B. KOMPONEN PERCOBAAN
Alat :
- Solder
- Kabel + Jepit Buaya
- Kabel Function
- Kabel Power
- Kabel Probe
- Trafo 1 A / 15 Vac
- Oscilloscope
- Power Supply DC Variabel
- Function Generator
Bahan :
- Timah
- PCB Matrix
- MOSFET N-CHANNEL IRFP460
- Ferrit Lingkaran
- Diode 6 A
- Induktor 0,35 mm2
- Header Male
- Resistor 5 ohm / 20 W
C. DASAR TEORI
Buck – Boost Converter
Pada konsep dari buck boost converter ini adalah dapat mengubah tegangan input yang dimana bisa
dibesarkan atau dikecilkan menurut dari sinyal PWM tepatnya pada pengubahan nilai duty cycle.
Untuk buck sendiri pemfungsiannya adalah menurunkan tegangan input sehingga hasil dari tegangan
output akan drop dan turun atau bisa dikatakan Vin > Vout. Lalu boost converter ini memiliki konsep
penaik tegangan input dan bisa dikatakan bahwa boost converter ini adalah step up yaitu Vin < Vout.
Dan bilamana pencampuran dari buck boost converter ini adalah bisa menurunkan atau menaikkan
tegangan input sehingga tegangan output ini bisa lebih kecil atau besar dari tegangan input dengan 1
modul gabungan dari buck converter dan juga boost converter.
7. Mencari jumlah nilai lilitan dari induktor dengan Bmax diasumsikan 0,3 dan menentukan
Ac/Aw pada ferrit.
𝑳 × 𝑰𝒎𝒂𝒙
𝐍= × 𝟏𝟎𝟒
𝑩𝒎𝒂𝒙 × 𝑨𝒄
Mencari nilai T
1
𝑇=
𝐹
1
𝑇=
50000
𝑻 = 𝟐 𝒙 𝟏𝟎−𝟓 𝒔
Mencari Nilai R
𝑇 = 𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑥 𝑅 𝑥 𝐶
2 𝑥 10−5106 = 0,07 𝑥 𝑅
20
𝑅 =
0,07
𝑹 = 𝟐𝟖𝟓, 𝟕 Ω
Maka didapat nilai R2 & R3 adalah 280 Ω.
Vin = 12 V
Vout = 5 V
Iout = 4 A
Jwb :
Mencari nilai D
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝐷
=
𝑉𝑖𝑛 1 − 𝐷
5 𝐷
=
12 1−𝐷
5 − 5𝐷 = 12𝐷
5 = 12𝐷 + 5𝐷
7𝐷 = 5
5
𝐷 =
17
𝑫 = 𝟎, 𝟐𝟗
𝑹 = 𝟏, 𝟐𝟓 Ω
𝑃 = 𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑥 𝐼𝑜𝑢𝑡
𝑃=5𝑥4
𝑷 = 𝟐𝟎 𝑾
𝑳𝒎𝒊𝒏 = 𝟔, 𝟐𝟓 µ𝑯
Mencari nilai rata-rata arus induktor
𝑉𝑖𝑛 𝑉𝑖𝑛 𝑥 𝐷 𝑥 𝑇2
𝐼𝑚𝑎𝑥 = +
𝑅(1 − 𝐷)2 𝑥 𝐿𝑚𝑖𝑛
12 12 𝑥 0,29 𝑥 2 𝑥 10−5
𝐼𝑚𝑎𝑥 = +
1,25(1 − 0,29)2 2 𝑥 1,05 𝑥 10−6
𝑰𝒎𝒂𝒙 = 𝟓𝟐, 𝟑𝟒 𝑨
𝑁 = 73,5
𝑵 = 𝟕𝟒 𝒍𝒊𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏
D. HASIL PERCOBAAN
HASIL SAAT KEADAAN PRAKTEK
Pengaturan input PWM dengan nilai duty Hasil tegangan output saat duty cycle adalah
cycle adalah 30 % 30 %
Pengaturan input PWM dengan nilai duty Hasil tegangan output saat duty cycle adalah
cycle adalah 40 % 40 %
Pengaturan input PWM dengan nilai duty Hasil tegangan output saat duty cycle adalah
cycle adalah 50 % 50 %
Pengaturan input PWM dengan nilai duty Hasil tegangan output saat duty cycle adalah
cycle adalah 60 % 60 %
Pengaturan input PWM dengan nilai duty Hasil tegangan output saat duty cycle adalah
cycle adalah 70 % 70 %
Pengaturan input PWM dengan nilai duty Hasil tegangan output saat duty cycle adalah
cycle adalah 80 % 80 %
Hasil gelombang output.
Gelombang output pada PWM yang Gelombang output pada rangkaian buck –
dihasilkan oleh function generator dengan boost converter
frekuensi sebesar 50 KHz.
E. KESIMPULAN :
Untuk pengaplikasian pada buck-boost converter ini bisa digunakan untuk aplikasi step down ataupun
step up converter. Dan juga hasil tegangan outputnya juga bisa model inverting maupun non-inverting.
Saat duty cycle adalah 50 % untuk Ton dan Toff ini akan menghasilkan tegangan output akan sama atau
mendekati tegangan input (Vin ≅ Vout).
Semakin kecil Ton yaitu duty cycle akan < 50 % maka pada tegangan output akan lebih kecil dari tegangan
input (Vin > Vout). Untuk hal ini akan sama dengan pengaplikasiannya pada step down converter.
Semakin besar Ton yaitu duty cycle akan > 50 % maka pada tegangan output akan lebih besar dari
tegangan input (Vin < Vout). Untuk hal ini akan sama dengan pengaplikasiannya pada step up converter.
Untuk switching-nya ini sebaiknya menggunakan Mosfet N-Channel IRFP460 atau mosfet yang digunakan
untuk power yang mampu bekerja untuk arus yang tinggi dikarenakan pada induktor ketika switch closed
maka induktor akan menyimpan energi berupa menyimpan arus sehingga arus yang dikeluarkan menjadi
besar dan membuat mosfet bisa panas dan terbakar bila over heat karena arus yang mengalir dari drain
ke source pada mosfet.
Bilamana tegangan output yang dihasilkan adalah 0 V, maka hal ini terdapat kesalahan dalam menggulung
lilitan induktor pada ferrit yang terlalu renggang. Maka dari itu ferrit sebaiknya lebih rapat antara lilitan
lainnya. Dan juga bisa disebabkan karena switching mosfet rusak dan perlu diganti dengan yang baru.
Sinyal masukan pada gate adalah berupa PWM dengan duty cycle yang dapat diatur-atur sehingga
diperlukannya sinyal yang benar-benar kotak dan tidak cacat.
F. DAFTAR PUSTAKA
[1] https://ngerumpilistrik.blogspot.com/2012/06/membuat-dan-mendesain-buck-boost.html?m=1
[2] https://www.sandielektronik.com/2018/12/buck-boost-converter.html?m=1
[3] https://m.youtube.com/watch?v=ZiD_X-uo_TQ&t=9s