Anda di halaman 1dari 5

Laporan Modul 7, TA3122 Pengeboran dan Peledakan

Pemantauan Peledakan
Fadhilah Putri Devani (12120116) / Rabu 13.00 – 14.30 / 9
November 2022
Asisten : 1. Tomi Nugroho (12119010)
2. Muhammad Fauzan Hafidz (12119067)
Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang
Program Studi Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Bandung

Abstrak
Praktikum modul ini bertujuan untuk mengetahui cara pengukuran vibrasi dan air blast serta dapat menganalisis hasil
pengukuran vibrasi dan air blast. Cakupan dari modul ini adalah getaran tanah (ground vibration), jarak, muatan bahan
peledak per waktu tunda, waktu tunda (length of delay), detonator accuracy, ledakan udara (air balst), peak particle velocity.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah minimate, geophone, microphone, dan milimeter blok semilog. Pada praktikum
ini, praktikan diberikan kesempatan untuk mempelajari cara menggambar grafik PPV terhadap sealed distance. Pada
kesempatan lain, praktikan jug belajar menggunakan alat minimate yang terdiri dari microphone dan geophone yang digunakan
untuk merekam suara dan getaran permukaan tanah untuk mengetahui nilai PPV, PPA, dan PPD dari hasil tumbukan yang
dilakukan sebagai gambaran dalam peledakan nantinya. Lalu, dilakukan juga perhitungan jumlah muatan bahan peledak
maksimum yang tercantum dalam SNI 7571:2010. Dari percobaan yang sudah dilakukan, maka didapatkan nilai k dan n dari
persamaan PPV sebesar

A. Dasar Teori Gelombang badan adalah gelombang yang


Ground vibration berhubungan erat dengan merambat melalui massa batuan dan menembus ke bagian
gelombang. Gelombang sendiri merupakan getaran yang dalamnya atau dengan kata lain merambat di bawah
merambat di mana bentuk idealnya gerakan sinusoide permukaan. Gelombang badan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
isolasi berulang di mana dalam suatu kejadian perjalanan gelombang longitudinal (P – Wave) yang menghasilkan
suatu bentuk gangguan melalui medium di mana pemadatan dan pemuaian pada arah yang sama dengan arah
mekanisme perambatannya dengan kecepatan tertentu yang perambatan gelombang dan cepat meluruh.
setelah menyebabkan gangguan akan kembali keadaan
semula sebelum gelombang datang.
Getaran didefinisikan sebagai pelepasan energi
kimia seketika menyebabkan medan tegangan dinamik pada
batuan sekitarnya. Medan tengangan yang dihasilkan oleh
menghasilkan deformasi elastik yang merambat menjauh
dari sumber peledakan. Gambar 2. Gelombang Longitudinal
Untuk kasus sumber seismik spherical dalam
ruang elastik homogen, satu-satunya gerakan yang Selain gelombang longitudinal, gelombang
dihasilkan adalah compressive searah dengan perambatan. transversal merupakan gelombang melintang yang bergetar
Namun, peledakan tidak selalu spherical sempurna dan tegak lurus arah perambatan gelombang. Transversal dibagi
media perambatan tidak selalu kontinu dan homogen. menjadi 2, yaitu gelombang vertikal dan horizontal, di mana
Pembentukan beberapa jenis gelombang seismik vertikal tegak lurus dengan X dan Y (Z) dan horizontal
disebabkan oleh kondisi-kondisi non-ideal ini. searah dengan Y. kecepatan perambatan kurang dari
Adapun untuk jenis-jenis gelombang seismic yang gelombang longitudinal.
terbentuk, yaitu gelombang badan (body wave) dan
gelombang permukaan (surfave wave) dengan rincian
sebagai berikut :

Gambar 3. Gelombang Transversal

Gelombang permukaan merupakan gelombang


yang merambat di atas permukaan batuan dan tidak
menembus batuan. Terdapat 2 macam, yaitu love dan
gelombang gerakan seperti transversal yang pada
Gambar 1. Seismic Energy
horizontalnya mengalami polarisasi. Gelombang Rayleigh
adalah gelombang yang gerakan partikel berputar mundur jarak yang jauh. Adanya air blast pada peledakan menjadi
dan vertikal terhadap arah perambatan gelombang. penyebab utama adanya keluhan masyarakat dibandingkan
dengan vibrasi. Adapun beberapa penyebab dari airblast
antara lain tekanan udara, pelepasan gas, dan pelepasan
stemming.
Jika dekat sumber cepat rambat adalah supersonic
yang akan berkurang ke kecepatan suara 340 m/s.
Kemudian, bila udara homogen tanpa gradien temperatur
(penyebab utama ketidakteraturan tekanan air blast di mana
jarak jauh dari sumber peledakan) dan arah angin, cepat
Gambar 4. Gelombang Love
rambat akan konstan dan shock front menyebar secara
spherical. Berdasarkan teori, kecepatan suara bertambah 2%
dalam kenaikan 10oC, dan temperatur turun ketika kenaikan
elevasi sebesar 0,6oC/100 m. Berdasarkan AS 2187.2 –
1993 batas untuk air blast aman untuk manusia sebesar 120
dB dan untuk bangunan adalah 133 dB.
PPV atau Peak Particle Velocity merupakan nilai
yang menunjukkan kecepatan maksimum suatu gelombang
Gambar 5. Gelombang Rayleigh pada jarak tertentu. Di mana, perhitungan dari PPV ini
bergantung secara langsung dengan muatan bahan peledak,
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jarak dari peledakan, dan kondisi dari massa batuan itu
getaran permukaan. Faktor tersebut terbagi atas faktor yang sendiri. Dari fakto-faktor tersebut, didapatkan suatu
dapat dikontrol dan faktor yang dapat dikontrol dibagi atas persamaan empiris dari PPV, yaitu :
muatan bahan peledak, jarak, jenis bahan peledak, waktu
tunda, keakuratan sistem inisiasi, dan geometri/arah Tabel 1. Persamaan Empiris PPV
peledakan. Sedangkan, faktor yang tidak dapat dikontrol
terbagi atas geologi topografi, bidang lemah, dan respon
struktur/resonansi.
Peledakan yang dilakukan pada suatu
penambangan harus dilakukan di posisi yang aman. Di
mana, diusahakan daerah yang ada di sekitarnya bersih dari
efek-efek dari peedakan yang berpotensi mengganggu
keamanan, kenyamanan, dan kesehatan dari penduduk di
Peak particle velocity dapat diabgi menjadi 3
sekitarnya. Pada ketentuannya sendiri, suatu kegiatan
sesuai dengan arah rambatnya, yaitu PPV longitudinal,
penambangan harus dilakukan di suatub jarak aman, yaitu
yaitu getaran yang memiliki arah rambat searah dengan
sejauh 500 m dari manusia dan 200 m dari peralatan
pengamat, PPV transversal, yaitu getaran yang memiliki
terdekat. Di mana, radius aman ini diterapkan sesuai dengan
arah ramabt tegak lurus mendatar pengamat, dan PPV
tingkat kepercayaan kegiatan peledakan oleh Drilling and
vertikal, yaitu getaran yang memiliki arah rambat vertikal
Blasting Department dari suatu perusahaan tambang.
ke atas.
Ground vibration terjadi pada daerah elastic, di
mana getaran utamanya mempengaruhi bangunan yang
diatur dalam SNI 7571 tentang ambang batas getaran.
Terdapat parameter getaran di mana tingkat getaran
dipengaruhi dari gerakan bolak-balik partikel yang
dinyatakan dengan perpindahan – kecepatan - percepatan,
kemudian simpangan terbesar merupakan nilai yang dipakai
dengan sifat mutlak di mana hasil negatif dan positif Gambar 6. Arah Rambat PPV
memiliki haisl yang sama di mana akan dapet menghitung
PPD (Peak Particle Displacement) – PPV (Peak Partickel
Velocity) – PPA (Peak Particle Acceleration). Tingkat hasil
getaran dari suatu peledakan dipengaruhi 3 faktor utama
(faktor dominan terkontrol), yaitu muatan bahan peledak
perwaktu tunda, waktu tunda, dan detonator accuracy, dan
faktor tidak terkontrol adalah jenis batuan dan kondisi
geologi.
Selain getara peledakan, dampak dari peledakan Gambar 7. Grafik Rambatan
yang harus diperhatikan adalah air blast. Air blast/ledakan
udara adalah sejumlah tertentu energi bahan peledak yang
keluar ke atmosfer. Air blast merambat melalui udara pada
Dalam pengukuran nilai PPV, terdapat beberapa
alat yang bisa digunakan. Salah satu yang biasa digunakan
adalah alat minimate dan blastmate produk dari instanel.

Gambar 8. Minimate

Alat minimate dan blastmate ini merupakan salah


satu alat yang digunakan untuk mengukur getaran dari
peledakan. Alat ini, dapat mendeteksi dan merekam
beberapa jenis data berupa data kecepatan rambang
gelombang (PPV), data percepatan (PPa), dan data
gelombang suara (PPD). Alat minimate dan blastmate ini
terbagi atas beberapa komponen, yaitu geophone yang
berguna untuk merekam getaran yang ada berupa kecepatan
dan percepatan getar dan juga microphone yang berguna
untuk merekam kekuatan suara dalam decibel (dB). Nilai
PPV dalam pengukuran minmate ini, juga dapat disajikan
dalam bentuk PVS (Peak Vector Sum) di mana :
Pengolahan data :

B. Data dan Pengolahan Data

Diagram alir percobaan :

Tabel 2. Data Percobaan


Grafik 1. Grafik log SD – log PPV

Grafik 2. Grafik fi Milimeter Blok log-log


F. Lampiran

Gambar 13. Geophone

Gambar 9. Minimate Plus

Gambar 10. Minimate Dicolok Kabel Biru

Gambar 14. Proses Membuat Getaran

Gambar 11. Minimate Dicolok Kabel Merah dan Biru

Gambar 15. Minimate dengan Spek Lengkap

Gambar 12. Microphone

Anda mungkin juga menyukai