nasi tim dari 4 sendok makan
beras, ½ pasang hati ayam, 1 potong tahu, wortel parut,
bayam, 1 sendok the minyak goreng, dan 400 ml air.
- Latihan fisik normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.
- Keluarga diajak untuk mendukung ibu hamil secara
psikologis maupun finansial, bila memungkinkan siapkan
suami siaga
- Dukung intake nutrisi yang seimbang bagi ibu hamil.
- Dukung ibu hamil untuk menghentikan pemberian ASI bila
masih menyusui.
- Dukung memberikan ASI eksklusif untuk bayi yang nanti
dilahirkan.
- Siapkan keluarga untuk dapat menentukan kemana ibu hamil
harus dibawa bila ada perdarahan, perut dan/atau kepala
terasa sangatnyeri, dan tanda-tanda bahaya lainnya, tulis
dalam buku pemeriksaan alamat rujukan yang dapat dituju
bila diperlukan.
 Ajarkan metoda mudah untuk menghitung gerakan janin dalam 12
jam, misalnya dengan menggunakan karet gelang 10 buah pada pagi
hari pukul 08.00 yang dilepaskan satu per satu saat ada gerakan
janin. Bilap ada pukul 20.00, karet gelang habis, maka gerakan janin
baik.
 Dengan pasangan ibu hamil didiskusikan mengenai aktifitas seksual
selama kehamilan. Aktifitas seksual biasa dapat dilakukan selama
kehamilan, posisi dapat bervariasi sesuai pertumbuhan janin dan
pembesaran perut. Kalau ibu hamil merasa tidak nyaman ketika
melakukan aktifitas seksual, sebaiknya dihentikan. Aktifitas seksual
tidak dianjurkan pada keadaan:
- Riwayat melahirkan prematur
- Riwayat abortus
- perdarahan vagina atau keluar duh tubuh
- plasenta previa atau plasenta letak rendah
- serviks inkompeten
8. Petugas mencuci tangan kembali
9. Petugas melakukan pencatatan di rekammedis
6. Unit terkait Apotek
Laboratorium
7. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai