NIM : 858712806
Jurusan : PGSD-BI 2021.2
1. Cerpen
Sesi pertama:
Soal pilihan ganda cerdas cermat. Soal pertama:
1. Pemerintah Kota Medan hendak membagikan beras kepada
Warga Miskin. Jika tersedia 560 karung beras seberat 60 kg
dan tiap orang hendak diberi masing-masing 35 kg yang
diletakkan ke plastik. Tiap satu kantung berisi 50 buah plastic
seharga Rp 3.350, dan tidak bisa membeli satuan, berapa
minimum uang yang harus disiapkan?
A. Rp 33.600
B. Rp 63.650
C. Rp 64.320
D. Rp 67.200
Pembahasan:
Semangat belajar!
C. KENYAMANAN
Berawal dari sebuh permintaan:
Sesok nek wes gede ngajar yo!
(Besok Kalo sudah besar ngajar ya!)
itulah yang hingga saat ini masih terngiang di sanubariku
ucapan seorang guru ngaji yaitu ibuku sendiri, ada kendala ketika
aku akan didaftarkan sekolah waktu itu pasti esok harinya sakit,
setelah daftar sekolah lagi, sakit, dan sakit lagi, sehingga dengan
terpaksa aku diasuhkan ke rumah nenekku (berprofesi sebagai
guru ngaji kampung) didesa yang cukup jauh saat itu karena
transportasi masih sulit, barang kali nanti mau sekolah dan belajar
mengaji dengan anak- anak yang lain, pada kenyataanya dirumah
nenek sama saja tidak mau sekolah ataupun belajar ngaji yang ada
hanya main dengan teman-teman.
Entah oleh sebab apa aku tidak tau, akhirnya aku mau
sekolah setingkat TK, tapi hanya 6 bulan sesudah itu naik di kelas 1,
hingga suatu hari ada salah satu guru bertanya tentang cita-citaku,
besok kalo sudah besar ingin jadi apa? (Tanpa ragu dan berfikir
panjang langsung aku jawab saja) jadi guru bu! Amiin jawab
guruku. Dari pertanyaan tersebut tanpa disadari semangat belajar
meningkat sejak masuk Madrasah Ibtidaiyah /SD sederajat, tetapi
untuk belajar mengaji tetap belum mau tidak tau kenapa sampai
pada akhirnya lulus kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah /SD sederajat.
Sampai pada aku setingakat MTs / SMP Sederajat barulah
aku mau belajar mengaji itupun bukan belajar Al Qur’an
melainkan belajar kitab, aku ingat kitab yang pertama kali aku
pelajari adalah aqidatul awwam lanjut sulam safinah lanjut
safinatun najah lanjut bidayatul hidayah lanjut fathul qorib lanjut
fathul muin Alhamdulillah semua hatam, mudah-mudahan ilmuku
barokah dan bermanfaat, minimal buat diriku sendiri, Amiin.
Menginjak kelas 8 Mts / SMP Sederajat aku diminta
memberi pelajaran adek-adek sekelas Sekolah Dasar belajar Al
Qur’an materi dasar, dan sontak tercetus aku bilang pada guruku:
- kulo mboten saget maos Al Qur’an! ( saya tidak bisa membaca
Al Qur-an!). Guru -Tersenyum,,,,
Golek ilmu iku ono rong macem coro, siji: belajar seng
tekun, loro: gelem ngajar. ( Mencari ilmu itu ada dua cara,
satu: belajar yang rajin, dua: mau mengajar)
Jadi otomatis kalo mau mengajar pasti mau belajar, dengan
dorongan seperti itu aku harus bisa mengajar Al Qur’an.
Mulai dari permintaan guruku untuk mengajar jadinya setiap
sore aku belajar, malamnya ngajari anak-anak, seperti ungkapan
para penjual:
Kulaan sek lanjut dodolan.
Sampai tibalah kelulusan MTs / SMP Sederajat, aku harus
pulang ke tempat kelahiranku, berkumpul kembali dengan kedua
orang tua dan kakak-kakakku. Ditempat kelahiranku aku juga
diminta untuk mengajar adek-adek ngaji di musholla, kali ini aku
menolak, maaf belum waktunya mengajar saat ini kataku, aku
harus belajar mencari tambahan rizki karena ekonomi keluarga
kami tergolong pas-pasan dan aku tau setelah lulus Madrasah
Aliyah / SMA Sederajat dibutuhkan biaya kuliyah yang tidak
sedikit. Sekolah, bekerja pulang sekolah, serta mengaji setelah
magrib- isya’ lanjut bekerja sampai pukul 11 Malam, itulah
aktifitasku sehari-hari di desa tempatku lahir dengan banyak home
industry sandal sepatu yang siap menampung banyak tenaga kerja.
Kutinggalakn dunia pengajaran Sampai aku pernah bosan
dengan aktifitasku, kugoreskan pena kedalam buku hingga tertuang
puisi bebas seperti ini:
Aku adalah aku
Kamu adalah kamu
Dia adalah dia
Mereka adalah mereka
Berkumpul dalam satu ikatan batin
Yang tak memperdulikan satu dengan yang lain
Kuhabiskan siang-malamku
tanpa pernah bermunajat kepadaMu
Kulewati malam, sepi, sendiri, tak ada tujuan pasti
Kujalani jalanan tanpa pendakian
Datar.… tak bersyukur nikmat ilahi
Hanya kepadamu ya Allah aku kembali