Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

OLEH :

HERLINA BANO

NIM : 856321388

MATA KULIAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

PDGK 4204

PROGRAM STUDI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA GORONTALO

TAHUN 2022
1. Fungsi Bahasa Secara Umum

Fungsi bahasa secara umum adalah untuk melakukan komunikasi antar indifidu ataupun antar
kelompok, bahasa juga sebagai alat pemersatu dari sekian banyaknya suku dan budaya.

Misalnya, bahasa indonesia dengan bentuk negara yang berpulau-pulau sehingga banyak
bermunculan bahasa daerah sehingga orang indonesia menggunakan bahasa indonesia sebagai
alat komunikasi supaya dapat mengerti satu sama lain yang dapat mempersatukan mereka
dimana pun berada.

a) Fungsi Praktis

Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dan interaksi sosial antar anggota masyarakat
dalam pergaulan hidup sehari-hari.

b) Bahasa dalam Fungsi Budaya atau Kultural

Bahasa telah digunakan untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan


kebudayaan.

c) Bahasa Sebagai Fungsi Artistik

Bahasa telah digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis atau keindahan
manusia melalui seni sastra.

d) Bahasa Sebagai Fungsi Edukatif

Bahasa telah digunakan sebagai alat untuk menyampaikan dan mengambangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

e) Bahasa Sebagai Fungsi Politis

Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk menyelenggarakan
adminitrasi pemerintahan

f) Fungsi Sebagai Ekspresi Diri

Bahasa telah dijadikan sebagai alat untuk mengekspresikan segala perasaan manusia,
sehingga dengan begitu manusia mengerti akan ekspresi orang lain.
2. Empat teori dalam perolehan bahasa kedua

1. Teori Akulturasi Akulturasi adalah proses penyesuaian diri terhadap kebudayaan


yang baru (Brown, 1987:129). Teori ini memandang bahasa sebagai ekspresi
budaya yang paling nyata dan dapat diamati dan bahwa proses pemerolehan baru
akan terlihat dari cara saling memandang antara masyarakat B1 dan masyarakat
B2.
2. Teori Akomodasi Teori memandang B1 dan B2 (Indonesia dan Jawa Krama),
misalnya, sebagai dua kelompok yang berbeda. Teori ini berusaha menjelaskan
bahwa hubungan antara dua kelompok itu dinamis. Oleh karena itu, dengan
beranalogi pada tesis Ball dan Giles (1982) pemerolehan bhasa Jawa Krama
3. Teori Wacana Teori ini sangat sesuai untuk diterapkan dalam konteks
pembicaraan ini. Pemerolehan bahasa Jawa Krama dilihat dari segi bagaimana
cara anak menemukan makna potensial bahasa melalui keikutsertaannya dalam
komunikasi. Cherry (via Ellis, 1986:259) menekankan pentingnya komunikasi
sebagai upaya pengembangan kaidah struktur bahasa.
4. Teori Monitor Teori dari Krashen (1977) ini memandang pemerolehan bahasa
sebagai proses konstruktif kreatif. Monitor adalah alat yang digunakan anak untuk
menyunting performansi (penampilan verbal) berbahasanya.
3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia:

1. Metode Langsung

Metode ini menerapkan secara langsung semua aspek dalam bahasa yang
diajarkan. Misalnya, dalam suatu pembelajaran pelajaran bahasa Indonesia di
daerah bahasa pengantar di kelas adalah bahasa Indonesia tanpa diselingi bahasa
daerah/ bahasa ibu.

2. Metode Alamiah

Metode ini berprinsip bahwa mengajar bahasa baru (seperti bahasa kedua) harus
sesuai dengan kebiasaan belajar bahasa yang sesungguhnya seperti yang dilalui
anak-anak ketika belajar bahasa ibunya. Proses alamiah sangat berpengaruh pada
metode ini.

3. Metode Tatabahasa

Metode ini memusatkan pada pembelajaran vokabulerr (kosakata), kelebihan


metode ini terletak pada kesederhanaannya dan sangat mudah dalam
pelaksanaannya.

4. Metode Terjemahan
etode terjemahan (the translation method) adalah metode yang lazim digunakan
dalam pengajaran bahasa asing, termasuk dalam pengajaran bahasa Indonesia
yang umumnya merupakan bahan kedua setelah penggunaan bahasa ibu/ daerah.

4. Fungsi Kurikulum Bagi Guru

Fungsi kurikulum bagi guru berguna dalam proses mengajar nantinya. Adanya kurikulum
ini akan sangat membantu para guru, proses mengajar yang mereka lakukan dapat terarah
sesuai dengan struktur yang telah dibuat, baik dalam penyampaian materi maupun evaluasi
yang akan dilakukan terhadap peserta didik nantinya.

Adapun fungsi kurikulum bagi guru sebagai berikut:

 Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman


belajar pada anak didik.

 Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak


didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.

5. Syarat yang berhubungan dengan isi buku teks


Syarat-syarat Data
 Objektif
Data yang objektif berarti bahwa data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Misalnya, produksi yang turun dilaporkan naik, ini tidak objektif.
 Representative (Mewakili)
Data ini harus mewakili objek yang diamati. Misalnya, jika laporan produksi padi dari
suatu daerah hanya didasarkan atas hasil sawah-sawah yang subur saja, ini jelas tidak
mewakili.
 Kesalahan baku (Standard error) kecil
Suatu perkiraan dikatakan baik (mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi) apabila
kesalahan bakunya kecil.
 Tepat waktu
Apabila data akan dipergunakan untuk melakukan pengendalian atau evaluasi, maka
syarat tepat waktu ini penting sekali agar sempat dilakukan penyesuaian atau koreksi
seperlunya kalau ada kesalahan atau penyimpangan yang terjadi di dalam implementasi
suatu perencanaan.
 Revelan
Data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan.
Misalnya, pemerintah mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan
produksi padi selama beberaa tahun terakhir.

 Kegunaan Data
 Mengetahui dan memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang
ada di masyarakat. Misalnya: sebanyak 20% penduduk Indonesia berada di bawah
garis kemiskinan. Dengan data tersebut, penanggulangannya dapat dilakukan dengan
mencari solusi.
 Membuat keputusan atau memecahkan persoalan. Misalnya: penduduk desa A
terkena wabah demam berdarah sehingga banyak yang meninggal. Penyebabnya
adalah nyamuk yang bersarang di selokan rumah. Upaya yang harus dilakukan
adalah mengadakan penyuluhan dan melakukan penyemprotan.
 jenis-Jenis Data
a. Berdasarkan Cara Memperolehnya
 Data primer adalah data yang didapat langsung dari lapangan atau
laboratorium, dikumpulkan, diolah oleh organisasi atau perorangan. Data ini
dapat diperoleh melalui wawancara, angket, atau observasi. Contoh, petugas
sensus ingin memperoleh data jumlah penduduk yang ada di kelurahan
tertentu yang sudah boleh ikut PEMILU.
 sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi/perorangan dari pihak
lain. Data ini tidak langsung diperoleh. Data ini diperoleh dari bacaan, baik
koran, majalah atau melalui perpustakaan.
 Berdasarkan Sifatnya.
 Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka-angka. Misalnya: angka
pengangguran di wilayah DKI Jakarta meningkat diakibatkan krisis moneter atau
rakyat semakin sejahtera karena pembangunan berhasil.
 Data kuantitatif adalah data berbentuk angka.
 Berdasarkan Sumbernya
 Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan dalam suatu organisasi,
seperti perusahaan, departeman, atau negara. Misalnya, data negara: berapa luas
negara, jumlah penduduknya, berapa pendapatan perkapita, dan lain-lain.
 Data eksternal adalah data yang menggambarkan sesuatu di luar organisasi atau
negara.

Anda mungkin juga menyukai