Hoas 1
Hoas 1
Tujuan Pembelajaran
1. Mengenal konsep waktu.
2. Dapat menjelaskan konsep waktu matahari rata-rata.
3. Dapat menjelaskan konsep waktu berdasarkan posisi bintang.
4. Memahami beda waktu sideris dan waktu matahari rata–rata.
5. Dapat menjelaskan definisi satu tahun tropis.
6. Mengenal Kalendar Surya (Yulian dan Gregorian).
7. Dapat menjelaskan perbedaan kalender Yulian dan Gregorian.
8. Mengenal Kalendar Bulan (Kalendar Hijriah/Kalender Komariyah).
9. Dapat menjelaskan beda interval waktu periode sinodis dan sideris bulan.
10. Dapat menjelaskan aturan kalender bulan hijriah.
11. Dapat menjelaskan Zona waktu.
12. Dapat menjelaskan Garis penanggalan internasional.
2022
1
A. KONSEP WAKTU
Waktu dalam konsep kalender atau penanggalan dapat didefinisikan sebagai selang lamanya
dua kejadian berlangsung dibandingkan terhadap satuan-satuan waktu yang telah disepakati
secara universal.
Satuan waktu merupakan dasar dari penentuan selang waktu. Tentunya agar perhitungan
menjadi mudah, satuan-satuan waktu ini didasarkan pada perhitungan peristiwa-peristiwa
kosmis yang sering terjadi yakni, rotasi dan revolusi Bumi dan Bulan.
Tiga satuan dasar dari untuk waktu: hari, bulan, tahun. Ada dua macam hari yaitu:
hari matahari (solar day) → lamanya rotasi bumi relatif terhadap matahari yaitu lama
waktu dari saat matahari terbit hingga matahari terbit berikutnya atau matahari
terbenam hingga ke matahari terbenam berikutnya.
hari sideris (sidereal day) → acuan hitung waktu adalah bintang, yaitu lama rotasi
bumi relatif terhadap bintang.
Pada t1, matahari dan sebuah bintang tertentu tepat berada di atas
kepala. Satu hari sideris kemudian, bumi telah bergerak dalam
orbitnya dari t1 ke t2, dan bintang yang sama sudah tepat di atas
kepala. Tetapi pada t2, matahari belum tepat di atas kepala. satu
hari matahari belum penuh, butuh 10 lagi bumi berotasi. karena
3600 = 24 jam, atau 10 = 4 menit. Jadi, bumi perlu berotasi 4
menit lagi agar sama 1 hari matahari.
Kita telah tahu bahwa bergesernya posisi bintang tiap menitnya merupakan akibat dari rotasi
Bumi. Jika kita mau mengukur periode dari suatu bintang berada di zenit sampai kembali ke
zenit lagi, maka akan didapatkan periodenya sekitar 23 jam 56 menit 4,1 detik atau disebut
satu hari bintang (sideral time). Pergerakan semu bintang-bintang ini dari timur ke barat,
maka gerak rotasi Bumi pastilah dari barat ke timur (direct). Namun, jika yang kita amati
adalah Matahari, maka periode semu harian Matahari bukanlah 23 jam 56 menit 4,1detik,
melainkan 24 jam.
Perbedaan 1 hari sideris dengan 1 hari matahari diakibatkan oleh periode sinodis antara
rotasi bumi dan revolusi bumi terhadap matahari yang searah sehingga periode semu harian
Matahari menjadi lebih lambat sekitar 4 menit. Periode ini disebut satu hari Surya Benar
(True solar day). Sebenarnya panjang satu hari Surya Benar ini tidak sama dari hari ke hari
akibat orbit Bumi yang elips, sehingga satu hari Surya Benar lebih singkat saat Bumi di
perihelium (22 Desember) dibanding saat Bumi di aphelium (21 Juni). Rata-rata panjang
hari Surya dalam satu tahun disebut waktu surya rerata. Nah, dari dua macam periode
harian ini didapatkan dua definisi hari yakni:
Satu hari bintang (sideral day) = 23h56m04s mean second
Satu hari Surya rerata (mean solar day) = 24h00m00s mean second
2
Bumi mengelilingi Matahari sehingga posisi Matahari cenderung tetap dari hari ke hari,
sedangkan posisi bintang berubah hampir satu derajat per hari. Periode rotasi Bumi sama
dengan satu hari Surya rerata sama dengan 24 sideral hour. Sehingga dengan
membandingkan periode revolusi Bumi dengan periode rotasinya, maka satu kali periode
gerak tahunan bintang dinamakan satu tahun bintang (sideral year) yang sama dengan 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik mean second.
Perhitungan satu tahun dalam kalender tidak mengikuti periode semu tahunan bintang,
melainkan periode semu tahunan Matahari, yaitu periode Matahari dari titik Aries
kembali ke titik Aries. Titik Aries bergerak retrograde akibat presesi orbit Bumi sebesar
50",2 per tahun. Akibatnya:
periode dari titik aries kembali ke titik aries = satu tahun tropik = 365 hari 5 h48m46s.
Tahun tropik → patokan kalender surya modern (Kalender Masehi).
Sejak tahun 1582, berlaku tarikh baru yaitu tarikh Gregorian. Karena tiap 128 tahun
terdapat kelebihan 1 hari, maka tiap 400 tahun terdapat kelebihan sekitar 3 hari. Jadi, tiap
empat abad harus ada tiga hari yang dihilangkan dan hari-hari itu adalah tanggal 29 Februari
pada tahun abad yang tidak habis dibagi 400.
C. KALENDER BULAN
Kalender Bulan (Lunar Calender) → Kalender/tarikh yang berpatokan pada pergerakan
bulan. Contoh: kalender Hijriyah, Imlek, dan Saka.
Kalender Hijriyah (Komariyah) berpatokan pada periode sinodis bulan, lamanya 29,5 hari
(29 hari 12h44m3d). Jadi, satu tahun Hijriyah: 12 x 29,5 hari = 354 hari.
Catatan: periode sideris bulan = 27,3 hari
Periode Sinodis → kala edar dari satu fase ke fase itu lagi.
Periode Sideris → kala edar dari suatu titik tetap di orbit ke titik itu lagi.
Pada Tarikh Hijriyah dilakukan pembulatan panjang tahun biasa, yaitu tidak menghitung
waktu di bawah satu jam. Akibatnya, dalam sebulan terbuang 44 menit 3 detik dari satu
bulan hijriyah. Jadi, dalam setahun akan terbuang 8 jam 48 menit 36 detik atau dalam 30
tahun hijriyah terbuang waktu ±11 hari.
3
Untuk mencocokkan tarikh hijriyah, dilakukan penambahan 11 hari selama 30 tahun,
sehingga terdapat 11 tahun kabisat yang panjangnya 355 hari.
Penentuan awal hari dalam kalender Hijriah dihitung sejak tenggelamnya Matahari. Tahun
pertama Hijriah ditetapkan ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah
pada tahun 622 M.
Fase-fase bulan
Penampakan Bulan dari hari ke hari berubah. Perubahan penampakan bentuk Bulan
disebut fase bulan. Hal ini disebabkan oleh perubahan posisi Bulan terhadap
Matahari sehingga bagian piringan Bulan yang terkena sinar Matahari berubah.
Permukaan Bulan yang tampak selalu sama karena periode revolusi dan rotasi Bulan
sama serta Bulan dan Bumi bersama-sama berevolusi terhadap Matahari. Jadi, Bulan
melakukan 3 gerak sekaligus yaitu gerak rotasi, gerak revolusi terhadap Bumi, dan
gerak revolusi terhadap Matahari.
Keterangan:
F1 : bulan baru (newmoon) F6 : bulan benjol akhir (last Gibbous-moon)
F2 : bulan sabit awal (waxing crescent) F7 : bulan kuartil akhir (last quarter)
F3 : bulan kuartil awal (first quarter) F8 : bulan sabit akhir (waning crescent)
F4 : Bulan benjol awal (first gibbous-moon)
F5 : Bulan penuh (fullmoon)
Setiap hari, Bulan akan terbit di daerah katulistiwa dengan beda waktu 52 menit.
Artinya, Jika hari ini Bulan terbit pukul 18.00 WIB, maka akan terbit besok pukul
18.52 WIB.
4
Kapan Bisa mengamati Bulan??????
D. ZONA WAKTU
Salah satu akibat rotasi Bumi adalah peristiwa siang dan malam. Karena rotasi Bumi adalah
24 jam, maka terdapat 24 daerah waktu. Standar daerah waktu di Bumi ialah bujur yang
melalui kota Greenwich, Inggris, yang ditetapkan sebagai bujur (longitude) 0°. Karena
keliling Bumi 360°, maka tiap selisih 15° terjadi selisih waktu 1 jam. Perbedaan waktu
antara suatu daerah terhadap Greenwich dinyatakan dalam selisihnya dengan Greenwich
Mean Time (GMT), missal, zona waktu Pasaman adalah WIB, maka:
WIB = GMT+7. maka, 7 x 15o = 105o. Artinya, Pasaman berada pada bujur 105o.
5
L A T I H A N
1. Perbedaan antara panjang hari matahari dan B. Bumi akan melewati meridian pengamat di
sideris disebabkan oleh…(OSP 2010) Bulan sekitar 29,5 hari sekali
A. presesi equinox C. Bumi akan selalu diamati dalam fase purnama
B. gangguan Bulan pada orbit Bumi D. Matahari selalu bergerak lebih lambat dari
C. gangguan Bumi pada orbit Bulan Bumi
D. pelambatan rotasi Bumi E. wajah Bumi yang diamati dari Bulan selalu
E. gerak rotasi dan revolusi Bumi sama dari waktu ke waktu
2. Cari pernyataan yang benar sehubungan dengan 7. Pernyataan paling tepat tentang gerak relatif Bulan
kalender Julian…(OSP 2004) terhadap latar belakang bintang-bintang adalah…
A. satu tahun rata-rata 365,25 hari A. ke arah barat sepanjang ekliptika dengan laju
B. tahun 700, 2001, dan 2100 adalah bukan tahun 13 derajat/hari
kabisat B. ke arah timur sepanjang ekliptika dengan laju
C. tahun kabisat dalam kalender Julian lebih 13 derajat/hari
sedikit daripada tahun kabisat kalender C. ke arah utara kutub langit
Gregorian D. ke arah barat sepanjang ekuator langit dengan
D. tahun 2000, 2004, dan 2010 adalah tahun laju 13 derajat/hari
kabisat
E. A,B,C, dan D tidak benar 8. Bulan pada fase seperempat akhir melintasi
meridian pengamat pada waktu lokal…
3. Pilih pernyataan yang benar!…(OSP 2004) A. 18.00
A. jika Bulan hari ini terbit pukul 18.00, besok B. 12.00
hari ia akan terbit pada waktu yang sama C. 24.00
B. di Kutub Utara selama bulan Juli, Matahari D. 06.00
tidak pernah terbenam 9. Bulan berumur 3 hari paling baik diamati pada
C. pada setiap bulan baru akan selalu terjadi saat…
Gerhana Matahari A. tengah malam
D. dalam orbitnya mengelilingi Bumi, Bulan B. sesaat setelah Matahari terbit
selalu menampakkan muka yang sama karena C. sesaat setelah Matahari terbenam
Bulan tidak berotasi pada sumbunya D. sebelum Matahari terbit
E. terjadi 4 musim di Bumi disebabkan oleh
perputaran Bumi pada porosnya 10. Jika tanggal 1 Januari 2009 di Greenwhich
jam 06:00 UT (Universal Time) bertepatan
4. Joko melihat Bulan 3 hari sebelum lebaran idul dengan hari Kamis, maka tanggal 1 Januari
Fitri, Ini berarti… 2016 di Jakarta jam 08.00 WIB (WIB = UT
A. Joko melihatnya pada pagi hari + 7 jam) bertepatan dengan hari ….
B. Joko melihatnya pada sore hari
A. Hari Jum’at
C. Joko melihatnya pada tengah malam
D. Joko melihatnya pada siang hari B. Hari Senin
E. Joko salah mengamati C. Hari Sabtu
D. Hari Ahad/Minggu
5. Peter mengamati langit pada pukul 11malam pada E. Hari Kamis
tanggal 1 mei, agar dapat mengamati latar
belakang bintang yang sama pada tanggal 1 April,
maka dia harus mengamati pada pukul…
A. 9 malam
B. 10 malam
C. 10.30 malam
D. 11.30 malam
E. 1 dini hari