Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM I

PERCOBAAN KESETIMBANGAN

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Praktikum Fisika Dasar 1


Dibimbing oleh Muhammad Reyza Arief Taqwa S.Pd, M.Pd.

Oleh :
BAYU KRISTI WIJAYA
220321603883
OFFERING AB

PRODI S1 PENDIDIKAN FISIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEPTEMBER 2022
PERCOBAAN KESETIMBANGAN

A. TUJUAN
Kompetensi yang harus diperoleh mahasiswa selama melakukan
praktikum adalah sebagai berikut :
1. Terampil dalam merangkai alat set percobaan dengan benar.
2. Mampu menerapkan teori ralat rambat dengan benar.
3. Mampu menggunakan prinsip kesetimbangan dengan benar.

B. LANDASAN TEORI
Suatu benda tegar berada dalam keadaan setimbang, jika benda tersebut dalam
keadaan diam maka pasti ada gaya lain yang juga bekerja sehingga gaya total menjadi
sama dengan nol. Misalnya benda diam diatas meja mempunyai gaya normal yang
diberikan meja dan memiliki gaya gravitasi kebawah, maka gaya normal harus sama
dengan gaya gravitasi yang ada sehingga gaya total sama dengan nol. Benda seperti itu
dikatakan dalam keadaan setimbang.
Agar sebuah benda diam, jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut harus
berjumlah nol. Karena gaya merupakan vector, sehingga komponen-komponen gaya
total masing masing harus nol. Maka syarat kesetimbangan adalah

F x=0 ⃗
F y=0 ⃗
F z=0
Agar sebuah benda tetap diam, maka torsi total yang bekerja harus nol yang
diukur dari sudut manapun. Sehingga syarat kesetimbangan adalah :

∑τ =0
Syarat-syarat lain agar benda dapat dikatakan setimbang adalah resultan gaya
yang berkerja sama dengan nol dan jika gaya yang bekerja pada sumbu x dan y nilainya
juga sama dengan nol.

∑F =0
∑ Fx = 0 dan ∑ Fy = 0
Resultan momen gaya sama dengan nol. Berarti suatu benda terpengaruh oleh
momen gaya pada syarat kesetimbangan benda tegar.
C. ALAT DAN BAHAN

1. Pipa berongga, berfungsi untuk menjadi


benda tegar yang setimbang.

2. Milimeter block, berfungsi sebagai


tempat untuk menggambar bentuk percobaan.

3. Neraca analitis, untuk mengukur massa beban

4. Busur, untuk mengukur derajat kemiringan

5. Penggaris, untuk mengukur panjang benda

6. Statip, berfungsi sebagai media yang digunakan untuk


percobaan

7. Solasi, untuk perekat milimeter block


8. Benang, untuk menggantung beban dan pipa berongga

D. SKEMA PERCOBAAN

Gambar 1.1
Set percobaan disusun seperti gambar 1.1 dengan memberi beban

E. PROSEDUR
1. Timbang pipa berongga dan massa beban.
2. Ukurlah panjang pipa berongga.
3. Rangkailah seperti Gambar di skema percobaan.
4. Berilah tanda pada titik A-F pada kertas milimeter blok.
5. Tandai juga titik tengah pipa berongga sebagai pusat massanya.
6. Ukur sudut kemiringan pipa berongga, sudut ABC, dan BCA.
7. Ulangi Langkah 3 sampai 6 untuk posisi E yang berbeda.
F. DATA PERCOBAAN
Massa pipa berongga = 0,01074 kg
Panjang pipa berongga = 0,153 m
Massa beban = 0,02541 kg

No Sudut Kemiringan Sudut ABC Sudut BCD


1. 12o 144o 122o
2. 14o 117o 146o
3. 30o 156o 102o
4. 32o 101o 155o
5. 6o 123o 137o

G. ANALISIS DATA
Analisis data yang digunakan dalam percobaan kesetimbangan ini adalah
dengan menggunakan teori ralat rambat, dimana hasil pengukuran mengalami
perambatan sehingga simpangan atau standar deviasi rata rata nya juga
mengalami perambatan. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
 F pada sumbu x :
Fx = - m.g cos θ
 F pada sumbu y :
Fy = m.g sin θ
 Dengan momen gaya :
τ = Fy.l
 Dengan menggunakan teori ralat rambat diperoleh :


∆ fx = ¿ g .cosθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . sinθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fy = ¿ g . sinθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m. g . cosθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ τ = ¿ g . sinθ . l . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . cosθ . l . ∆ θ 2 ¿2
3 3
Percobaan 1
fx=−¿ (m.g.cosθ ¿
= −(0,025.9,8 .cos 12)
= −( 0 , 0 25 . 9 ,8.0,9 )
= −0,24
fx=¿ m.g.sinθ
= 0,025.9,8.sin78
= 0,25.9,8.0,9
= 0,24
τ =¿Fy.l
= 0,24.0,042
= 0,01


∆ fx = ¿ g .cosθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . sinθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fx = ¿ 9,8. 0,9.0,000005 2 ¿2 +¿ 0,025.9,8 .0,9 .0,5 2 ¿ 2
3 3
∆ fx = √ ¿ ¿

∆ fx = √ 0,0064 = 0,08

∆ fx 0,08
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 33% (2 AP)
fx 0,24


∆ fy = ¿ g . sinθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . cosθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fy = ¿ 9,8 . sin78.0,0 000 05 2 ¿2 +¿ 0,025. 9,8 . cos 12.0,5 2 ¿ 2
3 3

∆ f y= √ ¿ ¿
∆ fy = √ 0,0 064 = 0,08

∆f y 0,08
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 33% (2 AP)
f y 0,24


∆ τ = ¿ g . sinθ . l . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . cosθ . l . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ τ = ¿ 9,8 .0 , 9.0,042 .0,0 000 05 2 ¿2+ ¿ 0,025.9,8 .0,9 .0,042 .0,5 2 ¿2
3 3
∆ τ = √ 0,0064 = 0,08

∆t 0,08
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 0,08000% (4 AP)
t 0 , 01

Percobaan 2
fx=−¿ (m.g.cosθ ¿
= −(0,025.9,8 .cos 1 4 )
= −0,24
fx=¿ m.g.sinθ
= 0,025.9,8.sin78
= 0,25.9,8.0,9
= 0,24
τ =¿Fy.l
= 0,24.0,042
= 0,01


∆ fx = ¿ g .cosθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . sinθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fx = ¿ 9,8.0,9 .0,000005 2 ¿ 2+¿ 0,025.9,8 .0,9 .0,5 2 ¿2
3 3
∆ fx = √ ¿ ¿
∆ fx = √ 0,0064 = 0,08

∆ fx 0,08
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 33% (2 AP)
fx 0,24


∆ fy = ¿ g . sinθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m. g . cosθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fy = ¿ 9,8. sin78.0,000005 2 ¿2 +¿ 0,025.9,8 . cos 1 4 .0,5 2 ¿2
3 3

∆ fy = √ ¿ ¿

∆ fy = √ 0,0064 = 0,08

∆f y 0,08
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 33% (2 AP)
f y 0,24


∆ τ = ¿ g . sinθ . l . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . cosθ . l . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ τ = ¿ 9,8.0,9 .0,042.0,000005 2 ¿2 +¿ 0,025.9,8 .0,9.0,042 .0,5 2 ¿2
3 3
∆ τ = √ 0,0064 = 0,08

∆t 0,08
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 0,08000% (4 AP)
t 0,01

Percobaan 3
fx=−¿ (m.g.cosθ ¿
= −( 0,025.9,8 . cos 30)
= −0,21 2
fx=¿ m.g.sinθ
= 0,025.9,8.sin60
= 0,212
τ =¿Fy.l
= 0,212.0,008
= 0,002


∆ fx = ¿ g .cosθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . sinθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fx = ¿ 9,8 . cos 30.0,0 000 05 2 ¿ 2+ ¿ 0,025.9,8 . sin 60. 0,5 2 ¿ 2
3 3
∆ fx = 0,0735

∆f x 0,0 735
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 35% (2 AP)
fx 0,2 12


∆ fy = ¿ g . sinθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m. g . cosθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fy = ¿ 9,8 . sin 60.0,0000 05 2 ¿2 +¿ 0,025. 9,8 . cos 30. 0,5 2 ¿ 2
3 3

∆ fy = 0,0735

∆f y 0,0735
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 35% (2 AP)
f y 0,212


∆ τ = ¿ g . sinθ . l . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . cosθ . l . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ τ = ¿ 9,8 . 0,9.0,008 .0,0 000 05 2 ¿2 +¿ 0,025. 9,8 .0,9 .0,008 . 0,5 2 ¿2
3 3

∆ τ = 0,000588
∆t 0,0735
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 29% (2 AP)
t 0,212

Percobaan 4
fx=−¿ (m.g.cosθ ¿
= −(0,025.9,8 . cos 32)
= −0,2 0
fx=¿ m.g.sinθ
= 0,025.9,8.sin58
= 0,20
τ =¿Fy.l
= 0,20.0,005
= 0,001


∆ fx = ¿ g .cosθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . sinθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fx = ¿ 9,8 . cos 32.0 , 000005 2 ¿ 2+¿ 0,025. 9,8 . sin 58.0,5 2 ¿2
3 3
∆ fx = 0,0686

∆f x 0 , 0686
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 34% (2 AP)
fx 0,2 0


∆ fy = ¿ g . sinθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m. g . cosθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fy = ¿ 9,8 . sin58.0,00 000 5 2 ¿2 +¿ 0,025. 9,8 .cos 32.0,5 2 ¿2
3 3

∆ fy = 0,0686
∆f y 0,0686
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 34% (2 AP)
f y 0,20


∆ τ = ¿ g . sinθ . l . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . cosθ . l . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ τ = ¿ 9,8 . 0,85.0,005 .0,0 000 05 2 ¿2 +¿ 0,025. 9,8 .0,85 .0,005 . 0,5 2 ¿2
3 3

∆ τ = 0,00000108466

∆t 0,00000108466
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 0,1084% (4
t 0 , 001
AP)

Percobaan 5
fx=−¿ (m.g.cosθ ¿
= −( 0,025.9,8 . cos 6)
= −0,24
fx=¿ m.g.sinθ
= 0,025.9,8.sin84
= 0,24
τ =¿Fy.l
= 0,24.0,058
= 0,013


∆ fx = ¿ g .cosθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . sinθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fx = ¿ 9,8 . cos 6.0,0 000 05 2 ¿2+ ¿ 0,025.9,8 . sin 84. 0,5 2 ¿2
3 3
∆ fx = 0,08
∆f x 0,0 8
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 33% (2 AP)
fx 0,2 4


∆ fy = ¿ g . sinθ . ∆ m 2 ¿2 +¿ m. g . cosθ . ∆ θ 2 ¿2
3 3


∆ fy = ¿ 9,8 . sin 84.0,0000 05 2 ¿ 2+¿ 0,025. 9,8 . cos 6. 0,5 2 ¿2
3 3
∆ fy = 0,008

∆f y 0,0 8
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 33% (2 AP)
f y 0,2 4


∆ τ = ¿ g . sinθ . l . ∆ m 2 ¿2 +¿ m . g . cosθ . l . ∆ θ 2 ¿2
3 3
∆τ =

√ 2 2 2 2
¿ 9,8 . sin 84.0,058.0,0 000 05 ¿ +¿ 0,025. 9,8 . cos 6.0,058 .0,5 ¿
3 3
∆ τ = 0,08
∆t 0,0 8
Ralat Relatif = × 100% = × 100% = 0,08000% (4 AP)
t 0 , 01

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan kesetimbangan digunakan pipa berongga sebagai benda
tegar. Dalam percobaan ini untuk membuktikan bahwa syarat kesetimbangan
berlaku maka suatu benda harus memiliki gaya yang sama dengan nol. Dalam
percobaan yang dilakukan diperoleh data
Syarat benda dalam keadaan setimbang adalah resultan gaya yang bekerja sama
dengan nol. Dalam praktikum ini resultan gaya yang dihasilkan melebihi nol
atau tidak sama dengan nol sehingga menunjukkan bahwa terjadinya kesalahan
dalam melakukan praktikum dan dalam menganalisis data. Kesalahan praktikum
yang terjadi adalah kesalahan dalam membaca skala dan kurang teliti dalam
memberi titik-titik untuk membentuk sudut, serta kesalahan dalam melakukan
analisis data yaitu kurangnya ketelitian saat melakukan perhitungan.

I. KESIMPULAN
Suatu benda dikatakan setimbang apabila gaya yang dilakukan sama
dengan nol.

∑ F = 0 dan ∑ τ = 0
Dari analisis data yang didapatkan bisa disimpulkan bahwa syarat
kesetimbangan tidak berlaku karena nilai ∑ F dan ∑ τ yang didapat dari hasil
percobaan tidak sama dengan nol. Dikarenakan terjadinya kesalahan saat
melakukan praktikum dan kurang teliti pada saat menganalisis data yang ada.
Prinsip atau syarat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
kesetimbangan dimana ∑ F = 0 dan ∑ τ = 0 dengan teori ralat yang digunakan
adalah teori ralat rambat.

J. DAFTAR PUSTAKA

Tim Praktikum Fisika Dasar 1. 2022. Modul Praktikum Fisika Dasar 1, Malang.
Universitas Negeri Malang.

Windi Pujiwati. 2015. Laporan Praktikum Fisika Dasar 1,


(https://www.academia.edu/19953353/
LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_DASAR_1_KESETIMBANGAN)
, diakses pada 27 September 2022.
K. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai