METODE SIMPLEKS
1
3. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi. Pada solusi awal,variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi
kendala merupakan pertidaksamaan ≤) atau variabel buatan (jika fungsi
kendala menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum,jumlah variabel
basis selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas ( tanpa fungsi non negatif ).
4. Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal,nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber
daya pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.
5. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=).
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi
awal,variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis.
6. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik
kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=).
Penambahan ini tejadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus
tidak dapat berfungsi sebagai variabel basis.
7. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal.
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus
bernilai 0 pada solusi optimal karena kenyataanya variabel ini tidak ada.
Variabel hanya ada diatas kertas.
8. Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk.
Koefisien pada kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan
baris pivot (baris kerja).
9. Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang
memuat variabel keluar.
10. Elemen pivot (elemen kerja) adalah elemen yang terletak pada perpotongan
kolom dan baris pivot. Eleme pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk
tabel simpleks berikutnya.
2
Contoh Bentuk Aljabar Metode Simpleks
Dengan menggunakan contoh pada kasus perusahaan tas maka model linier
persoalan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
Max z 3x1 2x2
Subject to constra int :
2x1 2x2 800
2x1 3, 3x2 1000
x1 0, 5x2 300
2x1 1, 5x2 650
Dengan menyertakan variabel Slack atau surplus maka model tersebut dibuat
menjadi bentuk standar berikut:
Max z 3x1 2x2 0S1 0S2 0S3 0S4
Subject to constra int :
2x1 2x2 S1 800.........1
2x1 3, 3x2 S2 1000...2
x1 0, 5x2 S3 300.......3
2x1 1, 5x2 S4 650......4
x1 , x2 , S1 , S2 , S3 , S4 0
Penyelesaian:
a. Menambahkan setiap kendala dengan sebuah variabel tambahan (slack)
3
b. Menetukan banyaknya variabel basis dengan cara kombinasi
Penyelesaian:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
Variabel Variabel
No Keterangan Titik
Basis Non Basis
1. Tidak Layak 0, 0 -
3. Layak 0,5 50
4. Tidak Layak - -
4
5. Layak 10, 0 60
6. Layak 10, 0 60
7. Layak 2, 0 12
8. Layak 10, 0 60
9. Layak 2,8 92
Jadi dari data diatas maka nilai maksimalnya adalah 100 pada titik 0,10 .
1)
2)
3)
4)
5)
6)
5
7)
8)
9)
10)
2. Layak (0,4) 4
3. Layak (0,2) 2
4. Layak (0,4) 4
5. Layak (1,0) 1
6. Layak (3,0) 3
7. Layak (0,3) 3
8. Layak 3 8 11
, 5
5 5
9. Layak (0,4) 4
Jadi dari data diatas nilai maksimumnya adalah 4 pada titik (0,4)
6
C. Metode Pemecahan Operasi Baris (Simpleks II)
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Nilai kanan (NK / RHS) fungsi tujuan harus nol (0).
2. Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut
harus dikalikan –1.
3. Fungsi kendala dengan tanda “≤” harus diubah ke bentuk “=” dengan
menambahkan variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga
variabel dasar.
4. Fungsi kendala dengan tanda “≥” diubah ke bentuk “≤” dengan cara
mengalikan dengan –1, lalu diubah ke bentuk persamaan dengan ditambahkan
variabel slack. Kemudian karena RHS-nya negatif, dikalikan lagi dengan –1
dan ditambah artificial variabel (M).
5. Fungsi kendala dengan tanda “=” harus ditambah artificial variabel (M).
dengan kendala-kendala :
1) 2X1 8
2) 3X 2 15
3) 6 X1 5 X 2 30
Langkah-langkah penyelesaian:
1) Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala (lihat beberapa ketentuan
yang harus diperhatikan di atas)
Z 3X1 5X 2 Z 3X1 5X 2 0
Fungsi kendala
1) 2X1 8
2 X1 X 3 8
2) 3X 2 15
3X 2 X 4 15
3) 6 X1 5X 2
6 X1 5X 2 X 5 30
30
X 3 , X 4 dan X 5 adalah variabel slack
7
2) Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel
Angka kunci
Koefisien angka kolom kunci
8
5) Mengubah nilai-nilai baris kunci
Dengan cara membaginya dengan angka kunci.
baris kunci
Baris baru kunci
angka kunci
Baris X3
Baris
lama
2 0 1 0 0 8
NBBK 0 0 1 0 1/3 0 5
Baris baru 2 0 1 0 0 8
Baris X5
Baris
lama 6 5 0 0 1 30
NBBK 5 0 1 0 1/3 0 5
Baris baru 6 0 0 -5/3 1 5
Masukkan nilai di atas ke dalam tabel, sehingga tabel menjadi seperti berikut:
Var. Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indeks
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8
9
X4 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5
10
7) Melanjutkan pebaikan-perbaikan (langkah 3-6) sampai baris Z tidak ada
negatif
11
10) Melanjutkan perbaikan-perbaikan
Var. Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Zmaks
1
Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27
2
X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 19/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
Diperoleh hasil:
5
X ,X
1 5, dan
6
2
Z 3x1 5x2
5
3 55
6
1
27
2
Penyelesaian:
Fungsi kendala:
1) 2X1 8 2X1 X 3 8
2) 3X 2 15 3X 2 X 4 15
3) 6 X1 5X 2 6 X1 5 X 2 X 5 30
30
12
Fungsi tujuan:
Z 3X1 5 X Z3X 1 5X 2 MX5 0
2
Nilai setiap variabel dasar (X5) harus sebesar 0, sehingga fungsi tujuan harus
dikurangi dengan M dikalikan dengan barus batasan yang bersangkutan. Nilai
baris Z sebagai berikut:
3 3 0 0 M 0
M 6 5 0 0 1 30
6M 3 6M 3 0 0 0 30M
Tabel:
Var. Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indeks
Z 1 -6M-3 -5M-5 0 0 0 -30M
X3 0 2 0 1 0 0 8 4
X2 0 0 3 0 1 0 15 ~
X1 0 6 5 0 0 1 30 5
Perhitungan tabel
Z lama
6M 5M 5 0 0 0 30M
3
1
6M 3 1 0 0 0 4
2
0 5M
3M 0 0 6M 12
5 3
2
Var.
Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indeks
Dsr
Z 1 0 -5M-5 3M+3/2 0 0 -6M+12
13
X1 0 1 0 ½ 0 0 4 ~
X4 0 0 3 0 1 0 15 5
X5 0 0 5 -3 0 1 6 6/5
Var. Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indeks
Z 1 0 0 -3/2 0 M+1 18
X1 0 1 0 ½ 0 0 4 8
X4 0 0 0 9/5 1 -3/5 19/3 5/27
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 -2
Diperoleh hasil:
5
X ,X
1 5, dan
6
2
14
3) 6 X1 5 X 2 30
15
Penyelesaian:
Maksimum:
Fungsi kendala:
1) 2 X1 X 3 8
2) 3X 2 X 4 15
3) 6 X1 5X 2 X 5 X 6 30
Fungsi tujuan:
Z 3X1 5X 2
Z 3X1 5X 2 MX 3 0 X 4 0 X 5 MX 6
Z 3X1 5X 2 MX 3 0 X 4 0 X 5 MX 6
Z 3X1 5X 2 MX 3 0 X 4 0 X 5 MX 6 0
Tabel:
Var. Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Indeks
Z -1 -8M+3 -5M+5 0 0 0 0 -38M
X3 0 2 0 1 0 0 0 8 4
X4 0 0 3 0 1 0 0 15 ~
X6 0 6 5 0 0 -1 1 30 5
16
Z lama
8M 5M 5 0 0 0 38M
3 0
1
8M 3 1 0 0 0 0 4
2
3
0 5M 5 4M 0 0 0 6M 12
2
Baris X4
0 3 0 1 0 0 15
0 1 0 1/2 0 0 0 4
0 0 0 1 0 0 15
Baris X6
6 5 0 0 -1 1 30
6 1 0 1/2 0 0 0 4
0 5 -3 0 -1 1 6
Z lama 3
0 5M 5 4M 0 0 0 6 12M
2
5M
5 3
0 1 0 1 1 6
5 5 5 5
3
0 0 M 0 M 1 M 1 18
2
Baris X1
1
1 0
0 0 0 4
2
03 0 1 1 1 6
0
5
5 5 5
1
1 0 0 0 0 4
2
Baris X4
0 0 0 1 0 0 15
17
1 1 6
0 0 1 0
3 5 5 5 5
0 0 0 1 0 0 15
18
Var. Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Min
Z -1 0 0 M+3/2 0 M-1 M+1 -18
X1 0 1 0 ½ 0 0 0 4
X4 0 0 0 9/5 1 3/5 -3/5 2/5
X2 0 0 1 -3/5 0 -1/5 1/5 6/5
Karena
Z 18 maka Z 18.
19
Latihan:
1. Untuk (x, y) yang memenuhi 2x 4 y 12, x 2 y 6 , dan 3x 6 y maka
36
20
1) 4x1 6x2 1200
2) 4x1 2x2 800
3) x1 250
4) x2 300
21