Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa benda yang
paling kecil adalah atom. Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos, a artinya tidak dan
tomos artinya dibagi. Model atom mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan berdasarkan fakta-fakta eksperimen. Walaupun model atom telah mengalami
modifikasi, namun gagasan utama dari model atom tersebut tetap diterima sampai sekarang.
Perkembangan model atom dari model atom Dalton sampai model atom mekanika kuantum yaitu
sebagai berikut:
e
p
Partikel Penemu Letak Muatan
n
Notasi
0
Elektron Thomson Mengelilingi inti -1
-1
1
Proton Goldstein Dalam inti +1
1
1
Neutron Chadwick Dalam inti 0
0
Nuklida
Isotop
Isotop adalah Atom-atom dengan nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda
Contoh: Isotop oksigen : 816 O ; 817 O ; 818 O
Isobar
Isobar adalah atom-atom dengan nomor atom berbeda, tetapi nomor massa sama
Contoh: 2759 CO dengan 2859 Ni
Isoton
Isoton adalah atom-atom dengan nomor atom dan nomor massa berbeda tetapi jumlah
neutronnya sama
Contoh: 613 C dengan 714 N
C. BILANGAN KUANTUM
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.
1) Bilangan Kuantum Utama (n), yaitu menyatakan nomor kulit.
a. Elektron pada kulit ke-1 memiliki harga n = 1
b. Elektron pada kulit ke-2 memiliki harga n = 2
c. Elektron pada kulit ke-3 memiliki harga n = 3
2) Bilangan Kuantum Azimuth (l), yaitu menyatakan nomor subkulit.
a. Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0
b. Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1
c. Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2
d. Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3
Konfigurasi Elektron
Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini terisi
penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan.antara lain:
1) Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah dan
seterusnya.
Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p,
3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:
Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1
Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2
Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1.
2) Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan
kuantum yang sama.
Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan
magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.
3) Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa
elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi
dengan sebuah elektron.
Contoh:
Ø Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya
adalah:
Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz,
sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya
penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4 elektron. Sehingga
di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa CCl3 atau CCl5.
1. Struktur Molekul
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan
dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
1. Sejarah Molekul
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-19,
terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach, Clerk Maxwell”
href=”http://id.wikipedia.org/wiki/James_Clerk_Maxwell”>Maxwell, dan Gibbs, yang
memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin pada gerak
Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para ilmuwan akan keberadaan
molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas struktur
molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan
kimia yang masih mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi ini sering kali
tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan,
http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_%28kimia%29″>garam, dan logam tersusun atas
jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi dan tidak tersusun atas molekul-
molekul diskret.
2. Ukuran Molekul
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kekecualian
terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogen
diatomik (H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya (0.74 Å). Satu
molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun dapat dideteksi
menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat besar disebut sebagai
makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan ukuran molekul yang
terpantau dalam larutan.
3. Rumus Molekul
unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai
perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai
perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan
bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki
nilai perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama
namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-atom
penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus
molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat. Contohnya, asetilena
memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul
diekspresikan dalam sahttp://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_massa_atom”>tuan massa
atom yang setara dengan 1/12 massa atom karbon-12.
D. Struktur Lewis
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu
molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen
koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang menyatakan bahwa atom-
atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
Untuk menyusun struktur Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat dengan cara menuliskan
simbol titik pada sekeliling atom. Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat pada kulit
valensi atom tersebut. Elektron yang terlibat dalam ikatan ini hanya elektron-elektron yang
terdapat pada kulit terluar dan jumlah total elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan ini
tidak mengalami perubahan (merupakan jumlah total elektron valensi dari atom-atom yang
berikatan).
Pada umumnya, jumlah elektron pada kulit valensi sama dengan golongan dari suatu atom. Oleh
karena itu, jumlah titik pada simbol Lewis sama dengan golongan dari atom tersebut. Namun
untuk logam transisi, lantanida, dan aktinida yang mempunyai kulit dalam yang tidak terisi
penuh, titik Lewis dari unsur-unsur tersebut tidak dapat dituliskan secara sederhana.
2) Penggambaran
Langkah – langkah dalam menggambarkan struktur Lewis:
1. Menghitung valensi atom yang akan dibuat struktur Lewisnya, contoh NH3.
2. Membuat kerangka strukturnya, di mana atom pusatnya biasanya adalah atom pertama
dalam rumus kimia molekul tersebut.
3. Menempatkan satu elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Jika terdapat sisa
elektron, letakkan elektron-elektron tersebut secara berpasangan.
4. Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan menggunakan
lambang titik (•).
5. Melengkapi bentuk duplet atau oktet dari ikatan atom ke atom pusat.
Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat digunakan ikatan rangkap agar
setiap atom dapat memenuhi oktet.
6. Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal (ikatan
tunggal). Apabila terdapat dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis rangkap dua
(ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti dengan garis rangkap tiga
(ikatan rangkap tiga).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa
benda yang paling kecil adalah atom. Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos, a
artinya tidak dan tomos artinya dibagi.
Partikel penyusun atom antara lain, Elektron, merupakan partikel pembentuk atom yang
tidak mempunyai massa dan bermuatan -1. Proton, merupakan partikel pembentuk atom
yang mempunyai massa sma dengan satu sma (amu) dan bermuatan +1. Neutron
merupakan partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling
berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral
serta cukup stabil.
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu
molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan
kovalen koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang
menyatakan bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang
lebih stabil.
B. Saran
Setiap penelitian pasti ada kekurangan jadi di setiap penelitian pasti juga akan perbaikan.
Begitupun dengan teori-teori yang ada pada perkembangan atom yang selalu disemprunakan.
Maka Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena saya
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat saya pungkiri,untuk itu saya harapkan kritik
dan saran yang membangun dari Guru dan Para pembaca.