Anda di halaman 1dari 7

pISSN 2085-9481 eISSN 2597-999X Jurnal Biomedik.

2021;13(1):111-117
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/jbm.13.1.2021.31752
KemenRistekdikti RI no. 28/E/KPT/2019 Available from:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/index

Pengaruh Olahraga Terhadap Coronavirus Disease 2019

Tracy L. D. Apituley,1 Damajanty H. C. Pangemanan,2 Ivonny M. Sapulete3

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado, Indonesia
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Indonesia
Email: laureentracy@gmail.com

Abstract: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is a disease that attacks the respiratory tract.
COVID-19 is caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
COVID-19 cases in the world and Indonesia continue to increase, and people are urged to do
activities at home. COVID-19 caused a decrease in physical activity in society which can
cause people to spend more time on cell phones, have irregular sleep patterns, and gain
weight. Lack of physical activity has an impact on decreasing immune system, making it
susceptible to infection with COVID-19. Research shows that exercise can reduce the risk of
disease. This literature review aims to determine the effect of exercise on the 2019 coronavirus
disease. The research method used is in the form of a literature review with data searches
using three databases, which is Pubmed, Google Scholar, and ClinicalKey. The keywords used
were Sport OR Physical Activity OR Exercise AND COVID-19 OR Coronavirus 2019. After
being selected based on inclusion and exclusion criteria, there were 12 journal article reviews
that would be reviewed. The results showed exercise can improve the immune system,
metabolic health, mental health, muscle strength and cardiovascular function. The benefits of
exercise are obtained if you do moderate intensity exercise regularly. In general, the
recommended sports are aerobic and anaerobic exercises that can be done at home. In
conclusion, exercise has a good effect on COVID-19.
Keywords: Sports, Coronavirus disease 2019 (COVID-19)

Abstrak: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang menyerang


saluran pernapasan. COVID-19 disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Kasus COVID-19 di dunia dan Indonesia terus meningkat
sehingga dihimbaukan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas di rumah saja. COVID-
19 mengakibatkan penurunan aktivitas fisik pada masyarakat yang dapat menyebabkan lebih
banyak menghabiskan waktu di handphone, memiliki pola tidur tidak teratur, dan terjadi
peningkatan berat badan. Kurang melakukan aktivitas fisik berdampak terhadap penurunan
daya tahan tubuh sehingga rentan terinfeksi COVID-19. Penelitian-penelitian menunjukkan
olahraga mampu menurunkan risiko penyakit. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh olahraga terhadap coronavirus disease 2019. Metode penelitian yang
digunakan dalam bentuk literature review dengan pencarian data menggunakan tiga database
yaitu Pubmed, Google Scholar, dan ClinicalKey. Kata kunci yang digunakan yaitu Sport OR
Physical Activity OR Exercise AND COVID-19 OR Coronavirus 2019. Setelah diseleksi
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan 12 jurnal article review yang akan
dilakukan review. Hasil dari literature review didapatkan olahraga mampu meningkatkan
sistem imunitas, kesehatan metabolik, kesehatan mental, kekuatan otot dan fungsi
kardiovaskular. Manfaat olahraga diperoleh jika melakukan olahraga intensitas sedang dengan
teratur. Secara umum olahraga yang disarankan yaitu melakukan olahraga aerobik dan
anaerobik di rumah. Sebagai simpulan, olahraga memberi pengaruh yang baik terhadap
COVID-19.
Kata Kunci: Olahraga, Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
111
112 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 111-117

PENDAHULUAN Penelitian Lee Min dkk pada tahun


Coronavirus disease 2019 (COVID- 2012 di Amerika Serikat menunjukkan
19) merupakan penyakit yang menyerang orang yang kurang melakukan olahraga
saluran pernapasan yang pertama kali akan meningkatkan risiko penyakit tidak
ditemukan di Wuhan, pada bulan menular seperti penyakit jantung koroner
Desember 2019.1 Penyebaran COVID-19 dan diabetes mellitus tipe 2.10 Nielsen dkk
disebabkan oleh severe acute respiratory pada tahun 2014 di Norwegia berpendapat
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) olahraga intensitas sedang dapat mening-
yang telah diteliti dapat ditularkan melalui katkan sistem imunitas.11 Callaghan di
kontak erat dengan orang yang terinfeksi London berpendapat bahwa olahraga dapat
melalui droplet yang keluar saat batuk, meningkatkan kesehatan mental, keper-
bersin, dan adanya aerosol. Beberapa cayaan diri dan kemampuan kognitif
laporan kasus menunjukkan dugaan seseorang serta dapat mengurangi kece-
penularan melalui fomit, darah, fekal-oral, masan, depresi dan suasana hati yang
dan ibu ke anak.2,3 Tanggal 11 Maret 2020, negatif.12.
World Health Organization (WHO) COVID-19 mengakibatkan orang
menyatakan wabah COVID-19 diklasifika- kurang melakukan aktivitas fisik seperti
sikan sebagai pandemi akibat jumlah kasus olahraga. Kurang berolahraga memberikan
terkonfirmasi terus meningkat mencapai dampak buruk bagi kesehatan sehingga
26.763.217 pada 216 negara.4,5 Di menjadi rentan terkena COVID-19.
Indonesia terdapat 196.989 kasus terkon- Berdasarkan penjelasan diatas masalah
firmasi COVID-19 hingga tanggal 6 COVID-19 merupakan hal yang baru dan
September 2020.6 Bertambahnya kasus menarik untuk ditinjau maka penulis
terkonfirmasi dan kematian akibat bermaksud untuk melakukan tinjauan
COVID-19 membuat munculnya kebijakan pustaka tentang pengaruh olahraga
dan himbauan agar masyarakat melakukan terhadap coronavirus disease 2019
aktivitas di rumah saja, menjaga jarak (COVID-19).
minimal satu meter dengan orang sekitar,
menghindari perkumpulan, membatasi METODE PENELITIAN
kontak dengan orang yang status Jenis penelitian yang dilakukan adalah
kesehatannya buruk, dan sementara waktu metode literature review dengan cara
berhenti berjabat tangan untuk mencegah identifikasi, evaluasi dan interpretasi
penyebaran COVID-19.7 terhadap semua hasil penelitian tertentu,
Kebijakan lain yang diterapkan seperti topik tertentu atau fenomena yang menjadi
penutupan gym, stadium, kolam renang, perhatian yang bisa didapat dari berbagai
studio dance, pusat fisioterapi, dan taman sumber seperti jurnal, buku, internet, dan
bermain mengakibatkan sebagian orang pustaka lain. Literature review merupakan
menjadi kurang bersosialisasi dan kurang rangkuman menyeluruh beberapa studi
aktif. Penurunan aktivitas fisik menyebab- penelitian untuk menyajikan fakta secara
kan orang lebih banyak menghabiskan menyeluruh dan berimbang.
waktu di handphone, memiliki pola tidur Pencarian literatur terkait topik
yang tidak teratur, dan peningkatan berat sampai penyusunan dan pembahasan
badan.8 Kurang melakukan aktivitas fisik literatur berlangsung dari bulan Agustus
berdampak terhadap daya tahan tubuh 2020 hingga November 2020. Pencarian
yang erat kaitanya dengan sistem imunitas. literatur menggunakan tiga database
Aktivitas fisik seperti olahraga yang tidak dengan kriteria yang ditentukan yaitu,
dilakukan dalam tiga hari setiap minggu Google Scholar, Pubmed dan Clinical Key.
dengan durasi 150-300 menit setiap Kata kunci yang digunakan dalam
minggu mampu meningkatkan 20-30% pencarian artikel yaitu Sport OR Physical
risiko penyakit serta kematian.9
Apituley, Pangemanan, Sapulete: Pengaruh olahraga terhadap coronavirus... 113

Activity OR Exercise AND COVID-19 OR yang didapat sebanyak 3530 menggunakan


Coronavirus 2019. Google Scholar, 123 menggunakan
Kriteria inklusi dan eksklusi yang Pubmed dan 162 menggunakan
digunakan berdasarkan strategi ClinicalKey (n = 3815). Hasil pencarian
Population, Intervention, Comparison, yang sudah didapatkan kemudian
Outcomes, dan Study Design (PICOS). dilakukan skrining berdasarkan judul yang
Populasi yang digunakan adalah orang sesuai dengan tema literature review
yang terdampak COVID-19 tanpa didapatkan 24 artikel (n = 24). Selanjutnya
intervensi dan perbandingan. Desain studi 24 artikel diskrining abstrak dan full text
yang digunakan adalah article review. berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
Tahun publikasi artikel pada tahun 2019 didapatkan 12 artikel (n = 12). Dua belas
sampai dengan 2020 menggunakan Bahasa jurnal fulltext akan dilakukan review.
Inggris dan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil pencarian literatur HASIL PENELITIAN
melalui publikasi dari tiga database dan Artikel review yang digunakan dalam
menggunakan kata kunci (Sport OR literature review tergambar pada tabel
Physical Activity OR Exercise AND ekstraksi data penelitian di bawah ini:
COVID-19 OR Coronavirus 2019), artikel

Tabel 1. Ekstraksi Data Penelitian


Database Author/ Tahun Study Judul Outcome
design
Pubmed Hammami A, Article Physical activity and Rekomendasi dan tipe
Harrabi B, dkk 13 Review coronavirus disease 2019 olahraga yang dapat
2020 (COVID-19): specific dilakukan saat COVID-19
recommendations for
home-based physical
training
Pubmed Silveira M, Silva Article Physical exercise as a tool Manfaat olahraga dan tipe
Fagundes K, Review to help the immune system olahraga yang dapat
dkk14 against COVID-19: an dilakukan saat pandemi
2020 integrative review of the COVID-19
current literature
Google Ranasinghe C, Special Exercise and well-being Manfaat olahraga dan tipe
Scholar Ozemek C, dkk 15 Report during COVID 19 – time to olahraga yang dapat
2020 boost your immunity dilakukan saat pandemi
COVID-19
Pubmed Fuzeki E, Article Physical activity during Manfaat olahraga dan tipe
Groneberg D, Review COVID-19 induced olahraga yang dapat
dkk 16 lockdown: dilakukan saat pandemi
2020 recommendations COVID-19
Pubmed Jakobsson J, Article Physical Activity During Manfaat olahraga dan tipe
Malm C, dkk 17 Review the Coronavirus (COVID- olahraga yang dapat
2020 19) Pandemic: Prevention dilakukan saat pandemi
of a Decline in Metabolic COVID-19
and Immunological
Functions
Google Wackerhage H, Article Sport, Exercise and Manfaat olahraga dan tipe
Scholar Everett R, dkk 18 Review COVID-19, the Disease olahraga yang dapat
2020 Caused by the SARS-CoV- dilakukan saat pandemi
2 Coronavirus COVID-19
114 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 111-117

Clinical Mohamed A, Article Role of increasing the Kapasitas olahraga aerobik


Key Alawna M 19 Review aerobic capacity on yang meningkat dapat
2020 improving the function of memperbaiki fungsi sistem
immune and respiratory imun seluruh tubuh terma-
systems in patients with suk sistem pernapasan,
COVID-19: A review regulasi jumlah C-reactive
protein dan menurunkan
kecemasan dan depresi.
Olahraga aerobik dapat di-
lakukan saat masa COVID-
19 untuk meningkatkan
fungsi imun dalam
melawan COVID-19.
Google Fernandez S, Opinion Physical Exercise Manfaat melakukan
Scholar Gronwald T, Potentials Against Viral olahraga saat COVID-19.
dkk 20 Diseases Like COVID-19
2020 in the Elderly
Google Damiot A, Clinical Immunological Manfaat melakukan
Scholar Pinto A, dkk 21 Section Implications of Physical olahraga saat COVID-19.
2020 Inactivity among older
adults during the COVID-
19 Pandemic
Pubmed Latella C, Haff G Article Global Challenges of Being Tipe olahraga yang dapat
22
2020 Review a Strength Athlete during a dilakukan oleh atlet
Pandemic: Impacts and
Sports-Specific Training
Considerations and
Recommendations
Pubmed Nigro E, Polito R, Invited Molecular mechanisms Manfaat melakukan
dkk 23 Review involved in the positive olahraga saat COVID-19.
2020 effects of physical activity
on coping with COVID-19
Clinical Ahmadabad S, Article Exercise against SARS- Tipe olahraga pada
Key Hosseini F 24 Review CoV-2 (COVID-19): Does obesitas selama masa
2020 workout intensity matter? pandemi COVID-19
(A mini review of some
indirect evidence related to
obesity)

BAHASAN meningkatkan sitokin pro-inflamasi, maka


Hasil yang diperoleh secara umum dari itu perlu melakukan olahraga untuk
dari seluruh artikel yang telah di-review memperoleh manfaat menguntungkan.
adalah terdapat manfaat dan tipe olahraga Manfaat olahraga diperoleh jika
selama masa COVID-19. Pembahasan melakukan olahraga intensitas sedang
lebih lanjut mengenai ulasan artikel-artikel secara teratur. Olahraga kurang dari 60
di atas akan dibahas di bawah ini. menit mampu menstimulasi sel NK, sel T,
neutrofil dan meningkatkan sitokin anti-
Manfaat Melakukan Olahraga Selama inflamasi.17,18
COVID-19 Olahraga merupakan gerakan yang
SARS CoV-2 mampu menekan dihasilkan oleh otot rangka. Otot rangka
jumlah dan fungsi sel T serta merupakan otot yang menghasilkan efek
Apituley, Pangemanan, Sapulete: Pengaruh olahraga terhadap coronavirus... 115

anti-inflamasi melalui kontraksi otot. Olahraga anaerobik seperti olahraga


Kontraksi otot melepaskan myokin, kekuatan, ketahanan, powerlifting dan
kemudian myokin melepaskan IL-6, TNF- weightlifting mampu meningkatkan
α, NF-κB, IL-1, IL-10, IL-15, M2 kekuatan dan massa otot. Olahraga aerobik
Makrofag, NFAT, AMPK dari otot rangka mampu meningkatkan c-reactive protein
ke dalam darah. Selain jaringan otot, sebagai penanda adanya inflamasi dan
olahraga juga memberi respon pada memperbaiki fungsi sistem imun. Olahraga
jaringan adiposa dengan meningkatnya teratur harus dipertahankan selama isolasi
adiponektin, M2 Makrofag, IL-10.17,21,23 diri untuk mencegah kondisi kesehatan
Mekanisme olahraga terhadap infeksi buruk akibat pola hidup sedentary.17,19,22
SARS-CoV-2 yaitu menurunkan jalur
signal inflamasi yang dimediasi oleh Tipe Olahraga Selama COVID-19
TLRs, meningkatkan sitokin anti- Olahraga selama COVID-19 disaran-
inflamasi, menurunkan inflamasi paru kan untuk menjaga pola hidup sehat dan
melalui aktivasi AMPK, aktivasi reseptor aktif. Olahraga dirumah merupakan olah-
ACE-2 Mas untuk vasodilatasi dan raga yang baik dilakukan saat COVID-19.
meningkatnya NO untuk memperbaiki Beberapa artikel memberikan rekomendasi
disfungsi endotel.23 olahraga menurut WHO dan ACSM untuk
Olahraga intensitas sedang akan dilakukan selama COVID-19. Secara
meningkatkan sistem imun, sebaliknya umum, tipe olahraga yang direkomen-
olahraga berlebihan dengan intensitas dasikan oleh WHO adalah olahraga
tinggi dan durasi panjang akan aerobik intensitas sedang. Tipe olahraga
melemahkan sistem imun. Atlet yang yang direkomendasikan oleh ACSM
berlatih sangat keras lebih sering terinfeksi adalah olahraga aerobik dan olahraga
karena beban latihan yang tinggi sehingga anaerobik (strength training).13–15,17
meningkatkan stres psikologis. Respon Seseorang yang baru memulai
stres fisik ketika melakukan olahraga olahraga dapat melakukan olahraga
berlebihan dimulai dengan hipotalamus aerobik atau anaerobik dengan frekuensi
melepaskan corticotropin releasing mulai dari 2-3 kali setiap minggu selama
hormone ke hipofisis anterior untuk 5-10 menit. Frekuensi dan intensitas dapat
menstimulasi pelepasan hormon ditingkatkan dengan berjalannya waktu.
adrenokortikotropik sampai pada korteks Anak berumur 6-17 tahun disarankan
adrenal, kortisol dilepaskan ke dalam melakukan olahraga aerobik 60 menit
aliran darah yang dapat menyebabkan stres setiap hari. Olahraga yang dapat dilakukan
psikologis.14,15,18,24,25 yaitu, berjalan, berlari, lompat tali atau
Manfaat melakukan olahraga dapat melakukan gerakan video gaming.13,15
meningkatkan kesehatan metabolik, Dewasa disarankan untuk melakukan
kesehatan mental, kekuatan otot, dan olahraga aerobik intensitas sedang durasi
mencegah terjadinya penyakit jantung. 150 menit dengan frekuensi 3-5 kali setiap
Olahraga dapat meningkatkan sensitivitas minggu. Olahraga yang direkomendasikan
insulin dari IL-10 yang dihasilkan saat adalah olaharaga aerobik (stationary bikes,
kontraksi otot. Olahraga erat kaitannya rowing ergometers, treadmill), jika alat
dengan kesehatan mental karena dapat tidak tersedia maka berjalan, berlari di
meningkatkan hormon kebahagiaan seperti sekitar halaman rumah dan naik- turun
endorfin, serotonin dan dopamin. Hormon- tangga bisa dilakukan. Body weight
hormon tersebut diproduksi oleh sistem exercise (10-15 repetisi sebanyak 5 set
saraf pusat dan kelenjar hipofisis. Olah- push-ups, pull-ups, squats, lunge, burpees)
raga dengan durasi 20-30 menit membe- dan olahraga ketahanan dengan pita elastis
rikan efek anti-anxietas sehingga dapat disarankan untuk meningkatkan kekuatan
meningkatkan kesehatan mental.14,16,25,26 dan massa otot. Olahraga anaerobik
116 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 111-117

dilakukan 2-3 kali setiap minggu.13,16 SARAN


Orang obesitas dapat melakukan Bagi setiap pembaca baik masyarakat
olahraga aerobik intensitas sedang maupun institusi untuk melakukan
sedangkan intensitas tinggi mampu olahraga di masa COVID-19 karena
menekan sistem imun (IL 6 dan TNF-α memiliki banyak manfaat jika olahraga
menurun) dan meningkatkan peroksidasi dilakukan teratur dan secukupnya.
lipid.24 Olahraga aerobik yang dapat
dilakukan oleh obesitas yaitu, bersepeda Konflik Kepentingan
statis, berenang dan senam aerobik. Penulis menyatakan tidak terdapat
Olahraga pada atlet disarankan untuk konflik kepentingan dalam studi ini.
melakukan olahraga anaerobik
powerlifting (PL) dan weightlifting (WL). DAFTAR PUSTAKA
Periode latihan harus terus dilakukan 1. Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu
untuk mencegah terjadinya detraining. Y, et al. Clinical features of patiens
Tipe olahraga serta frekuensi, durasi dan infected with 2019 novel coronavirus
intensitas untuk dewasa berlaku juga bagi in Wuhan, China. The Lancet
atlet.15,22 Istirahat dan asupan makanan 2020;395(10223):497-506
2. Shereen MA, Khan S, Kazmi A, Bashir N,
yang cukup sangat diperlukan dalam
Siddique R. COVID-19 infection:
membantu menjaga fungsi imunitas. Origin, transmission, and
Lansia dapat melakukan kombinasi characteristics of human
olahraga aerobik intensitas sedang dan coronaviruses. Journal of Advanced
olahraga kelenturan (yoga dan taichi). Research. 2020;24:91–8.
Lansia yang memiliki penyakit penyerta 3. World Health Organization. Transmisi
tidak disarankan olahraga dengan durasi SARS-CoV-2 : implikasi terhadap
150 menit setiap minggu. Program kewaspadaan pencegahan infeksi.
olahraga bisa didapatkan melalui video, World Health Organization. 2020
internet dan acara televisi.15,18,20 4. World Health Organization. WHO Director-
Orang yang sedang menjalani General’s opening remarks at the
media briefing on COVID-19. World
karantina dan tidak terinfeksi COVID-19 – Health Organization. 2020.
tidak ada rekomendasi untuk membatasi 5. World Health Organization. Coronavirus
olahraga jika tidak memiliki gejala disease (COVID-19) pandemic.
apapun. Orang yang sedang menjalani World Health Organization. 2020.
karantina dan terkonfirmasi infeksi tanpa 6. Kemenkes RI. Situasi Terkini Perkem-
gejala – masih dapat melakukan olahraga bangan (COVID-19). Kemenkes.
intensitas sedang dengan frekuensi 3-5 kali 2020;17–9. Available from: https://
dan durasi 150 menit setiap minggu. Jika covid19.kemkes.go.id/download/
memiliki gejala (batuk, demam, sesak Situasi_Terkini_050520.pdf
napas) segera menghubungi pusat 7. Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan
pelayanan kesehatan untuk mendapat Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19). Germas. 2020.
pengobatan.15
8. United Nations. The impact of COVID-19
on sport, physical activity and well-
SIMPULAN being and its effects on social
Olahraga memiliki pengaruh terhadap development. United Nations. 2020
coronavirus disease 2019 (COVID-19). [cited 2020 Sep 6]. Available from:
Pengaruh yang diperoleh saat melakukan https://www.un.org/development/
olahraga yaitu meningkatnya sistem desa/dspd/2020/05/covid-19-sport/
imunitas, kesehatan metabolik, fungsi 9. World Health Organization (WHO).
kardiovaskular, kekuatan otot dan Prevalence of insufficient physical
kesehatan mental. activity. World Health Organization.
2020 [cited 2020 Sep 6]. Available
from: https://www.who.int/gho/ncd/
Apituley, Pangemanan, Sapulete: Pengaruh olahraga terhadap coronavirus... 117

risk_factors/physical_activity_text/e 18. Wackerhage H, Everett R, Krüger K,


n/ Murgia M, Simon P, Gehlert S, et al.
10. Lee IM, Shiroma EJ, Lobelo F, Puska P, Sport, exercise and COVID-19, the
Blair SN, Katzmarzyk PT, et al. disease caused by the SARS-CoV-2
Effect of physical inactivity on major coronavirus. Dtsch Z Sportmed.
non-communicable diseases world- 2020;71(5):E1–11.
wide: An analysis of burden of 19. Mohamed AA, Alawna M. Role of
disease and life expectancy. Lancet increasing the aerobic capacity on
2012;380(9838):219–29. improving the function of immune
11. Nielsen HG. Exercise and Immunity. and respiratory systems in patients
Intech. 2013;13–6. with COVID-19: A review. Diabetes
12. Callaghan P. Exercise: A neglected & Metabolic Syndrome: Clinical
intervention in mental health care?. J Research & Reviews. 2020: 489-96.
Psychiatr Ment Health Nurs. 20. Amatriain-Fernández S, Gronwald T,
2004;11(4):476–83. Murillo-Rodríguez E, Imperatori C,
13. Hammami A, Harrabi B, Mohr M, Solano AF, Latini A, et al. Physical
Krustrup P. Physical activity and Exercise Potentials Against Viral
coronavirus disease 2019 (COVID- Diseases Like COVID-19 in the
19): specific recommendations for Elderly. Front Med. 2020;7:1–5.
home-based physical training. 21. Damiot A, Pinto AJ, Turner JE, Gualano
Manag Sport Leis. 2020;1–6. B. Immunological Implications of
Available from: https://doi.org/ Physical Inactivity among Older
10.1080/23750472.2020.1757494 Adults during the COVID-19
14. da Silveira MP, da Silva Fagundes KK, Pandemic. Gerontology. 2020;66(5):
Bizuti MR, Starck É, Rossi RC, de 431–8.
Resende e Silva DT. Physical 22. Latella C, Haff GG. Global Challenges of
exercise as a tool to help the immune Being a Strength Athlete during a
system against COVID-19: an Pandemic: Impacts and Sports-
integrative review of the current Specific Training Considerations and
literature. Clin Exp Med 2020; Recommendations. Sports. 2020;
2019(0123456789). Available from: 8(7):100.
https://doi.org/10.1007/s10238 -020- 23. Nigro E, Polito R, Alfieri A, Mancini A,
00650-3 Imperlini E, Elce A, et al. Molecular
15. Ranasinghe C, Ozemek C, Arena R. mechanisms involved in the positive
Exercise and well-being during effects of physical activity on coping
COVID 19 - Time to boost your with COVID-19. Eur J Appl Physiol
immunity. Expert Rev Anti Infect 2020;120:2569-82.
Ther 2020;18(12):1195–200. 24. Ahmadabad S HF. Exercise against SARS-
16. Füzéki E, Groneberg DA, Banzer W. CoV-2 (COVID-19): Does workout
Physical activity during COVID-19 intensity matter? (A mini review of
induced lockdown: Recommen- some indirect evidence related to
dations. J Occup Med Toxicol. obesity). Obes Med. 2020; 19:
2020;15(1):1–5. 100245
17. Jakobsson J, Malm C, Furberg M, 25. Heijnen S, Hommel B, Kibele A, Colzato
Ekelund U, Svensson M. Physical LS. Neuromodulation of aerobic
Activity During the Coronavirus exercise-A review. Front Psychol.
(COVID-19) Pandemic: Prevention 2015;6:1890.
of a Decline in Metabolic and 26. Zhang Z, Chen W. A Systematic Review
Immunological Functions. Front of the Relationship Between Physical
Sport Act Living. 2020;2:2018–21. Activity and Happiness. J Happiness
Stud. 2019;20(4):1305–22.

Anda mungkin juga menyukai