Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

Oleh :
Hilman Naufal Rafi
184308045
Dosen Pengampu : Yuli Prasetyo, S.T. , M.T.

JURUSAN TEKNIK
PROGRAM STUDI D4 PERKERETAAPIAN
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2019
Tanggal : senin, 7 Oktober 2019

1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan konsep dasar Boost Converter
b. Mahasiswa dapat mensimulasikan rangkaian Boost Converter

2. Dasar Teori
Konverter DC-DC berlaku seperti halnya trafo/transformer yang mengubah tegangan AC tertentu
ke tegangan AC yang lebih tinggi atau lebih rendah. Tidak ada peningkatan ataupun pengurangan
daya masukan selama pengkonversian bentuk energi listriknya, sehingga secara ideal persamaan
dayanya dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :

Konverter DC-DC dapat dibagi menjadi 2 kategori besar, yaitu yang terisolasi dan yang tak
terisolasi. Kata ’isolasi’ disini secara sederhana bermakna adanya penggunaan trafo (isolasi
galvanis) antara tegangan masukan dan tegangan keluaran konverter DC-DC. Beberapa sumber
menyebutkan bahwa konverter DC-DC yang tak terisolasi dengan istilah direct converter, dan
konverter yang terisolasi dengan istilah indirect converter.
TOPOLOGI PENAIK TEGANGAN (BOOST CONVERTER)
Konverter boost berfungsi untuk menghasilkan tegangan keluaran yang lebih tinggi
dibanding tegangan masukannya, atau biasa disebut dengan konverter penaik tegangan.
Konverter ini banyak dimanfaatkan untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga surya dan turbin
angin.
Skema konverter jenis ini dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4, dimana komponen
utamanya terdiri atas MOSFET, dioda, induktor, dan kapasitor. Jika saklar MOSFET pada kondisi
tertutup, arus akan mengalir ke induktor sehingga menyebabkan energi yang tersimpan di
induktor naik. Saat saklar MOSFET terbuka, arus induktor ini akan mengalir menuju beban
melewati dioda sehingga energi yang tersimpan di induktor akan turun. Rasio antara tegangan
keluaran dan tegangan masukan konverter sebanding dengan rasio antara periode
penyaklaran dan waktu pembukaan saklar. Keunggulan dari konverter boost adalah mampu
menghasilkan arus masukan yang kontiniu.
3. Alat dan Bahan
1. Alat
a) Vin = 70 V
b) Frekuensi = 40 KHz
c) dddaDuty Cycle 1 = 0,25
d) Duty Cycle 2 = 0,5
e) Duty cycle 3 = 0,75
f) Induktor 1 = 0,000124999 H
g) Induktor 2 = 0,00025 H
h) Induktor 3 = 0,000375 H
i) Capasitor 1 = 0,000132 F
j) Capasitor 2 = 0,0003977 F
k) Capasitor 3 = 0,00119 F
l) Resitor 1 = 10 Ω
m) Resistor 2 = 10 Ω
n) Resistor 3 = 10 Ω
o) Vout 1 = 93,33 V
p) Vout 2 = 140 V
q) Vout 3 = 280 V

2. Simulasi PSIM
a) Voltmeter
b) Gating Block
c) MOSFET

4. Rangkaian
a. Duty Cycle 25%

b. Duty Cycle 50%


c. Duty Cycle 75%

5. Cara Kerja
Pada percobaan ini besaran duty cycle sebesar 0,25; 0,5; dan 0,75
 Boost saat D = 0,25

Diketahui : Vs = 70 V
D = 0,25
R = 10 Ω
Frekuensi = 40.000 Hz
∆V0 = ∆IL = 1% = 0.01
Ditanya : Vout
IL (A)
∆IL & ∆V0
𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎Induktor (L)
Kapasitor (C)
Jawaban:
𝑉𝑠 70
 𝑉0 = = = 93,33 𝑉
(1−𝐷) (1−0,25)
𝑉𝑠 70
 𝐼𝐿 = (1−𝐷)2 𝑅 = = 1,24 𝐴
(1−0,25)2 10
 ∆𝑉0 = 0,02 𝑥 93,33 = 0,018 𝑉
(1−𝐷)𝐷×𝑉𝑜 (1−0,25)0,25×93,33 𝑉
 𝐿= ∆𝑖𝐿 ×𝑓
= 3,5 𝐴×40000 𝐻𝑧
= 0,012499 𝐻
𝐷×𝑉𝑜 0,25×93,33 𝑉
 𝐶 = ∆𝑉 ×𝑅×𝑓
= 0,44 𝑉×10 Ω×40000 = 0,000132 𝐹

 Boost saat D = 0,5

Diketahui : Vs = 70 V
D = 0, 5
R = 10 Ω
Frekuensi = 40.000 Hz
∆V0 = ∆IL = 1% = 0.01
Ditanya : Vout
IL (A)
∆IL & ∆V0
Induktor (L)
Kapasitor (C)
Jawaban:
𝑉𝑠 70
 𝑉0 = = = 140 𝑉
(1−𝐷) (1−0,5)
𝑉𝑠 70
 𝐼𝐿 = (1−𝐷)2 𝑅 = = 280 𝐴
(1−0,5)210
 ∆𝑉0 = 0,02 𝑥 140 = 2,8 𝑉
(1−𝐷)𝐷×𝑉𝑜 (1−0,5)0,5×140 𝑉
 𝐿= ∆𝑖𝐿 ×𝑓
= 3,5 𝐴×40000 𝐻𝑧
= 0,00025 𝐻
𝐷×𝑉𝑜 0,5𝑥140 𝑉
 𝐶 = ∆𝑉 ×𝑅×𝑓
= 0,44 𝑉×10 Ω×40000 = 0,0003977 𝐹

 Boost saat D = 0,75

Diketahui : Vs = 70 V
D = 0, 75
R = 10 Ω
Frekuensi = 40.000 Hz
∆V0 = ∆IL = 1% = 0.01
Ditanya : Vout
IL (A)
∆IL & ∆V0
Induktor (L)
Kapasitor (C)
Jawaban:
𝑉𝑠 70
 𝑉0 = = = 280 𝑉
(1−𝐷) (1−0,75)
𝑉𝑠 70
 𝐼𝐿 = (1−𝐷)2 𝑅 = = 112 𝐴
(1−0,75)2 10
 ∆𝑉0 = 0,02 𝑥 280 = 5,6 𝑉
(1−𝐷)𝐷×𝑉𝑜 (1−0,75)0,75×280 𝑉
 𝐿= ∆𝑖𝐿 ×𝑓
= 3,5 𝐴×40000 𝐻𝑧
= 0,000375 𝐻
𝐷×𝑉𝑜 0,5𝑥280 𝑉
 𝐶 = ∆𝑉 ×𝑅×𝑓
= 0,44 𝑉×10 Ω×40000 = 0,00119 𝐹
6. Hasil
a. Duty cycle 25%

b. Duty cycle 50%


c. Duty cycle 75%
7. Analisa
Besar output yang dihasilkan oleh rangkaian Boost pasti diatas nilai Vin dibuktikan pada
hasil percobaan berupa grafik diatas dengan nilai perhitungan. Nilai dari Duty Cycle
berpengaruh terhadap besar kecilnya Vo, semakin besar nilai duty cycle maka Vo yang
dihasilkan semakin besar, selalu melebihi nilai Vin.
8. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Boost konverter adalah
rangkaian yang berfungsi untuk menaikan tegangan. Nilai tegangan output boost
konverter ini sangat bergantung dari besarnya duty cycle. Semakin besar duty cycle
semakin besar tegangan output pada rangkaian boost.

Anda mungkin juga menyukai