VIDI MUKTITAMA D-33 Rancangan Aktualisasi
VIDI MUKTITAMA D-33 Rancangan Aktualisasi
VIDI MUKTITAMA D-33 Rancangan Aktualisasi
Disusun Oleh:
Nama : VIDI MUKTITAMA, A.Md.RMIK
NDH : 33
NIP : 20001001 202202 1 001
Jabatan : PELAKSANA/TERAMPIL – PEREKAM MEDIS
Instansi : KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
iv
7. Bapak/ibu Widyaiswara dan Binsuh selaku Fasilitator yang telah
memberikan pengetahuan selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
XXXVI Tahun 2022 Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara;
8. Seluruh Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 Lingkup Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Latsar;
9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 Lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara yang selama ini bersama-sama mengikuti semua tahapan
Diklatsar;
10. Keluarga tercinta, khususnya orang tua, serta adik-adik yang senantiasa
mendoakan dan mendukung kegiatan Diklatsar ini.
Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersipat membangun dari semua pihak
demi perbaikan dan berkelanjutannya program aktualisasi yang diimplementasikan di
UPTD Puskesmas Bobolio.
Wassalamu‘Alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Tujuan............................................................................................ 3
1.3. Manfaat......................................................................................... 3
1.4. Ruang Lingkup.............................................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PROFIL PESERTA.......................... 5
REFERENSI....................................................................................................... 52
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Puskesmas Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan
di Indonesia maka perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu
pelayanan kesehatan. Puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan
keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan fasilitas/sarana
kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa
layanan kesehatan. Oleh sebab itu puskesmas harus memiliki rekam medis.
Menurut Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang rekam medis, rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. UPTD Puskesmas Bobolio merupakan salah satu sarana
pelayanan kesehatan harus membuat rekam medis untuk menunjang tercapainya
tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan kepada
masyarakat. Salah satu kegiatan agar tercapainya tertib administrasi adalah
pengelolaan sistem penyimpanan rekam medis.
Rekam medis bersifat rahasia oleh karena itu kerahasiaannya harus dijaga
terutama dalam kegiatan penyimpanan dan pengembalian rekam medis. Salah
satu indikator keterlambatan pasien dilayani adalah keterlambatan berkas rekam di
kembalikan dari ruang poli. keberhasilan dalam pelayanan puskesmas yang
merupakan institusi penyedia layanan publik dalam upaya mencapai keberhasilan
tersebut perlu dilakukan pengembalian berkas rekam medis secara tepat, seorang
yang menerima dan meminjam rekam medis berkewajiban untuk mengembalikan
dalam keadaan baik dan tepat waktu 1x24 jam setelah pasien keluar dari
Puskesmas (yanmed 1997;108).
Sehubungan dengan hal tersebut sebagai seorang ASN yang melaksanakan
tugas dan fungsi jabatannya selaku seorang terampil perekam medis yang
ditugaskan di instalasi rekam medis, penulis tertarik untuk melakukan kegiatan
aktualisasi mengangkat isu “Lambatnya Pengembalian Berkas Rekam Medis pada
Instalasi Rekam Medis di Puskesmas Bobolio Kabupaten Konawe Kepulauan”,
dengan alasan tersebut di atas maka saya menyusun Rancangan Aktualisasi ini
dengan judul Rancangan Aktualisasi “Optimalisasi Pengembalian Berkas Rekam
2
Medis Pasien Rawat jalan Melalui Penyediaan SOP di UPTD Puskesmas Bobolio
Kabupaten Konawe Kepulauan”.
1.2. Tujuan
a. Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten harmonis, loyal, adaptif & kolaboratif) serta
peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai seorang
perekam medis di unit Rekam Medis UPTD Puskesmas Bobolio.
b. Khusus
Tujuan khusus dari Rancangan Aktualisasi ini adalah tercapainya
mengoptimalkan ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis pasien di
UPTD Puskesmas Bobolio.
1.3. Manfaat
a. Manfaat untuk Penulis
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya, serta menjadi tenaga fungsional yang mampu
menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan
perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesionalisme.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Manfaat untuk organisasi adalah meningkatkan kualitas pelayanan
dan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan tentang
pengembangan sumber daya manusia.
c. Manfaat Untuk Masyarakat
Menjadikan rancangan aktualisasi ini sebagai tolak ukur keberhasilan
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Bobolio, serta meningkatkan
kesadaran dan kepatuhan petugas dalam mengontrol, mengendalikan dan
3
memanfaatkan berkas rekam medis dengan benar dan tepat, sehingga
penggunaan berkas rekam medis menjadi lebih baik.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN
5
Untuk memudahkan kegiatan pelaksanaan program puskesmas,
maka perlu pembatasan wilayah puskesmas satu dengan puskesmas yang
lainnya. Untuk batas wilayah UPTD PUSKESMAS BOBOLIO dapat dilihat
sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Wawonii Tengah;
b. Sebelah timur berbatasan dengan Wawonii Tenggara;
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Banda; dan
d. sebelah barat berbatasan dengan Laut Banda.
Secara Geografis Kecamatan Wawonii Selatan tergolong dataran
dengan topografi datar dan berbukit. Apabila dilihat dari peta Kabupaten
Konawe Kepulauan, maka Kecamatan Wawonii Selatan terletak di bagian
Selatan Kota Kendari. Dalam mengakses dari Ibu kota kecamatan ke
seluruh desa di wilayah Kecamatan Wawonii relative mudah. Hal tersebut
didukung oleh kondisi jalan yang cukup baik sehingga memudahkan dan
memperlancar arus kendaraan baik roda empat maupun roda dua.
a. Visi
Terwujudnya Masyarakat Wawonii Selatan yang Sehat Tahun 2021
b. Misi
1) Meningkatkan Pembangunan yang berwawasan Kesehatan,
2) Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk hidup sehat,
6
3) Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Yang Bermutu dan
Terjangkau,
4) Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Perorangan, Keluarga
Serta Lingkungan
c. Nilai
“SEHAT”
S = Santun
E = Empati
H = Handal
A = Aman
T = Terampil
7
b. Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha wilayah
kerjanya agar penggerakan pembangunan yang berwawasan
kesehatan, aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Berupaya agar perorangan terutama tokoh masyarakat, keluarga,
dan masyarakat :
a) Memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
b) Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk pembiayaan.
c) Ikut menetapkan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
d) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
e) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
f) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif
dan efisien.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan :
a) Pelayanan Kesehatan Perorangan
b) Pelayanan Kesehatan Masyarakat
2.1.4. Program dan kegiatan kegiatan utama Unit Kerja (OPD)
Salah satu dari beberapa parameter yang dapat digunakan untuk
menilai keberhasilan Puskesmas adalah dengan melihat hasil yang telah
dicapai pada tahun tertentu dibandingkan dengan target yang telah
ditetapkan untuk 6 basis program, yaitu:
8
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
f. Pengobatan
Kegiatan pokok puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga
maupun fasilitasnya karena kegiatan pokok disetiap puskesmas dapat
berbeda-beda. Namun kegiatan pokok puskesmas yang lazim dan
seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Kesehatan ibu dan anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
b. Usaha Peningkatan Gizi
c. Kesehatan Lingkungan (Kesling)
d. Program Kesehatan(Promkes)
e. P2 Imunisasi
f. P2 Ispa Diare
g. P2 Malaria
h. P2 Kusta
i. P2 TB
j. P2 PTM
2.1.5. Data-Data Sumber Daya yang di Miliki dan Data-Data Terkait Isu yang di
Angkat
a. Data Sumber Daya yang di Miliki Unit Organisasi
keterangan
No Jenis ketenagaan Jenjang Kontrak PNS Jumlah
daerah
1. Kedokteran Dokter umum 1 1
2. Perawat S1 Keperawatan 1 1
9
S1 Keperawatan + 2 2 4
Ners
DIII Keperawatan 1 1
DIII Kep Gigi 1 2 3
3. Apoteker S1 Farmasi + 1 1
Apoteker
Asisten Apoteker DIII Farmasi 1 2 3
4. Bidan DIII Kebidanan 6 1 16
0
S1 Kebidanan 2 2
5. Kesehatan Masyarakat S1 Kesmas 5 2 7
S1 gizi 1 1
6. Gizi DIII Gizi 1 1
7. Analis Kesehatan DIII Analis 1 1 2
sanitarian DIII Kesehatan 4 1 5
Lingkungan
Rekam Medis DIII Rekam medik 1 1
8. SMA SMA 8 8
Jumlah 57
10
11
2.2. Profil Peserta
Tabel 2. Profil Peserta
DATA PRIBADI
Nama : Vidi Muktitama, A.Md.RMIK
NIP : 20001001 202202 1 001
Pangkat/Golongan : Pengatur/IIc
Jabatan : Terampil-Perekam Medis
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Bobolio
Alamat Kantor : Kompleks Perkantoran, Kec.Wawonii Selatan
Alamat Domisili : Desa Langara Tanjung Batu, Kec. Wawonii
Barat
Tempat/Tanggal lahir : Tumbu-Tumbu Jaya, 01 Oktober 2000
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
12
4. Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka penyusunan alur
pembentukan SIM rekam medis (manual);
5. Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan
keputusan baik internal maupun eksternal;
6. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat
jalan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien
baru dan lama rawat jalan;
7. Membuat dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) rawat jalan
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru
dan lama rawat jalan;
8. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat
inap dan menginformasikan ke ruang perawatan dalam rangka pelaksanaan
rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
9. Menyiapkan rekam medis rawat inap serta meminta rekam medis rawat inap
ke petugas rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka pelaksanaan
rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
10. Membuat, menyimpan dan memutakhirkan Kartu Kendali (KK) dalam rangka
pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat
inap;
11. Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan melalui
pencatatan/registrasi pasien;
12. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui pencatatan/registrasi
pasien;
13. Membuat dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien (IUP) rawat jalan melalui
pencatatan/ registerasi pasien;
14. Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien
rawat jalan melalui pencatatan/registerasi pasien;
15. Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien;
16. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien;
13
17. Membuat dan memutakhirkan IUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien;
18. Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien
rawat inap dalam rangka pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/
registrasi pasien;
19. Menerima data rekam medis dalam rangka assembling rekam medis rawat
jalan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada;
20. Mencatat buku ekspedisi dalam rangka assembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada;
21. Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka assembling rekam medis
rawat jalan berdasarkan SOP yang ada
22. Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka assembling rekam medis
rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
23. Membuat laporan incomplete dalam rangka assembling rekam medis rawat
jalan berdasarkan SOP yang ada;
24. Menerima rekam medis dalam rangka assembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada;
25. Mencatat buku ekspedisi dalam rangka assembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada;
26. Mengidentifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam
medis secara manual;
27. Mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam
medis secara manual;
28. Mengolah data katalog jenis formulir rekam medis secara manual dalam
rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam medis secara manual;
29. Membuat laporan data katalog catatan mutu formulir rekam medis secara
manual;
30. Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis
pasien rawat jalan ke dalam software case mix.
31. Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis
pasien rawat inap ke dalam software case mix;
14
32. Memproses grouping untuk menentukan tarif case mix;
33. Menyiapkan dan menyerahkan laporan hasil grouping dalam bentuk txt ke
bagian akuntansi untuk diverifikasi internal;
34. Menerima kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari bagian akuntansi;
35. Melakukan input ulang hasil koreksi kedalam software case mix;
36. Menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka penyimpanan rekam medis;
37. Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar penyimpanan rekam
medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak
berkepentingan;
38. Menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang bernilai guna dengan media
tertentu;
39. Menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan dalam rangka proses retensi;
40. Membuat daftar pertelaan rekam medis yang akan disusutkan;
41. Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait;
42. Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan pada
sarana pelayanan kesehatan;
43. Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap;
44. Mengumpulkan data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas
dan mortalitas pasien rawat jalan;
45. Menghitung angka ketidaklengkapan pengisian informed consent;
46. Mengidentifikasi data formulir analisis mutu sistem pengembalian berkas
rekam medis;
47. Mengumpulkan data analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis;
48. Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis secara manual dalam rangka
evaluasi rekam medis pasien rawat inap; dan Mengobservasi data pada setiap
lembaran rekam medis dalam rangka evaluasi keabsahan data.
15
Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik
khususnya dalam konteks ASN, yaitu (1) Penyelenggara pelayanan
publik yaitu ASN/Birokrasi, (2) Penerima layanan yaitu masyarakat, stake
holders, atau sektor privat, dan (3) Kepuasan yang diberikan dan/atau
diterima oleh penerima layanan. Berikut ini akan mengulas mengenai
panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai
pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas, yaitu:
16
2.3.2. Akuntabel
17
b) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien .
c) Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
2.3.3. Kompeten
2.3.4. Harmonis
2.3.5. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seseorang ASN ideal
adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan Negara. Sifat dan sikap
loyal terhadap bangsa dan Negara dapat diwujudkan dengan sifat dan
sikap loyal ASN kepada kepemerintahan yang sah sejauh pemerintahan
tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen dari
pemerintahan itu sendiri. Secara etimologis, istilah loyal diadaptasi dari
bahasa Prancis yaitu “loyal” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara
harfiah loyal berarti setia atau suatu kesetiaan. Kesetiaan timbul tanpa
adanya paksaan tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu.
Dalam kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving
or showing firm and constant support or allegiance to a person or
institution” yang artinya “tindakan memberi atau menunjukkan dukungan
dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi”.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara dengan panduan perilaku:
2.3.6. Adaptif
20
selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan
hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi.
Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi
dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter
adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam
organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi,
tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan
lainnya. Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk
membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang
menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Perilaku adaptif
merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan baik
individu maupun organisasi dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan
membangun atau mewujudkan individual dan organisasi adaptif tersebut
adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity).
Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi uncertainty dengan understanding,
hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi ambiguity dengan agility.
Adapun panduan perilaku sikap adaptif sebagai berikut:
2.3.7. Kolaboratif
21
kompetitif dengan mengembangkan rutinitas bersama. Sedangkan Gray
(1989) mengungkapkan bahwa : Collaboration is a process though which
parties with different expertise, who see different aspects of a problem, can
constructively explore differences and find novel solutions to problems that
would have been more difficult to solve without the other’s perspective (Gray,
1989). Lindeke and Sieckert (2005) mengungkapkan bahwa kolaborasi
adalah: Collaboration is a complex process, which demands planned,
intentional knowledge sharing that becomes the responsibility of all parties
(Lindeke and Sieckert, 2005). Dalam pelaksanaan tugas sebagai aparatur
sipil negara, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus dilaksanakan.
Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian
suatu visi dan cita-cita. Adapun panduan perilaku sikap kolaboratif yaitu
berupa:
1. Jaminan kesehatan;
2. Jaminan kecelakaan kerja;
3. Jaminan kematian; dan
4. Bantuan hukum
26
tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta
risiko yang menyertainya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena
adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk
hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu,
berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan
negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan
mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau
kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan dalam
implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan semangat
cinta tanah air Indonesia.
3. Profesionalisme
Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu profesi
untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus (Nurita
Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah
satu profesi maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus agar dalam melaksanakan
tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan secara profesional.
4. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ
birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding
kaku tempat ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh
serta mampu menemukan dan menggunakan perkembangan atau
inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun
internasional.
29
dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.
c) Aman bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan
kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun dasardasarnya adalah sebagai berikut: (1)
Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi,
fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital
(kata sandi); (2) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi
dan data valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya,;
(3) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan
platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital
dalam memuat konten sosmed; (4) Pengetahuan dasar
perlindungan diri atas penipuan dalam transaksi digital serta
protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.
d) Cakap bermedia digital
30
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 3. Identifikasi isu berdasarkan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
32
3.1.2. Analsis Isu
Tehnik analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan
ditindaklanjuti yaitu metode analisa APKL. Dengan cara menentukan tingkat
Aktualitas, Problematik, Kekhayalakan,dan Kelayakan.
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan
dimasyarakat .
2. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera
mungkin.
3. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalah.
Selanjutnya menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor
tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.
Skala Likert : 1-5
5 : Sangat kuat pengaruhnya
4 : Kuat pengaruhnya
3 : Sedang pengaruhnya
2 : Kurang pengaruhnya
1 : Sangat kurang pengaruhnya
APKL
No Isu Utama TOTAL RANGKING
A P K L
Belum optimalnya pengembalian
1 berkas rekam medis pasien sesuai 4 5 5 5 19 I
standar waktu
Kuranganya sarana dan prasarana
2 di ruang instalasi rekam medis 3 4 3 4 14 III
terutama printer
3 Belum optimalnya pemahaman 3 5 5 4 17 II
petugas terhadap pentingnya
33
pengembalian rekam medis yang
lengkap pada berkas rekam medis
pasien
Dampak
Terlambatnya Pengembalian
berkas rekam medis pasien
rawat jalan ke instalasi
Masalah rekam medis
35
c. Konsultasi dengan mentor dan kepala puskesmas
terkait SOP tentang pengembalian berkas rekam medis
d. Mencetak SOP tentang pengembalian berkas rekam
medis
e. Mengajukan kepada Kepala UPTD Puskesmas Bobolio
(pimpinan) untuk pengesahan SOP tentang
pengembalian berkas rekam medis
3. Melakukan Kegiatan Sosialisasi SOP pengembalian
berkas rekam medis
a. Membuat surat undangan dan daftar hadir
b. Mempersiapkan tempat dan materi sosialisasi
c. Melaksanakan sosialisasi
4. Melakukan kuesioner kepada petugas poli rawat jalan
a. Pembuatan Kuesioner
b. Menyiapkan daftar hadir dan daftar rekap nilai
c. Mengarahkan petugas poli untuk mengisi kuesioner
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
a. Membuat lembar monitoring
b. Melakukan monitoring dan evaluasi
c. Menyusun laporan hasil kegiatan
d. Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan
37
Tabel 6. Rancangan Kegiatan
38
saya akan proaktif berkomunikasi dan
konsultasi dengan atasan (Adaptif).
f. Meminta Diperolehnya Dalam meminta persetujuan, saya akan menjaga
persetujuan persetujuan integritas mengemukakan alasan dengan sopan
pimpinan/ pelaksanaan (Akuntabel)
mentor rancangan Dalam meminta persetujuan, saya akan
terhadap aktualisasi menghargai pendapat atasan (Harmonis)
rancangan Saat meminta izin kegiatan dan meminta
aktualisasi Hasil : dukungan, saya akan menjaga nama baik
Dokumentasi pimpinan terhadap kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan (Loyal)
Dalam meminta persetujuan, saya akan menjaga
komunikasi dan bertutur kata dengan sopan dan
bersedia bekerja sama (Kolaboratif)
Manajemen ASN : : Dalam berkedudukan sebagai ASN yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan. Oleh karena itu,penulis melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada pimpinan
Keterkaitan Substansi terkait rancangan kegiatan sebagai bentuk sikap hormat dan menghargai pimpinan.
Mata Pelatihan Agenda
III : Smart ASN : : Sebagai seorang Smart ASN menunjukkan perilaku integritas yaitu dengan konsistensi
berperilaku yang selaras dengan nilai dan norma atau etika organisasi dan jujur dalam
hubungan dengan atasan.
Perkiraan Hambatan : Atasan sedang melakukan perjalanan dinas ke luar kota
Analisis Dampak Dampak bila kegiatan tidak : Kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana.
terlaksana
Alternatif Solusi : Menyesuaikan jadwal konsultasi dengan jadwal atasan
Kegiatan 2. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Pembuatan SOP pengembalian berkas rekam medis”
39
No Kegiatan Tahap kegiatan Ouput /hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan
Terhadap Visi - Nilai
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Pembuatan a. Konsultasi Tersedianya Saya akan membangun komunikasi yang Dengan melakukan Terkait dengan
SOP (Standar sistematika sistematika lebih besar dan kerjasama antara persiapan kegiatan Niai organisasi :
Operasional penulisan penulisan SOP kelompok internal yang menjadi tujuan pembuatan SOP 1. Tertib
Prosedur) SOP ke adanya transparansi (Akuntabel) pengembalian Teratur dan rapi
tentang Pimpinan Hasil : Saya akan berkomitmen untuk berkas rekam medis dalam bekerja
pengembalian Dokumentasi melaksanakan apa yang diarahkan sejalan untuk 2. Profesional
berkas rekam pimpinan (Loyal) mendukung visi dan Bekerja sesuai
medis Saya akan proaktif dalam berkomunikasi misi puskesmas dengan kehalian
dan konsultasi dengan pimpinan (Adaptif). yakni : dan juknis
b. Mencari Tersedianya Saya akan mencari referensi dan Visi 3.Inovatif
referensi dan draft SOP Terwujudnya Bekerja dengan
membuat draft SOP dengan cermat dan
Masyarakat Wawonii tulus dan ikhlas
menyusun tentang bertanggungjawab berdasarkan sumber Selatan yang Sehat. dan selalu
draft SOP pengembalian terpercaya (Akuntabel) Dan Misi
tentang berkas rekam Saya akan mencari dan menyusun draft berinovasi
Memelihara dan
pengembalian medis SOP pengembalian berkas rekam medis Meningkatkan
berkas rekam (Kompeten) Pelayanan Yang
medis Hasil : Saya akan berdedikasi dalam mencari Bermutu dan
Dokumentasi refernsi dan menyusun draft SOP untuk Terjangkau.
menghasilkan draft dengan kualitas yang
terbaik (Loyal)
Saya akan terus berinovasi dalam mencari
referensi perancangan SOP pengembalian
berkas rekam medis (Adaptif)
c. Konsultasi Terlaksananya Dalam menyiapkan bahan konsultasi, saya
dengan diskusi akan bersikap responsivitas dalam
mentor/ berkaitan menyusun tahapan SOP agar terlaksana
pimpinan dengan SOP dengan baik (Berorientasi Pelayanan)
terkait SOP tentang
40
tentang pengembalian Dalam menyiapkan bahan konsultasi, saya
pengembalian berkas rekam akan berkonsultasi agar tercipta
berkas rekam medis keselarasan antara mentor/pimpinan dan
medis pelaksana aktualisasi mengenai SOP
pengembalian berkas rekam medis
Hasil : (Harmonis)
Dokumentasi saya akan berkonsultasi agar mentor
dapat lebih proaktif pada kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan
(Adaptif)
Dalam melakukan konsultasi terkait SOP
pengembalian berkas rekam medis, saya
akan bekerja sama dengan
mentor/pimpinan (Kolaboratif)
d. Mencetak Tersedianya Dalam mencetak SOP, saya akan menjaga
SOP tentang SOP tentang kualitas dalam pencetakan SOP agar
pengembalian pengembalian penulisan yang dihasilkan baik dan jelas
berkas rekam berkas rekam demi perbaikan yang tiada henti
medis medis (Berorientasi Pelayanan)
Saya akan mencetak SOP dengan cermat
agar tidak ada kesalahan (Akuntabel)
Dalam mencetak SOP, saya akan
berdedikasi untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan (Loyal)
e. Mengajukan Disahkannya Saya akan mengajukan SOP
kepada SOP tentang pengembalian berkas rekam medis
Kepala pengembalian kepada kepala puskesmas dengan penuh
Puskesmas berkas rekam tanggung jawab, jujur, transparan dan
(pimpinan) medis tanpa memaksakan kehendak
untuk (Akuntabel)
pengesahan Hasil : Saya akan mengajukan pengesahan SOP
SOP tentang Dokumentasi tentang pengembalian berkas rekam
41
pengembalian medis selalu mengutamakan rasa saling
berkas rekam menghargai, serta menggunakan kata-
medis kata yang sopan dan santun (Harmonis)
Saya akan meminta pengesahan SOP
tentang pengembalian berkas rekam
medis diajukan dengan penuh keyakinan
memberikan inovasi pada puskesmas
(Adaptif)
Manajemen ASN : : Dalam pembuatan SOP pengembalian berkas rekam medis termasuk dalam
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara terhadap pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
Keterkaitan Substansi
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan
Mata Pelatihan Agenda
III : Smart ASN : : Sebagai seorang Smart ASN dituntut untuk bisa memanfaatkan aplikasi IT termasuk
memanfaatkan internet untuk mencari referensi SOP dan berkolaborasi dengan
sesama ASN yang lain untuk menciptakan pelayanan yang prima.
Perkiraan Hambatan : SOP yang dibuat tidak jelas (Alur, tinta print tidak jelas/terang)
Analisis Dampak Dampak bila kegiatan tidak : Kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana
terlaksana
Alternatif Solusi : Cetak ulang SOP
Kegiatan 3. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Melakukan Kegiatan Sosialisasi SOP Pengembalian Berkas Rekam Medis”
No Kegiatan Tahap kegiatan Ouput /hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan
Terhadap Visi - Misi Nilai
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
42
3. Melakukan a. Membuat surat Tersedianya Saya akan melakukan perkenalan diri dan Dengan melakukan Terkait dengan
Kegiatan undangan dan surat undangan meminta persetujuan kepada para petugas persiapan kegiatan Niai organisasi :
Sosialisasi SOP daftar hadir dan daftar hadir dengan menggunakan bahasa yang sopan dan penyuluhan sejalan 1. Tertib
pengembalian bersikap ramah. (Berorientasi Pelayanan) untuk mendukung Teratur dan rapi
berkas rekam Saya akan bersikap menghargai sesama apapun visi dan misi dalam bekerja
medis latar belakangnya. (Harmonis) puskesmas yakni : 2. Profesional
Dapat menyesuaikan diri dengan petugas dan Visi Bekerja sesuai
proaktif sehingga kegiatan berjalan dengan baik Terwujudnya dengan kehalian
dan petugas tidak merasa canggung. (Adaptif) Masyarakat dan juknis
b.Mempersiapkan Tersedianya Dalam mempersiapkan tempat dan materi Wawonii Selatan 3.Inovatif
tempat dan tempat untuk sosialisasi, saya akan mencari lokasi dan referensi yang Sehat. Bekerja dengan
materi sosialisasi yang terbaik dan benar-benar meyakini bahwa Dan Misi tulus dan ikhlas
sosialisasi solusi terbaik dalam mencegah terjadinya Memelihara dan dan selalu
keterlambatan pengembalian berkas rekam medis Meningkatkan berinovasi
(Berorientasi Pelayanan) Pelayanan Yang
Saya akan bertanggungjawab terhadap tempat Bermutu dan
dan materi sosialisasi (Akuntabel) Terjangkau.
Saya akan memberikan pelayanan yang sama
tanpa membedakan derajat profesi serta
membangung lingkungan sosialisasi yang kondusif
(Harmonis)
Saya akan menggerakkan pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk tujuan bersama. (Kolaboratif)
c. Melaksanakan Terlaksananya Saya akan menggunakan bahasa yang sopan dan
sosialisasi sosialisasi mudah dipahami oleh petugas, ramah, cekatan
dan solutif serta dapat diandalkan. (Berorientasi
Pelayanan)
Saya akan melakukan sosialisasi dengan penuh
tanggungjawab, efektif dan efisien, jujur dan
transparan sehingga dapat dipercaya (Akuntabel)
Dalam melakukan sosialisasi, saya akan
memberikan kualitas kinerja terbaik agar kegiatan
yang akan dilakukan bisa berhasil sesuai dengan
apa yang diharapkan (Kompeten)
43
Saya akan menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya tanpa membedakan antara satu dan
yang lainnya (Harmonis)
Saya akan menepati waktu saat kegiatan sebagai
bentuk komitmen terhadap kegiatan (Loyal)
Saya akan memberi kesempatan kepada peserta
sosialisasi untuk bertanya jika ada hal yang tidak
dipahami untuk membangun kerjasama yang
sinergis. (Kolaboratif)
Manajemen ASN : : Sebagai seorang ASN harus bersikap profesionalitas dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan, oleh karena itu penulis harus betul-betul memperhatikan kelengkapan data,
bahan dan waktu pelaksanaan kegiatan agar kegiatan dapat berlangsung secara efektif dan
Keterkaitan Substansi efisien.
Mata Pelatihan
Agenda III :
Smart ASN : : Sebagai seorang Smart ASN dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang prima dengan
berkolaborasi dengan petugas agar kegiatan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Alternatif Solusi : Meminta saran pimpinan, dan petugas untuk menetukan jadwal
Kegiatan 4. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “ Kuesioner Pengembalian Berkas Rekam Medis”
No Kegiatan Tahap kegiatan Ouput /hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi - Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
44
4. Melakukan a. Pembuatan Tersedianya Dalam menyusun kuesioner penulis akan Dengan Terkait dengan
kuesioner kuesioner lembar cekatan (Berorientasi Pelayanan) terlaksananya nilai organisasi:
kepada petugas kuesioner Dalam menyusun kuesioner penulis akan melakukan 1.Tertib
poli rawat jalan bertanggung jawab dan jujur (Akuntabel) pengetahuan Teratur dan rapi
tentang waktu Dalam menyusun kuesioner penulis akan petugas untuk dalam bekerja
pengembalian bersikap proaktif mengumpulkan literatur mendukung visi dan 2. Profesional
berkas rekam (Adaptif) misi puskesmas Bekerja sesuai
medis Dalam menyusun kuesioner penulis akan yakni : dengan kehalian
menyiapkan kuesioner dengan kualitas terbaik Visi dan juknis
(Kompoten) Terwujudnya 3.Inovatif
Masyarakat Bekerja dengan
b. Menyiapkan Daftar hadir dan Penulis menyiapkan daftar hadir dan daftar Wawonii Selatan tulus dan ikhlas
daftar hadir daftar rekap nilai rekap nilai untuk membangun lingkungan kerja yang Sehat. dan selalu
dan daftar tersedia yang kondusif (Harmonis) Dan Misi berinovasi.
rekap nilai Penulis menyiapkan daftar hadir dan rekap nilai Memelihara dan
dengan melakukan perbaikan tiada henti Meningkatkan
(Berorientasi Pelayanan) Pelayanan Yang
Penulis bertindak proaktif dalam menyiapkan Bermutu dan
daftar hadir dan rekap nilai (Adaptif) Terjangkau.
c. Mengarahkan Terlaksananya Penulis mengarahkan pengisian kuisioner
petugas poli Kuesioner tentang waktu pengembalian berkas rekam
untuk mengisi medis agar menghasilkan nilai tambah yaitu
kuesioner lebih cepat,efektif dan efisien dan memberikan
tentang waktu kesempatan kepada pihak lain berkontribusi
pengembalian (Kolaboratif)
berkas rekam Penulis akan melakukan pekerjaan dengan
medis sepenuh hati dengan memegang teguh ideologi
pancasila (Loyal)
Penulis cekatan dan solutif dalam mengarahkan
untuk mengisi kuisioner (berorientasi
45
pelayanan)
Manajemen ASN : : Penulis akan melakukan kuisioner tentang pengetahuan petugas poli dengan cermat,
Keterkaitan Substansi disiplin, bertanggung jawab dan sopan.
mata pelatihan
Agenda III : Smart ASN : : Penulis akan melaksanakan kuisioner tentang pengetahuan petugas poli dengan jiwa
hospitality
Perkiraan Hambatan : Kurangnya petugas poli rawat jalan yang hadir
Dampak bila kegiatan tidak : Tidak tersedianya format daftar hadir
Analisis dampak terlaksana
Alternatif Solusi : Melakukan penjadwalan ulang
46
Kegiatan 5. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Melakukan Evaluasi Kegiatan”
No. Kegiatan Tahap Output /hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
kegiatan Terhadap Visi - Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Melakukan a. Membuat Tersedianya Saya akan membuat lembar monitoring dengan Dengan melakukan Terkait denagn Niai
monitoring dan lembar penuh hati-hati dan bertanggungjawab terhadap persiapan kegiatan organisasi :
laporan
evaluasi monitoring lembar monitoring yang telah dibuat (Akuntabel) penyuluhan sejalan 1. Tertib
monitoring dan Saya akan menyelaraskan lembar monitoring untuk mendukung Teratur dan rapi
dengan kegiatan monitoring yang akan dilakukan visi dan misi dalam bekerja
evaluasi
(Harmonis) puskesmas yakni : 2. Profesional
Saya akan berdedikasi dalam membuat lembar Visi Bekerja sesuai
monitoring (Loyal) Terwujudnya dengan kehalian
Saya akan terus berinovasi dan mengembangkan Masyarakat dan juknis
kreativitas serta antusias terhadap perubahan Wawonii Selatan 3.Inovatif
dalam membuat lembar monitoring (Adaptif) yang Sehat. Bekerja dengan
b. Melakukan Terlaksananya Dalam melakukan monitoring dan evaluasi saya Dan Misi tulus dan ikhlas
monitoring Monitoring dan akan melakukan perbaikan tiada henti dari Memelihara dan dan selalu
dan evaluasi evaluasi evaluasi yang ada (Berorientasi pelayanan) Meningkatkan berinovasi
pengembalian Pelayanan Yang
Penulis akan bertanggungjawab terhadap
berkas rekam Bermutu dan
pengembalian berkas rekam medis (Akuntabel)
medis. Terjangkau.
Saya akan berdedikasi tinggi dalam melakukan
monitoring dan evaluasi terkait pengembalian
berkas rekam medis (Loyal)
Saya akan terus berinovasi dan antusias dalam
mengembangkan pengembalian berkas rekam
medis secara tepat waktu (Adaptif)
47
c. Menyusun Terlaksananya Dalam menyusun laporan hasil kegiatan
laporan hasil laporan kegiatan aktualisasi, saya akan melakukan dengan
kegiatan cermat, disiplin, dan penuh tanggung jawab.
(Akuntabel)
Dalam menyusun laporan hasil aktualisasi, saya
akan menunjukkan kinerja terbaik sehingga
menunjukkan hasil yang maksimal. (Kompeten)
Dalam menyusun laporan kegiatan, saya akan
menghargai kritik dan saran yang disampaikan
oleh teman sejawat saling menghargai pendapat
agar mampu melakukan perbaikan ke depannya
(Harmonis)
Dalam menyusun laporan, saya akan menyusun
sesuai dengan hal yang sebenarnya tanpa
melebihkan dan mengurangi (Loyal)
48
Manajemen ASN : : Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab secara baik akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan Smart ASN : : Saya harus mampu menerapkan SOP pengembalian berkas rekam medis dengan
Agenda III : professional sebagai wujud tanggung jawab kepada organisasi dan masyarakat.
Perkiraan Hambatan : Tidak teraplikasinya Pengembalian berkas rekam medis dan SOP Pengembalian berkas rekam
medis
Dampak bila kegiatan tidak : Manfaat hasil kegiatan yang dilakukan tidak bisa diketahui secara pasti dan jelas serta laporan
Analisis Dampak terlaksana yang disusun tidak memenuhi indikator pencapaian, sehingga kegiatan kurang bermanfaat dan
berkualitas seperti apa yang diharapkan.
Menyetujui
Coach Peserta
49
3.4. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Values ASN (BerAKHLAK)
50
3.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
September - Oktober 2022 Ket.
No Kegiatan T. Keg
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1
Konsultasi a.
1 dengan pimpinan b.
c.
Pembuatan SOP a.
(Standar b.
Operasional c.
Prosedur) tentang
2 pengembalian d.
berkas rekam
e.
medis
Melakukan a.
Kegiatan
b.
Sosialisasi SOP
3 c.
pengembalian
berkas rekam
medis
Melakukan a.
kuesioner kepada b.
petugas poli rawat c.
jalan tentang
4 waktu
pengembalian
berkas rekam
medis
Melakukan a.
Monitoring dan b.
5 Evaluasi c.
d.
51
BAB IV
PENUTUP
Identifikasi isu dan penetapan isu telah dilakukan dan akhirnya menetapkan isu
“Optimalisasi Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat jalan Melalui
Penyediaan SOP di UPTD Puskesmas Bobolio Kabupaten Konawe Kepulauan”.
Yang akan dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan kedepan dari tanggal 2 September
– 1 Oktober 2022. Gagasan pemecahan isunya adalah optimalnya ketepatan waktu
pengembalian berkas rekam medis pasien sebagai alat bantu monitoring berkas
rekam medis oleh petugas rekam medis melalui rancangan kegiatan yang relevan
dengan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif),serta kedudukan peran PNS dalam
mewujudkan Smart Governance (Manajemen ASN dan Smart ASN).
52
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 139 tahun 2003 Tentang
Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya
Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Berorientasi Pelayanan”: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Akuntabel”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Kompoten”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Harmonis”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Loyal”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Adaptif”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Kolaboratif”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Smart ASN”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2018
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam
Medis
Peraturan Menteri PANRB Nomor 30 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi dan Jabatan
Fungsional Perekam Medis
Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan
Aparatur Sipil Negara
Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor
20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding ASN
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Nomor 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas
53
54