Sebagai Perusahaan yang berbadan hukum, PT. Berau Coal resmi berdiri
pada tanggal 5 April 1983. PT. Berau Coal memperoleh kontrak karya
batubara. Sesuai PKP2B tersebut PT. Berau Coal memperoleh izin untuk
maka pada tanggal 7 April 2005, Berau Coal melepaskan sebagian wilayah
Pada saat ini PT. Berau Coal melakukan penambangan di tiga lokasi
berbeda, yaitu Lati Mine Operation, Binungan Mine Operation, dan Sambarata
batubara yang tersedia sebesar 346 juta ton per 31 Desember 2009 (menurut
laporan dari Minarco-Mine Consult). Wilayah konsesi batubara PT. Berau Coal
seluas 118.400 Ha yang juga terdiri dari tiga lokasi cadangan yang lain, yaitu
melalui coal trader, kepada pelanggan di Indonesia dan negara lainnya di Asia.
6
7
30% dari total penjualannya dari penjualan domestik dan sekitar 70% sisanya dari
yaitu Ebony, Mahoni, Agathis, dan Sungkai. Dengan kualitas kalori berkisar
antara 5000-5600 kcal/kg dan dengan kadar abu dan sulfur yang sesuai untuk
lainnya.
Secara geogerafis, wilayah kontrak kerja PT. Berau Coal berada pada
dengan pemerintah Indonesia. Dalam PKP2B tersebut luas wilayah kontrak kerja
tambang batubara PT Berau Coal adaah 118.400 Ha, meliputi hampir seluruh
Tanjung Redeb dan Sambaliung. Peta geografis PT Berau Coal dapat dilihat pada
Gambar 2.1
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kantor pusat PT Berau Coal berada di Ibu
Kota Kabupaten Berau. Untuk mencapai lokasi ini, dari Jakarta dapat ditempuh
menuju lokasi perjalanan dapat ditempuh dengan perjalanan darat dalam waktu ±
20 menit.
9
Gambar 2.2
Coal, ke arah Barat Daya menyusuri Sungai Segah dan Sungai Kelai
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Site Lati, berproduksi sejak tahun 1993. Lati berada di wilayah Desa
lokasi ini dapat ditempuh dengan mobil atau bus selama satu jam dari
sambarata terbagi menjadi 4 blok yaitu: Blok A, Blok B, Blo C dan Blok C
Daerah Berau berada pada kawasan beriklim tropis dengan dua musim,
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Berdasarkan klasifikasi Koppen, iklim
daerah berau termasuk golongan iklim A (iklim hujan tropis) dan menurut
klasifikasi Schmidtm Ferguson iklim daerah berau termasuk tipe iklim A (sangat
basah) dengan jenis vegetasinya hutan hujan tropis. Keadaan iklim rata-rata di
Berau yaitu suhu 28°C, kelembaban udara 88%, curah hujan 2672 mm/tahun, dan
Dari data rerata pengamatan curah hujan periode tahun 2001 hingga bulan
Juni 2014 yang dilakukan PT Berau Coal terlihat bahwa curah hujan bulanan
maksimum terdapat pada bulan Januari dengan curah hujan rata-rata 320,8 mm
12
dan curah hujan bulanan minimum pada bulan Juli dengan curah hujan rata-rata
90,8 mm. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1
Cekungan ini merupakan salah satu dari tiga cekungan utama yang terbentuk
Cekungan Tarakan sendiri dibagi menjadi empat sub cekungan, yakni Sub
Eosen sampai Miosen awal dimana terjadi pengangkatan Tinggian Kuching yang
13
selanjutnya pada kurun waktu Miosen Tengah terjadi proses regresi. Pada kurun
waktu ini pula proses sedimentasi berlangsung aktif membentuk fasies endapan
delta. Cekungan ini mengalami penurunan secara cepat pada kurun waktu Miosen
dan Pliosen yang secara bersamaan diendapkan sedimen delta yang tebal. Pada
Lokasi penelitian sendiri terdapat di sub cekungan berau. Sub cekungan ini
yang berpusat di sekitar Sungai Berau dibatasi oleh ketinggian ketiga sisinya
sedangkan sisi keempat dibatasi oleh laut terbuka yaitu Laut Sulawesi di sebelah
selatan sub cekungan. Tingian dan semenanjung ini memisahkan Sub Cekungan
Berau dengan Sub Cekungan Tidung, sedangkan sisi Barat dibatasi oleh tinggian
Kuching.
2.4.2 Geomorfologi
umumnya rendah dengan bukit yang bergelombang dan didominasi oleh rawa.
Anak Cekungan Berau merupakan anak cekungan dari Cekungan Tarakan, yang
terletak pada pantai Timur Laut Kalimantan Utara dan sebagian kecil di bagian
merupakan pemisah antara Cekungan Tarakan dan Cekungan Kutai, bagian Utara
dibatasi oleh Tinggian Sebuku, bagian Barat oleh Tinggian Sekatak dan Laut
2.4.3 Stratigrafi
Cekungan Tarakan dan tersusun oleh batuan sedimen, batuan vulkanik, dan
batuan beku dengan kisaran umur dari tersier hingga kuarter. Formasi yang
menyusun stratigrafi Anak Cekungan Berau terdiri dari empat formasi utama.
Urutan formasi batuan dari yang tertua yaitu Formasi Birang, Formasi Latih,
Tabel 2.2
Formasi Birang
Formasi Birang memiliki susunan yang terdiri dari napal, batu gamping, dan
tuff di bagian atas, serta napal, rijang, konglomerat, batu pasir, batu gamping
di bagian bawah. Formasi ini disebut juga Formasi Globigerina Marl dan
15
lingkungan laut dangkal. Ketebalan yang ada pada formasi ini lebih dari 110
meter.
Formasi Latih
Formasi Latih memiliki susunan yang terdiri dari batu pasir, batu lempung,
batu lanau dan batubara di bagian atas serta bersisipan dengan serpih pasiran
dan batu gamping di bagian bawah. Batubara pada formasi ini berwarna coklat
hingga hitam dengan tebal lapisan mencapai 5,5 meter. Formasi ini disebut
juga Formasi Batubara Berau dan menunjukkan kisaran umur miosen tengah
yang diendapkan pada lingkungan delta, estuarin, dan laut dangkal. Ketebalan
Formasi Labanan
Formasi Labanan memiliki susunan yang terdiri dari konglomerat, batu pasir,
batu lanau, batu lempung, sisipan batu gamping dan batubara. Batubara pada
formasi ini berwarna coklat hingga hitam dengan tebal lapisan mencapai 1,5
meter. Formasi ini disebut Formasi Domaring dan menunjukkan kisaran umur
miosen akhir yang diendapkan pada lingkungan fluviatil dan terletak secara
tidak selaras di atas Formasi Lati. Ketebalan formasi ini mencapai 450 meter.
Formasi Sinjin
Formasi Sinjin memiliki susunan yang terdiri dari tuff, aglomerat dan batu
lempung. Formasi ini terletak secara tidak selaras di atas Formasi Labanan
dengan kisaran umur pliosen. Ketebalan pada formasi ini lebih dari 500 meter.
16
bituminous dengan kualitas batubara yang beragam di seluruh area kerja. Batubara
kualitas tinggi terdapat di tambang Sambarata dan tambang Binungan Blok 1-7.
Batubara kualitas rendah terdapat di tambang Lati dan tambang Binungan Blok 8
dan 9. Selengkapnya data kualitas rata-rata batubara insitu PT Berau Coal dapat
Tabel 2.3
TM % IM % Ash % TS % CV kcal/kg RD
Area
(ar) (adb) (adb) (adb) (adb) (gar) gm/cc
Lati
Seam PQRT 24,7 18,9 4,6 1,27 5.455 5.065 1,35
Seam A – O 23,8 18,5 5,2 2,04 5.470 5.115 1,35
Sambarata
Blok A 15,7 12,5 2,9 0,35 6.240 6.010 1,33
Blok BC 14,1 11,2 4,1 1,19 6.270 6.065 1,34
Blok B1 20,5 16,3 3,8 0,84 5.660 5.500 1,29
Binungan
Parapatan 22,0 15,3 4,0 0,67 5.840 5.420 1,31
Blok 1 – 2 16,7 12,4 4,7 2,23 6.090 5.795 1,34
Blok 3 – 4 16,1 12,3 4,2 1,47 6.070 5.815 1,34
Blok 5 – 6 22,9 17,9 4,1 0,28 5.490 5.155 1,32
Blok 7 Barat 19,7 16,0 4,8 0,61 5.685 5.430 1,33
Blok 7 Timur 22,7 17,5 4,4 0,49 5.530 5.185 1,32
Blok 8 26,3 16,0 4,3 0,39 5.290 4.640 1,31
Blok 9 37,4 20,2 4,8 0,33 5.095 4.000 1,34
Sumber: Departemen Mining BMO 2 PT Berau Coal
Batubara tersebut dihasilkan dari semua area penambangan PT Berau Coal. Label
untuk batubara yang dipasarkan adalah Ebony, Mahoni, Agathis, dan Sungkai.
Untuk kualitas dari masing-masing label dapat dilihat dari tabel 2.4 berikut ini:
Tabel 2.4
adalah metode penambangan terbuka (open pit). Pada metode open pit, tanah
pengambilan batubara (coal getting) yang dilakukan secara paralel. Batubara yang
diambil dari front kerja selanjutnya diangkut menuju crushing plant untuk
Batubara yang sudah melalui proses sizing ditempatkan pada tempat penyimpanan
Gambar 2.5
belukar dan penumbangan pohon yang berdiameter lebih kecil dari 30 cm dengan
cara didorong menggunakan alat berat (bulldozer), untuk pohon dengan diameter
dilakukan oleh kontraktor yang menangani area tersebut dan dibawah instruksi
yang nantinya akan digunakan untuk reklamasi dan revegetasi. Tanah pucuk
dipindahkan ke suatu area yang sudah direncanakan yang dinamakan stock soil.
Jika terdapat area disposal yang sudah selesai dikerjakan, maka tanah pucuk dapat
spreading dan revegetasi. Tanah pucuk banyak mengandung unsur hara yang
tanah pucuk ketika di disimpan atau ditempatkan pada suatu tempat yang terpisah
dengan overburden.
dengan bahan peledak. Pemboran dilakukan menggunakan alat bor dengan tipe
rotary drill, diameter lubang ledak sebesar 7 inch. Peledakan adalah kegiatan
sehingga material tersebut mudah untuk digali dalam pekerjaan penggalian dan
20
yang berada diatas dan diantara lapisan batubara. Overburden yang dimuat akan
menggunakan bulldozer jika batubara cukup keras. Batubara yang telah siap,
distock atau disimpan sesuai dengan kualitasnya, atau dapat langsung diangkut
mm. Hasil dari sizing batubara akan dipindahkan dengan menggunakan belt
sungai menggunakan tug boat menuju muara pantai hingga mencapai lokasi