Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Nyoman Dewi Ernayani

No : 31

Kelas : XI TKJ 2

FIBER OPTIC
A. Struktur Fiber Optic
Core (Inti Kabel)

Core merupakan bagian utama kabel yang berada tepat di tengah-tengah kabel
pada fiber optik yang berbentuk sebuah batang silinder dan terbuat dari bahan
dielektrik atau serat kaca. Core inti kabel ini memiliki diameter antara 3 – 200
µm. Ukuran core sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kemampuan dari
sebuah kabel fiber optik. Fungsi core yaitu sebagai tempat berlangsungnya
penyaluran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya.

Cladding ( Selubung)

Cladding yaitu lapisan yang menyelubungi core pada kabel fiber optik.
Cladding memiliki diameter antara 5 µm – 250 µm dan terbuat dari serat kaca.
Namun indeks bias pada cladding lebih kecil dari pada indeks bias core. Fungsi
cladding adalah sebagai pelindung core serta menjadi cermin yang
memantulkan cahaya agar dapat merambat ke dalam core serta optik.

Coating (Pelindung)

Coating adalah bagian luar setelah caldding yang terbuat dari bahan plastik
elastis (PVC) untuk melindungi serat optik dari tekanan luar. Coating
mempunyai warna yang bervariasi untuk memudahkan dalam penyusunan
urutan core. Fungsi coating pada fiber optik yaitu sebagai pelindung mekanis
yang melindungi serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi karena
lengkungan kabel ataupun gangguan luar lainnya seperti kelembaban udara.
B. Jenis - Jenis Optic Optic
1. Fiber Optik Mode Tunggal (single mode)

Pada fiber optik ini prosesnya hanya melalui satu buah transmisi. Cahaya hanya
dapat melalui satu inti pada satu waktu. Inti dari fiber optik mode tunggal
memiliki ukuran yang kecil yaitu hanya 9 mikrometer. Inti ini digunakan untuk
mengirimkan gelombang cahaya inframerah dengan panjang gelombang 1.300-
1550 nanometer.

2. Fiber Optik Mode Banyak (multi mode)

Berbeda dengan mode tunggal, fiber optik jenis ini mampu mentransmisikan
cahaya dalam jumlah banyak secara bersamaan. Fiber jenis ini mempunyai
diameter yang cukup besar, yaitu 625 mikrometer. Kabel ini biasa digunakan
untuk tujuan komersial. Inti fiber optik ini digunakan untuk mengirimkan
gelombang cahaya inframerah dengan panjang gelombang 850-1300
nanometer.

Cara Kerja Fiber Optik


Listrik yang dihasilkan dikonversikan menjadi sinyal cahaya kemudian
dialirkan antar komputer yang terhubung dalam suatu jaringan skala besar.Jadi
proses transmisi data pada kabel fiber optik adalah dengan mengubah terlebih
dulu data yang dikirimkan ke dalam bentuk partikel cahaya lalu dikirimkan
melalui core. Seperti sudah dibahas di atas, Core dan cladding memiliki indeks
bias yang berbeda, sehingga keduanya membelokkan cahaya yang masuk
dengan sudut berbeda. Sinyal cahaya yang dikirimkan melalui kabel fiber optik
akan dipantul-pantulkan oleh kedua bagian tersebut dengan sudut tertentu dalam
serangkaian pantulan zig-zag, proses ini disebut refleksi internal total. Proses
tersebut terus berlangsung hingga akhirnya sinyal cahaya sampai ke titik tujuan.
Namun, media berupa kaca yang padat membuat sinyal cahaya bergerak dengan
kecepatan sekitar 30% lebih lambat dari kecepatan cahaya. Untuk transmisi data
yang jauh, sinyal cahaya ini juga bisa melemah karena redaman di sepanjang
perjalanan maka dibutuhkan proses pembaharuan foton agar data tetap
tersampaikan dengan baik.Oleh sebab itu untuk transmisi jarak jauh dibutuhkan
repeater di beberapa titik. Repeater ini bekerja dengan mengubah sinyal cahaya
ke sinyal listrik, ini akan mengekstrak data yang menunggangi cahaya yang
mulai melemah tadi. Kemudian sinyal listrik yang berisi data yang akan dikirim
tersebut diubah kembali jadi sinyal cahaya yang baru dan lebih kuat kemudian
ditransmisikan lagi melalui kabel fiber optik. Cahaya yang digunakan biasanya
adalah cahaya LED atau laser. Meski terpengaruh oleh redaman medianya,
namun pengiriman dengan kabel fiber optik masih lebih baik dari kabel
tembaga. Hal ini karena lebar bandwidth dan latency fiber optic masih lebih
tinggi daripada kabel tembaga. Sinar laser yang ditransmisikan dapat
menempuh 80-100 Km tanpa menggunakan amplifier, sedangkan kabel
tembaga membutuhkan amplifier setiap 30-300 meter.

Konstruksi Fiber Optic


Aerial Cable
Aerial Cable Adalah kabel fiber optik yang dipasang di atas tanah (di
udara) melalui tiang ke tiang dengan jarak masing-masing tiang ±
50m. Kabel ini didesign dengan menggunakan penggantung
Duct Cable
Duct Cable Adalah kabel fiber optik yang ditanam dalam tanah, tanpa
menggunakan steel armour (pelindung mekanik) tetapi dipasang
melalui pipa duct ataupun pipa paralon. Kabel ini biasanya dipasang
antar sentral yang juga disebut jaringan sentral ataupun jaringan
tulang punggung (Back Bond).

Direct Buried Cable


Direct Buried Cable Adalah kabel fiber optik tanam langsung, kabel
ini dilengkapi dengan armour sebagai pelindung mekanis yang dapat
dipasang pada berbagai jenis gorong-gorong atau ditanam langsung
dalam tanah dengan kedalaman ±60 cm dan dapat dipasang pada
dinding tembok atau pada konstruksi besi.
ADSS (All Dielectric Self Supporting) Cable
ADSS (All Dielectric Self Supporting) Cable Adalah kabel fiber
optik yang di pasang pada saluran udara transmisi tegangan tinggi
150 kV dan bahkan sampai dengan 500 kV dalam kondisi
bertegangan dengan minimum Span 200m. Dengan lapisan selubung
luar yang dilengkapi dengan material jenis HDPE (High Density
Polyethylene) anti tracking dan anti ultra violet, bahkan jenis kabel ini
ada kalanya menggunakan hybrid fiber yaitu satu jenis kabel terdiri dari dua
unsur fiber yang berbeda. Seperti halnya fiber type ITU-T G 652D dan
G655C di dalamnya

Anda mungkin juga menyukai