Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGELOLAAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM

“ Sarana dan Prasarana”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1

Fadilah Cahaya Winda (20231109)

Fuza Faurina (20231113)

Indah Permata Sari (20231059)

Mutia Uswatun Hasanah (20231125)

Rahmi Alisa Putri (20231073)

DOSEN PENGAMPU BIDANG STUDI:

Dr. Aulia Azhar, M.Si

Fatma Wati, M.Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sarana dan prasarana pada instansi pendidikan merupakan faktor penunjang belajar
mengajar, salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium merupakan tempat melatih
keterampilan mahasiswa dalam hal melakukan praktek demonstrasi, percobaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori
keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas
yang memadai (Depdiknas, 2002).
Penentuan standar sarana dan prasarana merupakan acuan mutlak bagi setiap sekolah.
Menurut Hudha (2011) mengatakan bahwa peralatan praktikum yang tidak berfungsi dengan
baik tetapi tetap digunakan akan mengganggu dalam proses kegiatan praktikum sehingga
praktikum tidak efektif dan efisien. Efektivitas pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh
fasilitas yang dimiliki sekolah (Christoper 2002).
Laboratorium yang baik disamping harus memenuhi kelengkapan peralatan juga harus
memperhatikan fasilitas penunjang meliputi fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum
merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium seperti penerangan,
ventilasi, air, bak cuci, aliran listrik, dan gas. Sedangkan fasilitas khusus berupa peralatan yang
meliputi meja , kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, perlengkapan P3K, pemadam
kebakaran (Wirjosoemarto et al.2004).
Hadiat, dkk (1998:15) mengemukakan secara garis besar fungsi laboratorium dalam
proses pendidikan adalah: sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan
intelektual melalui kegiatan pengamatan,pencatatan gejala-gejala alam; mengembangkan
keterampilan motorik siswa, siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-
alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran; memberikan dan memupuk
keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan
sosial; tempat melatih peserta didik untuk bersikapcermat, sabar, jujur, berfikir kritis dan
cekatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dijelaskan bahwa setiap satuan pendidikan
wajib memiliki prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan salah satunya yaitu ruang laboratorium. Adanya laboratorium diharapkan proses
pengajaran IPA dapat dilaksanakan seoptimal mungkin, meskipun bukan berarti IPA tidak dapat
diajarkan tanpa laboratorium. Ada 4 alasan yang menguatkan peran laboratorium dalam
pembelajaran, yaitu: 1) Praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA, 2) Praktikum
mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen, 3) Praktikum menjadi wahana
belajar pendekatan ilmiah, 4) Praktikum menunjang materi pelajaran.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tersebut, maka Departemen


Pendidikan IPA yang berada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ( FMIPA )
Universitas Negeri Padang memiliki salah satu tujuan, yaitu untuk menghasilkan sarjana
Pendidikan IPA yang berkompeten. Dalam proses pembelajarannya, selain belajar teori di dalam
kelas, mahasiswa Pendidikan IPA juga melaksanakan perkuliahan praktikum di laboratorium.
Departemen Pendidikan IPA memiliki satu ruang laboratorium yang berada di lantai 1 gedung
IPA Terpadu. Laboratotium ini digunakan oleh seluruh mahasiswa Pendidikan IPA dan Dosen
untuk melaksanakan praktikum sesuai kebutuhan dan mempraktekkan teori yang telah dijelaskan
oleh dosen di dalam kelas.

B. Tujuan
a) Tujuan dari penulisan laporan sarana dan prasaran di laboratorium,yaitu untuk membuat
laporan data tertulis berdasarkan hasil evaluasi laboratorium Pendidikan IPA yang sudah
dilakukan sebelumnya.
b) Tujuan Evaluasi terkait sarana dan prasana di Laboratorium Pendidikan IPA, ialah :
1. Untuk mengetahui standar sarana dan prasarana laboratorium Departemen
Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Padang.
2. Untuk mengetahui permasalahan sarana dan prasarana di laboratorium Departemen
IPA FMIPA Universitas Negeri Padang.
3. Untuk mengetahui kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia di Laboratorium
Departemen Pendidikan IPA.
BAB II

ISI

A. Instrumen Audit Mutu Internal Laboratorium

Standar dan Komponen Mutu Laboratorium/Bengkel/Studio skor

Standar 1: Sarana dan Prasarana


Komponen 1: Prasarana
1 Kondisi fisik lantai, dinding, loteng, pintu laboratorium/bengkel/studio 3

4 Kondisi fisik sangat baik


3 Kondisi fisik cukup baik
2 Kondisi fisik kurang baik
1 Kondisi fisik sangat kurang baik
2 Instalasi listrik, tegangan listrik, lampu penerangan, proteksi tegangan pada 4
laboratorium/bengkel/studio
4 Sangat memadai
3 Cukup memadai
2 Kurang memadai
1 Sangat kurang memadai
Komponen 2: Sarana pendukung
3 Laboratorium/bengkel/studio memiliki ruang staff, ruang bekerja dan ruang 2
khusus (ruang persiapan, ruang peralatan, ruang penyimpanan, gudang, atau
ruang asam) sesuai kebutuhan
4 Sangat lengkap
3 Lengkap
2 Kurang lengkap
1 Sangat tidak lengkap
4 Laboratorium/bengkel/studio memiliki kelengkapan meja, kursi, laci, papan 3
tulis dan proyektor untuk menunjang kegiatan praktikum dan penelitian
mahasiswa
4 Sangat lengkap
3 Lengkap
2 Kurang lengkap
1 Sangat tidak lengkap
5 Laboratorium/bengkel memiliki lemari alat-alat gelas, lemari alat-alat optik, 4
lemari bahan/zat (khusus untuk eksakta)
4 Sangat lengkap
3 Lengkap
2 Kurang lengkap
1 Sangat tidak lengkap
6 Laboratorium/bengkel/studio memiliki AC/fan/exhause sesuai kebutuhan 3
ruang/alat-alat tertentu
4 Sangat lengkap
3 Lengkap
2 Kurang lengkap
1 Sangat tidak lengkap
Komponen 3: Peralatan
7 Alat laboratorium/bengkel/studio yang siap digunakan untuk kegiatan 3
praktikum/penelitian
4 Sangat lengkap
3 Lengkap
2 Kurang lengkap
1 Sangat tidak lengkap

8 Alat laboratorium/bengkel/studio yang terkalibrasi untuk penelitian (khusus 1


untuk laboratorium jasa)
4 Terkalibrasi dan masih berlaku
3 Tidak ada skor 3
2 Tidak ada skor 2
1 Pernah dikalibrasi dan tidak berlaku lagi
0 Belum pernah dikalibrasi
9 Daftar Inventarisasi peralatan laboratorium/bengkel/studio dilengkapi dengan 2
nama, spesifikasi, kegunaan, sumber pengadaan, tahun diperoleh, kondisi
terakhir perlatan
4 Sangat lengkap
3 Lengkap
2 Kurang lengkap
1 Sangat tidak lengkap
0 Tidak ada
10 Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan (assessories) dan alat-alat 3
yang akan diperbaiki oleh laboratorium/bengkel/studio
4 Sangat lengkap
3 Lengkap
2 Kurang lengkap
1 Sangat tidak lengkap
0 Tidak ada
11 Aksesibilitas peralatan laboratorium/bengkel/studio melalui sistem 3
inventariasi peralatan laboratorium secara online
4 Sangat lengkap
3 Lengkap
2 Kurang lengkap
1 Sangat tidak lengkap
0 Tidak ada
Komponen 4: Bahan/zat
12 Ketersediaan, kesesuaian, kecukupan, dan ketepatan waktu penyediaan 3
zat/bahan untuk keperluan praktikum dan penelitian mahasiswa
4 Semua terpenuhi
3 Salah satu tidak terpenuhi
2 Dua dari empat tidak terpenuhi
1 Hanya satu terpenuhi
0 Semua tidak terpenuhi

B. Uraian Kondisi Laboratorium

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan laboran Laboratorium Departemen


Pendidikan IPA FMIPA UNP yang bernama Harmedi Yulian Saputra, S.Pd pada 24 Oktober
2022 didapatkan beberapa informasi terkait sarana dan prasaran yang ada di laboratorium
Departemen Pendidikan IPA.

Departement Pendidikan IPA di Universitas Negeri Padang hanya memiliki 1


ruang Laboratorium saja. Untuk sarana dan prasarana yang tersedia di Laboratorium Departemen
Pendidikan IPA akan dikaji secara jelas dan lengkap disini. Hasil kajian ini didapatkan dari hasil
observasi langsung dan wawancara dengan teknisi laboratorium Departemen Pendidikan IPA.
Selain itu, adanya bukti dokumentasi berupa video dan foto yang dapat dilihat oleh semua orang
untuk mengetahui sarana dan prasarana yang tersedia di Departemen Pendidikan IPA Universitas
Negeri Padang.

Pada komponen 1 terkait evaluasi laboratorium yang akan dibahas ialah prasarana. Untuk
pembahasan pertama akan dibahas mengenai kondisi fisik lantai, dinding, dan pintu
laboratorium. Kondisi lantai pada Laboratorium Departemen Pendidikan IPA cukup baik, hal ini
dikarenakan lantainya terbuat dari keramik. Akan tetapi, di dalam laboratorium setelah pintu
masuk terdapat lantai yang masih belum selesai diperbaiki sehingga sekitar 2 kotak keramik
masih belum dipasang. Hal ini juga disebabkan oleh tukang bangunan yang masih belum
menyelesaikan pemasangan keramik pada lantai tersebut, sehingga bagian lantai tersebut terlihat
semen saja. Untuk loteng di laboratorium sudah sangat baik dan bagian loteng juga dilengkapi
sensor untuk mengetahui sinyal berbahaya yang terjadi di Laboratoium. Sedangkan bagian pintu
masuk juga sudah sangat baik, sebelumnya pada bagian pintu masuk di laboratorium terdapat
kaca yang bisa dijadikan tempat untuk melihat aktivitas yang ada di laboratorium. Untuk saat ini,
kaca tersebut sudah ditutup sehingga tidak transaparan lagi dan aktivitas di dalam laboratorium
pun tidak dapat terlihat dari luar.

Untuk pembahasan kedua pada komponen 1 ialah tentang instalasi listrik, tegangan
listrik, lampu penerangan, proteksi tegangan pada laboratorium. Hal ini sudah sangat memadai,
penerangan yang ada di laboratorium sangat mendukung mahasiswa dan dosen yang akan
melakukan kegiatan pratikum, sehingga untuk membaca dan mengetahui setiap petunjuk serta
nama zat yang ada di laboratorium dapat terbaca dengan jelas dikarenakan penerangan yang
sangat memadai. Selain itu, pada setiap meja dilaboratoium juga terdapat stopkontak yang akan
digunakan untuk menyalakan alat yang membutuhkan bantuan listrik.
Pada komponen 2 yang akan dibahas ialah sarana pendukung yang ada di laboratorium.
Laboratoium Departemen Pendidikan IPA belum memiliki ruang khusus staff, ruang bekerja,
dan ruangan khusus. Sehingga pada bagian ini untuk sarana pendukungnya tidak lengkap, karena
di laboratoium Departemen Pendidikan IPA memiliki satu ruangan di dalam laboratorium,
ruangan tersebut merupakan ruangan rapat, ruang admin, dan ruang yang dijadikan tempat segala
kegiatan dosen. Sehingga belum bisa dikatakan sebagai ruangan khusus staff. Selain itu, di
laboratorium Pendidikan IPA juga belum tersedia lemari asam, sehingga untuk penyimpanan zat-
zat kimia dan lainnya disimpan di dalam lemari yang terdapat pada meja laboratorium. Sehingga
semua lemari pada meja di laboratoium penuh diisi dengan zat-zat kimia.

Pembahasan selanjutnya ialah mengenai kelengkapan meja, kursi, laci, papan tulis dan
proyektor untuk menunjang kegiatan pratikum. Di laboratorium Departemen Pendidikan IPA
sudah lengkap dengan disediakannya meja, kursi, laci, papan tulis dan proyektor. Di
laboratorium IPA hanya disediakan 4 meja yang dilengkapi dengan laci dan lemari tempat
penyimpanan zat-zat kimia. Masing-masing meja juga disediakan kursi labor. Menurut kami,
ruang laboratorium Pendidikan IPA tergolong kecil sehingga saat melakukan pratikum
mahasiswa sering kurang nyaman karna harus berdempetan dengan yang lainnya. Jumlah
mahasiswa dalam satu kelas yang akan melakukan pratikum tidak seimbang dengan besar labor,
sehingga saat melakukan pratikum mahasiswa akan dibagi oleh setiap dosen yang bersangkutan.
Di laboratorium juga disediakan papan tulis yang akan digunakan oleh dosen untuk menjelaskan
tentang eksperimen yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Selain itu, jika dosen ingin
menampilkan ppt maka dapat dilihat oleh mahasiswa melalui bantuan proyektor. Akan tetapi
proyektor ini tidak dipasang permanen, sehingga proyektornya selalu dipasang ketika akan
dibutuhkan saja.

Selanjutnya, laboratorium IPA sudah menyediakan lemari tempat penyimpanan alat-alat


gelas yang ditempatkan dibagian belakang. Semua alat-alat gelas yang ada di laboratorium
diletakkan di dalam lemari tersebut. Akan tetapi, alat-alat optic di labor IPA belum tersedia
sehingga lemarinya juga tidak ada. Biasanya alat-alat optic akan digunakan dalam pratikum mata
kuliah biologi umum. Dan untuk pratikum yang menggunakan alat optic belum ada di labor IPA.
Selain itu, untuk lemari bahan/zat belum tersedia secara lengkap sesuai fungsinya. Labor IPA
belum menyediakan lemari asam dan lemari zat yang mudah terbakar. Sehingga untuk sarana
pendukung bagian ini masih kurang lengkap.

Sarana pendukung yang terakhir ialah mengenai laboratorium memiliki AC sesuai


kebutuhan ruang/alat-alat tertentu. Labor IPA sudah ada AC sehingga mahasiswa dan dosen
tidak merasa panas atau gerah ketika melakukan pratikum. Sedangkan ketika melakukan
pratikum, AC akan dimatikan dan jendela labor akan dibuka. Ini merupakan solusi dari
Pendidikan IPA agar ketika melakukan pratikum zat yang tercium tidak hanya berputar disekitar
ruang labor saja. Karena labor masih belum menyediakan secara lengkap terkait fan/enhouse.
Tetapi sejauh ini, dengan solusi tersebut dapat mengatasi masalah di laboratoium dan pada
bagian saran pendukung ini dinilai sudah lengkap.

Ditinjau dari segi Peralatan, alat laboratorium yang siap digunakan untuk kegiatan
pratikum/Penelitian dikatagorikan lengkap. Untuk melakukan pratikum ipa sekolah alat nya
sudah lengkap, tetapi jika melakukan pratikum untuk cakupan pembelajaran mahasiswa
Pendidikan IPA alatnya masih sangat kurang, karena mahasiswa Pendidikan IPA tidak hanya
mempelajari pratikum IPA sekolah tingkat SMP saja tetapi masih banyak mata kuliah yang
memerlukan pratikum di laboratorium namun alat nya tidak tersedia dengan lengkap.

Selanjutnya alat laboratorium yang terkalibrasi untuk pratikum/penelitian pada saat


sekarang ini belum semua alat terkalibrasi, ada beberapa alat yang sudah dikalibrasi berdasarkan
surat kalibrasi dari alat itu, dan untuk keberlakuannya belum di cek.

Untuk daftar inventarisasi peralatan laboratorium pada labor IPA hanya dilengkapi
dengan nama, jumlah dan satuan alat atau barang pada beberapa lemari di laboratorium, tetapi
jika ditinjau pada spesifikasi, kegunaan, sumber pengadaan, tahun diperoleh, kondisi terakhir
pelaratan tidak ada, dan dapat dikatagorikan sangat tidak lengkap.

Untuk daftar kebutuhan alat baru atau alat tambahan di laboratorium yang diusulkan
ditahun ini ada dan sudah dipenuhi, dan ada juga daftar alat yang ditolak. Serta juga ada alat-alat
laboratorium yang perlu diperbaiki, diganti, tetapi hanya sedikit. Akan tetapi pada laboratorium
daftar nya tidak ada.

Selanjutnya untuk Aksesibilitas peralatan laboratorium melalui sistem inventariasi


peralatan laboratorium secara online sudah ada, tetapi belum semua barang dimasukkan ke
website ipa, karena labor ipa baru kedatangan barang dan belum sempat menginputnya ke
website ipa.

Ditinjau dari segi bahan/zat, untuk ketersediaan, kesesuaian, kecukupan, dan ketapatan
waktu penyediaan zat/bahan untuk keperluan pratikum dan penelitian mahasiswa ada beberapa
yang belum terpenuhi. Namun jika mahasiswa pendidikan IPA di luar materi pratikum IPA SMP,
ketersediaan bahan atau zatnya belum terpenuhi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sarana dan prasarana pada instansi pendidikan merupakan faktor penujang belajar mengajar
salah satunya adalah laboratorium yang menjadi tempat melatih keterampilan mahasiswa dalam
hal melakukan praktek demonstrasi, percobaan pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagainya
dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan
kualitas yang harus memadai.
Pada Departement Pendidikan IPA di Universitas Negeri Padang hanya memiliki 1 ruang
Laboratorium saja. Ruangan laboratorium Pendidikan IPA tergolong kecil sehingga saat
melakukan pratikum mahasiswa sering kurang nyaman karna harus berdempetan dengan yang
lainnya. Ditinjau dari sarana dan prasarana laboratorium Departemen IPA masih terdapat banyak
kekurangan, seperti pada sarana pendukung belum memiliki ruang khusus staff, ruang bekerja,
dan ruangan khusus. Sehingga pada bagian ini untuk sarana pendukungnya tidak lengkap. Selain
itu, di laboratorium Pendidikan IPA juga belum tersedia lemari asam, lemari bahan/zat belum
tersedia secara lengkap sesuai fungsinya, belum tersedianya alat-alat optik di labor IPA.
Sehingga untuk sarana pendukung bagian ini masih kurang lengkap. Dari segi peralatan untuk
melakukan pratikum ipa sekolah alatnya sudah lengkap, tetapi jika melakukan pratikum untuk
cakupan pembelajaran lainnya alatnya masih sangat kurang.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan evaluasi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan evaluasi laboratorium Pendidikan IPA, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi pembaca, serta dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
laboratorium yang memadai untuk kegiatan belajar mahasiswa.
URAIAN PEMBAGIAN KERJA

1. Fadila Cahaya Winda, melakukan observasi ke laboratorium Pendidikan IPA


bersama 4 orang anggota kelompok lainnya, selain itu melakukan diskusi untuk
menentukan skor dari setiap komponen pada standar yang ada di bagian sarana
dan prasarana laboratorium Departemen Pendidikan IPA, serta membuat makalah
yang terdiri dari bab I sampai bab 3 dengan 4 orang anggota kelompok lainnya.
Untuk menunjang hasil laporan kelompok kami, kami juga membuat video terkait
sarana dan prasarana yang tersedia di laboratorium Pendidikan IPA. Kemudian
melakukan wawancara untuk mengetahui data yang lebih lengkap dan akurat
dengan laboran terkait sarana dan prasarana yang ada.
2. Fuza Faurina, melakukan observasi ke laboratorium Pendidikan IPA bersama 4
orang anggota kelompok lainnya, selain itu melakukan diskusi untuk menentukan
skor dari setiap komponen pada standar yang ada di bagian sarana dan prasarana
laboratorium Departemen Pendidikan IPA, serta membuat makalah yang terdiri
dari bab I sampai bab 3 dengan 4 orang anggota kelompok lainnya. Untuk
menunjang hasil laporan kelompok kami, kami juga membuat video terkait sarana
dan prasarana yang tersedia di laboratorium Pendidikan IPA. Kemudian
melakukan wawancara untuk mengetahui data yang lebih lengkap dan akurat
dengan laboran terkait sarana dan prasarana yang ada.
3. Indah Permata Sari, melakukan observasi ke laboratorium Pendidikan IPA
bersama 4 orang anggota kelompok lainnya, selain itu melakukan diskusi untuk
menentukan skor dari setiap komponen pada standar yang ada di bagian sarana
dan prasarana laboratorium Departemen Pendidikan IPA, serta membuat makalah
yang terdiri dari bab I sampai bab 3 dengan 4 orang anggota kelompok lainnya.
Untuk menunjang hasil laporan kelompok kami, kami juga membuat video terkait
sarana dan prasarana yang tersedia di laboratorium Pendidikan IPA dan
melakukan pengeditan video. Kemudian melakukan wawancara untuk mengetahui
data yang lebih lengkap dan akurat dengan laboran terkait sarana dan prasarana
yang ada.
4. Mutia Uswatun Hasanah, melakukan observasi ke laboratorium Pendidikan IPA
bersama 4 orang anggota kelompok lainnya, selain itu melakukan diskusi untuk
menentukan skor dari setiap komponen pada standar yang ada di bagian sarana
dan prasarana laboratorium Departemen Pendidikan IPA, serta membuat makalah
yang terdiri dari bab I sampai bab 3 dengan 4 orang anggota kelompok lainnya.
Untuk menunjang hasil laporan kelompok kami, kami juga membuat video terkait
sarana dan prasarana yang tersedia di laboratorium Pendidikan IPA. Kemudian
melakukan wawancara untuk mengetahui data yang lebih lengkap dan akurat
dengan laboran terkait sarana dan prasarana yang ada.
5. Rahmi Alisa Putri, melakukan observasi ke laboratorium Pendidikan IPA
bersama 4 orang anggota kelompok lainnya, selain itu melakukan diskusi untuk
menentukan skor dari setiap komponen pada standar yang ada di bagian sarana
dan prasarana laboratorium Departemen Pendidikan IPA, serta membuat makalah
yang terdiri dari bab I sampai bab 3 dengan 4 orang anggota kelompok lainnya.
Untuk menunjang hasil laporan kelompok kami, kami juga membuat video terkait
sarana dan prasarana yang tersedia di laboratorium Pendidikan IPA. Kemudian
melakukan wawancara untuk mengetahui data yang lebih lengkap dan akurat
dengan laboran terkait sarana dan prasarana yang ada.

Kesimpulan : Semua anggota kelompok berperan aktif dalam observasi ke laboratorium


dan membuat laporan evaluasi di satu tempat dan satu waktu secara bersama-sama.

Link youtube kelompok 1: https://youtu.be/bDO3A7DK5Cc

Anda mungkin juga menyukai