Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL USAHA MACARONI

SCHOTEL KUKUS

Disusun oleh :
SHAFINA OKTAVIA RAHMADANI
XI IPS 1 (31)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KOTA SURABAYA
SEKOLAH MENENGAH ATAS 4
Jl.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 4 Telepon 031-5015455
Website: www.tetrasmasby.net Email: tetrasmasby@gmail.com.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dikarenakan tidak semua orang mempunyai oven dan tidak semua listrik di rumah kuat untuk
menampung wat dari oven yang lumayan besar. Karena inovasi tersebut proposal ini dibikin
agar orang-orang bisa membuat macaroni schotel tanpa harus dioven. Dari proposal ini juga
kita bisa berusaha tanpa bermodalkan besar. Karena tidak semua orang mempunyai uang
yang banyak untuk memulai usahanya. Tidak sedikit juga orang yang menyukai macaroni
schotel ini karena banyak yang bertanggapan bahwa rasanya enak.

Dengan latar belakang tersebut kami memutuskan ingin membuat cemilan yang berbahan
dasar dari Macaroni dan bisa mengenyangkan perut seketika ditambah bahan-bahan yang
digunakan sudah pasti baik dan jauh dari bahan-bahan kimia ataupun pengawet.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah: “Bagaimana


cara membuat macaroni schotel? Apakah macaroni schotel dapat di buat tanpa oven? Apakah
kita bisa mendapatkan laba melalui macaroni schotel?”

C. Tujuan

1. Mengetahui pembuatan macaroni schotel


2. Membuat macaroni schotel tanpa harus dimasak di oven
3. Membuktikan bahwa kita bisa mendapatkan laba hanya dengan berjualan es lilin

D. Manfaat Adanya Proposal

1. Mendapatkan laba hanya dengan berjualan macaroni schotel


2. Dapat berjualan dengan modal yang kecil
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertiann Macaroni Schotel

Macaroni schotel adalah salah satu olahan populer di Indonesia yang dibuat dari pasta
jenis macaroni. Macaroni schotel merupakan salah satu makanan yang dibawa oleh penjajah
Belanda saat itu ke negara-negara jajahannya, salah satunya Indonesia.Macaroni schotel
dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada pertengahan abad ke-19. Awalnya hanya ibu-ibu
rumah tangga Belanda yang banyak membuat macaroni schotel ini.Hidangan ini tidak
bernama macaroni schotel pada awalnya. Di Eropa, hidangan ini dikenal sebagai macaroni
casserole. Keduanya merupakan hidangan yang sama hanya berbeda nama saja. Orang
Indonesia kemudian menyebut macaroni casserole sebagai macaroni schotel karena
mengambil nama pinggan atau wadah yang digunakan untuk memanggang macaroni tersebut.
Macaroni casserole sendiri sebenarnya tidak asli berasal dari Belanda tapi dari negara-negara
di Eropa Utara. Macaroni casserole sering dijadikan makanan utama dan signature dish di
banyak negara Eropa Utara seperti Swedia dan Finlandia.

B. Nama Usaha

Nama usaha yang akan dijalani yaitu bernama Macaroni Schotel Eounia

C. Aspek Pemasaran

a) Target Pemasaran

Target pemasaran online yang digunakan untuk mencapai target konsumen pemasaran
online dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine
Marketing) dan social media. Jadi, cakupan untuk memilih pelanggan lebih luas dan lebih
spesifik.

b) Strategi Pemasaran

Dikarenakan strategi pemasaran dilakukan secara online menggunakan digital


marketing, jadi jangkauan konsumen online lebih luas dibanding offline. Bahkan, untuk
bisnis online ini konsumennya bisa mencapai luar kota atau bahkan luar pulau. Sehingga
kesempatan untuk memperoleh keuntungan juga lebih besar. Sebagai contoh, caranya
dengan berjualan di aplikasi pemesan online seperti Gojek, shoppe, dan sebagainya. Selain
cara itu kita juga bisa menggunakan cara mempromosikannya melewati sosmed.

D. Cara Membuat Macaroni Schotel Kukus

Bahan-bahan:

 200 gram makaroni, rebus sampai empuk, tiriskan


 4 butir telur
 400 ml susu cair
 200 gram kornet atau satu kaleng kecil
 2 siung bawang putih, cincang
 1 buah bawang bombai ukuran kecil, cincang
 2 sdm margarin
 1 sdt kaldu sapi bubuk
 ½ sdt pala bubuk
 75 gram keju gampang leleh, parut (bisa pakai quick melt)
 75 gram keju cheddar, parut
 Garam dan merica secukupnya

Cara pembuatan:

1. Campur susu, telur, gram, merica, kaldu bubuk, dan pala bubuk dalam satu wadah.
Aduk rata lalu sisihkan.
2. Panaskan margarin, tumis bawang bombai dan bawang putih hingga harum.
Masukkan kornet, aduk dan masak sampai kornet agak kering, matikan api.
3. Dalam wadah tahan panas, susun setengah bagian makaroni, tumisan kornet, keju
gampang leleh, lalu tutup dengan makaroni lagi. Tuang campuran susu.
4. Panaskan kukus. Kukus macaroni schotel hingga matang, sekitar 15 menit. Sebelum
dikukus, taburi macaroni schotel dengan keju cheddar terlebih dulu. Angkat lalu
sajikan.

E. Analisis SWOT

Strength (kekuatan)

o Menjual produk untuk semua kalangan mamasyarakat


o Bahan produk yang terjamin dan higienis

Weakness (kekurangan)

o Tidak tahan lama


o Produknya mudah ditiru

Opportunity (peluang)

o Banyak orang tertarik dengan produk


o Fasilitas yang cukup memadai

Threats (ancaman)

o Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah

F. Pengemasan
Kami akan menggunakan alumunium foil khusus untuk membuat macaroni
schotel. Setiap harinya maximal kita menyediakan kira-kira sekitar 20 Macaroni Schotel
untuk dj jual. Tetapi jika mempunyai lebih banyak modal bisa juga lebih dari perkiraan itu.
Jika pembeli membeli produk lebih dari 5 maka kita akan memadainya dengan kardus yang
besar. Jika pembeli membeli produk hanya 1 maka kita akan memadainya dengan kardus
yang kecil.

G. Harga

Untuk harga penjualan dijelaskan dalam tabel berikut:

No. Ukuran Macaroni Schotel Harga

1. Kecil 6.000

2. Sedang 9.000

3. Besar 12.000
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak harus memberikan modal yang besar untuk
berbisnis. Kita dapat membangun usaha tanpa harus bermodalkan besar. Dengan membuka
usaha ini orang-orang tidak perlu mengeluarkan banyak uang hanya untuk menyegarkan
tenggorokannya. Harga yang ekonomis dan bisa memuaskan dahaga sangat
direkomendasikan untuk pemula yang ingin membuka usaha sendiri.

B. Saran

Bagi pedagang:

Agar macaroni schotel tidak mengering lakukanlah hal berikut:

1. Rebus makaroni dengan benar


2. Perhatikan durasi memanggangnya, macaroni schotel harus dipanggang dengan durasi
yang tepat supaya tidak kering.
3. Lama waktu mengukusnya sekitar 150-20 menit saja. Guna mencegah air menetes
pada schotel, lapisi permukan panci kukusan dengan serbet. Kemudian, baru tutup
dengan rapat.
4. Gunakan metode au bain marie. Ada cara membuat macaroni schotel supaya tidak
berkerak, yakni dengan menerapkan metode au bain marie.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/food/read/2020/06/27/081100375/riwayat-macaroni-schotel-di-indonesia-
makanan-orang-elite-saat-awal-muncul
https://www.kompas.com/food/read/2021/06/13/210600375/4-tips-membuat-macaroni-schotel-agar-
tidak-kering?
page=all&jxconn=1*1cwdpkn*other_jxampid*NzZsZVBXNnhETDZGc05Bdk5WeHhMRTUwbjI2
UjFVamJfMHdmVmFmSlEteGVWMDlzTTRSdmZJSmdHQ1FUVEhKMg..#page2

Anda mungkin juga menyukai