LK 0.1 Pedagogik Modul 2 Ermita
LK 0.1 Pedagogik Modul 2 Ermita
Pd
No. Peserta : 202000283493
KB 2
1. Guru efektif berfokus kepada proses sehingga
terjadi proses belajar mendalam dan
mengutamakan pengembangan keterampilan
metakognisi dan transfer keterampilan belajar
menggunakan TIK.
2. Kompetensi guru abad 21 meliputi :
Kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan guru yang berkenaan dengan
pemahaman terhadap peserta didik dan
pengelolaan pembelajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai
dengan mengevaluasi.
Kompetensi kepribadian merupakan
personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif,
canggih, humoris namun tegas, dan
berwibawa selalu memesona bagi peserta
didik.
Kompetensi sosial berkenaan dengan
kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga
kependidian, orang tua peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
Kompetensi profesional merupakan
kemampuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang mencakup
penguasaan substansi isi materi
pembelajaran, dan substansi keilmuan
yang menaungi materi dalam kurikulum,
serta menambah wawasan keilmuan.
3. Kompetensi Guru Abad 21 yang Memesona
Guru memesona harus terlihat canggih
sehingga generasi z merasa ada sesuatu
yang perlu dipelajari dari gurunya dan
terkagum-kagum.
Guru pandai berempati dan menyayangi
peserta didik.
Pandai membuat metafora atau
perumpamaan sebagai strategi sehingga
peserta didik mudah menangkap esensi
dari suatu materi.
Guru harus bisa menjadi teman belajar
(co learner) yang menyenangkan, pandai
membuat analogi materi yang sulit
dengan padanan sehingga mudah
dipahami.
Humoris namun tegas dan disiplin.
KB 3
KB 4
1. Konsep dan paradigm pengembangan profesi
berkelanjutan Guru perlu meletakkan “life long
education” sebagai paradigm dalam beraktifitas
menjalankan profesinya.
2. Guru abad 21 harus menggeser paradigma
“pengembangan” kedalam konsep “belajar” dan
dari pandangan “atomistik” digeser kedalam
pandangan “holistik”.
3. Guru sebagai Profesional yang Reflektif
4. Paradigma guru dari professional teaching berubah
menjadi professional learning, artinya guru bukan
sekedar mengajar namun juga belajar yang
berkelanjutan (continuous professional learning).
5. Guru adalah praktisi yang reflektif merupakan
bagian kunci dalam evaluasi kinerja guru di banyak
negara
6. Refleksi dimulai dari mendekripsikan pengalaman,
memahami dan merasakan situasi, mengevaluasi
dan menganalisis, sampai kepada kesimpulan dan
menyusun rencana aksi.
7. Guru harus mampu mengenali kesenjangan
kompetensi dirinya sebagai bahan menyusun
rencana pengembangan diri dan melakukan belajar
mandiri.
8. Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif,
didorong motivasi untuk menguasai kompetensi
dan dibangun dengan bekal pengetahuan yang
dimiliki.
9. Belajar mandiri memiliki 3 dimensi yaitu dimensi
sosial, dimensi pedagogis, dan dimensi psikologis.
Belajar mandiri dilakukan dengan cara; (1) tekun,
terus menerus dan tidak berhenti, (2) konsisten,
ajeg, disiplin dan tidak bermalasan, (3) terencana
dan berorientasi pada kompetensi, (4) fokus kepada
pencapaian tujuan, (5) inovatif atau menggunakan
cara-cara baru, (6) ada tindaklanjut yang jelas, dan
(8) dilakukan sepanjang hidup.
10. Keterampilan dalam belajar mandiri memuat tiga
konsep utama yaitu; (a) belajar bebas (independent
learning), (b) ketidakbergantungan, dan (c) kontrol
psikologis.
11. Belajar mandiri dapat mentransformasi kultur diri
seorang guru, dan menjadi bagian dari
pengembangan profesi berkelanjutan (PKB).
12. PKB yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,
bertahap dan berkelanjutan dalam mengembangkan
kompetensi guru.
13. PKB meliputi meliputi 3 hal yaitu; (1)
Pengembangan diri dapat dilakukan melalui diklat
fungsional maupun diklat teknis, (2) Publikasi
ilmiah dikatagorikan menjadi 3 kelompok
kegiatan yaitu; (a) presentasi pada forum
ilmiah, (b) publikasi hasil penelitian atau gagasan
inovatif pada bidang pendidikan formal, dan (c)
publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan,
pedoman guru dan buku bidang pendidikan.
14. PKB memiliki mekanisme; (1) guru melakukan
refleksi /evaluasi akhir tahun, (2) guru dinilai
kinerjanya, (3) guru dan koordinator PKB
membuat perencanaan KB, (4) guru PKB memiliki
mekanisme; (1) guru melakukan refleksi /evaluasi
akhir tahun, (2) guru dinilai kinerjanya, (3) guru
dan koordinator PKB membuat perencanaan KB,
(4) guru menyetujui rencana kegiatan PKB, (5)
guru menerima rencana kegiatan PKB final, (6)
guru menjalankan program PKB sepanjang tahu,
(7) Koordinator PKB melakukan monev, (8) guru
menerima perkiraan angka kredit, dan (9) guru
melakukan berefleksi atau evaluasi akhir tahun