Pandangan Tetramania Terhadap Kericuhan Supporter Di Piala Walikota
Pandangan Tetramania Terhadap Kericuhan Supporter Di Piala Walikota
DI PIALA WALIKOTA
Oleh:
Juan Dzaky Rabbany (16)
Satria Pasya Pramuditya (30)
Kelas XI IPS 1
SMAN 4 SURABAYA
2023
ABSTRAK
Tawuran antar pelajar sudah menjadi tradisi yang mengakar di kalangan pelajar, yang suatu saat bisa muncul kapan,
dimana dan tiba-tiba dan kita tidak bisa mengetahui hal tersebut. Hal ini telah menimbulkan keprihatinan dan
keresahan terhadap calon calon generasi penerus bangsa ini. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah melihat
pandangan kelompok Tetramania terhadap kelompok siswa sekolah lain dan konformitas pada kelompok teman
sebaya antara siswa yang terlibat dengan yang tidak terlibat di Kota Surabaya, sekaligus menawarkan intervensi
sebagai solusi alternatif dalam menangani tawuran antar pelajar. Analisis yang dalam terhadap akar permasalahan
yang menjadi faktor penyebab tawuran akan menjadi titik tolak untuk merumuskan solusi yang tepat sebagai
alternatif dalam penanganan tawuran. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor penyebab tawuran antar pelajar
secara umum dapat dikategorikan menjadi dua. Pertama, faktor internal pelajar sebagai remaja, yang tidak lepas dari
aspek-aspek psikologis yang melingkupi kehidupannya sebagai remaja. Kedua, adalah faktor eksternal dari luar diri
remaja yang berupa kondisi lingkungan sosial di sekitar remaja. Melalui faktor-faktor inilah kemudian alternatif solusi
yang bisa ditawarkan adalah pendekatan kesehatan mental. Pendekatan kesehatan mental yang paling tepat adalah
intervensi primer atau tindakan preventif dengan memodifikasi lingkungan dan memperkuat kapasitas sasaran
(remaja sebagai pelajar).
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak dari para supporter yang ingin memberikan dukungan kepada perwakilan tim bola basket sekolah
mereka. Para suporter juga berlomba-lomba menabuh genderang semangat bagi para pemain, mulai dari
menampilkan koreo (tarian), nyanyian, hingga tabuhan berbagai alat musik . Dengan adanya kegiatan atau
kompetisi olahraga seperti ini, pemerintah Surabaya berharap mampu menumbuhkan jiwa spotifitas antara
para pelajar. Serta, untuk menjalin persaudaraan antara para pelajar di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo,
dan Kabupaten Gresik.
Pada 20 Februari 2023 piala walikota Surabaya tercoreng dengan Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh
siswa SMAN 5 dan SMAN 9 Surabaya. Kericuhan terjadi pada kejuaraan bola basket Piala Wali Kota
Surabaya tingkat pelajar SMA/SMK/MA se-Surabaya Raya di Gelora Pancasila. Berdasarkan video yang
beredar, ada tim berpakaian warna kuning dan putih yang berselisih di lapangan. Kemudian, salah satu
pemain berbaju putih memukul pemain baju kuning. Tak lama, supporter dengan pakaian hijau banyak yang
turun ke lapangan. Hingga akhirnya, pemain baju putih nomor punggung 5 dipisahkan dan dibawa menjauh
dari kerumunan. Kepala Disbudporapar Surabaya, Wiwiek Widayati menyebut kejadian tersebut terjadi
karena adanya salah paham diantara kedua tim tersebut. Dalam video tersebut terlihat dua pemain basket
dari dua sekolah berbeda, yakni anatara jersey putih dan jersey kuning saling adu mulut di tengah lapangan.
Wasit dan official sempat melerai, tapi kedua tim tersebut tetap beradu mulut. Kericuhan pun semakin
menjadi saat suporter dari sekolah tersebut ikut turun ke lapangan. Mereka semakin bertambah banyak. Tak
lama, petugas dan sejumlah pihak memukul mundur suporter.
Peristiwa tawuran antarpelajar SMAN 5 dengan SMAN 9 Surabaya menjadi sebuah topik yang menarik bagi
kalangan pelajar dan sekolah, karena jarangnya terjadi kasus konflik antar sekolah dalam suatu
pertandingan. Media massa menyiarkan secara update perkembangan kasus tawuran antar pelajar serta
informasi yang berkaitan dengan kasus tersebut. Peran media massa cukup besar dan dapat memberikan
pengaruh yang besar pada masyarakat. Kekuatan media seperti ini akan membawa dampak yang positif
apabila diarahkan untuk mempengaruhi sikap masyarakat. Karena berbagai keunggulan yang dimiliki.
2.1Kajian Pustaka
A. Kericuhan Supporter
Tawuran atau perkelahian antar pelajar pada umumnya seringkali dilatar belakangi oleh hal-hal yang sepele
dipicu oleh adanya tindakan saling mengejek lewat sms,media sosial,situs jejaring pertemanan,aksi coret-
coret tembok lingkungan sekolah, perselisihan konflik antar kampung dari setiap siswa yang sekolahnya
berbeda, maupun hasutan dari pihak ketiga yang mengalami sakit hatidan dendam. Demikian juga aksi
tawuran antar pelajar yang terjadi antar SMAN 5 dan SMAN 9 Surabaya. Akibatnya pihak sekolah telah
memberhentikan beberapa siswa dan pemerintah memberikan sanksi kepada yang terbukti terlibat dalam
perkelahian antar pelajar sekolah menengah tingkat atas di Surabaya.