Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

CALON KEPALA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH


LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
“ MEJA GAYA ”

A. TUJUAN PERAKTIKUM
  Mengetahui gaya-gaya dalam keadaan setimbang
 Menerapkan hukum newton pertama tentang kesetimbangan

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat yang di gunakan antara lain:
  Tiang statif
  Beban
  Busur derajat
2. Bahan yang digunakan antara lain :
  Benang nilon
 Katrol

C. LANDASAN TEORI
Analisa newton tentang gerak di rangkum dalam tiga hokum
geraknya yang terkenal. Dalam karya besarnya, principia( diterbitkan
tahun 1687). Newton menyatakan terima kasihnya kepada Galileo. Pada
kenyataannya, hokum gerak newton pertama sangat dekat dengan
kesimpulan Galileo. Hokum tersebut menyatakan bahwa setiap benda
tetap berada dalam keadaan diam atau beregerak dengan laju tetap
sepanjang garis lurus, kecuali juika diberi gaya.
Hokum newton pertama dirumuskan sebagai berikut :
∑f=0, sehingga a=0
Keterangan: f= gaya (newton) (kg/s)
a= percepatan (m/s)
Aristoteles menyatakan bahwa sebuah benda yang bergerak lurus
memiliki gaya yang bekerja padanya, tetapi ide aristoteles ini ditentang
Galileo yang menyatakan bahwa tanpa adanya gaya. Sebuah benda yang
bergerak akan terus bergerak. Kecendrungan dari benda tidak berubah
gerajnya dinamakan “kelembaman” oleh Galileo. Ide galilleo ini
menyempurnakan gagasannya mengenai kelembaman dengan
menyatakan dalam hokum newton pertama atau hokum kelembaman
yang berbunyi “setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan, kecuali
benda tersebut dipaksa untuk mengubah kedaanya oleh gaya-gaya yang
berpengaruh padanya” atau dengan kata lain jika tidak ada resultan gaya
pada benda, maka percepatan benda tersebut nol. (mekanika : Tanikgie
1999)
Syarat kesetimbangan rotasi adalah
∑τ0 = 0 (resultan momen gaya disembarang titik acuan sama dengan
nol)
(Anonim.2013.Panduan Praktikum Fisika.Mataram:UNRAM)

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Prosedur percobaan kesetimbangan gaya
a. ambillah tiga beban dan digantung dengan menggunakan benang
pada katrol yang terpengaruh pada statif (lihat gambar)
b. Pastikan simpul ikatan benang dapat bersimpul pada titik pusat busur
dearajat
c. Ukurlah ketiga sudut (α ,β,λ) panjang vektor gaya pada diagram
dalam kertas grafik milimeter sebanding dengan berat dalam gram.
Sebaiknya gunakan 5 kombinasi dari masa yang berbeda
d. Untuk setiap set data (f1+f2+f3). Gambarkan dengan vector gaya
dengan sudut masing-masing α ,β,λ
e. Buatlah sketsa gaya yang sesuai, baik arah maupun besarnya. Jika
tidak ada gesekan pada katrol kita akan mendapatkan segitiga gaya
yang tertutup dengan tepat. Jika terdapat gesekan atau pengukuran
sudutnya kurang teliti maka segitiga yang terbentuk tidak tertutup
dengan tepat.
f. Dari kelima macam pengukuran, gambarkan dengan vektor gaya
masing-masing. Apakah didapatkan segitiga tertutup sempurna dari
diagram yang anda buat.
E. HASIL PENGAMATAN
No
m1(gr) m2(gr) m3(gr) α β λ
0 0 0
1. 50 50 75 130 105 125
0 0 0
2. 75 50 75 135 115 110
0 0 0
3. 75 100 75 105 125 130
0 0 0
4. 125 100 75 125 135 100
0 0 0
5. 125 125 175 130 100 130

F. ANALISA DATA dan PEMBAHASAN


1. Analisa Data
Besarnya gaya horizontal yaitu
: Diketahui :
M1 : 50 gr
M2 : 50 gr
-3 2
F1 : 50 x 10 m/l
F1 : 500N
-3 2
F2 : 50 x 10 m/l
F2 :500N
0
α : 130
0
β: 105

Jawab :

Fh = cos( -90)-fI cos(β-90)

0 0
a. Fh = f2 cos(α - 90 ) - fi cos (β - 90 )
0 0
= (m2.g) cos (α -90 )-(mI.g) cos (β-90 )
-3 0 -3 0
= (50 x 10 x 9,8) cos (130-90 ) - (50 x 10 x 9,8) cos (105-90 )
0 0
= 0,49 cos 40 – 0,49 cos 15
= 0,49 . 0,77 – 0,49 . 0,96
= 0,3773 – 0,4704
= -0,0931

FH
% Error = 0,5( f 2 cos( 90 ) f1 cos( 90 )) x100 %
0 0

 0,931
0 0 0 0
= 0,5(0,49 cos(130  90 ) 0,49 cos(105  90 )) x100 %
 93,1
= %
0,5(0,3773 0,4704 )
 93,1
= 0,42 %

=  221,67%

0 0
Fv=f1 sin (β-90 )+ f2 sin (α-90 )-f3

0 0
b. Fv = f1 sin (β-90 )+f2 sin (α -90 )-f3
0 0 0 0
= 0,49 sin(105 -90 )+0,49 sin(130 -90 )-0,735
= 0,49 . 0,26 + 0,49 . 0,64 – 0,735
= 0,1274 + 0,3136 – 0,735
= -0,294

% eror Fv = x 100%

% Error = FV x100 %
F
3

% Error =  0,294 x100 %


0,735
% Error = -40%

N m1(g m2(g m3(g %Error


α β λ Fh Fv
r) r) r) Fh Fv
0 0 0
1. 50 50 75 130 105 125 -100 -300 -23% -40%
0 0 0
2. 75 50 75 135 115 110 -326,1 -670,5 -63,1% -89,4%
0 0 0
3. 75 100 75 105 125 130 -351,5 -578,63 -69,8% -77,1%
0 0 0
4. 125 100 75 125 135 100 -64,73 -310 -7,6% -41,3%
0 0 0
5. 125 125 175 130 100 130 -273,4 -729,5 -24,9% -41,6%

2. Pembahasan
Dalam percobaan ini dimisalkan tiga buah beban yang berbeda
berkerjasama pada suatu titik , yakni pada simpul benang. Jika titik tidak
bergerak (diam) maka jumlah gayanya f1+f2+f3=0 dimana pada kondisi
tersebut di asumsikan tidak ada gesekan pada katrol. Dalam percobaan
yang dilakukan lima kali ini, hanya percobaan 1 dan 4 yang memiliki nilai
fh positif, selain percobaan 1 dan 4 karena adanya kesalahan atau
ketelitian praktikan. Pada percobaan 2,3,dan 5 menghasilkan nilai negative
karena massanya memiliki nilai yang sangat besar seperti m1=75
sedangkan m2=100.
Syarat-syarat sebuah benda dalam keadaan setimbang yaitu jika
pada sebuah benda bekerja sesuatu gaya dan pada garis kerja gaya f itu
harus diberi gaya f’ yang besarnya sama dengan gaya f tersebut tetapi
arahnyaberlawanan. Kemudian syarat kedua adalah jika pada benda
bekerja gaya-gaya yang terletak pada suatu bidang datr dan garis kerjanya
melalui satu titik maka gaya resultannya harus sama dengan 0.

3. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
a. Jika pada katrol tidak ada gesekan maka f1=m.g
b. hukum newton pertama dirumuskan sebagai ∑f=0
c. jika massa (m1) sama dengan massa (m2) maka resultan sama dengan
nol, fh=0 maka %eror(fh)=0
d. berapa jumlah gaya yang bekerja pada suatu titik benda, sehingga
benda tersebut tetap diam atau tidak bergerak lurus beraturan, maka
resultan gayanya adalah nol.

2. Saran
a. Praktikan harus bisa menghitung atau mengatur sudut α ,β,λ dengan
titik dan dari titik simpul.
b. Praktikum lebih baik dilakukan dengan menambah sedikit waktu agar
tidak ada terjadi tergesa-gesa’an dalam pengambilan data.

Anda mungkin juga menyukai