Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak
dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan
antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Dalam
pembelajaran matematika agar mudah dimengerti oleh siswa, proses penalaran
induktif dapat dilakukan pada awal pembelajaran dan kemudian dilanjutkan
dengan proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah
dimiliki oleh siswa.
Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui
kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan
masalah melalui pola pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi
melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Sedangkan
tujuan pembelajaran matematika adalah melatih dan menumbuhkan cara berpikir
secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Serta mengembangkan sikap
gigih dan percaya diri sesuai dalam menyelesaikan masalah. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka di dalam proses belajar mengajar terdapat suatu strategi
pembelajaran demi tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan atau
diinginkan.
Oleh karena itu, penulis akan menjelaskan tentang strategi pembelajaran.

2. Tujuan
2.1 Pembaca mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2.2 Pembaca mengetahui macam2 strategi pembelajaran.

3. Rumusan masalah
3.1 Apa pengertian dari strategi pembelajaran ?
3.2 Ada berapa macamkah strategi pembelajaran itu?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran
Perubahan wawasan tentang hahekat belajar dan mengajar mendorong
pula terjadinya perubahan penggunaan istilah yang berkaitan dengan terminologi
mengajar. Mengajar--Pengajaran dalam kurikulum 1975, dan 1984 digunakan
istilah instruksional. Kata instruksional itu sendiri diambil dari istilah instruction
yang diartikan belajar-mengajar. Istilah belajar-mengajar itu sendiri dimaknai
sebagai proses interaktif antara guru dan siswa, yang berbeda dengan istilah
mengajar yang konotasinya hanya guru yang aktif. Kata instruksional selanjutnya
dalam kurikulum 1994, tidak lagi digunakan dan diganti menjadi pembelajaran.
Perubahan makna tentang hakekat belajar-mengajar, dilatari oleh
perubahan peranan guru dalam proses pembelajaran. Dalam menjalankan
perannya di samping menyampaikan informasi, tugas guru di kelas adalah
mendiagnosis kesulitan belajar siswa, menyeleksi material belajar, mensupervisi
kegiatan belajar, menstimulasi interaksi belajar siswa, memberikan bimbingan
belajar,menggunakan multi media, strategi dan metode. Peranan guru juga
menunjukkan film, mengajak diskusi, mengajukan pertanyaan, mediator debat,
menyelenggarakan field trip, simulasi dan berbagai peranan lainnya.
Berbagai peran yang dimainkan guru tersebut bahwa pembelajaran pada
dasarnya adalah berkenaan dengan hal membelajarkan anak. Peranan guru tidak
lain adalah memfasilitasi terjadinya belajar pada diri anak. Perlu digarisbawahi
bahwa perubahan-perubahan perilaku siswa sebagai indikator hasil belajarnya,
adalah akibat keaktifan yang dilakukan anak sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan belajarnya. Guru dalam berbagai perannya hanyalah sebagai fasilitator
yang mengarahkan dan memfasilitasi terjadinya aktivitas belajar.
Berkenaan dengan perubahan-perubahan pemaknaan yang berujung
digantinya beberapa istilah yang bertalian dengan proses belajar-mengajar, Smith
B.O dalam Dunkin, M.J (1987) menjelaskan bahwa secara etimologi, sebenarnya
kata learn (belajar) dan teach (mengajar) mempunyai makna yang sama. Kata

2
learn berasal dari kata bahasa Inggris kuno learned yang bermakna to learn atau
to teach.
Sementara itu, penggunaan kata pembelajaran yang diterjemahkan dari
kata Instruction berasal dari kata Instruct yang maknanya menurut kamus adalah
mengajar/ melatih/memerintah. Instructional artinya bersifat pelajaran.
Berdasarkan kajian akar bahasa, kata teaching and instruction tidak mempunyai
arti yang berbeda. Keduanya berarti menyajikan/menunjukkan sesuatu kepada
seseorang melalui simbol, atau melatih/memerintah yang bersifat pelajaran
kepada seseorang.

B. Faktor-Faktor Penentu Aktualisasi Pembelajaran


Proses pembelajaran bersifat kompleks mengingat aktualisasinya
melibatkan dan ditentukan oleh sejumlah variabel. Secara diagramatis, variabel-
variabel dasar pembelajaran tersebut dapat diperhatikan dalam gambar diagram
berikut ini.

tujuan

Guru Proses pembelajaran di Materi


kelas

Siswa Media

Manajemen Pembelajaran

C. Pengertian Strategi Pembelajaran Matematika


Strategi pembelajaran pada dasarnya berkenaan dengan hal pemilihan
dan pengoperasian system lingkungan yang efektif dan efisien untuk pencapaian
tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan variable-variabel dan komponen-
komponen yang tersedia dalam pembelajaran.

3
Strategi itu sendiri sesungguhnya pungutan dari kosa kata militer. Kata
strategi berhubungan erat dengan pengetahuan tentang perang. Dalam bahasa
Yunani, strategi berasal dari kata stratos yang artinya pasukan dan agein yang
artinya memimpin-membimbing . Strategi berarti kegiatan memimpin pasukan.
Jendral Karl Von Clausewitz (1780-1831) menegaskan bahwa Strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untukkepentingan perang.
Demikian pula Antonie Henri Jomini (1779-1869) menyatakan bahwa strategi
adalah seni menyelenggarakan perang di atas peta dan meliputi seluruh kawasan
operasi. Sementara Liddle Hart menyebutkan bahwa strategi adalah seni
mendistribusikan dan menggunakan sarana-sarana militer untuk mencapai tujuan-
tujuan politik . Bertolak dari pengertian-pengertian ini, strategi memiliki dua hal,
(1) perencanaan tindakan secara sistematis dan, (2) implementasi perencanaan
dalam tindakan di lapangan. Dan ujung dari penggunaan strategi adalah
memenangkan pertempuran.
Berangkat dari konsep strategi tersebut diatas, maka strategi
pembelajaran sesungguhnya dapat definisikan sebagai pengetahuan tentang
perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran. Dapat juga dikatakan bahwa
strategi pembelajaran adalah seni untuk merencanakan dan menyelenggarakan
pembelajaran yang meliputi seluruh komponen yang terkait dengan kegiatan
pembelajaran.
Berikut ini disajikan beberapa pengertian strategi pembelajaran yang
berbeda-beda tersebut.
Menurut Hilda Taba, proses pembelajaran merupakan aktivitas
yangkompleks. Proses pembelajaran mencakup banyak variabel, yaitu variabel
tujuan, guru, siswa, proses belajar, dan susunan pembelajaran. Untuk
mengembangkan strategi pembelajaran, variabel-variabel penting tersebut di atas,
perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, Strategi pembelajaran menurut Hilda
Taba adalah pola dan urutan tingkah laku guru untuk menampung semua variabel-
variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
Strategi pembelajaran merupakan bagian dari keseluruhan komponen
pembelajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yang dipilih
guru untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Cara-cara itu, mencakup belajar bagi

4
siswa. Oleh sebab itu, Hilda Taba menyatakan pula strategi pembelajaran adalah
cara-cara yang dipilih guru dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan
kemudahan atau fasilitas bagi siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Dick dan Carrey dalam membuat pengertian strategi tidak membatasi
hanya prosedur pembelajaran. Strategi pembelajaran mencakup materi atau paket
pembelajaran. Menurut Dick dan Carrey strategi pembelajaran adalah semua
komponen materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan untuk membantu
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu ( Suprihadi, 1993:94).
Gropper mengatakan, Strategi adalah rencana untuk pencapaian tujuan
pembelajaran. Strategi pembelajaran, terdiri atas metode dan teknik, tetapi,
strategi lebih luas dari metode dan teknik pembelajaran
Davies menyatakan, Strategi pembelajaran meliputi garis-garis besar
metode pembelajaran. Hal tersebut antara lain meliputi strategi perkuliahan atau
ceramah, strategi tutorial, strategi dari studi kasus. Dengan perkataan lain, strategi
adalah garis-garis besar yang menggambarkan cara mengerjakan dan mengolah
tugas-tugas pembelajaran. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh
Syamsudin dengan menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu garis
besar haluan bertindak untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan
Raka Joni menyatakan istilah strategi banyak dipakai dalam banyak
konteks dengan makna yang berbeda-beda. Dalam konteks pembelajaran, strategi
pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru-murid di dalam perwujudan
peristiwa pembelajaran.
Memperhatikan beberapa pengertian strategi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli pembelajaran di atas, dapat dicermati bahwa Strategi pembelajaran
pada dasarnya bukan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
substansinya meliputi semua variabel atau komponen program pembelajaran,
termasuk di dalamnya variabel strategi pembelajaran itu sendiri. Strategi
pembelajaran, sebagai salah satu komponen program pembelajaran, berfungsi
untuk mewujudkan aktualisasi proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran perwujudannya berupa ketetapan guru tentang
tindakan strategis untuk mewujudkan proses pembelajaran. Dalam pada itu, dari
segi waktu penetapannya, strategi pembelajaran ditetapkan ketika guru merancang

5
disain perencanaan pembelajaran. Oleh karena sifatnya yang kondisional-
transaksional, keputusan strategi pembelajaran dapat terjadi ditetapkan bersamaan
ketika proses pembelajaran itu sendiri sedang berlangsung. Hal ini dilakukan
untuk membuat penyesuaian-penyesuaian dengan realitas yang ada ketika proses
pembelajaran sedang berlangsung.
Strategi pembelajaran perwujudannya bersifat sistemik karena antar
variabel terangkai sebagai pola pembelajaran yang utuh, terpadu, rasional,
sistematis dan strategis. Keutuhan dan keterpaduan variabel strategi pembelajaran,
ditengarai oleh adanya sinkronitas antar variabel tersebut, sehingga mewujudkan
kerelevansian antar variabel, yang gilirannya mampu memudahkan dan
mengefektifkan optimalisasi tercapainya tujuan belajar. Rasional dalam arti
bahwa hubungan setiap variabel yang mendukung perwujudan pembelajaran
tersebut, memiliki alasan yang dapat diterima karena antar aspek bersifat
kontributif-komplementatif- implikatif.
Aktualisasi pembelajaran di katakan strategis, manakala setiap jenis dan
atau pola aktivitas pembelajaran beserta seluruh variabel yang terkait dapat
dilacak rasionalitasnya, kadar keefektifan dan keefisiensiannya untuk pencapaian
tujuan pembelajaran. Nilai strategis suatu strategi pembelajaran dapat juga diuji
atas dasar kesesuaiannya dengan karakteristik variabel-variabel penentu
pembelajaran, seperti : (1) sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, (2) sesuai
dengan karakteristik bahan pembelajaran, (3) karakeristik guru, (4) karateristik
siswa, (5) karakteristik sarana dan prasarana yang tersedia. Dan ujung dari semua
itu adalah keakuratanstrategi tersebut dalam memfasilitasi keoptimalan
pencapaian tujuan belajar oleh setiap anak.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan kegiatan yang dipilih guru dalam suatu proses pembelajaran yang
meliputi: 

1. Kemana proses pembelajaran matematika?  


2. Apa yang menjadi isi dari proses pembelajaran matematika? 
3. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran matematika? 
4. Sejauh mana proses pembelajaran matematika tersebut berhasil? 

6
Keempat aspek tersebut membentuk terjadinya proses pembelajaran. Adanya
interaksi siswa dengan guru dibangun atas dasar keempat unsur di atas.
Pengetahuan tentang matematika mencakup pengetahuan konseptual dan
pengetahuan prosedural. Pengetahuan konseptual mengacu pada pemahaman
konsep, sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada keterampilan
melakukan sesuatu prosedur pengajaran. 

Dua hal penting yang merupakan, bagian dari tujuan pembelajaran matematika
adalah pembentukan sifat dengan berpikir kritis dan kreatif. Untuk
mengembangkan dua hal tersebut haruslah dapat mengembangkan imajinasi anak
dan rasa ingin tahu. Dua hal tersebut harus dikembangkan dan ditumbuhkan,
siswa diberi kesempatan berpendapat, bertanya, sehingga proses pembelajaran
matematika lebih bermakna. 

Dalam pembelajaran ini guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi,


pendekatan, metode, dan teknik yang melibatkan keaktifan siswa, baik secara
mental maupun fisiknya. Disamping itu optimalisasi interaksi dan optimalisasi
seluruh indera siswa harus terlibat. 

Penekanan pembelajaran matematika tidak hanya pada melatih keterampilan dan


hafal fakta, tetapi pada pemahaman konsep, dalam pemahamannya tentu saja
disesuaikan dengan tingkat berpikir siswa, mengingat objek matematika adalah
abstrak. 

Karena objeknya abstrak maka penanaman konsep matematika di sekolah dasar


sedapat mungkin di mulai dari penyajian Konkret. Selain itu dalam belajar
matematika, siswa memerlukan suatu dorongan (motivasi) yang tinggi.
Kurangnya dorongan seringkali menimbulkan siswa mengalami patah semangat.
Dengan demikian guru haruslah pandai-pandai dalam memilih metode, strategi
dan media yang diperlukan, salah satu untuk meningkatkan motivasi adalah

7
dengan menggunakan alat peraga atau sumber belajar lingkungan khususnya
benda-benda Konkret sekitar siswa. 

D. Perencanaan Strategi Pembelajaran Matematika


Setelah tujuan pembelajaran berhasil dirumuskan di dalam perencanaan,
tugas guru selanjutnya adalah memikirkan rencana tentang bagaimana tujuan
pembelajaran matematika tersebut dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Pemikiran guru mengenai rencana tentang bagaimana tujuan pembelajaran itu
dapat dicapai dengan efektif dan efisien, berarti guru berfikir tentang rencana
strategi pembelajaran.
Unsur-unsur penentu dalam perencanaan strategi menurut meliputi: (1)
unsur tujuan pembelajaran, (2) unsur materi pembelajaran, (3) unsure kemampuan
diri guru, (4) unsur kemampuan siswa, (5) unsur sarana dan prasarana
pembelajaran yang tersedia.

E. contoh Strategi Pembelajaran Matematika


Dalam proses pembelajaran matematika, beberapa strategi yang bisa
digunakan adalah :
1) Pembentukan suasana belajar yang menyenangkan,
2) pengelolaan dan pengorganisasian bahan ajar,
3) pengalokasian waktu,
4) penggunaan metode, pendekatan ,dan teknik, pembelajaran,
5) pengaturan dalam pemanfaatan media pembelajaran,
6) penerapan prinsip-prinsip pembelajaran,

Keterangan lain menyebutkan, strategi pembelajaran itu berupa :


1) Strategi ceramah
2) Strategi tutorial
3) Dll (sama halnya dengan metode pembelajaran, karena strategi
pembelajaran itu sendiri mencakup metode pembelajaran)

8
Pada saat memecahkan masalah, ada beberapa cara atau langkah yang
sering digunakan. Cara yang sering digunakan dan sering berhasil dalam
pemecahan masalah inilah yang disebut dengan strategi pemecahan masalah.
Beberapa strategi yang sering digunakan adalah
a) Membuat diagram
Strategi ini berkaitan dengan pembuatan sket atau corat-coret untuk
mempermudah memahami masalahnya dan memahami penyelesaiannya.
b) Mencoba soal yang lebih sederhana.
c) Membuat table
d) Menemukan pola.
e) Mengabaikan hal yang tidak mungkin.
f) Mencoba-coba.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan siswa pada bidang matematika akan sangat dipengaruhi oleh
kualitas pembelajaran matematika. Oleh karena itu, guru matematika harus
menguasai betul materi ajar, strategi pembelajaran matematika yang baik.
Berbagai pendekatan dan metode pembelajaran matematika akan efektif
dilaksanakan jika guru memahami betul karakteristik tingkat perkembangan
psikologi belajar anak, memahami kapan suatu pendekatan atau metode
pembelajaran digunakan serta kemauan yang kuat dari guru untuk terus
meningkatkan profesionalismenya. Suatu strategi atau metode mungkin tidak
tepat digunakan dalam topik tertentu tetapi tepat pada topik yang lain.
Kemampuan guru dalam menggunakan atau menerapkan suatu strategi
pembelajaran akan tergantung dari pengalaman mengajarnya.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga
kami mengharapkan sumbangan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah
kami selanjutnya. Wasalam.

10
Daftar Pustaka

http://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/06/14-kode-03-b5-strategi-
pembelajaran-dan-pemilihannya.pdfBAB I
http://pensa-sb.info/wp-content/uploads/2010/11/Strategi-Pembelajaran-2.pdf
http://www.sarjanaku.com/2012/04/strategi-pembelajaran-matematika-sd-
dan.html

11

Anda mungkin juga menyukai