Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PRAKTIKUM EKSPERIMEN TEKNIK BIOMEDIS 2

M1 : ELEKTROPLATING

Nama : Muhammad Hariz Mumtaz Nurfuad


NIM : 081911733016
Kelompok : C1

PRODI TEKNIK BIOMEDIS-DEPARTEMEN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
ABSTRAK

Logam merupakan salah satu jenis material yang sering digunakan untuk berbagai aplikasi
dikarenakan kekerasannya yang tinggi dan kemudahan pembentukannya. Namun, logam juga
memiliki kekurangan yaitu rentan mengalami korosi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya
korosi pada logam adalah electroplating, yaitu pelapisan suatu material dengan logam dibantu dengan
arus listrik pada prosesnya. Pada praktikum ini dilakukan pengujian perlakuan electroplating pada
alumunium dengan elektrolit CuSO4 menggunakan variasi arus listrik yang yaitu 1 A, 2 A, dan 3 A.
Dari hasil praktikum yang dilakukan, semakin besar arus listrik akan meningkatkan massa dan
ketebalan lapisan yang terbentuk dari hasil electroplating

Kata kunci : Electroplating, Logam, Variasi arus


logam yang lebih tahan karat sehingga
1. Pendahuluan
Setiap material tentunya memiliki korosi dapat dihindari.

kelebihan dan kekurangannya masing- Pada praktikum ini dibahas mengenai

masing yang berbeda antara satu sama pengaruh dari variasi arus listrik,

lain. Salah satu contohnya adalah logam konsentrasi larutan elektrolit, serta lama

yang memiliki kekerasan tinggi dan proses pelapisan terhadap tebal pelapisan

pembuatannya cenderung mudah, tetapi menggunakan electroplating. Praktikum

rentan untuk mengalami korosi. Untuk ini merupakan praktikum kering dengan

mengatasi kekurangan-kekurangan yang penggunaan data sekunder yang telah

dimiliki material, salah satu hal yang diambil sebelumnya.

dapat dilakukan adalah electroplating.


2. Studi Pustaka
Electroplating merupakan pelapisan
2.1 Elektroplating
suatu logam (atau bahan lainnya) dengan Elektroplating adalah proses
logam lain dibantu dengan arus listrik pengendapan secara elektrolisis suatu
pada prosesnya. Dengan melakukan hal lapisan pada suatu substrat dengan
ini, sifat dari logam pelapis juga akan memberikan permukaan dimana sifat dan
dapat dimiliki oleh material yang dilapisi. dimensinya berbeda dengan logam
Salah satu penerapannya yang cukup dasarnya.
sering dilakukan adalah untuk mencegah Pada proses elektrolisis ini, digunakan
korosi yang terjadi pada logam yang dua jenis elektroda yakni anoda yang
rentan berkarat. Logam tersebut akan merupakan kutub positif dan katoda yang
dilakukan electroplating menggunakan merupakan kutub negatif (Syarief, 2007).
Selama proses elektrolisis
berlangsung, terjadi reaksi reduksi dan
oksidasi pada masing-masing elektroda.
Pada anoda, terjadi reaksi oksidasi yakni
reaksi pelepasan electron dan
mengakibatkan terjadinya penguraian
logam menjadi ion-ion penyusunnya dan
kemudian akan larut dalam larutan
elektrolit. Sedangkan pada katoda terjadi
Gambar 1. Pelapisan dengan Metode
reaksi reduksi yakni reaksi penarikan
Electroplating
elektron serta menimbulkan reaksi
pengendapan logam yang berasal dari
3. Alat dan Bahan
larutan elektrolit
Proses elektrolisis dilakukan dalam a. Logam dasar berbentuk persegi
panjang
suatu berjana berisikan larutan elektrolit
dan dua jenis elektroda yang masing- b. Larutan elektrolit tembaha sulfat

masing dihubungkan dengan sumber arus c. Bak plating


listrik, kemudian dialiri dengan arus d. Pengaduk
searah (direct current) rangkaian ini
e. Kawat tembaga
disebut sebagai sel elektrolisis
f. Kabel penghubung
(Darmawan, et.al., 2015).
Selama proses elektrolisis g. Timer switch

berlangsung, diperlukan tegangan dan h. Neraca digital


arus listrik yang searah, dan konstan i. Thickness minitest
sehingga akan diperoleh reaksi reduksi
dan oksidasi yang berkelanjutan secara 4. Hasil dan Pembahasan
searah (Saleh, 1995). 4.1 Hasil Pengamatan
Arus (1A)
Pemberian potensial diantara dua
Massa (gram)
elektroda menyebabkan ion-ion akan akan Awal 3.3971 3.4972 3.3985
bermigrasi. Ion positif akan menuju Akhir 3.9916 3.9802 3.9816
massa
katoda dan ion negatif akan menuju anoda coating 0.5945 0.483 0.5831
seperti pada gambar 1. Rata
rata ±
SD 0.5535 ± 0.0354
tujuan untuk mengetahui pengaruh
Arus (2A) variasi arus listrik dan konsentrasi
Massa (gram) larutan elektrolit serta lama proses
Awal 3.3991 3.3875 3.3976 pelapisan terhadap tebal pelapisan.
Akhir 4.2444 4.1435 4.2345 Pada praktikum kali ini dilakukan
massa
penggunaan variasi arus. Arus yang
coating 0.8453 0.756 0.8369
Rata digunakan pada masing-masing
rata ± percobaan sebesar 1 Ampere, 2
SD 0.8127 ± 0.0284 Ampere dan 3 Ampere dengan waktu
perendaman selama 10 menit
Arus (13) didalam larutan elektrolit tembaga
Massa (gram) sulfat 50 ml yang berkonsentrasi 5%..
Awal 3.3981 3.3881 3.3987
Pada proses elektroplatting terjadi
Akhir 4.426 4.4323 4.3265
Penggunaan alumunium sebagai
massa
coating 1.0279 1.0442 0.9278 katoda dan tembaga sebagai anoda.
Rata Ketika proses elektrolit terjadi ion
rata ± yang terdapat pada tembaga sulfat
SD 0.9999 ± 0.0363 akan terpisah menjadi Cu2+ dan
𝑆𝑜42−
Tabel 1. Data massa logam AL
Pada Hasil praktikum yang
dilapisi Cu dengan berbagai variasi
dilakukan dapat diaamati bahwa
arus pada konsentrasi larutan
setelah dilakukan elektroplatting
elektrolic CuSO44=5% dan waktu
terdapat kenaikan nilai. Pada masing
elektroplating 10 menit
masign arus secara berurut rata-rata
Ketebalan Arus (A)
nya adalah 0.5535 gr, 0.8127 gr, dan
lapisan
(m) 1 2 3 0.9999 gr. Dari Hasil yang
1 0.02361 0.03766 0.06661 didapatkan membuktikan bahwa
2 0.01988 0.03736 0.02976 kenaikan arus berbanding lurus
3 0.02199 0.04054 0.04753 dengan kenaikan massa tembaga
4 0.01782 0.03988 0.03987 pada alumunium.
5 0.02253 0.02569 0.05968 Jika disajikan dalam bentuk
rata rata ± 0.0211 ± 0.0362 ± 0.0486 ±
grafik hubungan antara massa dan
SD 0.0010 0.0027 0.0066
kuat arus serta hubungan antara
Tabel 2. Data ketebalan lapisan Cu ketebalan lapisan terhadap arus maka
dengan berbagai variasi arus pada akan terlihat grafik linear sebagai
konsentrasi larutan elektrolit CuSO4 berikut:
= 5% dan waktu elektroplating
4.2 Pembahasan
Pada Praktikum kali ini
mengenai elektroplatting dengan
(waktu ) dan I ( Besar arus yang
Hubungan Massa Terhadap
digunakan)
Arus
1.5
Massa (gram)

1 5. Kesimpulan
0.5 Dari hasil praktikum ini dapat
0 y = 0.2232x + 0.3423
0 1 R² =20.9914 3 4 disimpulkan bahwa variasi arus yang
Arus (A) digunakan akan memepengaruhi
penambahan masa dan ketebalan lapisan
Gambar 4.1 Grafik Hubungan antara Cu yang terbentuk di permukaan
massa terhadap Arus alumunium. Sehingga semakin besar arus
yan ada akan menjadikan semakin besar
Hubungan Ketebalan
pula ketebalan lapisan Cu yang melapisi
Terhadap Arus
logam Alumunium
0.06
Ketebalan (10^-4 m)

0.05 y = 0.0138x + 0.0078


R² = 0.997
0.04
0.03 6. Referensi
0.02
A. Kenneth, Graham, 1971, Electroplating
0.01
Engineering Handbook, 3 nd edition,
0
0 1 2 3 4 Von Nostrand Reinhold Company
Arus (A)
Darmawan D.P, A. S., Ketut Okariawan, I.
Gambar 4.2 Grafik Hubungan antara D., & Sari, N. H. (2015).
ketebalan dengan Kuat arus Pengaruh Variasi Kuat Arus Listrik
Dan Waktu Proses Electroplating
Dari grafik yang terlihat dapat Terhadap Kekuatan Tarik, Kekerasan
disimpulkan bahwa semakin lama Dan Ketebalan Lapisan Pada Baja
waktu yang dihabiskan untuk proses Karbon Rendah Dengan Krom.
elektroplatting, maka semakin tebal Dinamika Teknik Mesin, 5(2).
lapisan pelapis yang diperoleh. Hal ini Trethewey, K.R. and Champberlin, J., 1988,
sesuai dengan bunyi Hukum Corrosion for Student of Science and
Fadraday1 dimana jumlah bahan yang Engineering, Longman Group, UK
mengendap pada saat proses limited.
elektrolisis akan berbanding lurus
dengan kuat arus dan waktu
penagaliran dalam suatu larutan Saleh, A.A. 1995. Pelapisan Logam, Buku
elektrolit. pegangan industry elektroplating.
𝑊 =𝐼×𝑡×𝑒 Bandung : Balai Besar Pengembangan
Dimana W merupakan massa Industri Logam dan Mesin.
lapisan yang terbentuk dan nilai W
berbanding lurus dengan besarnya t
Syarief, A. (2007). Uji Ketebalan Dan Baja St 37. Info Teknik, 8(1), 19-28.
Kekerasan Lapisan Chrom Keras Plat

Anda mungkin juga menyukai