Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

EKSPERIMEN TEKNIK BIOMEDIS II


ELEKTROPLATING – (M1)

Nama : Akhmad Taufik


NIM : 081911733038
Kelompok : B5

Dosen Praktikum : Fitriyatul Qulub, S.T

PRODI TEKNIK BIOMEDIS-DEPARTEMEN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
Abstrak
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah logam berkarat adalah dengan memberikan
lapisan pelindung di atas logam lain. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah
elektroplating. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arus terhadap massa
dan ketebalan lapisan selama elektroplating. Pada percobaan kali ini dilakukan proses
elektroplating pada plat baja alumunium yang dilapisi oleh logam tembaga dengan variasi arus
listrik 1,2,3, dan 4 Ampere. Didapatkan hasil bahwa ketebalan lapisan dipengaruhi oleh kuat
arus pada proses elektroplating. Semakin tebal lapisan maka akan mempengaruhi pertambahan
massa sehingga tebal pelapisan dan perubahan massa berbanding lurus dengan kuat arus yang
digunakan.

Kata Kunci: Elektroplating, Variasi Arus Listrik, Ketebalan.

I. PENDAHULUAN II. STUDI PUSTAKA

Salah satu bidang yang diuntungkan Elektroplating adalah proses pelapisan

dariperkembangan teknologi saat ini adalah bahan padat dengan lapisan logam dengan

pengecoran logam. Terlepas dari prosesnya menggunakan arus searah yang mengalir

yang lebih cepat dan mudah, masih sering melalui larutan elektrolit. Elektroplating

muncul masalah seperti terbentuknya karat dirancang untuk berbagai keperluan, baik

atau korosilogam. industri maupun rumah tangga (Subekti,

Untuk mencegah terjadinya korosi pada 2015). Proses elektroplating didasarkan

logam, perlu dicari cara-cara yang paling pada elektrokimia, bidang yang

efektif untuk dapat melindungi logam dari mempelajari perubahan energi listrik

bahaya korosi tersebut, yakni dengan menjadi energi kimia. Elektroplating

memberikan lapisan penutup dari logam. dilakukan dalam metode sederhana seperti

Pelapisan logam dengan logam dapat contoh melapiskan tembaga pada baja

dilakukan dengan beberapa cara, salah satu dimana logam yang akan dilapisi dipasang

diantaranya adalah elektroplating. sebagai katoda dalam sel elektrolisis.

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui Sebagai contoh melapiskan Cu dari

pengaruh variasi arus, konsentrasi larutan tembaga sulfat. Dalam air, tembaga sulfat

elektrolit, dan lama proses pelapisan akan terdisosiasi membentuk ion-ionnya,

terhadap massa dan ketebalan pelapisan serta didalam air juga mengalami disosiasi.

selamaelektroplating. Pemberian potensial diantara dua elektrode


menyebabkan ion-ion akan bermigrasi. Ion
positif akan menuju katoda dan ion keempat logam aluminium dengan
negative akan menuju anoda. menggunakan amplas. Selanjutnya,
Beberapa faktor yang mempengaruhi menimbang massa awal masing-masing
proses elektroplating antara lain kosentrasi aluminium dan mendatanya sebagai
larutan, kuat arus listrik, dan lama waktu mawal.
yang digunakan. Dalam percobaan kali ini Percobaan dimulai dengan menyusun
akan dilakukan variasi pada faktor rangkaian percobaan sebagaimana
pengaruh kuat arus listrik terhadap hasil gambar 2.1. Dimana elektroda positif
elektroplating (anoda) merupakan logam tembaga
(Cu) dan elektroda negatifnya (katoda)
III. Alat dan Bahan logam aluminium (Al). Lalu mengatur
1. Aluminium sebagai logam dasar besaran variasi arus dan voltase 5 Volt
katoda pada power supply. Power supply
2. Larutan elektrolit CuSO4 dihidupkan bersamaan dengan timer
3. Bak plating switch dimana percobaan ini dilakukan
4. Pengaduk selama 10 menit. Prosedur ini dilakukan
5. Tembaga bergantian hingga semua logam
6. Kabel penghubung terlapisi. Variasi arus yang diberikan
7. Timer Switch ialah aluminium pertama diliri arus 1
8. Neraca Digital Ampere, aluminium kedua 2 Ampere,
9. Thickness minitest aluminium ketiga 3 Ampere, dan
aluminium keempat 4 Ampere. Setelah
10 menit, spesimen dikeringkan dan
IV. Metodologi
Praktikum kali ini diawali dengan diukur ketebalan lapisan menggunakan

mempersiapkan alat dan bahan yang thickness minitest. Kemudian dilakukan

digunakan serta membuat larutan penimbangan ulang untuk mengukur

elektrolit tembaga sulfat dengan massa akhirnya.

konsentrasi 5% yang berasal dari 5


gram tembaga sulfat yang dilarutkan ke V. Hasil dan Pembahasan
dalam 100 ml aquades. Kemudian Berikut adalah data tabel pengamatan
menghaluskan tekstur pada permukaan pengukuran massa dan pengujian ketebalan
pelapisan beserta dengan grafiknya :

Tebal Variasi Arus (Konsentrasi 5%,


Lapisan waktu 10 menit)
(10-4 cm)
1A 2A 3A 4A

1 453.4 428.4 367.2 460.9

2 345.8 559.0 349.2 384.7


Gambar 1. Grafik Pengujian ketebalan
3 228.8 390.0 412.6 343.6

4 382.9 334.0 344.8 381.5

5 484.4 438.1 681.9 639.8

6 468.8 357.1 446.6 507.9

7 437.0 367.8 305.8 357.6

8 363.5 456.7 518.9 387.5

Rata-Rata 395.6 416.4 428.4 432.9 Gambar 2. Grafik Perubahan Massa

Tabel 1. Hasil Pengujian Ketebalan Pelapisan


Pada percobaan ini dilakukan dua jenis
pengujian dan perhitungan, yakni massa dan
Massa Variasi Arus (Konsentrasi
ketebalan lapisan Cu yang terbentuk pada
(gram) 5%, waktu 10 menit)
plat aluminium. Pada percobaan pertama,
1A 2A 3A 4A yaitu menguji dan menghitung selisih massa
mawal 2.804 2.626 2.789 2.681 plat alumunium sebelum (mawal) dan setelah
(makhir) dilapisi. Sehingga didapatkan
makhir 2.854 2.689 2.874 2.767
perubahan atau selisih massa alumunium
Perubahan 0.05 0.063 0.085 0.086 tersebut. Dan pada percobaan kedua, yaitu
massa (mawal menguji 8 titik daerah yang terkena
- makhir)
pelapisan dan menghitung rata-rata dari
Tabel 2. Perubahan Massa Alumunium ketebalan pelapisan tersebut.
Proses yang terjadi pada percobaan ini dan cenderung lebih cepat melakukan
adalah terjadi polarisasi larutan tembaga pelapisan pada baja alumunium (Topayung,
sulfat akibat arus listrik yang dihantarkan. 2011).
Kemudian, ion-ion hasil polarisasi bergerak
berlawanan dengan muatannya sendiri.
VI. Kesimpulan
Larutan tembaga sulfat lalu menghasilkan
ion positif Cu2+ yang bergerak menuju Berdasarkan hasil praktikum tersebut,

katoda dan melapisi katoda tersebut. dapat disimpulkan bahwa, kuat arus listrik

Kemudian anoda akan menarik ion negatif, sangat mempengaruhi ketebalan plat hasil

Sehinga pada anoda terjadi reaksi oksidasi elektroplating. Semakin tinggi kuat arus

hasil dari proses pelepasan elektron. listik yang digunakan, maka semakin tebal
dan berat massa pelapisan logam hasil
Berikut adalah persamaan reaksi
electroplating.
elektrolisis yang terjadi selama proses
electroplating ini :
DAFTAR PUSTAKA
Cu2+ + 2e- = Cu
D. Topayung, “Effect of Electric Current
Cu = Cu2+ + 2e-
and Process Time in The Thickness
+ 2-
H2O = 2H + O and Mass Layer Formed on
Sehingga Cu akan meluruh menjadi ion Cu. Electroplating Steel Plates,” J. Ilm.
Lalu plat tembaga akan terlihat terkikis Sains, vol. 11, no. 1, pp. 97–101,
setelah proses elektroplating. 2011.
Tim Dosen teknik biomedis. 2022. Buku
Berdasarkan grafik di atas, hubungan
Pedoman Praktikum Eksperimen
antara ketebalan pelapisan serta perubahan
Teknik Biomedis II. Departemen
massa dengan kuat arus memiliki hubungan
UniversitasAirlangga.
saling berbanding lurus. Semakin tinggi
kuat arus yang diberikan pada proses
elektroplating maka elektron yang diberikan
pada larutan akan semakin tinggi
intesitasnya, akibatnya kemampuan reduksi
dari elektro pada plat tembaga dan oksidasi
electron pada larutan CuSO4 semakin tinggi
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai