Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANGKA & BILANGAN, KATA GANTI, KATA SANDANG DAN TANDA


BACA

Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu :
Novita Herdiana, S.Pi.,M.Si.

Oleh
Kelompok 4:
1. Taufik Ismail (2114231005)
2. Emerson Suta Wijaya (2114231011)
3. Btari Vio Rinda (2114231031)
4. Silviani Eka Safitri (2114231035)
5. Reni Widi Astuti (2114231045)
6. Diaz Ivora Gallanta (2114231051)

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 3

1.2 Tujuan....................................................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 5

2.1 Angka dan Bilangan ................................................................................. 5

2.2 Kata Ganti ( ku-, kau-, -ku, -mu, -nya) .................................................... 8

2.3 Kata Sandang............................................................................................ 8

2.4 Tanda Baca ............................................................................................... 8

BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan............................................................................................. 15

3.2 Saran ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

LAMPIRAN .......................................................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Bahasa Indonesia Terdapat empat keterampilan dasar berbahasa,


yaitu keterampilan mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara
(speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan
keterampilan menulis (writing skills). Dari keempat keterampilan
berbahasa tersebut masing-masing memiliki hubungan yang erat dengan
cara yang beraneka ragam (Mafrukhi, 2007).

Tulisan merupakan hasil karya tangan seseorang yang diperoleh dari hasil
menulis. Kegiatan menulis akan menghasilkan sebuah tulisan yang
berwujud sebuah karangan dan juga teks atau bahkan dibuat menjadi
sebuah buku. Menulis mengharuskan seseorang berpikir keras. Dalam
menulis sebuah tulisan terdapat berbagai macam aturan-aturan dasar yang
harus dipahami, dan aturan tersebut harus diterapkan agar, tulisan tersebut
dapat dimengerti oleh pembaca (Silahahi, 2020).

Dengan adanya aturan-aturan yang telah ditetapkan dengan tujuan


tersebut. Memperhatikan penggunaan ejaan dan tanca baca dalam menulis
sangat penting karena bisa memperjelas maksud dari isi tulisan yang
dituangkan. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk mempemudah
pembaca dan menambah pengetahuan pembaca tentang penulisan angka
dan bilangan, kata ganti, kata sandang, tanda baca dalam suatu bacaan atau
dalam pembuatan karya tulis.
1.2 Tujuan

Tujuan dari makalah ini sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui penggunaan angka dan bilangan.
2. Untuk mengetahui penggunaan kata ganti (Ku-, kau-, - ku, - mu, -
nya).
3. Untuk mengetahui penggunaan kata sandang (si dan sang).
4. Untuk mengetahui penggunaan tanda baca (titik, koma, dan titik
koma).
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Angka dan Bilangan

Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan
atau nomor.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D
(500), M (1.000), 𝑉̅ (5.000), 𝑀
̅̅̅(1.000.000).

1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti
dalam perincian. Misalnya: Mereka menonton drama itu sampai tiga
kali. Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku. Di antara 72
anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang
abstain. Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50
bus, 100 minibus, dan 250 sedan.

2. a. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Misalnya: Lima


puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah. Tiga
pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Catatan: Penulisan berikut dihindari. 50 siswa teladan mendapat
beasiswa dari pemerintah daerah. 3 pemenang sayembara itu diundang
ke Jakarta.

b. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan


satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.
Misalnya: Panitia mengundang 250 orang peserta. Di lemari itu
tersimpan 25 naskah kuno. Catatan: Penulisan berikut dihindari. 250
orang peserta diundang panitia. 25 naskah kuno tersimpan di lemari
itu.

3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian


dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya: Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk
mengembangkan usahanya. Perusahaan itu baru saja mendapat
pinjaman 550 miliar rupiah. Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu
memerlukan biaya 10 triliun rupiah.

4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi,
dan waktu serta (b) nilai uang.
Misalnya: 0,5 sentimeter 5 kilogram 4 hektare 10 liter 2 tahun 6 bulan
5 hari 1 jam 20 menit Rp5.000,00 US$3,50 £5,10 ¥100

5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah,


apartemen, atau kamar.
Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15 atau Jalan Tanah Abang I/15
Jalan Wijaya No. 14 Hotel Mahameru, Kamar 169 Gedung Samudra,
Lantai II, Ruang 201.

6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surah Yasin: 9 Markus 16:
15—16 7.

7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.


a. Bilangan Utuh
Misalnya: dua belas (12) tiga puluh (30) lima ribu (5.000)
b. Bilangan Pecahan
Misalnya: setengah atau seperdua (½)
Seperenam belas (⅟16)
Tiga perempat (¾)
Dua persepuluh (²∕10)
Tiga dua-pertiga (3⅔)
Satu persen (1%)
Satu permil (1‰)

8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.


Misalnya: abad XX abad ke-20 abad kedua puluh Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2 Perang Dunia Kedua.

9. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara


berikut.
Misalnya: Lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
Tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
Uang 5.000-an (uang lima ribuan)

10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam
peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya: Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah
tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda
paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan
ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.

11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf
dilakukan seperti berikut.
Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50
(sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke
atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan
huruf.
Misalnya: Kelapadua
Kotonanampek
Rajaampat
Simpanglima
Tigaraksa.
2.2 Kata Ganti ( ku-, kau-, -ku, -mu, -nya)

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
a. Rumah itu telah kujual.
b. Majalah ini boleh kaubaca.
c. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
d. Rumahnya sedang diperbaiki.

2.3 Kata Sandang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.


Misalnya:
a. Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
b. Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
c. Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
d. Sang adik mematuhi nasihat sang kakak.
e. Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
f. Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya.
Catatan: Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan
unsur nama Tuhan.
Misalnya:
a. Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
b. Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi
Wasa.
2.4 Tanda Baca

 Tanda Titik (.)


1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Misalnya:
Mereka duduk di sana.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
a. I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi

B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi

3.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik
atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)

4.Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan
tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.

5.Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya


yang menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
 Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan.
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.

2.Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi,


melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.

3.Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului


induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau diundang, saya akan datang.

4.Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung


antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa
belajar di luar negeri.

 Tanda Titik Koma (;)


1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain
di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.

2.Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Misalnya:
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

3.Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian


dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Misalnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel,
dan jeruk.

 Tanda Titik Dua (:)


1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
diikuti pemerincian atau penjelasan.
Misalnya:
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya:
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara: Aulia Arimbi

4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Amir: “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa, letakkan baik-baik!”

5. Tanda titik dua dipakai di antara :


(a) jilid atau nomor dan halaman,
(b) surah dan ayat dalam kitab suci,
(c) judul dan anak judul suatu karangan, serta
(d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8.

 Tanda Hubung (-)


1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang
terpenggal oleh pergantian baris.
Misalnya:
Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-put laut.

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.


Misalnya:
anak-anak

3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun


yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang
dieja satu-satu.
Misalnya:
11-11-2013
p-a-n-i-t-i-a

4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata


atau ungkapan.
Misalnya:
ber-evolusi
meng-ukur

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai


a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat);

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan


unsur bahasa daerah atau bahasa asing.
Misalnya:
di-back up

 Tanda Pisah (—)


1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh
bangsa itu sendiri.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan


aposisi atau keterangan yang lain.
Misalnya:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi
nama bandar udara internasional.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
Tahun 2010—2013

 Tanda Tanya (?)


1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya
Misalnya:
Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.

 Tanda Seru (!)


Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Misalnya:
Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut.
1. Angka dan bilangan memiliki banyak kegunaan diantaranya,
digunakan sebagai lambang bilangan atau nomor, dipakai untuk
menyatakan ukuran, dan dipakai untuk menomori alamat rumah.
2. Penggunaan kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
3. Penggunaan kata sandang yaitu sebagai penjelas kata-kata yang ada di
depannya.kata sandang juga memiliki fungsi sebagai pembeda kata
atau frase. Lalu untuk membentuk kata ganti orang atau kata benda.
4. Salah satu kegunaan tanda titik yaitu dipakai pada akhir kalimat
pernyataan.Lalu salah satu kegunaan Tanda koma yaitu untuk dipakai
di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan, dan
salah satu kegunaan tanda titik koma yaitu dipakai sebagai pengganti
kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.

3.2 Saran
Saran yang kami berikan adalah mahasiswa harus berusaha memahami
dan menerapkan penggunaan angka, bilangan, kata ganti, kata sandang,
dan tanda baca dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam suasana
resmi atau formal seperti karya tulis ilmiah. Dengan begitu, tidak akan ada
kekeliruan pada ejaan bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa


Indonesia. Edisi Keempat.Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.

Mafrukhi. 2007. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Jakarta:


Erlangga.

Silahahi, D. A. 2020. Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapitaldan Tanda


Baca Berbasis PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) pada
Teks Persuasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 37 Medan Tahun Pembelajaran
2019/2020. Repository UHN , 3-5.
LAMPIRAN

PERTANYAAN
1. Bagaimana penulisan lambang bilangan yang tepat dalam kalimat?
(Robinson Biner )
2. Jelaskan mengapa tanda baca itu penting dalam sebuah tulisan, jika
penggunaan tanda baca itu tidak tepat apa pengaruhnya? ( Arifin Ilham)
3. Apa perbedaan titik dua dengan tanda sama dengan? (Ahmad Mubarok)
4. Apa fungsi pemakaian kata sandang? (Lisa Apriana)
5. Jelaskan apa tanda titik hanya dapat digunakan sebagai penutup kalimat?
(Nabila Tara)
6. Mengapa angka 0 samapai 9 disebut angka arab? (Aditya Halsa)
7. Mengapa tanda titik harus selalu digunakan dalam pengaplikasiandi jam? (
Ibu Novita Herdiana)

JAWABAN
1. Bilangan yang terdapat dalam sebuah teks dapat dinyatakan dengan satu
maupun dua kata yang telah dituliskan dengan huruf. Terkecuali apabila
telah digunakan dengan berurutan seperti pada perincian.
Bilangan pada awal kalimat telah ditulis dengan menggunaka huruf.
Apabila bilangan yang telah terdapat dalam sebuah kalimat tidak
ternyatakan dengan satu ataupun dua kata maka dari itu diperbolehkan
untuk merubah susunan kalimat. (Diaz Ivora Gallanta)

2. Tanda baca sangat penting dalam penulisan, karena membantu untuk


memahami makna tulisan tersebut. Oleh karena itu, tanda baca sangat
penting agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak
terjadi kesalahan makna yang disampaikan oleh penulis. (Silviani Eka
Safitri)
3. Kalau untuk titik dua digunakan untuk tanda baca sepertiii setelah
pernyataan lengkap kemudian diikuti pemerincian itu menggunakan titik
dua. Jika sama dengan itu bukan tanda baca lebih ke simbol dalam
perhitungan, dalam perhitungan titik dua itu disebut pembagian. Jadi jelas
berbeda.( Btari Vio Rinda)

4. Fungsi kata sandang adalah sebagai penjelas kata-kata yang ada di


depannya. kata sandang juga memiliki fungsi sebagai pembeda kata atau
frase. Lalu untuk membentuk kata ganti orang atau kata benda.
Contohnya: si kancil (pada kalimat ini si merupakan kata sandang) , para
warga, dan sang raja. (Emerson Suta Wijaya)

5. Tidak, Penggunaan tanda titik tidak hanya digunakan sebagai penutup


kalimat saja, lo. Tanda titik juga memiliki fungsi yang lain, contohnya, di
dalam penulisan bilangan. Nah, penggunaan tanda titik digunakan saat
menyebutkan nilai bilangan tersebut, seperti ribuan, jutaan, miliaran, dan
kelipatannya.
Contohnya : 2.200.000 atau 19.298.039.
Selain itu tanda titik juga digunakan dalam penulisan gelar.
Misalnya : Ronal Budi, S. Pd atau Dr. Umar Kayam.( Taufik Ismail)

6. Angka 0 sampai 9 dikenal sebagai angka arab lebih tepatnya arab bagian
barat. Pada awalnya di Eropa dan Amerika angka- angka tersebut lebih
dikenal sebagai angka arab karena angka angka tersebut diperkenalkan ke
Eropa pada abad kesepuluh oleh bangsa Arab yang berada di Afrika Utara.
Penggunaan Angka Arab tersebut tersebar ke seluruh dunia melalui
perdagangan, buku dan kolonialisme Eropa. (Reni Widi Astuti)

7. Karena untuk memisahkan antara angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu. Namun, kebanyakan masyarakat
masih sering menggunakan tanda titik dua dalam penulisan jam. Hal ini
terjadi karena pengaruh bahasa asing. Biasanya, bahasa Inggris Amerika
menggunakan tanda titik dua dalam penulisan jam.

Anda mungkin juga menyukai