Anda di halaman 1dari 7

Listrik Magnet

a. Permitivitas vakum(ε0)
Konstanta fisika ε0, umumnya disebut permitivitas vakum, permitivitas
ruanghampa atau konstanta listrik, adalah konstanta fisika ideal yang merupakan
nilai permitivitas dielektrik absolut vakum klasik. Nilainya adalah
ε0 = 8.854 187 817... × 10−12 F·m−1 (farad per metre).
Ini adalah kemampuan vakum untuk bisa dilewati garis medan listrik. Konstanta ini
menghubungkan medan listrik dengan besaran mekanik seperti panjang dan
gaya. Contohnya, gaya antara 2 muatan listrik terpisah (pada vakum) dinyatakan
oleh Hukum Coulomb:

dengan q1 dan q2 adalah muatan, dan r adalah jarak antar keduanya. ε0 juga muncul


pada persamaan Maxwell yang menjelaskan karakteristik medan listrik, medan magnet,
dan radiasi elektromagnetik dan menghubungkannya ke sumbernya.

b. Cara dapat nilai ε0


Nilai ε0 saat ini didefinisikan oleh rumus

dengan c adalah nilai kecepatan cahaya dalam ruang vakum dalam satuan SI, dan μ0 adalah


parameter "konstanta magnetik"(atau permeabilitas vakum). Karena μ0 telah memiliki nilai
definisi 4π × 10−7 H⋅m−1, dan c memiliki
nilai
definisi 2 99792458 m⋅s−1, maka ε0 memiliki
nilai definisi sekitar
ε0  ≈ 8.854187817620... ×
−12 −1 2 4 −1 −3
10  F⋅m  (atau A ⋅s ⋅kg ⋅m  dal
a m satuan dasar SI,
2 −1 −2 −1 −1
atau C ⋅N ⋅m  atau C⋅V ⋅m  dengan satuan SI lain).

2. Apakah neutron termasuk muatan listrik? Dan siapa yang menemukannya pertama kali?

a. Penjelasan neutron
Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan
memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10−27 kg, sedikit lebih berat
dari proton. Putarannya adalah ½.
Inti atom dari kebanyakan atom (semua kecuali isotop Hidrogen yang paling umum,
yang terdiri dari sebuah proton) terdiri dari protondan neutron.Di luar inti atom, neutron tidak
stabil dan memiliki waktu paruh sekitar 15 menit (881.5±1.5 detik), meluluh dengan
memancarkan elektron dan antineutrino untuk menjadi proton. Metode peluruhan yang sama
(peluruhan beta) terjadi di beberapa inti atom. Partikel-partikel dalam inti atom biasanya
adalah neutron dan proton, yang berubah menjadi satu dan lainnya dengan pemancaran dan
penyerapan pion. Sebuah neutron diklasifikasikan sebagai baryon dan terdiri dari
dua quark bawah dan satu quark atas. Persamaan Neutron antibendanya adalah antineutron.
Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka tidak
bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya lebih terbelakang, dan sangat menembus,
membuatnya sulit diamati secara langsung dan membuatnya sangat pentin sebagai agen
dalam perubahan nuklir.
Penelitian yang dilakukan Rutherford selain sukses mendapatkan beberapa hasil yang
memuaskan juga mendapatkan kejanggalan yaitu massa inti atom unsur selalu lebih besar
daripada massa proton di dalam inti atom. Rutherford menduga bahwa terdapat partikel lain
di dalam inti atom yang tidak bermuatan karena atom bermuatan positif disebabkan adanya
proton yang bermuatan positif. Adanya partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan
dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melakukan penelitian dengan
menembak logam berilium menggunakan sinar alfa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
suatu partikel yang tak bermuatan dilepaskan ketika logam berilium ditembak dengan sinar
alfa dan partikel ini disebut sebagai neutron.
Neutron tak bermuatan dan bermassa 1 sma (pembulatan).

b. Penemu Neutron
Partikel tersebut mempunyai massa yang hampir sama dengan proton, tetapi tidak
bermuatan. Ia menamakan partikel tersebut neutron.Oleh karena partikel tersebut tidak
bermuatan, maka keberadaannya sulit dibuktikan. Baru pada tahun 1932, James Chadwick
dari Inggris berhasil membuktikan keberadaan partikel neutron.

Eksperimen Rurherford mengawali penemuan neutron. Dalam eksperimennya,


Rutherford berusaha untuk menghitung jumlah muatan positif dalam inti atom dan massa inti
atom. Ia berharap massa muatan positif sama dengan massa atom mengingat massa elektron
sangat kecil. Akan tetapi, ia mendapati bahwa massa inti atom hanya setengah dari massa
atom.

Di tahun 1920, ahli fisika Amerika William Draper Harkins menduga adanya partikel


lain dalam inti atom selain proton. Partikel tersebut mempunyai massa yang hampir sama
dengan proton, tetapi tidak bermuatan. Ia menamakan partikel tersebut neutron.Oleh karena
partikel tersebut tidak bermuatan, maka keberadaannya sulit dibuktikan. Baru pada tahun
1932, James Chadwick dari Inggris berhasil membuktikan keberadaan partikel neutron.
 

Gambar diatas merupakan eksperimen Chadwick. Penembakan partikel α ke pelat


berilium menghasilkan suatu radiasi yang tidak bermuatan. Apabila materi padat yang
mengandung banyak atom hidrogen seperti lilin parafin ditempatkan sebagai penghalang,
maka radiasi tidak bermuatan tersebut akan mengakibatkan proton dalam atom hidrogen
terlempar keluar. Chadwick menunjukkan bahwa radiasi tidak bermuatan mengandung
partikel-partikel tidak bermuatan yang memiliki massa 1.675 × 10-27 kg, yang hampir sama
dengan massa proton (1.675 × 10-27 kg).
Dengan penemuan neutron ini, struktur atom menjadi semakin jelas. atom tersusun
dari inti atom yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Inti atom sendiri terdiri
dari proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan. Kedua partikel
penyusun atom ini disebut nukleon. Oleh karena atom bersifat netral, maka jumlah proton
yang bermuatan positif harus sama dengan jumlah elektron yang bermuatan negatif.

3. Bagaimana cara kerja elektroskop dan siapa yang menemukannya?

Fungsi Elektroskop

Elektroskop adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui jenis muatan suatu
benda. Sehingga, fungsi elektroskop adalah mengetahui jenis muatan suatu benda. Meskipun
demikian, untuk menentukan jenis muatan suatu benda tidak semudah itu. Agar dapat
menentukan jenis muatan benda, harus dilakukan pemisahan muatan dengan cara konduksi,
sehingga elektroskop menjadi bermuatan.

Selanjutnya, elektrokop tersebut bisa digunakan untuk menentukan jenis muatan suatu benda.
Hal ini dapat sobat idschool pelajari pada pembahasan cara kerja elektroskop yang akan
diberikan di bawah. Namun, sebelumnya mari simak bagian-bagian elektroskop terlebih
dahulu.

Bagian Elektroskop

Elektroskop terdiri dari dua bagian penting yaitu bola logam dan daun-daun elektroskop.
Bagian elektroskop terdiri dari tabung kaca, dua buah daun elektroskop, insulator, dan bola
logam. Daun-daun elektroskop diletakkan di dalam tabung kaca dan terhubung dengan bola
logam yang berada di luar tabung kaca. Pengubung antara daun-daun elektrokop dan bola
logam adalah sebuah konduktor.

Gambar di bawah merupakan gambar elektroskop yang dilengkapi dengan keterangan bagian
elektroskop.
Cara Kerja Elektroskop

Seperti penjelasan yang telas disinggung sediki di awal, bahwa cara kerja elektroskop
dibedakan menjadi dua yaitu induksi dan konduksi. Di sini, sobat idshool dapat mempelajari
lebih lanjut tetang cara kerja elektroskop.

Memberi Muatan Elektroskop Dengan Induksi

Cara memberi muatan litrik pada elektroskop dengan induksi dilakukan pada sebuah
elektroskop netral. Elektroskop netral yang didekati oleh benda bermuatan negatif akan
menarik muatan positif dari daun ke bola logam yang terletak di atas.

Muatan negatif pada bola logam akan tolak-menolak dengan muatan benda yang didekati dan
menuju daun-daun elektroskop. Sehingga kedua daun elektroskop memiliki kelebihan
elektron (bermuatan negatif) dan saling menjauh karena sama-sama bermuatan negatif.

Semakin besar muatannya, semakin jauh jarak antar kedua daun kaki elektroskop. Kondisi
serupa juga akan terjadi saat benda bermuatan positif diinduksi pada elektroskop.

Cara kerja elektroskop secara induksi tidak dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan
suatu benda. Untuk menentukan muatan suatu benda dapat dilakukan dengan cara konduksi.

Proses cara kerja elektroskop dapat dilihat pada proses di bawah.

1. Elektroskop Netral didekati benda bermuatan negatif


2. Elektroskop Netral didekati benda bermuatan positif

Memberi Muatan Elektroskop Dengan Konduksi

Cara kerja elektroskop secara konduksi dilakukan pada elektroskop yang tidak netral. Dengan
kata lain, bola logam dan daun-daun elektroskop memiliki suatu jenis muatan.

Muatan pada bola logam tersebut diperoleh dengan cara konduksi oleh konduktor logam

Ilustrai cara kerja elektroskop secara konduksi dapat digambarkan pada sebuah kasus.
Misalkan kondisi awal bola logam dan elektroskop memiliki muatan negatif adatu positif
yang didekati benda bermuatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian di bawah.

Sebuah elektroskop dikonduksi sehingga bermuatan negatif. Kondisi yang dapat terjadi saat
benda bermuatan didekatkan pada bola logam adalah sebagai berikut.

1. Jika benda bermuatan negatif didekatkan pada logam: elektron akan turun menuju
daun kaki sehingga kedua daun kaki akan semakin saling menjauh.
2. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada bola logam: elektron akan tertarik dari
daun kaki menuju bola logam sehingga kedua daun elektroskop akan saling mendekat.
3. Begitu juga untuk kondisi sebaliknya.
1. Elektroskop Awal Bermuatan Negatif

2. Elektroskop Awal Bermuatan Positif


Penemu Elektroskop

Penemu elektroskop adalah William Gilbert (lahir 24 Mei 1544 di Colchester, Inggris. Meninggal
10 Desember 1603 di London) adalah seorang penelitian tentang magnet. Ia juga dikenal dengan
sebutan Bapak ilmu listrik dan ilmu magnet. Karya utamanya tentang kemagnetan berjudul "De
Magnete, Magneticisque Corporibus, et de Magno Magnete Tellure" yang terbit pada tahun 1600.
Didalamnya berisikan laporan lengkap tentang penelitiannya pada badan magnet dan daya tarik
listrik. Setelah bertahun-tahun melakukan percobaan, ia menyimpulkan bahwa jarum kompas
memiliki titik di utara-selatan dan adanya lubang kebawah dikarenakan bumi bertindak sebagai
batang magnet.

Anda mungkin juga menyukai