Kelas : 1 D3 IT B
NRP : 2103181045
=========================================================
=
METODE BISEKSI
Algoritma:
#include<stdio.h>
#include<math.h>
main(){
//deklarasi
float a,b,e,e1,x;
int n,i;
//input
printf("Masukkan nilai a : ");
scanf("%f",&a);
printf("Masukkan nilai b : ");
scanf("%f",&b);
printf("Masukkan toleransi e : ");
scanf("%f",&e);
printf("Masukkan iterasi maksimum : ");
scanf("%d",&n);
printf("\n");
Pengamatan awal:
a. Gambar kurva fungsi dengan GNU Plot
Jawab:
b. Perkiraan batas bawah dan batas atas akar
Jawab:
Dari pengamatan grafik di gnuplot, saya memutuskan untuk menggunakan batas
bawah (b) = -5 dan batas atas (a) = 1,5.
Jumlah iterasi (N) dan toleransi error (e) akan ditentukan di masing-masing
percobaan di bawah.
Hasil Percobaan:
1. Tabel hasil iterasi a, b, xr, f(xr)
a. Iterasi maksimal = 10
b. Toleransi error = 0.001
Jawab:
iterasi a b xr f(xr)
1 1.500000 -5.000000 -1.750000 7.504603
2 1.500000 -1.750000 -0.125000 1.258148
3 1.500000 -0.125000 0.687500 -0.18466
4 0.687500 -0.125000 0.281250 0.473590
5 0.687500 0.281250 0.484375 0.131707
6 0.687500 0.484375 0.585938 -0.02935
7 0.585938 0.484375 0.535156 0.050422
8 0.585938 0.535156 0.560547 0.010350
9 0.585938 0.560547 0.573242 -0.00954
10 0.573242 0.560547 0.566895 0.000390
b. Pengubahan nilai awal batas bawah (a) dan batas atas (b) terhadap 20 iterasi (N)
Batas Bawah (a) Batas Atas (b) Nilai Error (F(x)=e)
0 1 0.000002
0.25 0.75 0.000001
0.5 0.75 0.000000
0.5 0.6 0.000000
Dari percobaan 2b, sama seperti praktikum sebelumnya, makin kecil selisih dari batas atas
dan batas akhir, maka makin akurat nilai akar penyelesaian yang dihasilkan. Hal ini dapat
kita lihat dari nilai error yang makin kecil ketika selisih antara batas atas dan batas bawah
semakin kecil. Selain itu, cara menemukan batas atas dan bawah yang makin mendekati
akar penyelesaian adalah dengan mengamati hasil dari sebuah percobaan, kemudian
melakukan percobaan lagi, dengan menggunakan perkiraan akar penyelesaian dari
percobaan sebelumnya menjadi batas atas dan bawah percobaan selanjutnya, dengan
demikian bisa ditemukan akar yang lebih akurat.
Dari 2 percobaan tersebut bisa saya simpulkan bahwa metode biseksi jauh lebih cepat
dibanding metode tabel, namun metode ini hanya bisa dilakukan apabila sudah jelas bahwa
akar penyelesaian yang dicari itu hanya ada satu, dan terletak diantara 2 titik di sumbu x
(batas atas dan bawah).