Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

KIMIA
STRUKTUR ATOM

KELAS X
SEMESTER 1

SMK NU 1 SLAWI
GURU MATA PELAJARAN

Rizka Aprilia, S.Si

Tahun 2022/2023

Page 1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.


Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan bahan ajar Kimia materi Struktur Atom Kelas X SMK
dengan baik.

Bahan ajar ini disusun untuk menunjang pembelajaran pada kurikulum 2013
yang menekankan pada prinsip merdeka belajar sekaligus pembentukan profil
pendidikan karakter. Penulis berharap bahan ajar ini dapat membantu memenuhi
kebutuhaan guru dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
berorientasi pada peserta didik.

Besar harapan penulis atas saran dan kritik yang membangun, untuk perbaikan
bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini memberikan manfaat kepada Bapak/Ibu guru dan
peserta didik dalam menyelesaiakn pembelajaran mata pelajaran Kimia..

Tegal, 26 November 2022

Penulis

Page 2
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
STRUKTUR ATOM ..................................................................................................... 4
Partikel Penyusun Atom ........................................................................... 4
Penemuan Elektron, Proton, Dan Neutron .............................................. 5
Notasi Atom ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10

Page 3
STRUKTUR ATOM

Partikel Penyusun Atom

a. Elektron
Ditemukan oleh JJ. Thomson pada tahun 1897, sebuah elektron
adalah partikel subatomik yang paling ringan yang terikat ke inti dengan
gaya tarik-menarik antara elektron negatif dan proton yang bermuatan
positif. Sebagian besar atom adalah ruang kosong di mana elektron
mengorbit di sekitar inti dan mencoba untuk mencapai keadaan stabil.
Elektron memainkan peran penting dalam banyak fenomena fisik seperti
listrik, magnet dan konduktivitas termal.
b. Neutron
Menurut Chadwick, neutron adalah Partikel netral yang mempunyai
massa sedikit lebih besar dari pada Prot.
c. Proton dan Inti
Menurut Thomson Proton adalah Partikel-partikel bermuatan positif dalam
inti. Jumlah proton yang terdapat dalam inti atom dikenal sebagai
nomor atom unsur. Massa atom terkonsentrasi pada inti yang terdiri dari
proton dan neutron. Massa proton dan neutron hampir sama, namun itu
sekitar 1.836 kali lebih berat daripada elektron. Muatan positif antara
proton menyebabkan mereka saling tolak. Sebuah gaya nuklir yang kuat
mengikat proton bersama-sama. Gaya ini diberikan oleh keberadaan 1 quark
bawah dan 2 quark atas dalam proton.

Page 4
1
 Muatan pada proton = 2 2 + (− ) = 1.
3 3

 Dengan demikian, proton memperoleh muatan positif.


Penemuan Elektron, Proton, Dan Neutron
a. Penemuan Elektron
Pada tahun 1875, William Crookes dari Inggris mengulangi
eksperimen Plucker dengan lebih teliti. Berdasarkan penelitiannya, ia
mengungkapkan bahwa sinar katoda merupakan kumpulan partikel-partikel
yang pada saat itu belum diketahui namanya.
Hasil-hasil eksperimen Crookes adalah sebagai berikut :
1) Partikel sinar katoda dalah bermuat adalah bermuatan negatif karena
dapat tertarik pelat bermuatan positif.
2) Partikel sinar katode mempunyai massa karena mampu memutar baling-
baling dalam tabung.
3) Partikel sinar katode dimilikii oleh semua materi karena smua bahan
(padat, cair dan gas) menghasilkan sinar katode yang sama.

Keterangan :
C = Katode
A = Anode

Page 5
E = Lempeng kondensor bermuatan listrik
F = layar yang dapat berpendar (berfluoresensi)
Pada tahun 1897, Joseph John Thomson dari Inggris melalui
serangkaian penelitiannya dapat membuktikan partikel yang dimaksud
Stoney dengan nama elektron. Sejak saat itu, Thomson dikenal sebagai
penemu elektron.

Pada tahun 1908, Robert Andrew Millikan bahkan dapat


menemukan massa elektron yakni sebesar 9,11 × 10 - 28 gram.

b. Penemuan Proton
Dengan ditemuknnya elektron, para ilmuwan sangat yakin bahwa
dalam atom jika ada partikel bermuatan negatif maka harusnya ada partikel
bermuatan positif untuk menyeimbangkan atom.
Pada tahun 1908. Ernest Rutherford berhasil menemukan proton.
Ia melakukan eksperimen dengan menembakkan sinar alfa (bermuatan
positif) pada pelat emas yang sangat tipis. Ternyata, sebagian kecil
dibelokkan dengan sudut yang cukup besar, sebagian sangat kecil
dipantulkan kembali ke arah datangnya sinar dan sebagian besar sinar
lurus tanpa ada gangguan. Dari hasil percobaan ini, Rutherford
mendapatkan kesimpulan :

1) Sebagian besar partikel alfa dapat menembus pelat karena melewati


ruang hampa.
2) Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalmi
gaya tolak inti.
3) Partikel yang menuju inti dipantulkan kembali karena inti yang
bermuatan positif menolak sinar alfa yang bermuatan positif.

Page 6
Partikel bermuatan positif tersebut kemudian dinamakan proton.
Dari hasil penelitiannya tersebut, Ernest Rutherford hingga kini dikenal
sebagai penemu proton.
c. Penemuan Neutron

Pada tahun 1932, James Chadwick menemukan neutron.


Setelah ditemukannya elektron dan proton, timbul masalah baru, jika
hampir semua massa atom terhimpun pada inti (sebab massa elektron kecil
dan dapat diabaikan), tenyata jumlah proton dalam ini masih belum
mencukupi untuk sesuai dengan massa atom. Jadi dalam inti pasti ada
partikel lain yang menemani proton. Partikel baru ini dinamai neutron dan
tidak bermuatan. Massa neutron hampir sama dengan massa proton yakni
1,675 × 10-24, hampir sama dengan proton. Proton dan neutron sering
disebut dengan istilah neuklon yang artinya partikel-partikel inti.

Page 7
Notasi Atom

a. Nomor Atom
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton).
menurut Hendry Moseley (1887-1915) jumlah muatan positif setiap unsur
bersifat karakteristik. Jadi unsur yang berbeda akan mempunyai nomor atom
yang berbeda. untuk jumlah muatan positif (nomor atom) diberi lambang Z
diberi lambang Z. Jika atom bersifat netral maka jumlah muatan positif
(proton)sama dengan jumlah muatan negatif (elektron), jadi nomor atom =
jumlah proton = jumlah elektron. Z = np = ne , dimana n = Jumlah. Jika atom
membentuk ion maka Z tidak sama dengan ne.
Ion adalah atom yang bermuatan karena kekurangan elekton (ion positif) atau
kelebihan elektron (ion negatif).
= Ion negatif dengan muatan –n
= Ion positif dengan muatan +n

b. Nomor Massa
Berdasarkan percobaan tetes Millikan ditemukan seperti tabel:

Tabel 2.1. Massa dan muatan proton, elektron dan neutron

Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Massa atom = (massa p +
massa n) + massa e. Dari tabel massa elektron jauh lebih kecil dibandingkan
massa neutron dan proton, maka massa elektron diabaikan. dengan
demikian massa atom = massa p + massa n. Massa atom dinyatakan
sebagai nomor massa dan dilambangkan A.

Z = nomor massa A=Z+ n N=A–Z

Page 8
Sehingga, n = jumlah neutron

Contoh :
+ proton = 11 proton = 35
elektron = 11 -1 =10 elecktron = 35
neutron = 23 – 11 = 22 neutron = 80 - 35 = 45

2- proton = 16
elektron = 16 + 2 = 18
neutron = 32 – 16 = 16

 Lengkapi tabel di bawah ini !


No. Unsur Z A p E n Notasi
1. Xe 54 131
2. Ca 22 20 20
3. I 53 54 74
4. He 2 4
5. Pb 82 80 125

Jawaban
No. Unsur Z A p E n Notasi
54
1. Xe 54 131 54 54 79 131Xe
40 2+
2. Ca 20 40 22 20 20 20Ca
128 -
3. I 53 128 53 54 74 53I
4
4. He 2 4 2 2 2 2He
125 2+
5. Pb 80 205 82 80 125 80Pb

 Atom X mempunyai nomor atom 11 dan nomor massa 23. Tentukan jumlah
partikel proton, elektron, dan neutronnya!
Jawaban:
Atom X, nomor atom (Z) = 11; nomor massa (A) = 23
Jumlah proton = Z = 11
Jumlah elektron = Z = 11
Jumlah neutron = (A-Z) = 23 – 11 = 12

Page 9
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H. 2001. Struktur Atom Struktur Molekul & Sistem Periodik. Bandung: PT
CINTRA ADITYA BAKTI.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Jakarta : Erlangga
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta : Erlangga
Watoni, A. Haris. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Bandung : CV Yrama
Widya.

Page 10

Anda mungkin juga menyukai