KELOMPOK 4 - TIP A - Bahasa Indonesia
KELOMPOK 4 - TIP A - Bahasa Indonesia
Oleh
Kelompok 4:
1. Taufik Ismail (2114231005)
2. Emerson Suta Wijaya (2114231011)
3. Btari Vio Rinda (2114231031)
4. Silviani Eka Safitri (2114231035)
5. Reni Widi Astuti (2114231045)
6. Diaz Ivora Gallanta (2114231051)
1.2 Tujuan....................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 15
LAMPIRAN .......................................................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
Tulisan merupakan hasil karya tangan seseorang yang diperoleh dari hasil
menulis. Kegiatan menulis akan menghasilkan sebuah tulisan yang
berwujud sebuah karangan dan juga teks atau bahkan dibuat menjadi
sebuah buku. Menulis mengharuskan seseorang berpikir keras. Dalam
menulis sebuah tulisan terdapat berbagai macam aturan-aturan dasar yang
harus dipahami, dan aturan tersebut harus diterapkan agar, tulisan tersebut
dapat dimengerti oleh pembaca (Silahahi, 2020).
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan
atau nomor.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D
(500), M (1.000), 𝑉̅ (5.000), 𝑀
̅̅̅(1.000.000).
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti
dalam perincian. Misalnya: Mereka menonton drama itu sampai tiga
kali. Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku. Di antara 72
anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang
abstain. Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50
bus, 100 minibus, dan 250 sedan.
4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi,
dan waktu serta (b) nilai uang.
Misalnya: 0,5 sentimeter 5 kilogram 4 hektare 10 liter 2 tahun 6 bulan
5 hari 1 jam 20 menit Rp5.000,00 US$3,50 £5,10 ¥100
6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surah Yasin: 9 Markus 16:
15—16 7.
10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam
peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya: Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah
tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda
paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan
ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf
dilakukan seperti berikut.
Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50
(sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke
atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.
12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan
huruf.
Misalnya: Kelapadua
Kotonanampek
Rajaampat
Simpanglima
Tigaraksa.
2.2 Kata Ganti ( ku-, kau-, -ku, -mu, -nya)
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
a. Rumah itu telah kujual.
b. Majalah ini boleh kaubaca.
c. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
d. Rumahnya sedang diperbaiki.
B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi
3.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik
atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
4.Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan
tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
2.Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Misalnya:
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya:
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara: Aulia Arimbi
4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Amir: “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa, letakkan baik-baik!”
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
Tahun 2010—2013
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut.
1. Angka dan bilangan memiliki banyak kegunaan diantaranya,
digunakan sebagai lambang bilangan atau nomor, dipakai untuk
menyatakan ukuran, dan dipakai untuk menomori alamat rumah.
2. Penggunaan kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
3. Penggunaan kata sandang yaitu sebagai penjelas kata-kata yang ada di
depannya.kata sandang juga memiliki fungsi sebagai pembeda kata
atau frase. Lalu untuk membentuk kata ganti orang atau kata benda.
4. Salah satu kegunaan tanda titik yaitu dipakai pada akhir kalimat
pernyataan.Lalu salah satu kegunaan Tanda koma yaitu untuk dipakai
di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan, dan
salah satu kegunaan tanda titik koma yaitu dipakai sebagai pengganti
kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.
3.2 Saran
Saran yang kami berikan adalah mahasiswa harus berusaha memahami
dan menerapkan penggunaan angka, bilangan, kata ganti, kata sandang,
dan tanda baca dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam suasana
resmi atau formal seperti karya tulis ilmiah. Dengan begitu, tidak akan ada
kekeliruan pada ejaan bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
PERTANYAAN
1. Bagaimana penulisan lambang bilangan yang tepat dalam kalimat?
(Robinson Biner )
2. Jelaskan mengapa tanda baca itu penting dalam sebuah tulisan, jika
penggunaan tanda baca itu tidak tepat apa pengaruhnya? ( Arifin Ilham)
3. Apa perbedaan titik dua dengan tanda sama dengan? (Ahmad Mubarok)
4. Apa fungsi pemakaian kata sandang? (Lisa Apriana)
5. Jelaskan apa tanda titik hanya dapat digunakan sebagai penutup kalimat?
(Nabila Tara)
6. Mengapa angka 0 samapai 9 disebut angka arab? (Aditya Halsa)
7. Mengapa tanda titik harus selalu digunakan dalam pengaplikasiandi jam? (
Ibu Novita Herdiana)
JAWABAN
1. Bilangan yang terdapat dalam sebuah teks dapat dinyatakan dengan satu
maupun dua kata yang telah dituliskan dengan huruf. Terkecuali apabila
telah digunakan dengan berurutan seperti pada perincian.
Bilangan pada awal kalimat telah ditulis dengan menggunaka huruf.
Apabila bilangan yang telah terdapat dalam sebuah kalimat tidak
ternyatakan dengan satu ataupun dua kata maka dari itu diperbolehkan
untuk merubah susunan kalimat. (Diaz Ivora Gallanta)
6. Angka 0 sampai 9 dikenal sebagai angka arab lebih tepatnya arab bagian
barat. Pada awalnya di Eropa dan Amerika angka- angka tersebut lebih
dikenal sebagai angka arab karena angka angka tersebut diperkenalkan ke
Eropa pada abad kesepuluh oleh bangsa Arab yang berada di Afrika Utara.
Penggunaan Angka Arab tersebut tersebar ke seluruh dunia melalui
perdagangan, buku dan kolonialisme Eropa. (Reni Widi Astuti)
7. Karena untuk memisahkan antara angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu. Namun, kebanyakan masyarakat
masih sering menggunakan tanda titik dua dalam penulisan jam. Hal ini
terjadi karena pengaruh bahasa asing. Biasanya, bahasa Inggris Amerika
menggunakan tanda titik dua dalam penulisan jam.